Anda di halaman 1dari 47

PERDARAHAN

INTRAKRANIAL
ANATOMI KRANIUM

Kulit Kepala (SCALP)

Tulang Tengkorak

Otak & Selaput Otak

Sistem
Ventrikel

Cairan Serebrospinal CSF)

Tentorium
Kulit Kepala (SCALP) 
Selaput Otak & Otak
Selaput Otak : -
Duramater
- Arachnoid
- Piameter
Otak : - Serebrum
- Serebelum
- Batang
Otak
Sistem Ventrikel & Cairan Cerebrospinal
(LCS) 
ALIRAN CSF

CSF dibentuk di plexus Melalui foramen melalui Aqua Duktus


choroideus di dalam interventrikuler (munro) CSF mengalir ke
ventrikel ventrikel III Ventrikel IV

direabsorsi di vili
Melalui apertura
arakhnoid yang
mediana dan foramen
menonjol ke dalam ruang subarakhnoid
lateralis di recessus
sinus venosus
lateralis ventriculi quarti
duramatris

Sebagian lagi keluar


Sebagian di absorbsi
melalui pembuluh limfe
langsung ke dalam vena
perineural saraf cranial
di ruang subarachnoid
dan spinal
SAWAR DARAH OTAK
VASKULARISASI OTAK (ARTERI)

 A. Carotis Interna


(80%)

 ARTERI

 A. Vertebralis
(20%)
CIRCULUS
WILLISI
VASKULARISASI
OTAK (VENA)
SARAF KRANIAL
FISIOLO
GI
Tekanan Intrakranial N : ± 10 mm
  – Volume Otak Hg
  – Volume LCS
  – Volume Vaskular

Monro Kellie : TIK V otak+V LCS + V Vask. ( +


Massa !)
CEDERA
KEPALA
Suatu kerusakan pada kepala,
bukan bersifat kongenital
atupun degeneratif, tetapi
disebabkan oleh serangan
atau benturan fisik dari luar,
yang dapat mengurangi atau
mengubah kesadaran yang
mana menimbulkan kerusakan
kemampuan kognitif dan
fungsi fisik.

(Brain injury association of


 America)

• 
D
e
w
a
KLASIFIKASI
Cedera tumpul
Mekanisme Cedera
Cedera tembus

Cedera kepala ringan

CEDERA KEPALA Beratnya Cedera Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Fraktur kranium

Cedera difus
Morfologi
Perdarahan

Kontusio
FRAKTUR KRANIUM

Fraktur Linier Berdasarkan


keadaan
perlukaan
Berdasarkan Fraktur Kominutif
gambaran/pola
garis fraktur
Fraktur Diastase Fraktur terbuka

Fraktur
Fraktur tertutup
Depressed

Fraktur Konveksitas
Berdasarkan
lokasi fraktur
Fraktur Basis Kranii
TANDA &
GEJALA
• ekimosis periorbital
(Raccoon eyes sign)
• ekimosis retroaurikuler
(Battle sign)
• rhinorrhea dan
otorrhea
• gangguan nervus kranialis
VII dan VIII (paresis otot
wajah dan gangguan
pendengaran)
PERDARAHAN

INTRAKRANIAL

PERDARAHAN PERDARAHAN PERDARAHAN


EPIDURAL SUBDURAL INTRASEREBRAL
PERDARAHAN EPIDURAL

• Pengumpulan darah
diantara tabula interna dan
duramater (ruang
epidural)
•  Fraktur linier   laserasi
 A. meningea media
(tersering) atau vena
•  Bikonveks atau
cembung
• Gejala klinis
khas : interval
lucid
• Gejala   sakit kepala,
mual, muntah, penurunan
kesadaran, pupil mata
anisokor, yaitu pupil
ipsilateral melebar,
hemiparesa
PERDARAHAN SUBDURAL

• Perdarahan yang
mengumpul diantara
duramater dan
arachnoid (ruang
subdural)
• Robekan pembuluh
darah/ vena-vena kecil
di permukaan korteks
serebri.
• Biasanya mengikuti
dan menutupi hemisfer
otak
•  Gejala: sakit kepala,
mual, muntah,
papiledema, pupil
anisokor, sampai
penurunan kesadaran.
Perdarahan Intracerebri
Traumatik

Hematom yang terjadi pada jaringan otak

Sering terjadi pada lobus frontal dan


temporal

Bollinger’s apoplex : ICH terjadi


berminggu y yang
berbulan
kejadian bahkan dan sering setelah
keadaan neurologis
trauma, baik dalam
BERATNYA CEDERA

GCS SCORE

GCS 13-15   Cedera Kepala Ringan (CKR)


GCS 9-12   Cedera Kepala Sedang (CKS)
GCS ≤ 8   Cedera Kepala Berat (CKB)
DIAGNOSTIK

• Pemeriksaan laboratorium (darah rutin,


GDS, analisa gas darah, elektrolit, dll)
• Pemeriksaan Radiologi (rontgen kepala,
CT scan)
INDIKASI CT
SCAN
• Penurunan kesadaran (CKS, CKB)
• Defisit neurologis dan lateralisasi
• Luka tembak, bacok pada kepala
•Dirawat 1 hari tidak ada perbaikan
GCS
•Trauma dengan nyeri
kepala,muntah, bradikardi, dll yang
tidak membaik
INDIKASI CT SCAN PADA CKR
CT Scan diperlukan pada cedera otak ringan (antara lain : adanya riwayat
pingsan, amnesia, disorientasi dengan GCS 13-15) dan pada keadaan berikut :
Faktor resiko tinggi perlu tindakan Faktor resiko sedang perlu tindakan
bedah saraf bedah saraf
Nilai GCS < 15 2 jam setelah cedera Amnesia sesudah cedera (> 30menit)

Dicurigai ada fraktur depress atau Mekanisme cedera berbahaya (mis :


terbuka pejalan kaki tertabrak kendaraan
bermotor, penumpang terlempar dari
kendaraannya, jatuh dari ketinggian >3
kaki atau 5 anak tangga

 Adanya tanda-tanda fraktur dasar tulang


tengkorak (mis : raccoon sign,rinorhea
dan otorhea, battle sign)

Muntah ( > 2x episode)


Usia > 65 tahun
BRAIN
WINDOW
HEMATOM HEMATOM HEMATOM
EPIDURAL SUBDURAL INTRA
SEREBRAL
PENATALAKSANAAN
PRIMARY  SURVEY
AIRWAY
 A • Periksa jalan nafas jika ada obstruksi atau benda asing, pasang
endotracheal Tube (ETT) atau pipa orofaring, suction

BREATHING
B
•Perhatikan laju dan dalam respirasinya, bila tidak mampu
respirasi normal berikan oksigen

CIRCULATION
C •Periksa warna kulit, capillary refill time, tekanan darah dan
denyut nadi

DISABILITY
D
• Periksa GCS dan refleks pupil

EXPOSURE
•Lepaskan pakaian   mencari cedera lain yang mungkin ada,
E dengan logroll
SECONDARY SURVEY

• Pemeriksaan ulang TTV


• Pemeriksaan Head To toe
PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK RINGAN (GCS
13-15)

Definisi : Pasien sadar & berorientasi (GCS 13-


15)

RIWAYAT
• Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan
Mekanisme cedera
Waktu cedera
 Tidak sadar segera setelah cedera
Tingkat kewaspadaan
Amnesia : Retrograde, Antegrade
Sakit kepala : ringan, sedang,
berat
Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemik

Pemeriksaan neurologis terbatas

Pemeriksaan rontgen vertebra servikal dan lainnya sesuai indikasi

Pemeriksaan kadar alcohol darah dan zat toksik dalam urin

Pemeriksaan CT Scan kepala merupakan indikasi bila


memenuhi kriteria kecurigaan perlunya tindakan bedah saraf
sangat tinggi
Observasi atau dirawat di RS Dipulangkan dari RS

• CT Scan abnormal Tidak memenuhi criteria


rawat
• Semua cedera tembus
Diskusikan kemungkinan
• Riwayat hilang kesadaran
kembali ke RS bila
• Kesadaran menurun memburuk dan berikan kertas
• Nyeri kepala sedang-berat observasi

• Intoksikasi alcohol/obat-obatan Jadwalkan untuk control


ulang
•Kebocoran likuor: Rhinorrhea,
otorhea
• GCS < 15
• Deficit neurologis fokal  
Perdarahan Epidural

Volume perdarahan lebih besar dari 30 cc tanpa


memperhitungkan GCS perlu dilakukan tindakan
operatif

Volume kurang dari 30 cc/ketebalan hematom kurang


dari 15mm/midline shift kurang dari 5 mm/GCS lebih
dari 8 dapat ditangani dengan prosedur non bedah
Perdarahan Subdural

SDH dengan tebal perdarahan lebih dari 10 mm/ midline shift


lebih dari 5 mm harus dilakukan tindakan operatif

Pasien dengan Akut SDH dan GCS kurang dari 9 harus


dilakukan pemantauan tekanan ICP

SDH dengan tebal perdarahan kurang dari 10 mm atau


midline shift kurang dari 5 mm dapatdilakukan tindakan
operatif bila GCS berkurang 2 poin atau lebih dibandingkan
saat pasien masuk, terdapat reflex pupil yang abnormal atau
ICP lebih dari 20 mmHg
Perdarahan Intracerebri

Lesi parenkim dengan gangguan neurologik yang reversibel,


hipertensi intracranial yang refrakter terhadap pengobatan
medikamentosa dan adanya efek massa pada CT scan perlu
dilakukan tindakan operatif

Pasien dengan GCS 6-8 dengan lesi frontal atau temporal lebih
dari 20 cc dengan midline shift lebih dari 5 mm atau kompresi
cisternal, atau lesi dimanapun dengan volume lebih dari 50 cc
perlu dilakukan tindakan operatif

Lesi parenkim tanpa gangguan neurologik, tidak ada tanda-


tanda penekanan yag disebabkan oleh efek massa dengan ICP
yang terkontrol dapat ditangani dengan tindakan non operatif
hem atom, depre

Fraktur Depresi

Fraktur terbuka dengan depresi lebih besar ketebalan tulang


tengkorak perlu dilakukan tindakan operatif untuk
infeksi mencegah

Fraktur depresi terbuka dapat diterapi tanpa tindakan operatif bila


tidak didapatkan bukti penetrasi dural, intraparenkim hematom,
depresi lebih dari 1 cm, keterlibatan sinus frontal, gangguan
kosmetik yang parah, luka infeksi, pneumocephalus, atauluka yang
terkontaminasi

Fraktur depresi tertutup dapat dipertimbangkan penanganan non


operatif
 NON FARMAKOLOGI

• Cairan intravena   Ringer Laktat atau


garam fisiologis
• Tidak sadar   asupan oral ditunda
terlebih dahulu
• Kepala dielevasikan 20-30
• Hiperventilasi ringan
FARMAKOLO
GI
• Manitol
•  Acetazolamid
•  Antikonvulsan   Fenitoin atau
fenobarbital
• Steroid
•  Antibiotik
KRANIOTOMI

Pembukaan
tengkorak melalui
pembedahan untuk
meningkatkan akses
pada struktur
intrakranial.
Biasanya dilakukan
untuk menghilangkan
tumor, mengevakuasi
bekuan darah, atau
mengontrol hemoragi.
INDIKASI KRANIOTOMI

• Volume massa hematoma mencapai >40 ml di daerah


supratentorial atau >20 cc di daerah infratentorial
• Kondisi pasien yang semula sadar semakin memburuk
secara klinis, serta gejala dan tanda fokal neurologis
semakin besar
• Terjadi gejala sakit kepala, mual, muntah yang semakin
menghebat
• Pendorongan garis tengah >3mm
• Terjadi kenaikam TIK >25 mmHg
• Terjadi penambahan ukuran hematom
pada pemeriksaan ulang CT Scan
• Terjadi gejala akan terjadinya herniasi
otak

Anda mungkin juga menyukai