Anda di halaman 1dari 26

Bersandiwara

Melalui Drama
DONI ROMADHONA, S.Pd
DRAMA
Kisah kehidupan yang dipentaskan
berdasarkan naskah, menggunakan
dialog, gerak laku, unsur pembantu
(dekorasi, kostum, rias, lampu,
musik).
Struktur drama

Prolog Dialog Epilog


Pembuka sebuah drama Percakapan antar tokoh Simpulan/amanat drama

01 02 03
Orientasi Komplikasi Resolusi
Pengenalan para tokoh Mulai muncul permasalahan Tanggapan dari permasalahannya
pada komplikasi
Ciri-ciri Drama
01 02
Terdapat pelaku Terdapat konflik

03 04
Terdapat aksi Tidak ada pengulangan
01
Unsur Intrinsik
Drama
Unsur Intrinsik Drama
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri
(Nurgiyantoro, 2002).

Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra,
unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya
sastra. Unsur intrinsik sebuah drama adalah unsur-unsur yang (secara
langsung) turut serta membangun cerita.
Intrinsik

Tema Alur Latar


Ide yang mendasari cerita Rangkaian yang membangun Unsur tempat yang membangun
cerita cerita

Tokoh & Penokohan Amanat


Plot/ALur
jaringan atau rangkaian yang membangun atau membentuk
suatu cerita sejak awal hingga akhir.

Babak-babak Adegan-adegan
Bagian dari plot atau alur dalam sebuah Babak yang ditandai oleh perubahan
drama yang ditandai oleh perubahan jumlah tokoh ataupun perubahan yang
setting atau latar dibicarakan
Tahapan Alur Cerita

Klimaks
Komplikasi 04 Tahapan puncak dari berbagai konflik yang
terjadi dalam drama tersebut. Dpat disebut
Insiden yang terjadi mulai berkembang dan sebagai puncak ketegangan
menimbulkan semakin banyak konflik dan

03
bertambah rumit.

Resolusi
Pertikaian/Konflik 05 Jalan keluar penyelesaian konflik-konflik
yang terjadi sudah mulai tampak jelas.

02
Persoalan-persoalan pokok yang mulai melibatkan
para pemain drama.

Penyelesaian
Pengenalan 01 06 Semua konflik berakhir dan
Bagian yang mengantarkan atau
cerita selesai.
memaparkan tokoh, menjelaskan latar
cerita, dan gambaran peristiwa yang akan
terjadi.
Tokoh dan Penokohan

Penokohan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama.
Karakter ini diciptakan oleh penulis lakon untuk diwujudkan oleh para pemain
drama. Tokoh-tokoh drama disertai penjelasan mengenai nama, umur, jenis
kelamin, ciri-ciri fisik, jabatan, dan keadaan kejiwaannya.
Jenis Tokoh dan Penokohan

Berdasarkan Perannya Berdasarkan Fungsinya


● Protagonis ● Tokoh sentral
berperilaku baik penentu gerakan alur cerita
● Antagonis ● Tokoh utama
berperilaku jahat pendukung tokoh protagonis dan
● Tritagonis antagonis
berperan sebagai tokoh ● Tokoh pembantu
pembantu pelengkap penderita dalam alur
cerita
Latar/Setting

Tempat Waktu Suasana


Berhubungan dengan Waktu terjadinya lakon Suasana yang sedang
ruang waktu, misalnya di berperan, misalnya terjadi pada saat itu,
Jawa dan tahun 1987. siang, sore, malam, saat misal sedih, bahagia, dan
perang, dan sebagainya sebagainya.
Amanat
Pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca naskah atau penonton drama. Pesan ini tidak
disampaikan secara langsung, tapi lewat  naskah drama yang
ditulisnya atau lakon drama itu sendiri.
02
Jenis-jenis Drama
Berdasarkan Bentuk Sastra Cakapannya

Drama Puisi Drama Prosa


Drama dengan sebagian besar Drama yang cakapannya disusun dalam
dialognya dalam bentuk puisi atau bentuk prosa.
menggunakan unsur puisi.
Berdasarkan Sajian Isinya
Tragedi (Drama Duka)
Drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram
dan terlibat situasi gawat karena sesuatu kondisi yang tidak
menguntungkan.

Komedi (Drama Ria)


Drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun
selorohan karena terdapat sindiran. Biasanya akan berakhir
bahagia.

Tragikomedi (Drama Dukaria)


Drama yang menggunakan alur dukacita tetapi berakhir
kebahagiaan.
Berdasarkan Kualitas Cakapannya

Pantomim Minikata Dialog-monolog


Drama tanpa kata. Drama yang Drama yang menggunakan
menggunakan sedikit banyak kata.
sekali kata. Dialog dilakukan oleh dua
atau lebih pemeran,
sedangkan monolog hanya
dilakukan satu orang.
Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur
Seni Lainnya

Opera Sendratari Tablo


Drama yang menonjolkan Drama yang menonjolkan Drama tanpa gerak atau
seni suara atau musik. seni drama dan tari. dialog.
(Karakter & posisi pemain dibantu
oleh pendalang atau pencerita,
tokoh tidak berdialog)
Bentuk-bentuk Lainnya

Drama absurd Drama baca Drama borjuis


Drama yang sengaja mengabaikan Naskah drama yang cocok untuk dibaca, Drama dengan tema kehidupan kaum
konversi alur, penokohan dan tematik. bukan dipentaskan. bangsawan (muncul abad ke-18)

Drama domestik Drama duka Drama liturgis


Drama yang menceritakan kehidupan Drama yang menggambarkan keruntuhan Drama yang pementasanya digabungkan
rakyat biasa. tokoh. dengan upacara kebaktian gereja (di abad
pertengahan).
Bentuk-bentuk Lainnya

Drama satu babak Drama rakyat


Lakon yang terdiri atas satu babak, Drama yang timbul dan berkembang sesuai
berpusat pada satu tema dengan sejumlah dengan festival rakyat yang ada (terutama
kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran di pedesaan).
yang ringkas.
03
Bagian-bagian
Penting
dalamDrama
Pembagian Drama
Babak
Memiliki cakupan lebih luas
karena terdiri dari beberapa
adegan.

Adegan
Penanda pergantian tokoh atau
latar yang termasuk ke dalam
bagian babak.
Contoh
Babak 1 di sekolah Babak 2 di rumah
Adegan 1 di kelas Adegan 1 di kamar
Adegan 2 di kantin Adegan 2 di ruang makan
Skenario

Naskah atau teks yang berisi urutan cerita supaya terjadi seperti peristiwa yang
diinginkan. Naskah berfungsi sebagai panduan dalam memerankan sebuah
adegan.

Elemen dalam skenario


Tokoh
Pelaku tindakan dalam drama.

Wawancang
Dialog atau percapakan yang diucapkan tokoh.

Kramagung
Petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan oleh tokoh. Biasanya
ditulis dalam kurung atau cetak miring tepat sebelum atau setelah
wawancang.
“Naskah sutradara kita tahu di
depan, naskah Tuhan kita tahu di
belakang.”

—Sujiwo Tejo
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai