Anda di halaman 1dari 14

Konsep Asuhan Keperawatan

Gangguan Kardiovaskular
Pada Masa Kehamilan
Beatrice Adiel Caronina 1420120028
Yansen Joshua H. L 1420120003
Konsep Asuhan Keperawatan
Gagal Jantung kongestif
pada ibu hamil
Pengertian

Gagal jantung kongestif merupakan kongesti sirkulasi akibat


disfungsi miokardium. Tempat kongesti bergantung pada
ventrikel yang terlibat. Disfungsi ventrikel kiri atau gagal
jantung kiri menimbulkan kongesti pada vena pulmonalis,
sedangkan disfungsi ventrikel kanan atau gagal jantunkg
anan mengakibatkan kongesti vena sistemik (Udjianti, W. J,
2011).
Kehamilan dengan penyakit jantung selalu saling
mempengaruhi karena kehamilan dapat memberatkan
penyakit jantung yang dideritanya. Dan penyakit jantung
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim. Penyakit jantung dalam kehamilan merupakan
salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang tinggi pada
kehamilan atau persalinan.
Etiologi

Etiologi kelainan jantung dapat primer maupun sekunder.


Kelainan primer akibat kelainan kongenital, katup, iskemik
dan kardiomiopati. Sedangkan sekunder akibat penyakit lain
seperti hipertensi, anemia berat, dan lain-lain.
Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian Keperawatan
• Identitas klien dan penanggung jawab
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit sekarang, dahulu dan keluarga
• Pengkajian data : aktifitas dan istirahat, sirkulasi, respirasi, pola makan
dan cairan, eliminasi, neurologi, interaksi sosial dan rasa aman
• Pemeriksaan fisik : keadaan umum, TTV, nadi, pernapasan dan suhu
badan, pemeriksaan Head To Toe.
Pemeriksaan Khusus
Jantung
• Inspeksi : vena leher dengan JVP meningkat,
letak ictus cordis (normal : ICS ke 5)
• Palpasi : PMI bergeser ke kiri inferior karena
dilatasi atau hepertrofi ventrikel
• Perkusi : batas jantung normal pada orang
dewasa.
kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis
Dextra
kanan bawah : SIC IV Linea para Sternalis
Dextra
Kiri atas : SIC II Linea Para Sternalis Sinistra
Kiri bawah : SIC IV Linea Medio Claviacularis
Sinistra
Pemeriksaan Khusus
Jantung
• Auskultasi : bunyi jantung I dan II
BJ I : terjadi karena getaran menutupnya
katup antrioventrikular, yang terjadi pada saat
kontraksi isimetris dari dari bilik pada
permulaan sistol.

• BJ II: terjadi akibat getaran menutupnya katup


aorta dan arteri pulmonalis pada dinding toraks.
Ini terjadi kira-kira pada permulaan diastol (BJ II
normal selalu lebih lemah dari pada BJ I).
Pemeriksaan Penunjang
Foto Thorax
01 Mengungkap adanya pembesaran jantung, oedema atau efusi pleura yang
menegaskan diagnose CHF

EKG
02 Mengungkap adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung dan iskemi (jika
disebabkan AMI), ekokardiogram.

Pemeriksaan LAB
03 Hiponatremia, hyperkalemia pada tahap lanjut dari gagal jantung, Blood
Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin meningkat, peningkata birilubin dan
enzim hati
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolus-kapiler
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
(misalnya nyeri saat bernapas)
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
preload/afterload/perubahan kontraktilitas
4. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang tertahan
5. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan regulasi
6. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran arteri
dan/atau vena
Rencana Keperawatan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai