Anda di halaman 1dari 100

Fisika Dasar 2

LISTRIK STATIS

Dr. Ramli
ramli@fmipa.unp.ac.id
LISTRIK STATIS:
•Muatan listrik dan
hukum Coulomb
•Medan Listrik
•Hukum Gauss
•Sifat listrik bahan
•Energi Potensial dan
Potensial listrik
•Kapasitor
MUATAN LISTRIK

3 +e Proton &
Menghilangkan satu 3 –e elektron adalah
elektron pembentuk atom netral
menyebabkan
Penambahan satu
terbentuknya ion
elektron menghasilkan
bermuatan +e
ion bermuatan -e
* Beberapa atom sangat mudah kehilangan elektron dan
menjadi bermuatan +(n)e
* Elektron-elektron tsb ditarik oleh atom-atom lain yang
menjadi atom bermuatan –(n)e
* Muatan terkuantisasi yakni kelipatan dari muatan elektron -
e
* Pemberian muatan adalah peristiwa pertukaran elektron
* Oleh karena muatan adalah sifat fundamental materi, maka
diperlukan satuan.
* Satuan alamiah muatan adalah e (muatan elektron)
* Satuan SI adalah Coulomb (C)
* |e| = 1.60219 x 10-19 C
* i.e. 1C = 6.2 x 1018 |e|

q  Ne
19
q  N e 1.6 10 C
Partikel Muatan / C Massa / Kg

Elektron (e) -1.6021917 × 10-19 9.1095x10-31

Proton (p) +1.6021917 × 10-19 1.67261x10-27

Netron (n) 0 1.67492x10-27


*Definisi :
* Normal Karbon [12C] memliki 12 nukleon
* 12g (i.e. 0.012 kg) Karbon adalah satu Mol
* 1 Mol adalah 6.023 ×1023 atom, (Bilangan Avagadro)
*Kalkulasi
* Muatan (q) pada sebuah balon biasanya 10-6 C
* q = 10-6 C = 10-6 6 × 1018 e = 6 × 1012 e
* i.e. Sekitar 1 dalam 1021 ekstra elektron
Bumi secara praktis
membatasi supply
dari muatan
* Gesekan
* e.g. mengesek balon dengan kain wool
* Konduksi
* e.g. sentuhan pada elektroskop
* Induksi
* e.g. balon ditempelkan pada dinding
Proses Gesekan
• Untuk Bahan Isolator
• Menggosokan 2 buah bahan isolator
Sutera

+ -

Plastik

Elektron “lebih tertarik” ++ - - -


kepada sutra daripada ++ - -
kepada plastik +
Proses Konduksi
• Untuk bahan konduktor
• Dua buah bahan konduktor disentuhkan,
dimana salah satunya memiliki muatan bebas
Balon pada dinding

Dinding adalah netral


dan sebagai insulator
Dinding tetap
netral tetapi
Muatan +ve bergerak permukaan
menuju depan balon memiliki
sedikit sisa
muatan yang
Muatan -ve bergerak cukup untuk
menjauhi balon mengikat
balon
* Percobaan tetes minyak milikan
* Generator Van de Graaff
* Fotokopi dan Laser Printer
*Muatan dibawa oleh elektron
*Peralatan dan teknik
* Elektroskop “Mengukur muatan”
* Grounding membatasi suplai muatan
* Generator Van de Graaff “Meng-generate
muatan”

*Metoda pemberian muatan


* Gesekan
* Konduksi
* Induksi
Hukum Coulomb
Perputaran ini
untuk
mencocokan dan
mengukur torsi
dalam serat dan
sekaligus gaya
yang menahan
muatan

Skala dipergunakan untuk


membaca besarnya
pemisahan muatan
F
Garis Fr-2

r
*Penentuan Coulomb
*Gaya tarik menarik jika muatan berbeda tanda
*Gaya sebanding dengan perkalian muatan q1 dan
q2 sepanjang garis lurus yang
menghubungkannya
*Gaya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
*I.e.
*|F12| |Q1| |Q2| / r122
*atau
*|F12|= k |Q1| |Q2| / r122
*Satuan untuk konstanta ditentukan dari hukum
Coulomb
*Coulomb telah menentukan konstanta ini dalam
satuan SI
*k = 8.987.5x109 Nm2C-2
*k secara normal dinyatakan sebagai k = 1/40
F12

+ Q2 -
r12
F12
r̂12
+
F21
F21 Q1

+
Superposisi
Q2
-
F41 F21

Q1 + - Q3

F31
Gaya pada muatan
Prinsip +
Q4 adalah jumlah vektor
superposisi gaya dari semua muatan

F1  F21  F31  F41


Q
R-r
dq
r
R

1 R  r
FQ 
4 0 
Q dq
Rr
3
Q
z dq   dV   s 2 dssin  d d

R-r
R R  Lkˆ

r  srˆ  s sin  cos  iˆ  sin  sin   ˆj  cos  kˆ 
r dq
y
1 R  r
x
FQ 
4 0
Q dq
Rr
 3
y
dq   ( x)dL   ( x)dx

R-r R  h ˆj
R
r  xiˆ
x
r dq
1 R  r
FQ 
4 0
Q dq 
Rr
3
dq   dA   ( s, )sdsd R  h ˆj

r  srˆ  s cos iˆ  sin   ˆj 
Q
R-r

R r dq
x

1 R  r
FQ 
4 0 
Q dq
Rr
3
y
1 Q1Q2 m1m 2
F12  2
ˆ
r12 F12   G rˆ
2 12
4 0 | r12 | | r12 |
* Tarik menarik atau tolak * Selalu tarik menarik
menolak * 1/r2
* 1/r2 * Sangat lemah
* Sangat kuat * Skala besar, planet, alam
* Skala lokal semesta

e2
 Gm 2
4 0
*Hukum Coulomb
* Gaya elektrostatik diantara muatan

*Bentuk vektor hukum Coulomb

*Gaya Coulomb vs Gravitasi


* Gaya Elektrostatik lebih kuat
*Superposisi

F1  F21  F31  F41


Mereka lebih suka
Fisikawan tidak suka memilih memilih medan yang
konsep “aksi pada suatu jarak” dihasilkan objek dan
objek lain berinteraksi
dengannya
Artinya daripada ini ...
Mereka lebih suka berfikir...

-
+
-

+
Medan listrik E didefinisikan sebagai
gaya yang bekerja pada partikel uji
dibagi dengan muatan partikel tersebut
F
F Maka Medan listrik
E E
Q0 dari satu muatan
+Q0 adalah
r̂ r 1 Q
E 2

Q 40 | r |
E
+Q0
+Q0
+Q0

r
+Q0
+

Catatan: Medan listrik terdefinisi di


semua tempat, meski tidak ada muatan di
sana.
Penggunaan medan untuk menentukan gaya

F  QE
E +Q

-Q
F  QE
Medan Listrik
Medan listrik adalah contoh
medan vektor

Suatu medan (vektor atau skalar)


terdefinisi disemua tempat

Suatu medan vektor memiliki arah dan besar

Medan listrik memiliki satuan N/C


1  Q0Q1 Q0Q2  1 Qi
F0 
40

 | r01 |
rˆ 
2 01
| r02 |

2 02 

E
40
i | r |2 rˆi
i
1  Q1 Q2 
ˆ ˆ
E
40

 | r01 |
r 
2 01
| r02 |
r
2 02 
 E1

r2
r̂1 r1 E2 Q2

Q1
P
R-r
dq
r
R

1 R  r
EP 
4 0  dq
Rr
3
y
dq   ( x)dL   ( x)dx
P

R-r R  h ˆj
R
r  xiˆ
x
r dq

1 R  r
EP 
4 0  dq
Rr
3
dq   dA   ( s, )sdsd R  h ˆj

r  srˆ  s cos iˆ  sin   ˆj 
P
R-r

R r dq
x

y 1 R  r
EP 
4 0  dq
Rr
3
kQ
E  E 
r2  a2

E y  E   E   cos
2kQ a

r 2
 a2 r 2  a2  
1/ 2

 k 2aQ

r 2
 a2 
3/ 2

kQ 2a
E 3
r  a
r
Garis-garis medan listrik
Tidak mungkin untuk merepresentasikan seluruh vektor
medan listrik pada semua tempat
Sebagai gantinya dibuat garis-garis yang arahnya
menggambarkan arah medan

