ْ

ُ ‫ن َوا‬
‫ع ال ُّس ُج ْو ِد‬ ‫َأ‬
MACAM-MACAM SUJUD
 PENGERTIAN SUJUD
• SUJUD
SECARA ISTILAH ADALAH MELETAKKAN
7 (TUJUH) ANGGOTA TUBUH TERTENTU DI
ATAS LANTAI (WAJAH, 2 (DUA) TANGAN, 2
(DUA) LUTUT DAN 2 (DUA) KAKI)
DENGAN NIAT MERENDAHKAN DIRI DI
HADAPAN ALLAH DEMI SEBAB ATAU
TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN
MACAM-MACAM SUJUD
1. SUJUD SYUKUR
2. SUJUD
TILAWAH
3. SUJUD SAHWI
 SUJUD SYUKUR
ADALAH SUJUD YANG DILAKUKAN
OLEH SESEORANG SEBAGAI UNGKAPAN
RASA SYUKUR KEPADA ALLAH ATAS
KEBAHAGIAAN YANG DIDAPAT ATAU
SESUATU YANG MENGGEMBIRAKAN
ATAU TERSELAMATKAN DARI MARA
BAHAYA ATAU LAINNYA
DASAR HUKUM SUJUD SYUKUR
DARI SAHABATABU BAKRAH R.A. BAHWA
RASULULLAH SAW. KETIKA BELIAU
MEMPEROLEH SESUATU HAL YANG
MENGGEMBIRAKANNYA ATAU IA
DIBERITAKAN TENTANG HAL YANG
MENGGEMBIRAKAN MAKA IA MENUNDUK
DAN SUJUD SEBAGAI UNGKAPAN
KESYUKURAN KEPADA ALLAH.”
HR. ABU DAUD DAN IBNU MAJAH DENGAN DERAJAT HADIST
HASAN LIGHOIRIH”
 TATA CARA MELAKSANAKAN
SUJUD SYUKUR
1. MELAFALKAN TAKBIR LALU BERSUJUD
DENGAN MEMBACA DOA SUJUD SEPERTI DOA
SUJUD SAAT SHOLAT
2. KEMUDAN BANGKIT TANPA TAKBIR MAUPUN
SALAM
NB: SUJUD SYUKUR TIDAK HARUS DILAKUKAN
MENGHADAP KIBLAT JUGA TAK HARUS
DALAM KEADAAN SUCI
 SUJUD TILAWAH
YAITU SUJUD YANG DILAKUKAN OLEH
SESEORANG KARENA IA MEMBACA
AYAT-AYAT SAJADAH (AYAT-AYAT YANG
DI DALAMNYA ADA
PERINTAH/ANJURAN UNTUK SUJUD)
DASAR HUKUM SUJUD TILAWAH
DARI SAHABAT IBNU UMAR R.A. IA BERKATA:
“ADA KALANYA RASULULLAH MEMBACAKAN KAMI
AL-QURAN DAN BILA MELALUI AYAT SAJADAH
MAKA IA PUN BERTAKBIR DAN BERSUJUD DAN
KAMI PUN TURUT BERSUJUD”
HR. ABU DAUD, AL-BAIHAQY DAN AL-HAKIM (DERAJAT SHAHIH
DENGAN SYARAT 2 IMAM (AL-BUKHARI & MUSLIM)
KEUTAMAAN SUJUD TILAWAH
RASULULLAH SAW. BERSABDA:
“APABILA ANAK ADAM MEMBACA AYAT SAJADAH
MAKA IA BERSUJUD, SETAN PUN MENYINGKIR
MENANGIS SERAYA BERKATA: “DUH CELAKA! IA
DIPERINTAH UNTUK SUJUD MAKA IA PUN
BERSUJUD MAKA BAGINYA SURGA, DAN SEDANG
AKU DIPERINTAH UNTUK SUJUD AKU MALAH
MENOLAK, MAKA BAGIKU NERAKA”
HR. MUSLIM DAN IBNU MAJAH
 TATA CARA MELAKSANAKAN
SUJUD TILAWAH
A. DI WAKTU SHOLAT
• SETELAH MEMBACA AYAT SAJADAH LANGSUNG
SUJUD TANPA TAKBIR DAN KEMBALI BERDIRI
MELANJUTKAN SHOLATNYA
B. DI SAAT BACAAN AL-QURAN
• SETELAH MEMBACA AYAT SAJADAH BERTAKBIR
DAN SUJUD TANPA SALAM LALU KEMBALI
MELANJUTKAN BACAANNYA
• SETELAH MENDENGAR AYAT SAJADAH BERTAKBIR
DAN SUJUD TANPA SALAM LALU MELANJUTKAN
 BACAAN SUJUD TILAWAH
DARI AISYAH RA. IA BERKATA ADA KALANYA RASULULLAH SAW.
MEMBACA DALAM SUJUD AL-QURAN (SUJUD TILAWAH):

