Anda di halaman 1dari 27

FOTO POLOS ABDOMEN

FOTO POLOS ABDOMEN


DEFINISI:

Buick Oversic Foto (BOF) atau yang dikenal dengan foto polos abdomen
adalah pemeriksaan radiologi tanpa kontras menggunaakan sinar X untuk
melihat kondisi organ gastro intestinal meliputi gaster, hepar, lien,
intestine.
INDIKASI
Nyeri renal Bayi baru
Obstruksi Perforasi Benda asing lahir,
usus ulkus atau bilier yang
dengan muntah
duodeni, tertelan, menetap,
ulkus gaster, kolik yang setelah
khas meconium
perforasi trauma, atau yang tidak
usus IUD yang keluar
dislokasi
Pemeriksaan Foto Polos Abdomen

Pemeriksaan radio diagnostic Pemeriksaan radio diagnostic


sederhana, tanpa persiapan sederhana dengan persiapan
AP SUPINE

Posisi Left Lateral


Posisi Poto Polos Decubitus (LLD)
Abdomen

Posisi Setengah Duduk /


Berdiri
1. POSISI
POSISIAP
APSUPINE
SUPINE

Kriteria gambaran :
Tampak
 T11,T12
 columna vertebrae,
 sympisis pubis,
 Crista iliaca
 Ischium
 Ileum
 vertebrae lumbal
 vesika urinaria.
POSISI
2. POSISI
LEFT
LEFT
LATERAL
LATERAL
DECUBITUS(LLD)
DECUBITUS (LLD)

Kriteria gambaran :
Tampak
 Vertebrae Lumbal
 Diafragma
 Krista iliaca
 T11 dan T12
3. POSISI
POSISI SETENGAH
SETENGAH DUDUK
DUDUK / /
BERDIRI
BERDIRI

Kriteria gambaran :
Tampak
 columa vertebrae, T11 dan T12
 sympisis pubis
 crista iliaca
 vertebrae lumbal dan vesika
urinaria
ANATOMI NORMAL DARI BOF

 Harus diingat bahwa pada saat melihat foto polos abdomen


maka sisi kiri dari gambar merupakan sisi kanan dari pasien,
dan sebaliknya. Selalu deskripsikan penemuan sesuai dengan
sisi pasien.
 Abdomen dapat dibagi menjadi 4 kuadran/9 region.
 4 kuadran abdomen: RUQ, LUQ, RLQ, LLQ
 9 Regio abdomen: hipokondrium kanan, epigastrik,
hipokondrium kiri, lumbar kanan, umbilicus, lumbar kiri,
illium kanan, suprapubic, illium kiri
ANATOMI NORMAL DARI BOF

 Hepar (warna ungu)


 Lien (warna pink)
 Lokasi dari pancreas (garis putih, secara normal tidak tervisualisasi)
ANATOMI NORMAL DARI BOF

1. Ginjal (hijau)
kanan(merah)
2. Ginjla kiri (merah)
7. Lokasi dari kelenjar
3. Lokasi dari ureter adrenal kanan (garis
kanan (garis putih, putih, secara normal
secara normal tidak tidak tervisualisasi)
tervisualisasi)
8. Lokasi dari kelenjar
4. Lokasi dari ureter adrenal kiri (garis
kiri (garis putih, putih, secara normal
secara normal tidak tidak tervisualisasi)
tervisualisasi)
9. Lokasi dari empedu
5. Vesika urinaria (garis putih, secara
(orange) normal tidak
tervisualisasi)
6. Gas pada rectum
Posisi dari empedu sangat bervariasi, dapat
tampak di mana saja di region RUQ. Posisi
tersering yakni pada batas bawah hepar)
ANATOMI NORMAL DARI BOF

1. Costa ke-12 kiri 6. Prosesus spinosus


(hijau muda) L4 (coklat)
2. Outline psoas 7. Sakrum (biru)
(merah)
8. Coccyx (magenta)
3. Corpus vertebra
9. Hemipelvis kanan
L3 (biru muda)
(kuning)
4. Pedikel dari
10. Sacroilliac joint
vertebra L1
kanan (hijau)
(orange)
11. Femur kanan
5. Prosesus
(pink)
transversus L1-L5
kanan (hitam( 12. Femur kiri (ungu)
ANATOMI NORMAL DARI BOF

