LISTRIK STATIS
Dr. Ramli
ramli@fmipa.unp.ac.id
LISTRIK STATIS:
•Muatan listrik dan
hukum Coulomb
•Medan Listrik
•Hukum Gauss
•Sifat listrik bahan
•Energi Potensial dan
Potensial listrik
•Kapasitor
MUATAN LISTRIK
3 +e Proton &
Menghilangkan satu 3 –e elektron adalah
elektron pembentuk atom netral
menyebabkan
Penambahan satu
terbentuknya ion
elektron menghasilkan
bermuatan +e
ion bermuatan -e
* Beberapa atom sangat mudah kehilangan elektron dan
menjadi bermuatan +(n)e
* Elektron-elektron tsb ditarik oleh atom-atom lain yang
menjadi atom bermuatan –(n)e
* Muatan terkuantisasi yakni kelipatan dari muatan elektron -
e
* Pemberian muatan adalah peristiwa pertukaran elektron
* Oleh karena muatan adalah sifat fundamental materi, maka
diperlukan satuan.
* Satuan alamiah muatan adalah e (muatan elektron)
* Satuan SI adalah Coulomb (C)
* |e| = 1.60219 x 10-19 C
* i.e. 1C = 6.2 x 1018 |e|
q Ne
19
q N e 1.6 10 C
Partikel Muatan / C Massa / Kg
+ -
Plastik
r
*Penentuan Coulomb
*Gaya tarik menarik jika muatan berbeda tanda
*Gaya sebanding dengan perkalian muatan q1 dan
q2 sepanjang garis lurus yang
menghubungkannya
*Gaya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
*I.e.
*|F12| |Q1| |Q2| / r122
*atau
*|F12|= k |Q1| |Q2| / r122
*Satuan untuk konstanta ditentukan dari hukum
Coulomb
*Coulomb telah menentukan konstanta ini dalam
satuan SI
*k = 8.987.5x109 Nm2C-2
*k secara normal dinyatakan sebagai k = 1/40
F12
+ Q2 -
r12
F12
r̂12
+
F21
F21 Q1
+
Superposisi
Q2
-
F41 F21
Q1 + - Q3
F31
Gaya pada muatan
Prinsip +
Q4 adalah jumlah vektor
superposisi gaya dari semua muatan
1 R r
FQ
4 0
Q dq
Rr
3
Q
z dq dV s 2 dssin d d
R-r
R R Lkˆ
r srˆ s sin cos iˆ sin sin ˆj cos kˆ
r dq
y
1 R r
x
FQ
4 0
Q dq
Rr
3
y
dq ( x)dL ( x)dx
R-r R h ˆj
R
r xiˆ
x
r dq
1 R r
FQ
4 0
Q dq
Rr
3
dq dA ( s, )sdsd R h ˆj
r srˆ s cos iˆ sin ˆj
Q
R-r
R r dq
x
1 R r
FQ
4 0
Q dq
Rr
3
y
1 Q1Q2 m1m 2
F12 2
ˆ
r12 F12 G rˆ
2 12
4 0 | r12 | | r12 |
* Tarik menarik atau tolak * Selalu tarik menarik
menolak * 1/r2
* 1/r2 * Sangat lemah
* Sangat kuat * Skala besar, planet, alam
* Skala lokal semesta
e2
Gm 2
4 0
*Hukum Coulomb
* Gaya elektrostatik diantara muatan
-
+
-
+
Medan listrik E didefinisikan sebagai
gaya yang bekerja pada partikel uji
dibagi dengan muatan partikel tersebut
F
F Maka Medan listrik
E E
Q0 dari satu muatan
+Q0 adalah
r̂ r 1 Q
E 2
rˆ
Q 40 | r |
E
+Q0
+Q0
+Q0
r
+Q0
+
F QE
E +Q
-Q
F QE
Medan Listrik
Medan listrik adalah contoh
medan vektor
r2
r̂1 r1 E2 Q2
Q1
P
R-r
dq
r
R
1 R r
EP
4 0 dq
Rr
3
y
dq ( x)dL ( x)dx
P
R-r R h ˆj
R
r xiˆ
x
r dq
1 R r
EP
4 0 dq
Rr
3
dq dA ( s, )sdsd R h ˆj
r srˆ s cos iˆ sin ˆj
P
R-r
R r dq
x
y 1 R r
EP
4 0 dq
Rr
3
kQ
E E
r2 a2
E y E E cos
2kQ a
r 2
a2 r 2 a2
1/ 2
k 2aQ
r 2
a2
3/ 2
kQ 2a
E 3
r a
r
Garis-garis medan listrik
Tidak mungkin untuk merepresentasikan seluruh vektor
medan listrik pada semua tempat
Sebagai gantinya dibuat garis-garis yang arahnya
menggambarkan arah medan
Q diketahui
4r 2 1 Q
| E |
40 | r |2
Besarnya kerapatan garis medan
| E |
* Vektor medan listrik, E, adalah tangen
terhadap garis-garis medan listrik pada masing-
masing titik sepanjang garis.
* Banyaknya garis persatuan luas yang melewati
permukaan tegak lurus thd medan adalah
sebanding dengan kuat medan listrik pada
daerah tersebut
* Medan Listrik dan Gaya Coulomb F
dihubungkan oleh
E
Q0
* Sehingga gaya dapat dihitung dari medan
* Medan listrik adalah medan vektor F QE
* Dengan superposisi diperoleh
* Garis medan mengilustrasikan kuat & arah
dari medan listrik
1 Qi
E
4 0
i | r |2 rˆi
i
Untuk medan konstan tegak lurus permukaan A
Fluks Medan
Listrik
E didefinisikan :
A | E | A
Untuk medan konstan
yang TIDAK tegak
lurus terhadap
permukaan A
Fluks Medan
E Listrik
didefinisikan
A
| E | A cos
E.dA
| E | A
E
A Densitas | E |
garis
medan
Densitas garis A | E | A
medan × Luas
Dihilangkan Q
diperoleh 0
1 Q
| E | 2
r2 4 0 | r2 |
1 Q 2
2 2
4 | r2 |
4 0 | r2 |
Q Fluks sama Q
2 seperti 2 1
0 0
sebelumnya
Seperti yang diharapkan oleh karena jumlah
garis medan yang melewati masing-masing
N N
bola adalah sama
Dan jumlah garis yang melewati Q
S 2 1
masing-masing bola adalah sama 0
Bayangkan permukaan
Q bola berpusat pada kulit
bola bermuatan
Q
out
Di luar 0
in
out 1 Q
| E |
4 0 r 2
Di dalam
Muatan di dalam permukaan = 0
in 0 E0
E.dA E .A E .A
1 1 2 2 E 3 . A3 E 4 . A4
E1. A1 E 4 . A4 0
E 2 A2 E 3 . A3 E. .r 2
Qin
2
E.dA E. .r
o
Qin
E
.r 2 2 o
E.dA E .A E .A
1 1 2 2 E3 . A3
E1. A1 E3 . A3 0
E 2 A2 E.2. .r.l
Qin
E.dA E.2. .r.l
o
Qin
E
l
2. .r. o
Penggunaan Hukum Gauss
Untuk konduktor dalam kesetimbangan elektrostatik
1. E di dalam konduktor nol
2. Setiap muatan Q terdistribusi pada
permukaan (rapat muatan permukaan =Q/A)
3. E diluar adalah permukaan
4. lebih besar apabila jari-jari kurva lebih
kecil
2 1 1 21
Jika terdapat medan di dalam konduktor,
maka elektron akan merasakan gaya dan akan
dipercepat. Akibat hal ini konduktor tidak
akan berada dalam kesetimbangan
elektrostatik
maka E=0
Misalkan permukaan S dibawah permukaan konduktor
Karena terdapat kesetimbangan dalam
konduktor yaitu E=0 maka =0
Hukum Gauss EA q / 0
Hukum Gauss EA q /
maka E q / A
E /
*Fluks medan listrik *Sifat-sifat konduktor
* E nol di dalam konduktor
*Hukum Gauss * Muatan total Q
terdistribusi pada
permukaan (rapat muatan
*Contoh penggunaan Hukum
Gauss | E | A cos permukaan =Q/A)
* E di luar pada
* Muatan terisolasi permukaan
Qi
* Kulit termuatan S * membesar apabila jari-
* Muatan garis 0 jari mengecil
* Bola uniform
* Murni unsur
- logam [Fe, Hg]
- nonlogam [C (grafit, intan), Si, S]
* Senyawa
- oksida / keramik [tanah liat, SiO2]
- polimer [kayu, karet, plastik]
* Sifat bahan di atas : padat atau cair.
* Sifat bahan lainnya : cair atau gas.
*Ikatan logam : ~ 1 elektron terluar dilepas
oleh atom, lalu ‘dimiliki bersama’, berupa
‘gas’ elektron yang bergerak bebas, mengikat
semua ion +.
*Ikatan kovalen : 1 elektron ’dimiliki bersama’
oleh 2 atom, elektron hanya bergerak di
sekitar 2 atom itu, mengikat 2 atom itu.
*Ikatan ionik : 1/beberapa elektron pindah ke
atom lain, terjadi ion + dan – yang lalu saling
menarik.
*Jika elektron bergerak bebas, mudah terjadi arus
listrik; “konduktor”, penghantar listrik [logam].
*Ada pula konduktor ion positif/negatif [keramik].
*Jika elektron terikat pada atom, tidak mudah
terjadi arus listrik; “isolator”, non-konduktor,
insulator listrik [semua jenis bahan lainnya].
*Hanya jika diberi medan listrik cukup kuat, >
“kekuatan dielektrik” bahan, isolator menjadi
konduktor.
*Perak (Ag) 16 n m
*Tembaga (Cu) 17 n m
*Kuningan (Cu + ~30% Zn)
70 n m
*Nichrom (Ni + Cr) 1 m
*Grafit (C; semikond.) 35 m
*Silikon (Si) 2 k m
*Karet (C-isolator) ~1 M m
*Kaca (SiO2) ~1 T m
*Teflon (PTFE) ~100 T m
*Udara (N2, O2) 3 MV/m
*Lilin (C, H) 10 MV/m
*Kaca (SiO2) 14 MV/m
*Kertas 16 MV/m
*Polistirena (styrofoam) 24 MV/m
*Teflon 60 MV/m
*Jika tubuh manusia menjadi konduktor, dan dialiri >
1 mA, jantungnya dapat kacau denyutnya, di samping
terjadi konversi energi listrik menjadi energi termal.
*Jika atom agak mudah melepas elektron
(misalnya oleh naiknya suhu), atau hadir atom
asing yang agak mudah dapat menangkap
elektron.
*Bahan itu lalu disebut “semikonduktor” yang
‘intrinsik’, atau ekstrinsik n (jika ada pelepasan
elektron), ekstrinsik p (jika ada penangkapan
elektron, dan pergeseran elektron lain
mengesankan ada muatan positif, ‘lubang’
bergerak).
*Atomnya dapat terpolarisasi oleh medan listrik dari
luar; “terjadi muatan (ter)induksi”; disebut “bahan
dielektrik”.
*Atom-atomnya dapat membentuk gugus terpolarisasi
permanen :
- jika orientasi dipol listriknya acak, bahannya
“para-elektrik”; dapat agak diorientasikan oleh
medan listrik luar.
- jika orientasi dipol listrik antar-tetangga saling
menyejajarkan, bahannya “fero-elektrik”;
orientasinya amat mengurangi pengaruh medan
listrik luar dalam bahan.
* Vakum 1
* Udara 1,000 54
* Lilin, teflon ~2
* Polistirena 2,5
* Kertas 3,7
* Kaca biasa ~4
* Kaca pireks 4–6
*Bersifat juga “piezo-elektrik” :
- jika diberi medan listrik, terorientasi sambil
mengkerut / mengembang (“elektro-striksi”,
“electrostriction”);
- jika ditekan, terjadi beda potensial listrik
padanya.
*Manfaat : untuk mikrofon, sonar, pengukur
regangan & tekanan darah, akselerometer, peng-
emulsi & peng-homogen susu & cat.
*Jika dipanaskan ke atas “suhu Curie”nya, menjadi
para-elektrik.
*Barium titanat (BaTiO3)
*Suhu Curie nya ~125oC
*Di atas TC, struktur BaO3 nya kubik, dengan Ti4+ di
posisi oktahedralnya, yang lapang akibat besarnya
ukuran Ba, menghasilkan gejala para-elektrik yang
kuat.
*Di bawah TC, struktur kubik berubah menjadi
tetragonal, dengan Ti di posisi asimetrik,
menghasilkan dipol listrik permanen.
*Makin banyak keramik ditemukan bersifat fero-
elektrik.
*Sejumlah logam, pada suhu ~ 5 kelvin,
elektronnya bergerak berpasangan, dan
mengakibatkan tiadanya hambatan listrik
lagi. “Tipe 1”. Bersifat “diamagnetik”
sempurna. Ditemukan awal abad ke 20.
*Medan magnet dapat meniadakan
superkonduktivitas bahan tipe 1 ini,
besarnya pada suhu 0 kelvin adalah ~ 200 –
400 tesla.
*Sejumlah paduan logam, pada suhu ~ 20 K,
idem. “Tipe 2”.
Dikembangkan awal abad ke 20.
Tipe ini bersifat cukup diamagnetik.
*Sejumlah isolator tembaga oksida plus
unsur sisipan lain, pada suhu 30 – 120 K,
menjadi “superkonduktor tipe 3”, yang
dikembangkan sejak tahun 1987. Masih
sedang diselidiki mekanisme elektroniknya.
Beda energi potensial ( didefinisikan dari gaya listrik F yang
konservatif) antara titik A dan B (UA-UB) sama dengan kerja
untuk membawa satu satuan muatan uji positif dari B ke A
A A
U A U B WBA F .dl qE.dl
B B
A
U A U B
V A VB VBA E.dl
q B
U q V
r
U (r ) U (~) q E.dl
~
r
Q qQ
U (r ) 0 q 2
dr
~
4 0 r 4 0 r
r
V (r ) V (~) E.dl
~
r
Q Q
V (r ) 0 2
dr
~
4 0 r 4 0 r
dV E.dr
dV / dr E
V E.dr
V ˆ V ˆ V ˆ
E ( i j k)
x y z
Kapasitor terdiri dari susunan konduktor yang dapat
menyimpan muatan / medan / energi potensial listrik.
Kapasitor digunakan di banyak peralatan listrik seperti radio,
komputer, sistem pengapian mobil, dst.
Daya simpan muatan dalam kapasitor dinyatakan dengan
KAPASITANSI
Besarnya kapasitansi tergantung pada dimensi - geometri
susunan konduktor
+Q -Q
Gunakan hukum Gauss untuk
menghitung besar medan di ruang
antar keping
Luas pelat A E
E
0
a
d Va Vb E.dl Ed
b
Q C V Q A 0 A
C
V d / 0 d
V V positif Vnegatif
Gunakan hukum Gauss untuk
_ menghitung besar medan di daerah
_ +a a<r<b
+
b E
_
+ 2 0 r
a a
1 b
Va Vb E.dr dr ln
b
2 0 b r 2 0 a
Q 2 0 l
C
V ln(b / a )
_
+
_ E
a
+
b
_ +
Q ab
Kapasitansi kapasitor bola C 4 0
V (b a )
1. SUSUNAN PARALEL
2. SUSUNAN SERI
Arus SAMA
Jika di antara keping + dan keping – diisi dengan bahan
dielektrik (isolator), kuat medan listrik di antara keping
akan menurun dan kapasitansi akan naik.
0 A
C C 0
d