Hal 252-258
Hal 252-258
160422497
– Dalam literatur etika bisnis Amerika, topik ini disebut product liability. Soalnya ialah apakah produsen
bertanggung jawab, bila produknya mengakibatkan kerugian bagi konsumen, dan kalau memang begitu apa
yang menjadi dasar teoritis untuk tanggung jawab tersebut.
– Untuk mendasarkan tanggung jawab produsen , telah dikemukakan 3 teori yang mendukung nuansa yang
berbeda yaitu :
a. Teori kontrak
b. Teori perhatian semestinya
c. Teori biaya sosial .
1. Teori Kontak
– Menurut pandangan ini hubungan antara produsen dan konsumen sebaiknya dilihat sebagai semacam kontrak dan
kewajiban produsen terhadap konsumen didasarkan atas kontrak itu.
– Pandangan kontrak ini sejalan dengan pepatah Romawi kuno yang berbunyi caveat emptor, “hendaklah si pembeli berhati-
hati”.
– Teori kontrak mengandaikan bahwa produsen dan konsumen berada pada taraf yang sama.
– Tetapi pada kenyataan nya tidak terdapat persamaan antara produsen dan konsumen,
khususnya dalam konteks bisnis modern.
– Kritik kedua menegaskan bahwa teori kontrak mengandaikan hubungan langsung antara
produsen dan konumen, padahal konsumen pada kenyataan nya jarang sekali berhubungan
langsung dengan produsen.
– Konsepsi kontrak tidak cukup untuk melindungi konsumen dengan baik.
2. Teori Perhatian Semestinya
– Pandangan ini menyatakan bahwa konsumen selalu berada pada posisi lemah, karena produsen
mempunyai jauh lebih banyak pengetahuan dan pengalaman tentang produk yang tidak dimiliki
oleh konsumen.
– Motto yang berlaku disini bukannya caveat emptor, (“hendaklah si pembeli berhati-hati”)
melainkan caveat venditor (“hendaklah si penjual berhati-hati”).
Norma dasar yang melandasi pandangan ini yaitu :
Norma “tidak merugikan” bisa didasarkan atas teori deontology (dan teori hak).
1. Tidak gampang untuk menentukan apa artinya “semestinya”, bila kita katakan bahwa
2. Produsen memang tahu lebih banyak tentang suatu produk daripada konsumen, tetapi pada
akhirnya pengetahuannya terbatas juga. Produsen tidak selalu mengetahui semua akibat