Anda di halaman 1dari 6

PEMBACAAN FOTO POLOS ABDOMEN

Dr.dr. Iskandar Zakaria, SpRad (K) RI

Bagian Radiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

Tujuan Belajar

Mampu menganalisa hasil foto plain foto BNO dengan baik dan benar

Pendahuluan
Radiologi yang khusus mempelajari traktus urinarius dengan berbagai teknik imaging baik menggunakan sinar x, frekuensi
radio dalam medan magnet, radioisotop, gelombang suara maupun gelombang elektromagnetik lainnya dalam usaha
menampilkan citra atau image dari traktus urinarius tersebut.
Masing-masing teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam pencitraan atau pembangkitan image (gambar) dari
saluran kemih.
Modalitas radiologi untuk traktus urinarius antara lain adalah :
1. Foto Polos Abdomen
2. Intravenus Pyelography (IVP)
3. Antegrade Pyelography (APG)
4. Retrogade Pyelography (RPG)
5. Urethography
6. Cystography
7. Caversonography
8. Ultrasonography (USG)
9. Computed Tomography Scanning (CT Scan)
10. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
11. Kedokteran Nuklir (Renogram)
12. Angiography.

Foto Polos Abdomen


Foto yang dibuat tanpa pemberian bahan kontras. Nama lain dari foto ini adalah:

1
1. BNO (Buik Nier Overzicht)
2. BOF (Buik Overzicht Film)
3. KUB (Kidney Ureter Bladder)
4. Foto Iktisar Rongga Perut
5. Plain Photo Abdomen

Foto akan memberikan hasil yang optimal apabila penderita dipersiapkan terlebih dahulu supaya foto bersih,
bebas dari fecal material dan udara yang banyak didalam usus yang akan menggangu interpretasi hasil. Pada
keadaan tertentu, foto dibuat tanpa persiapan dari penderita dengan konskwensi beberapa kelainan mungkin tidak
terlihat pada film.
Persiapan Penderita
 Prinsipnya adalah usus harus bersih, bebas dari fecal mass dan udara yang banyak.
 Dua hari sebelum pemeriksaan, penderita makan bubur kecap.
 Satu malam sebelum foto, diberikan Laxatian (obat pencahar) seperti: garam inggris atau magnesium Sulphat (MgSo4) 25-
30 gram; tablet Dulcolax 2-4 tablet atau dapat pula castor olie 30 cc
 Setelah minum Laxan (kurang lebih pada jam 21.00), maka penderita sudah tidak boleh makan apa-apa lagi dan hanya boleh
minum sedikit saja sampai selesai pemeriksaan besok pagi.
 Pagi hari sebelum dilakukan pemeriksaan, dapat pula dilakukan Clysma/lavement jika masih ada keraguaan terhadap kebersihan
usus
 Cegah aerophagi dengan cara penderita diminta tidak banyak bicara/ketawa dan tidak boleh merokok.
 Kemudian dibuat foto polos abdomen, proyeksi AP, hasilnya diinterpretasi
Evaluasi Foto Polos Abdomen
- Identitas penderita: nama, umur, jenis kelamin dan tanggal pemeriksaan harus ada.

- Data teknis : marker R atau L harus ada, seluruh lapangan abdomen tampak pada film (batas bawah
film: harus tampak petrmukaan atas simphisis pubis, batas atas film: harus tampak permukaan atas
ginjal,batas lateral film: bayangan abdomen tidak terpotong).
- Tidak ada rotasi: Columna vertebralis harus ditengah film dengan pressus spinosus ditengah
vertebra, Pelvis dan iliac wing kanan/kiri tampak simetris.
- Evaluasi bagian-bagian foto:
- Gambaran udara usus
a.Jumlahnya: tidak meningkat. Pada abdomen yang normal, maka bayangan udara hanya terlihat pada
fudus ventriculi (gaster), bulbus duodeni dan colon. Pada usus halus tidak boleh ada bayangan udara,
kecuali pada anak-anak (sebab selalu menelan udara), orang tua lanjut usia (>60 tahun), tetapi juga tidak

2
boleh berlebihan. Bila telihat banyak bayangan udara didalam colon atau usus halus, tetapi belum tampak
gambaran air fluid level (tanda- tanda ileus), hanya berupa suatu distended abdomen, maka keadaan
ini disebut meteorismus atau sub-ileus.
b.Distribusinya: sesuai dengan topografi/letak bagian bagian usus/kolon. Bayangan udara kolon tampak
seperti bingkai foto (Frame like appearance) segi empat sesuai letak anatomi colon, sedangkan
bayangan udara usus halus terdistribusi di bagian tengah abdomen.
- Hepar dan Lien Membesar atau tidak
- Garis Psoas ( psoas line atau psoas shadow).
Harus jelas dan simetris, mulai dari setinggi V T. 12 dan berakhir pada crista iliaca, jika bayangan psoas
menghilang, petanda ada suatu proses pada abdomen.
- Ginjal
a.Countournya : rata
b.Ukurannya : kurang lebih 3- 3 ½ vetebra, kanan relatif lebih kecil dari kiri
c. Letaknya : kanan lebih rendah dari kiri
d.Aksisnya : sejajar dengan psoas shadow
- Daerah vesica urinaria/ simphisis.
Bayangan urine didalam vesica urinaria tampak lebih radio-opak dan jika urine sangat penuh akan
memberikan gambaran ground glass appearance (seperti kaca tembus pandang tapi tidak jelas).

- Bayangan kalsifikasi atau batu


Jika ada bayangan kalsifikasi/batu, sebutkan jumlahnya, bentuknya, ukurannya dan lokasinya.
Ada 3 tempat yang sering tersangkut batu ureter:
a. UPJ (uretero-pelvic junction)
b. Persilangan ureter dengan vasa iliaca
c. UVJ (uretero-vesical junction)
- Pre- peritoneal fat line

Harus terlihat, berupa gasis radioluscent pada dinding abdomen lateral kanan dan kiri yang makin
kebawah makin menebal.
- Vertebrae.
a. Corpus vetebra : bentuknya, ada tidakosteofite, ostelitic atau osteoblastic proses.
b. Pedicle : harus tampak, bila menghilang: tanda metastasis tumor ganas ketulang belakang.

3
c. Diskus intervertebralis: harus sama jaraknya.
- Diafragma (jika terlihat)
Diafragma kanan letaknya lebih tinggi dari diafragma kiri.

Checklist : Pembacaan Foto Polos Abdomen

Skor
Aspek yang
No 0 1 2
Dinilai
1. Persiapan penderita
2. Evaluasi teknis
a. Data teknis : marker R atau L harus ada, seluruh lapangan abdomen
tampak pada filem (batas bawah filem: harus tampak permukaan
atas symphysis pubis, batas atas filem:
harus tampak permukaan atas ginjal, batas lateral filem:
(bayangan abdomen tidak terpotong)
b. Tidak ada rotasi : Columna vertebralis harus ditengah filem dengan
processus spinosus di tengah vertebra, pelvis dan iliac wing kanan/kiri
tampat simetris
3. Evaluasi bagian-bagian foto
a. Gambaran udara usus : jumlah, distribusi
b. Hepar dan Lien : membesar atau tidak
c. Garis Psoas (psoas line atau psoas shadow) : harus jelas dan simetris,
mulai dari setinggi V T.12 dan berakhir pada os ilium, jika bayangan
psoas menghilang, pertanda ada suatu proses abnormal
d. Ginjal : kontur, ukuran, letak, aksis
e. Daerah vesica urinaria/symphysis
f. Bayangan kalsifikasi atau batu, jika ada: jumlah, bentuk, ukuran,
lokasi
g. Pre-peritoneal fat line : terlihat garis radioluscent dinding
abdomen lateral kiri-kanan, makin ke bawah makin tebal
h. Vertebrae : corpus vertebra, pedicle, discus intervertebralis
i. Diafragma (jika terlihat) : bentuk, letak
4
4. Menyimpulkan hasil pembacaan foto

5
6

Anda mungkin juga menyukai