1. Illium (hijau)
2. Pubis (merah)
3. Ischium (kuning)
4. Foramen obturator (ungu)
5. Lokasi dari ligament inguinal kanan (biru), scara
normal tidak tampak. Berjalan dari SIAS hingga
tuberkel pubis
6. Shentons’s line (garis hitam) merupakan garis
imaginer sepanjang batas inferior dari ramus
pubis superior dan batas inferomedial dari leher
os femur
ANATOMI NORMAL DARI BOF

1. Gaster (rugae
ditunjuk panah
putih)
2. Saekum
3. Colon ascenden
4. Fleksura hepatica
5. Colon transversum
6. Fleksura lienalis
7. Colon descenden
8. Colon sigmoid
ANATOMI NORMAL DARI BOF

1. Gaster (rugae
ditunjuk panah
putih)
2. Saekum
3. Colon ascenden
4. Fleksura hepatica
5. Colon transversum
6. Fleksura lienalis
7. Colon descenden
8. Colon sigmoid
ANATOMI NORMAL DARI BOF

 4 gambar diatas menunjukkan variasi normal dari pola gas di usus. Secara normal sebagian besar usus akan
tampak adanya cairan/feses (warna abu muda) sehingga tidak tervisualisasi pada hasil foto. Hanya segmen usus
yang mengandung poket gas (warna hitam) yang akan tampak. Dimana kolon cenderung lebih sering mengandung
gas dibandingkan usus halus sehingga akan lebih mudah tervisualisasi. Gaster akan tampak bila mengandung
udara, akan tetapi gaster dapat tidak tampak jika berisi cairan atau dalam kondisi kosong. Pola udara pada usus
halus bervariasi tergantung kapan terakhir pasien makan dan dapat tampak lebih prominen pada pasien yang
mengalami nyeri karena peningkatan udara yang di telan.
MENYAJIKAN HASIL FOTO POLOS ABDOMEN

 LAKUKAN SECARA SISTEMATIS!


 Dalam menyajikan hasil foto polos abdomen harus dilakukan secara sistematis untuk memastikan setiap area
tercover dan tidak terlewatkan hal-hal yang penting.
 Berikan tipe projeksi dari foto polos
 Berikan identitas pasien
 Berikan tanggal foto polos abdomen diambil
 “Ini adalah foto polos abdomen posisi AP supinasi dari Tn. John, yang diambil pada tanggal 1 Januari 2017

 Lakukan assessment singkat kualitas dari foto polos abdomen


 ABCDE
 Rangkuman singkat diakhir

 Selalu ingat untuk mendeskrpisikan apa yang tampak. Ketika tampak sesuatu maka harus disebutkan lokasinya
secara anatomis dan bagaimana penampakannya
OVERVIEW ABCDE DARI BOF

 A : Air in the wrong place


 Carilah pneumoperitoneum dan pneumoretropreitoneum, udara pada biliary tree dan vena porta

 B: Bowel
 Dilatasi dari usus halus dan usus besar, volvulus, distensi gaster, hernia, adanya penebalan dari dinding usus

 C: Calsification
 Carilah struktur terkalsifikasi yang signifikan secara klinis (batu empedu, batu ginjal, nefrocalcinosis, kalsifikasi pancreas,
dan AAA/abdominal aortic aneurisma), feotus, struktur terkalsifikasi yang insignifikan secara klinis seperti kartilago kosta,
phleboliths, Lnn mesenteric, calcified fibroids, kalsifikasi prostat, dan kalsifikasi vaskuler
 D: Disability (Bones and Solid organs)
 Carilah adanya fraktur, osteolitik, osteosklerotik, perhatikan spine (tinggi korpus vertebrae, pedikel, adanya bamboo spine),
adanya pembesaran organ solid
 E: Everything else
 Carilah adanya tanda operasi sebelunya dan instrument medis lainnya, keberadaan benda asing, perhatikan basis paru
A- AIR IN THE WRONG PLACE

