Anda di halaman 1dari 36

8.

CAPITAL BUDGETING

Tim Dosen:
1. Moermahadi Soerja Djanegara
2. Bambang Pamungkas
3. Muanas
4. Supardji
5. Tri Marlina
a. Pengertian Capital Budgeting

b. Metode Analisa Capital Budgeting


8. CAPITAL BUDGETING 1 Disncounting Model (Model
) Berbasis Bunga)

2 Non Dicounting Model (Model


) Tidak Berbasis Bunga)
a. Pengertian Capital Budgeting
Beberapa definisi Capital Budgeting antara lain sebagai berikut:
 Capital Budgeting merupakan proses mengidentifikasi,
menganalisa dan menyeleksi kegiatan2 investasi yang
pengembaliannya lebih dari satu tahun (Van Horne – 2005).
 Capital Budgeting adalah proses pembuatan keputusan investasi
pada aset tetap (Keown Arthur - 2005).
 Capital Budgeting adalah keseluruhan proses pengumpulan,
pengevaluasian, penyeleksian dan penentuan alternatif investasi
yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk
jangka waktu lebih dari setahun (Lukman Syamsuddin - 2009).
Investasi Aset Tetap
 Capital Budgeting pada intinya mengenai proses analisa untuk
mengambil keputusan investasi jangka panjang (lebih dari satu tahun),
yang umumnya berupa investasi aset tetap.
 Investasi secara garis besar dikelompokkan menjadi 3 jenis:
1. Invenstasi sekuritas (surat2 berharga).
2. Investasi barang dagangan.
3. Investasi modal atau investasi aset tetap, seperti: tanah,
bangunan, mesin, dan peralatan.
 Yang dibahas dalam Topik Capital Budgeting ini adalah mengenai
investasi modal atau investasi aset tetap.
b. Metode Analisa Capital Budgeting
Metode analisa capital budgeting (investasi aset tetap) yang
umum digunakan adalah:
1) Discounting Model (metode berbasis bunga), terdiri dari:
a) Metode Net Present Value (metode NPV).
b) Metode Internal Rate of Return (metode IRR).
2) Non-Discounting Model (metode tidak berbasis bunga), terdiri
dari:
c) Payback Periode (metode periode kembalian)
d) Simple Rate of Return (metode tingkat kembalian
sederhana).
1) Discounting Model (Model Berbasis Bunga)

Discounting Model artinya pengembalian2 investasi di masa depan


didiskontokan ke nilai sekarang (present value) dengan
menggunakan tarif bunga umum yang berlaku.
Discounting Model ada 2 metode:
a) Metode Net Present Value (NPV).
b) Metode Internal Rate of Return (IRR).
a) Metode Net Present Value (NPV)
 Metode Net Present Value (NPV) adalah metode yang banyak digunakan dalam
praktek, karena realistis dengan mempertimbangkan faktor masa manfaat
ekonomis aset tetap dan nilai waktu uang. Nilai waktu uang artinya uang Rp1
pada hari ini nilainya berbeda (umumnya lebih tinggi) daripada uang Rp1 pada
tahun yang akan dating, karena adanya factor inflasi.
 Cara menghitung NPV adalah sebagai berikut:
 Arus kas masuk hasil investasi beberapa tahun ke depan didiskontokan (di-
present value-kan) dengan % tingkat bunga umum yg berlaku menjadi nilai
kini (present value).
 Kemudian jumlah nilai kini arus kas masuk tersebut dibandingkan dengan
jumlah investasi awal (investasi kini), selisihnya merupakan Net Present
Value (NPV).
 Cara mengambil keputusan investasi sebagai berikut:
 Jika NPV positif maka proyek investasi diterima, sebaliknya jika NPV negatif
maka proyek investasi ditolak.
 Jika proyek investasi ada beberapa alternatif, maka proyek investasi yang
memiliki NPV terbesar adalah yang dipilih.
Contoh 1

Manajemen sebuah perusahaan mengusulkan membeli sebuah mesin seharga


$50.000 untuk menggantikan aktivitas produksi yang selama ini dikerjakan secara
manual. Umur mesin 4 tahun. Dengan penggunaan mesin ini akan menghemat biaya
tenaga kerja setiap tahun sebesar $18.000. Tingkat pengembalian investasi secara
umum 15% per tahun.

Diminta:
Apakah usulan pembelian diterima atau ditolak?