,‫ص َرهُ بِ َح ْولِ ِه َوقُ َّوتِ ِه‬ َّ ‫َس َج َد َو ْج ِه َي لِلَّ ِذي َخلَقَهُ َو َش‬
َ َ‫ق َس ْم َعهُ َوب‬
‫ك هللاُ َأ ْح َس َن ْال َخالِقِ ْي َن‬
َ ‫فَتَبَا َر‬
“TELAH SUJUD WAJAHKU KEPADA DZAT YANG MENCIPTAKANNYA DAN
YANG MENCIPTAKAN PENDENGARAN DAN PENGLIHATANNYA DENGAN
DAYA DAN KEKUATANNYA, MAKA PENUH BERKAHLAH ALLAH SEBAIK-
BAIK PENCIPTA”
HR. ABU DAUD, AT-TIRMIDZI DAN AN-NASA’I
 SUJUD SAHWI
ADALAH SUJUD DUA KALI YANG DILAKUKAN
OLEH SESEORANG KARENA TERJADINYA
KEKELIRUAN SAAT IA MELAKSANAKAN
SHALAT DIKARENAKAN LUPA.
 TATA CARA MELAKSANAKAN
SUJUD SAHWI

• MELAKUKAN DUA SUJUD SEBELUM ATAU

SESUDAH SALAM
• TIDAK ADA BACAAN KHUSUS UNTUK SUJUD
SAHWI (MEMBACA DOA SUJUD SEBAGAIMANA
PADA SHOLAT SEPERTI BIASA)
 ُ‫صاَل ة‬
َ
ُ
ُ ‫ف َوالك ُس ْو‬
‫ف‬ ُ ْ
ُ ‫اَلخ ُس ْو‬
SHALAT
GERHANA MATAHARI DAN
BULAN
 GERHANA
HILANGNYA SEBAGIAN ATAU SELURUH
SINAR MATAHARI DI SIANG HARI DAN
BULAN DI MALAM HARI
SHALAT GERHANA:
ADALAH SHALAT YANG DILAKUKAN
DARI AWAL GERHANA HINGGA
AKHIRNYA DENGAN TATA CARA
TERTENTU DI LUAR WAKTU
DILARANGNYA SHALAT
 DASAR HUKUM
SHALAT GERHANA
:‫قال رسول هللا ﷺ‬
‫ َفِإ َذا‬، ِ‫ح ٍد َواَل لِحَ َيات ِه‬‫ت َأ‬ َ ْ ‫اَل‬ ْ َ َ ْ َّ ‫ن‬ َّ ‫ِإ‬
َ ِ ‫ان ل َِم ْو‬
ِ ‫ف‬ ‫س‬
ِ ‫خ‬ َ ‫ي‬ ،ِ
‫هللا‬ ‫ات‬ِ َ ‫ي‬ ‫آ‬ ‫ن‬ ِ‫م‬ ‫ان‬ِ ‫ت‬ َ ‫ي‬ ‫آ‬ ‫ر‬
َ ‫م‬
َ ‫ق‬ ‫س َوال‬َ ‫الش ْم‬
‫هللا َو َكبِّرُوا َو َصلُّوا َوتَ َصد َُّقوا‬
َ َ ‫َرَأ ْي ُت ْم َذل‬
‫ِك َفا ْد ُعوا‬
RASULULLAH SAW. BERSABDA:
“SESUNGGUHNYA MATAHARI DAN BULAN ADALAH DUA DI ANTARA
TANDA-TANDA KEBESARAN ALLAH, TIDAK TERJADI GERHANA PADA
KEDUANYA KARENA KEMATIAN ATAU LAHIRNYA SESEORANG. JIKA KAMU
MELIHAT GERHANA KEDUANYA MAKA SEGERALAH KALIAN BERDOA
KEPADA ALLAH, BERTAKBIR, SHALAT DAN BANYAK BERSEDEKAH.” HR.
MUTTAFAQ ‘ALAIH
 TATA CARA SHALAT GERHANA
• SHALAT GERHANA DILAKUKAN DENGAN 2
(DUA) RUKU’ DALAM SETIAP RAKAATNYA
• SHALAT GERHANA DILAKUKAN DENGAN
BACAAN YANG PANJANG BAIK AYAT MAUPUN
GERAKANNYA
• BACAAN AYAT MAUPUN GERAKAN
BERIKUTNYA DIANJURKAN SENANTIASA
LEBIH PENDEK DARI SEBELUMNYA HINGGA
AKHIR SHALAT
 URUTAN SHALAT GERHANA
1. TAKBIRATUL IHRAM
2. MEMBACA AL-FATIHAH DAN SURAT PANJANG
3. RUKU’ YANG PANJANG
4. KEMBALI BERDIRI MEMBACA AL-FATIHAH DAN SURAT
PANJANG (LEBIH PENDEK DARI YANG SEBELUMNYA)
5. MELANJUTKAN RAKAAT (BACAAN SENANTIASA LEBIH
PENDEK DARI SEBELUMNYA)
6. MELANJUTKAN RAKAAT KE DUA DENGAN TATA CARA
YANG SAMA DAN DIAKHIRI DENGAN SALAM