 Carilah udara bebas pada kavitas peritoneal (pneumoperitoneum). Untuk melakukan ini carilah Rigler’s sign
(udara tampak pada kedua sisi dinding usus), Udara yang membatasi hepar, dan ligamentum falciform
tampak.
 Carilah udara bebas pada retroperitoneum (pneumoretroperitoneum). Untuk melakukan ini carilah gas yang
membatasi disekitar ginjal
 Perhatikan hepar apakah terdapat area linear dengan peningkatan lusensi. Gas yang tampak di sentral hepar
mengindikasikan adanya gas pada biliary tree (pneumobillia), seperti pada common bile duct (CBD), duktus
hepatica, dan atau pada empedu. Gas yang tampak pada perifer pada hepar mengindikasi adanya gas pada vena
porta.
B-BOWEL

 Carilah dilatasi pada usus halus/besar


 Perhatikan adanya dilatasi bowel yang sangat besar dapat menjadi penanda adanya volvulus sigmoid/caecal. Jika
dilatasi tampak pada area abdomen atas maka pertimbangkan kemungkinan adanya distensi gaster.
 Perhatikan region illium kanan dan kiri untuk adanya gas pada bowel yang terprojeksi dibawah level ligament
inguinal menjukkan adanya hernia inguinal/femoral
 Perhatikan adanya penebalan dari dinding usus yang menunjukkan adanya inflamasi dinding usus. Secara spesifik
carilah adanya thumbprinting dan lead pipe colon yang karakteristik.
 Perhatikan juga faecal loading dan faecal impaction
C-CALCIFICATION
1. Carilah adanya batu empedu terkalsifikasi pada area RUQ (biru)
2. Carilah di area ginjal dan ureter adanya batu ginjal (hijau) dan secara
spesifik di region ginjal terhadap adanya staghorn
calculus/nefroclacinosis (hijau muda)
3. Perhatikan pada area suprapubik untuk adanya batu kandung empedu
(kuning)
4. Perhatikan pada area sentral abdomen bagian atas untuk kalsifikasi
pancreas (biru muda)
5. Perhatikan pada regio upper pole dari ginjal untuk adanya kalsifikasi
adrenal (pink)
6. Perhatikan pada region umbilicus untuk adanya kalsifikasi Aneurisma
aorta abdominal/AAA (merah)
 Pada pasien wanita perhatikan adanya foetus (‘skeleton with the
abdomen’ appearance)
C-CALCIFICATION

 Hal lain yang perlu diperhatikan (struktur terkalsifikasi yang secara klinis
insignifikan):
 Kartilago kosta yang terkalsifikasi
 Phleboliths (vein stone)
 Lnn mesenterika yang terkalsifikasi
 Fibroid uterine yang terkalsifikasi
 Kalsifikasi prostat
 Kalsifikasi aorta abdominalis
 Kalsifikasi arteri lienalis
D-DISABILITY (BONES AND SOLID ORGANS)

 Perhatikan apakah terdapat fraktur pada tulang pelvis. Jika tampak adanya fraktur maka gunakan 3 polo rings test
untuk melihat apakah terdapat fraktur kedua (atau adanya disruption dari sismfisis pubis/ sakroilliak joint)
 Perhatikan adanya osteosklerotik (peningkatan densitas) atau osteolisis (penurunan densitas)
 Perhatikan spine untuk melihat adanya abnormalitas pada tinggi korpus vertebra, hilangnya pedikel, gangguan
alignment (seperti pada scoliosis), dan adanya bamboo spine (ankylosing spondylitis)
 Perhatikan secara keseluruhan dari hasil foto radiologis apakah terdapat pembesaran dari organ solid
E- EVERYTHING ELSE

 Perhatikan hasil foto radiologis terhadap adanya tanda operasi sebelumnya, seperti surgical staples, clips, hernia
clips, atau anastomosis bowel
 Perhatikan adanya instrument seperti kateter, drains, stents ataupun tubing lainnya (seperti gastric band/
gastrotomy feeding tube)
 Perhatikan pada pelvis terhadap adanya IUD (intrauterine device) ataupun pessary
 Perhatikan apakah terdapat benda asing
 Perhatikan pada dasar paru untuk melihat adanya metastasis paru ataupun proses patologis paru lainnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai