Anda di halaman 1dari 7

NAMA KELOMPOK:

RATTY FARIZKY
ROITO HARAHAP
REVALDO MEGI P
TINJAUAN ISLAM TERHADAP MAKANAN DAN MINUMAN

Pengertian Makanan dan minuman

Makanan menurut bahasa adalah terjemahan dari kata tha'am bentuk tunggal dari athi'mah. Dalam bahasa
Indoensia makanan berarti segala yang boleh dimakan seperti penganan, lauk pauk dan kue-kue. Menurut al Khalil,
seperti dikutip oleh Ibnu Faris dan Ibnu Manzhur, penggunaan kata tha'am(makanan/ ‫( طـعـام‬dalam percakapan orang
Arab dikhususkan pada gandum, seperti sabda Nabi Sawdari Abi Said al Khudry tentang zakat fitrah: " ‫= طـعـام مـنص ـاـعا‬
"satu sha gandum. Menurut Ibnu Manzhur dan Ensiklopedia al-Qur'an, tha'am (‫( طـعـام‬adalah kata yang digunakan
untuk semua jenis yang dimakan.Sedangkan pengertian makanan menurut istilah adalah apa saja yang dimakan oleh
manusia dan disantap, baik berupa barang pangan, maupun yang lainnya.

Minuman menurut bahasa adalah terjemahan dari kata syarab ‫ـب‬( ‫( = شــرـا‬minuman . Syarab adalah nama dari
sesuatu yang dapat diminum, yaitu segala sesuatu yang ditidak dikunyah. Secara terminologi, kata syarab berarti
sesuatu yang diminum, baik berupa air biasa, amupun air yang sudah melalui proses pengolahan, yang sudah
berubah warna dan rasanya. Dalam al-Qur'an kata syarab digunakan dengan makna yang sama, baik dalam konteks
minuman dunia, maupun minuman akhirat. Dalam kedua konteks ini dipahami, bahwa pada dasarnya maksud syarab
atau minuman, adalah makna lafzhi, yaitu benar-benar minuman.
MAKANAN DAN MINUMAN YANG DISEBUTKAN DALAM AL-
QUR’AN DAN AS SUNNAH

Makanan dan minuman adalah kebutuhan utama bagi manusia dalam hidupnya. Makan menghilangkan
lapar, untuk kelanjutan hidup dan kesanggupan bekerja untuk menunaikan kewajiban. Berikut beberapa dalil yang
membahas tentang makanan dan minuman halal: Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 88, Allah SWT
yang artinya: Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu,
dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah: 88) Selain itu dalam surat Al-
Baqarah ayat 168 Allah SWT berifirman, yang artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168). Dari dua ayat tersebut, makanan dan
minuman yang boleh dimakan umat islam adalah yang memenuhi dua syarat, yaitu halal, yang artinya
diperbolehkan untk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum syara’, dan baik/Thayyib yang artinya makanan itu
bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan
Selain itu, dalam sebuah hadis juga membahas tentang makanan dan minuman halal yang artinya: "Apa
yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya
adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan.” (HR. Ibnu
Majah dan Tarmidzi).
CONTOH MAKANAN YANG DISEBUTKAN DALAM AL-QUR’AN
DAN AL-HADIS
Ayat-ayat berkenaan dengan hal ini Q.S. al-Baqarah [2] Yang berbunyi “Dan Kami naungi kamu dengan awan,
dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa".Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan
kepadamu; dan tidaklah mereka Menganiaya kami; akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.” Dalam
ayat tersebut Allah mengingatkan kepada Bani Israil tentang nikmatNya yang dilimpahkannya kepada nenek moyang
mereka, yakni Allah telah melindungi mereka dengan awan mendung dari terik panas matahari yang menimpa mereka.
Hal in terjadi ketika mereka meninggalkan Mesir dan menyeberangi Laut Merah. Mereka sampai kegurun pasir dan
ditimpa panas terik yang amat sangat. Lalu mereka mengadu kepada Nabi Musa. Begitu dia berdoa kepada Allah
memohon pertolongan untuk mereka, Allah mengirim awan mendung untuk menaungi mereka, hingga mereka dapat
berjalan sampai kenegeri yang mereka tuju. Disamping itu Allah mengaruniakan pula makanan untuk mereka, yaitu
makanan yang disebut al-Mann (‫( اــلمن‬yang manis. Seperti madu, yang terus menerus sejak terbit fajar sampai matahari
terbenam, serta bahan makanan lain yang disebut “Salwa”, yaitu semacam burung puyuh. Masing-masing mereka
mengambil secukupnya untuk makan sampai keesokan harinya. Di samping makanan yang kandungan gulanya tinggi
juga dibutuhkan daging yang mengandung protein dan lemak. “Salwa” ‫ى‬ ( ‫ ( اــلسلوـ‬adalah sejenis burung puyuh yang
dagingnya memiliki kandungan protein dan lemak yang sangat tinggi. Makanan ini dibutuhkan oleh orang-orang yang
berada digurun pasir yang panas sekali. Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana dengan memberikan makanan,
“Mann dan Salwa” kepada Bani Israil yang melakukan perjalanan panjang dan berat dari Mesir ke Syria. Kemudian Allah
memerintahkan agar mereka memakan makanan yang baik dari rezeki yang telah dilimpahkannya

Menurut HR. al Bukhari dan Muslim Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya di dalam
habbatus sauda (jinten hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali kematian” Adapun khasiat jintan
hitam untuk pengobatan dan menjaga kesehatan adalah sebagai berikut: Jinten hitam untuk suplemen gizi karena
kandungan zat yang ada didalam jinten hitam adalah betakaroten atau provitamin-A, zat besi, potassium dan sodium.
CONTOH HEWAN YANG DISEBUTKAN DIDALAM AL-
QUR’AN DAN AL-HADIS

Jenis yang dimaksud pada makanan hayawani, ini dibatasi pada yang barri (sumber bayawani darat), yang
inti bahasannya terangkum pada surat al-maidah ayat 3.
Ayat yang dimaksud artinya sebagai berikut:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembeli atas nama selain
Allah, yang (mati) tercekik, yang terpikul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam hewan buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelinya dan (diharamkan bagimu) yang disembeli untuk berhala.
HR Muslim dan abu hurairah yang mengatakan rasul pernah bersabda yang artinya “ memakan setiap
hewan al-siba (yang buas) hukumnya haram. Yang kedua HR Al-Tirmidzi dari Ibnu Abbas, yang menerangkan,
bahwa rasul Saw pernah melarang memakan daging hewan al siba dan burung yang memiliki kuku tajam (al-
mikhlab).

Sumber : Jurnal Institut Agama Islam Negeri Ambon


KESIMPULAN
1. Hukum Islam melalui al-Qur’an dan hadis telah menetapkan beberapa jenis makanan dan
minuman yang haram dikonsumsi umat Islam, antara lain bangkai, darah, babi, binatang yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah, serta khamar dan semua jenis minuman yang
memabukkan. Sedangkan makanan dan minuman yang tidak disebutkan sebagai makanan dan
minuman haram dalam al-Qur’an dan hadis, dan tidak menjijikkan atau membahayakan
kesehatan (jiwa) manusia maka bisa dikategorikan sebagai makanan dan minuman yang halal.

2. Menurut hukum Islam makanan dan minuman yang dikonsumsi umat Islam, di samping harus
berkualitas halal, juga harus thayyib, yaitu makanan yang berguna bagi tubuh, tidak merusak,
tidak menjijikkan, dan tidak bertentangan dengan perintah Allah

Anda mungkin juga menyukai