Pada daerah yang


cukup jauh dari
muatan kerapatan
garis berkurang

Semuanya ini dinamakan garis-garis


medan listrik
* Garis-garis berawal dari muatan positif
* Garis-garis berakhir di muatan negatif
* Jumlah garis yang meninggalkan muatan +ve
(atau menuju muatan -ve) sebanding dengan
besarnya muatan
* Garis-garis medan listrik tidak dapat
berpotongan
Definisikan N garis
 N
A 
4r 2
karena N garis  Q

Q diketahui

4r 2 1 Q
| E |
40 | r |2
Besarnya kerapatan garis medan
| E | 
* Vektor medan listrik, E, adalah tangen
terhadap garis-garis medan listrik pada masing-
masing titik sepanjang garis.
* Banyaknya garis persatuan luas yang melewati
permukaan tegak lurus thd medan adalah
sebanding dengan kuat medan listrik pada
daerah tersebut
* Medan Listrik dan Gaya Coulomb F
dihubungkan oleh
E
Q0
* Sehingga gaya dapat dihitung dari medan
* Medan listrik adalah medan vektor F  QE
* Dengan superposisi diperoleh
* Garis medan mengilustrasikan kuat & arah
dari medan listrik
1 Qi
E
4  0
i | r |2 rˆi
i
Untuk medan konstan tegak lurus permukaan A

Fluks Medan
Listrik
E didefinisikan :

A  | E | A
Untuk medan konstan
yang TIDAK tegak
lurus terhadap
permukaan A
Fluks Medan
E Listrik
didefinisikan
A
  | E | A cos

   E.dA
 | E | A
E

A Densitas  | E |
garis
medan
Densitas garis A | E | A
medan × Luas

Banyaknya fluks garis N 


Hubungan antara fluks yang melewati
permukaan tertutup terhadap muatan yang
dilingkupi oleh permukaan
Medan listrik sekitar 1 Q
muatan titik
| E |
4 0 | r1 |2
E Area
Fluks pada
bola
1 Q 2
r1  2
 4 | r1 |
adalah E × 4  0 | r1 |
Luas

Dihilangkan Q

diperoleh  0
1 Q
| E | 2
r2 4 0 | r2 |
1 Q 2
2  2
 4 | r2 |
4  0 | r2 |
Q Fluks sama Q
2  seperti  2  1 
0 0
sebelumnya
Seperti yang diharapkan oleh karena jumlah
garis medan yang melewati masing-masing
N     N
bola adalah sama
Dan jumlah garis yang melewati Q
 S   2  1 
masing-masing bola adalah sama 0

Faktanya jumlah garis fluks


yang melewati setiap
1 permukaan yang
2 melingkupi muatan adalah
sama Meskipun
out jumlah garis
s in
out
yang masuk dan
yang keluar
tidak sama
Oleh karena fluks berkaitan
dengan jumlah garis medan yang Q1 Q2
melewati permukaan, total fluks  S  
adalah total dari masing-masing 0 0
muatan
Secara umum
Qi
Q1
S   Untuk
0
Q2 setiap
s permu
Hukum Gauss kaan
Hukum Gauss tidak menceritakan sesuatu
yang baru, hanya merupakan cara lain dari
ungkapan hukum Coulomb

Hukum Gauss biasanya mudah di pergunakan


dibanding dengan hukum Coulomb, terutama
yang mengandung banyak bentuk-bentuk
simetri
Menggunakan simetri

Dilan! Saya lupa hukum coulomb!

