Anda di halaman 1dari 15

8th Grade

Protein:
Definisi, struktur, dan
uji
Here
LUTFIis where
AMIMAHyour presentation
- 01211840000075
begins
Protein
Protein merupakan polimer rantai panjang yang tersusun dari
molekul asam amino yang saling berikatan dengan ikatan
peptida. Protein memiliki sifat amfoter dan memiliki sifat
isoelektrik karena memiliki gugus karboksil dan amina
(Underwood, 2001)
Protein
Protein mengandung unsur C, H, O, dan N dengan proporsi sebagai berikut:
• 50-55% Karbon
• 20-23% Oksigen
• 12-19% nitrogen
• 6-7% Hidrogen
• 0,2-3,0% sulfur.

Sumber-sumber protein dapat berasal dari:


Macam dan fungsi protein
1. Protein sebagai regulator/bioregulator  Hormon
2. Sebagai biokatalisator  Enzim
3. Protein transport  Hb, Alb, lipopretein, transfein, protein integral membran
4. Protein kontraktil  aktin dan miosin
5. Protein struktural  kolagen, tubulin, keratin, dan glikoprotein
6. Protein perlindungan dan pertahanan  Ig, interferon, perforin, IL dan fibrinogen
7. Protein reseptor

* pada tumbuhan atom N dalam protein diperoleh dari bahan anorganik seperti nitrat, nitrit, dan
amonia. Sedangkan pada manusia atom N diperoleh dari senyawa asam amino.
01

Uji Kualitatif
1. Metode Elektroforesis SDS-Page
Metode Elektroforesis
SDS-Page
Uji kualitatif menggunakan metode elektroforsis Gel
Poliakrilamida bertujuan untuk memisahkan protein
berdasarkan berat molekul menggunakan matriks
akrilamid. Fungsi akrilamid pada metode SDS-Page
ini yaitu mencegah difusi karena panas dari arus
listrik. Selain itu, akrilamid juga berfungsi
memisahkan molekul protein yang kecil. Protein dapat
terpisah pada gel karena adanya gaya yang dibantu
oleh arus listrik.
Metode Elektrolisis SDS-PAGE
1. Sampel dilarutkan dalam
3. Sampe dimasukkan ke dalam
keadaan buffer (Tris-HCl 60 mM 2. Dipanaskan hingga suhu bath berisi 10% gel pemisah dan
(pH 6,8), 25% gliserol, 2% SDS, 100° C selama 5 menit. 4% gel penahan
dan 0,1% bromofenol biru (BPB)

4. Kemudian diuji dengan


6. Larutan peluntur 5. Direndam dalam larutan
elektroforesis pada 100
ditambahkan (destaining berwarna yaitu Commasive
volt 100 mA selama 1 jam
solution) hingga pita Brilliant Blue selama 20
hingga BPB mencapai
protein dapat terlihat jelas menit untuk melihat pita
dasar.
pada permukaan gel. protein.

7. Setelah BPB mencapai dasar, lal berat


molekul protein dapat ditentukan dengan
menghitung berat molekul dari protein
standard marker.
02

Uji Kuantitatif
1. Uji Biuret 3. Tes ninhidrin
2. Reaksi Xantoprotein 4. Tes nitrogen
Denaturasi protein

Sampel dipanaskan agar protein


terdanaturasi.
Uji Biuret

1. 2 mL sampel ditambahkan
HNO3 pekat kemudian
dipanaskan dengan hati-hati
2. Setelah dingin ditambahkan
NaOH 6 M dan CuSO4 1%
Reaksi Xantoprotein

1. 2 mL sampel dimasukkan
kedalam beaker glass
2. Kemudian ditambahkan HNO3
pekat dan panaskan dengan
hati-hati
3. Setelah dingin ditambahkan
NaOH 6 M sambil dikocok
Tes Ninhidrin

1. 2 mL sampel dimasukkan
kedalam beaker glass
2. Ditambahkan larutan ninhidrin
kemudian larutan dipanaskan
Tes Nitrogen

1. 2 mL sampel dimasukkan ke
dalam beaker glass
2. Ditambahkan NaOH 6 M
kemudian dipanaskan
3. Tes dengan kertas lakmus
merah yang basah.
Uji Bradford
1. 2,5 µL larutan sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi
2. Kemudian ditambahkan 22,5 µL NaCl 0,9% dan 1,25 mL larutan Bradford.
3. Campuran yang didaptkan di vortex selama 5 detik lalu diinkubasi pada
suhu ruan selama 15 menit
4. Setelah itu di ukur nilai absorbansi menggunakan spektrofotometer
menggunkan panjang gelombang595 nm
Terimakasih!
!

Anda mungkin juga menyukai