Tidak masalah, saya ingat hukum


Gauss
q Bayangkan permukaan
Q
bola yang berpusat pada 
0
r2 muatan
Dengan simetri E adalah 
Q terhadap permukaan
Q
Q | E | 4r 2 
 | E | A  0
0 1 qQ
1 Q 1 Q F=qE F
4r 2  0
| E | 
4r 2  0 4 0 r 2
Berapakan medan disekitar kulit bola
bermuatan?

Bayangkan permukaan
Q bola berpusat pada kulit
bola bermuatan
Q
 out 
Di luar 0
 in
 out 1 Q
| E |
4 0 r 2
Di dalam
Muatan di dalam permukaan = 0
 in  0 E0
 E.dA  E .A  E .A
1 1 2 2  E 3 . A3  E 4 . A4

E1. A1  E 4 . A4  0

E 2 A2  E 3 . A3  E. .r 2
Qin

2
E.dA  E. .r 
o
Qin 
 E
 .r 2 2 o
 E.dA  E .A  E .A
1 1 2 2  E3 . A3

E1. A1  E3 . A3  0

E 2 A2  E.2. .r.l

Qin
 E.dA  E.2. .r.l 
o 
Qin
E

l
2. .r. o
Penggunaan Hukum Gauss
Untuk konduktor dalam kesetimbangan elektrostatik
1. E di dalam konduktor nol
2. Setiap muatan Q terdistribusi pada
permukaan (rapat muatan permukaan =Q/A)
3. E diluar adalah  permukaan
4.  lebih besar apabila jari-jari kurva lebih
kecil
2 1  1   21
Jika terdapat medan di dalam konduktor,
maka elektron akan merasakan gaya dan akan
dipercepat. Akibat hal ini konduktor tidak
akan berada dalam kesetimbangan
elektrostatik
maka E=0
Misalkan permukaan S dibawah permukaan konduktor
Karena terdapat kesetimbangan dalam
konduktor yaitu E=0 maka =0
Hukum Gauss   EA   q /  0

qi Sehingga muatan total di


maka  qi /  0  0
dalam permukaan adalah nol
Sebagai permukaan dapat
digambarkan sembarang dekat
dengan permukaan konduktor,
muatan total terdistribusi
dipermukaan
Misalkan permukaan selinder kecil pada
permukaan konduktor
E
Jika E|| >0 akan menyebabkan muatan permukaan
bergerak sehingga tidak berada dalam kesetimbangan
E||
q elektrostatik, sehingga E|| =0
Selinder cukup kecil sehingga E konstan

Hukum Gauss   EA  q / 

maka E  q / A

E   / 
*Fluks medan listrik *Sifat-sifat konduktor
* E nol di dalam konduktor
*Hukum Gauss * Muatan total Q
terdistribusi pada
permukaan (rapat muatan
*Contoh penggunaan Hukum
Gauss  | E | A cos permukaan =Q/A)
* E di luar  pada
* Muatan terisolasi permukaan
Qi
* Kulit termuatan S   *  membesar apabila jari-
* Muatan garis 0 jari mengecil
* Bola uniform
* Murni unsur
- logam [Fe, Hg]
- nonlogam [C (grafit, intan), Si, S]
* Senyawa
- oksida / keramik [tanah liat, SiO2]
- polimer [kayu, karet, plastik]
* Sifat bahan di atas : padat atau cair.
* Sifat bahan lainnya : cair atau gas.
*Ikatan logam : ~ 1 elektron terluar dilepas
oleh atom, lalu ‘dimiliki bersama’, berupa
‘gas’ elektron yang bergerak bebas, mengikat
semua ion +.
*Ikatan kovalen : 1 elektron ’dimiliki bersama’
oleh 2 atom, elektron hanya bergerak di
sekitar 2 atom itu, mengikat 2 atom itu.
*Ikatan ionik : 1/beberapa elektron pindah ke
atom lain, terjadi ion + dan – yang lalu saling
menarik.
*Jika elektron bergerak bebas, mudah terjadi arus
listrik; “konduktor”, penghantar listrik [logam].
*Ada pula konduktor ion positif/negatif [keramik].
*Jika elektron terikat pada atom, tidak mudah
terjadi arus listrik; “isolator”, non-konduktor,
insulator listrik [semua jenis bahan lainnya].
*Hanya jika diberi medan listrik cukup kuat, >
“kekuatan dielektrik” bahan, isolator menjadi
konduktor.
*Perak (Ag) 16 n m
*Tembaga (Cu) 17 n m
*Kuningan (Cu + ~30% Zn)
70 n m
*Nichrom (Ni + Cr) 1  m
*Grafit (C; semikond.) 35  m
*Silikon (Si) 2 k m
*Karet (C-isolator) ~1 M m
*Kaca (SiO2) ~1 T m
*Teflon (PTFE) ~100 T m
*Udara (N2, O2) 3 MV/m
*Lilin (C, H) 10 MV/m
*Kaca (SiO2) 14 MV/m
*Kertas 16 MV/m
*Polistirena (styrofoam) 24 MV/m
*Teflon 60 MV/m
*Jika tubuh manusia menjadi konduktor, dan dialiri >
1 mA, jantungnya dapat kacau denyutnya, di samping
terjadi konversi energi listrik menjadi energi termal.
*Jika atom agak mudah melepas elektron
(misalnya oleh naiknya suhu), atau hadir atom
asing yang agak mudah dapat menangkap
elektron.
*Bahan itu lalu disebut “semikonduktor” yang
‘intrinsik’, atau ekstrinsik n (jika ada pelepasan
elektron), ekstrinsik p (jika ada penangkapan
elektron, dan pergeseran elektron lain
mengesankan ada muatan positif, ‘lubang’
bergerak).
*Atomnya dapat terpolarisasi oleh medan listrik dari
luar; “terjadi muatan (ter)induksi”; disebut “bahan
dielektrik”.
*Atom-atomnya dapat membentuk gugus terpolarisasi
permanen :
- jika orientasi dipol listriknya acak, bahannya
“para-elektrik”; dapat agak diorientasikan oleh
medan listrik luar.
- jika orientasi dipol listrik antar-tetangga saling
menyejajarkan, bahannya “fero-elektrik”;
orientasinya amat mengurangi pengaruh medan
listrik luar dalam bahan.
* Vakum 1
* Udara 1,000 54
* Lilin, teflon ~2
* Polistirena 2,5
* Kertas 3,7
* Kaca biasa ~4
* Kaca pireks 4–6
*Bersifat juga “piezo-elektrik” :
- jika diberi medan listrik, terorientasi sambil
mengkerut / mengembang (“elektro-striksi”,
“electrostriction”);
- jika ditekan, terjadi beda potensial listrik
padanya.
*Manfaat : untuk mikrofon, sonar, pengukur
regangan & tekanan darah, akselerometer, peng-
emulsi & peng-homogen susu & cat.
*Jika dipanaskan ke atas “suhu Curie”nya, menjadi
para-elektrik.
*Barium titanat (BaTiO3)
*Suhu Curie nya ~125oC
*Di atas TC, struktur BaO3 nya kubik, dengan Ti4+ di
posisi oktahedralnya, yang lapang akibat besarnya
ukuran Ba, menghasilkan gejala para-elektrik yang
kuat.
*Di bawah TC, struktur kubik berubah menjadi
tetragonal, dengan Ti di posisi asimetrik,
menghasilkan dipol listrik permanen.
*Makin banyak keramik ditemukan bersifat fero-
elektrik.
*Sejumlah logam, pada suhu ~ 5 kelvin,
elektronnya bergerak berpasangan, dan
mengakibatkan tiadanya hambatan listrik
lagi. “Tipe 1”. Bersifat “diamagnetik”
sempurna. Ditemukan awal abad ke 20.
*Medan magnet dapat meniadakan
superkonduktivitas bahan tipe 1 ini,
besarnya pada suhu 0 kelvin adalah ~ 200 –
400 tesla.
*Sejumlah paduan logam, pada suhu ~ 20 K,
idem. “Tipe 2”.
Dikembangkan awal abad ke 20.
Tipe ini bersifat cukup diamagnetik.
*Sejumlah isolator tembaga oksida plus
unsur sisipan lain, pada suhu 30 – 120 K,
menjadi “superkonduktor tipe 3”, yang
dikembangkan sejak tahun 1987. Masih
sedang diselidiki mekanisme elektroniknya.
Beda energi potensial ( didefinisikan dari gaya listrik F yang
konservatif) antara titik A dan B (UA-UB) sama dengan kerja
untuk membawa satu satuan muatan uji positif dari B ke A
A  A 
U A  U B  WBA    F .dl    qE.dl
B B

Energi potensial U pada sebarang titik P sama dengan


beda energi potensial antara di P dengan titik lain
(acuan) yang energi potensialnya diambil sama dengan
NOL.
Energi potensial sistem muatan titik

Energi potensial sistem dua muatan titik pada gambar,


sama dengan energi untuk membawa muatan 6 nC dari
tak berhingga ke posisinya

Berapa energi potensial sistem berikut?


POTENSIAL LISTRIK
Perubahan energi potensial listrik per satuan muatan
didefinisikan sebagai Potensial listrik

A 
U A U B
V A  VB  VBA     E.dl
q B

U  q V

Energi potensial dan potensial listrik: besaran


skalar
Potensial di sekitar muatan titik

 r
U (r )  U (~)  q  E.dl
~
r
Q qQ
U (r )  0  q  2
dr 
~
4 0 r 4 0 r
r
V (r )  V (~)    E.dl
~
r
Q Q
V (r )  0    2
dr 
~
4 0 r 4 0 r

Potensial di sekitar sistem muatan titik: penjumlahan skalar


dari potensial olem masing masing muatan titik
Potensial di sekitar muatan terdistribusi kontinu

Pilih suatu elemen muatan dq untuk menentukan dV = (1/40r)


dq. Lakukan integrasi sesuai dengan situasi yang diberikan untuk
menentukan V.  
E sebagai gradien dari potensial

 
 dV  E.dr
   dV / dr  E
V    E.dr

 V ˆ V ˆ V ˆ
E  ( i j k)
x y z
Kapasitor terdiri dari susunan konduktor yang dapat
menyimpan muatan / medan / energi potensial listrik.
Kapasitor digunakan di banyak peralatan listrik seperti radio,
komputer, sistem pengapian mobil, dst.
Daya simpan muatan dalam kapasitor dinyatakan dengan
KAPASITANSI
Besarnya kapasitansi tergantung pada dimensi - geometri
susunan konduktor
+Q -Q
Gunakan hukum Gauss untuk
menghitung besar medan di ruang
antar keping

Luas pelat A E
E
0
a

d Va  Vb    E.dl  Ed
b
Q  C V Q A 0 A
C  
V d /  0 d
V  V positif  Vnegatif
Gunakan hukum Gauss untuk
_ menghitung besar medan di daerah
_ +a a<r<b
+ 
b E
_
+ 2 0 r
a a
 1  b
Va  Vb    E.dr    dr   ln
b
2 0 b r 2 0 a

Q 2 0 l
C 
V ln(b / a )
_
+
_ E
a
+
b
_ +

Gunakan hukum Gauss untuk mendapatkan E


Di r<a E=0
Q
Di daerah a<r<b E
4r 2 0
Di r>b E = 0
a a
Q 1 Q 1 1
Va  Vb    E.dr    2
dr  (  )
b
4 0 b r 4 0 a b

Q ab
Kapasitansi kapasitor bola C   4 0
V (b  a )
1. SUSUNAN PARALEL

Beda potensial SAMA

2. SUSUNAN SERI
Arus SAMA
Jika di antara keping + dan keping – diisi dengan bahan
dielektrik (isolator), kuat medan listrik di antara keping
akan menurun dan kapasitansi akan naik.

 0 A
C  C 0
d

Anda mungkin juga menyukai