Jawab:
­ Nilai investasi ………………………… = $50.000
­ Arus kas masuk per tahun ………….. = $18.000
(penghematan biaya tenaga kerja)
­ Umur mesin …………………………… = 4 tahun
­ Tingkat pengembalian investasi ……. = 15%
Perhitungan NPV sebagai berikut:

$50.000
i = 15%

$51.390
$18.000 $18.000 $18.000 $18.000

0 1 2 3 4
n=4

• n = 4, i = 15%, discount factor (faktor bunga) pada tabel PV angka anuitas


menunjukkan angka 2,85498
• Present Value arus kas masuk = 2,85498 x $18.000 = $51.390
• Nilai Investasi ………………………………………… = $50.000
• Net Present Value (NPV) .…………………………… = $ 1.390

Rekomendasi:
Usulan investasi diterima, karena NPV positif sebesar $1.390
$18.000 x 2,85498 = $51.390
arus kas masuk pengali Nilai Sekarang (PV)
tahunan
Contoh 2
Perusahaan memperoleh lisensi untuk memasarkan produk baru. Untuk
mempromosikan produk baru tsb perusahaan harus mengeluarkan biaya promosi
dan biaya distribusi. Setelah melakukan pengkajian dan perhitungan, perusahaan
mengestimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan dan pendapatan yang akan
diperoleh sebagai berikut:
−Harga beli peralatan promosi $ 600.000
−Modal kerja yang diperlukan $1.000.000
−Nilai residu peralatan $ 100.000
−Biaya reparasi peralatan pada tahun ke 4 $ 50.000
−Pendapatan dan biaya per tahun:
• Pendapatan penjualan $2.000.000
• Harga pokok penjualan $1.250.000
• Biaya operasional $ 350.000
Pada akhir tahun ke 5 modal kerja $1.000.000 tidak diperlukan lagi, dan dapat
digunakan untuk keperluan lain. Tingkat bunga umum 15%.
Diminta:
Rekomendasi apa yang dapat diberikan kepada manajemen?
Jawab:
• Pendapatan penjualan $2.000.000
• Harga pokok penjualan ($1.250.000)
• Biaya operasional ($ 350.000)
Arus kas masuk bersih tahunan $ 400.000
Tabel perhitungan NPV sebagai berikut:
Discount factor
Keterangan Thn ke Arus Kas Present Value
i = 15%
Pembelian peralatan Sekarang (600.000) 1,000 (600.000)
Kebutuhan modal kerja Sekarang (1.000.000) 1,000 (1.000.000)
Reparasi peralatan 4 (50.000) 0,572 (28.600)
Arus kas masuk 1-5 400.000 3,352 1.340.800
Nilai residu peralatan 5 100.000 0,497 49.700
Pelepasan modal kerja 5 1.000.000 0,497 497.000
Net Present Value (NPV) 258.900

Rekomendasi: Usulan proyek diterima, krn menghasilakn NPV positif sebesar


$258.900.
Contoh 3
Perusahaan pelayaran memiliki sebuah kapal ferry yang kondisinya tidak layak operasi. Ada 2
alternatif yang dihadapi, merenovasi ferry lama atau membeli ferry baru. Data 2 alternatif
tersebut adalah sebagai berikut:
Alternatif 1 (renovasi ferry lama):
− Biaya renovasi $40.000
− Biaya pemeliharaan 5 thn yg akan datang $16.000
− Umur ekonomis setelah renovasi 10 tahun
− Nilai residu 10 tahun yg akan datang $10.000
− Nilai residu saat ini $14.000
− Biaya operasi per tahun $32.000
− Pendapatan per tahun $50.000
Alternatif 2 (membeli ferry baru):
− Harga beli $72.000
− Biaya perbaikan 5 tahun yg akan datang $ 5.000
− Umur ekonomis 10 tahun
− Nilai residu 10 tahun yg akan datang $10.000
− Biaya operasi per tahun $24.000
− Pendapatan per tahun $50.000

Diminta: Dengan menggunakan metode NPV, alternatif mana yang direkomendasikan?


Buat perhitungan dengan: 1) Pendekatan Total Cost, dan 2) Pendekatan Incremental.
Jawab:
1) Pendekatan Total Cost (masing2 alternatif dihitung secara total)
Ferry Baru Ferry Lama
Pendapatan tahunan 50.000 50.000
Beban operasi tahunan 24.000 32.000
Arus kas masuk bersih tahunan 26.000 18.000
Keterangan Tahun Arus Kas Faktor Bunga Nilai Kini
18% Arus Kas
BELI FERRY BARU
• Investasi awal 0 (72.000) 1,000 (72.000)
• Biaya perbaikan 5 (5.000) 0,437 (2.185)
• Arus kas masuk bersih 1-10 26.000 4,494 116.844
• Nilai residu ferry lama 0 14.000 1,000 14.000
• Nilai residu 10 thn yad 10 10.000 0,191 1.910
Net Present Value (NPV) 58.569
RENOVASI FERRY LAMA
• Investas awal 0 (40.000) 1,000 (40.000)
• Biaya perbaikan 5 (16.000) 0,437 (6.992)
• Arus kas masuk bersih 1-10 18.000 4,494 80.892
• Nilai residu 10 thn yad 10 10.000 0,191 1.910
Net Present Value (NPV) 35.810
Selisih 22.759
Keterangan Daftar Perhitungan:
 Pendekatan Total Cost artinya masing2 alternatif dihitung secara mandiri/utuh,
sehingga terlihat NPV utk masing2 alternatif. Alternatif yg dipilih adalah yg NPV
lebih besar.
 Nilai residu ferry lama saat ini sebesar $14.000 menjadi arus kas masuk pada
alternatif membeli ferry baru, krn dg membeli ferry baru berarti ferry lama tdk
dipakai dan dijual seharga $14.000.
 Angka discount factor (factor bunga) pada n tsb dan i=18% dapat dilihat pada
Tabel PV Angka Tunggal dan Tabel PV Angka Anuitas pada Lampiran materi ini.

Rekomendasi:
Berdasarkan perhitungan analisa total cost di atas, maka direkomendasikan utk
membeli ferry baru, krn menghasilkan NPV yg lebih besar dari NPV renovasi ferry
lama. NPV membeli ferry baru sebesar $58.569, dan NPV merenovasi ferry lama
sebesar $35.810, selisihnya sebesar $22.759.
2) Pendekatan Incremental (Ferry Baru dan Ferry Lama dihitung selisihnya/
kenaikannya)
Ferry Baru Ferry Lama
Pendapatan tahunan 50.000 50.000
Beban operasi tahunan 24.000 32.000
Arus kas masuk bersih tahunan 26.000 18.000
Keterangan Tahun Arus Kas Faktor Bunga Nilai Kini
18% Arus Kas

BELI FERRY BARU


• Kenaikan investasi awal 0 (32.000) 1,000 (32.000)
• Penghematan/penurunan biaya 5 11.000 0,437 4.807
• Kenaikan arus kas 1-10 8.000 4,494 35.952
• Nilai residu ferry lama 0 14.000 1,000 14.000
Net Present Value (NPV) 22.759
Keterangan Daftar Perhitungan:
 Pendekatan Incremental artinya alternatif membeli Ferry Baru
diselisihkan/dikurangi dg alternatif renovasi Ferry Lama, kmd baru dihitung NPV
nya. Jika NPV nya positif maka alternatif membeli Ferry Baru diterima,
sebaliknya jika NPV ya negatif maka alternatif membeli Ferry Baru ditolak.
 Nilai residu ferry lama saat ini sebesar $14.000 menjadi arus kas masuk pada
alternatif membeli ferry baru, krn dg membeli ferry baru berarti ferry lama tdk
dipakai dan dijual seharga $14.000.
 Angka discount factor (factor bunga) pada n tsb dan i=18% dapat dilihat pada
Tabel PV Angka Tunggal dan Tabel PV Angka Anuitas pada Lampiran materi ini.

Rekomendasi:
Berdasarkan perhitungan analisa incremental di atas, maka direkomendasikan utk
membeli ferry baru, krn incrementalnya menghasilkan NPV yg positif, yaitu
sebesar $22.759.
b) Metode Internal Rate of Return (IRR)
 Metode Internal Rate of Return (IRR) adalah metode yang juga banyak
digunakan dalam praktek, karena realistis dengan mempertimbangkan faktor
masa manfaat ekonomis aset tetap dan nilai waktu uang.
 Cara menghitung IRR berbeda dengan cara menghitung NPV. Cara menghitung
IRR yaitu dengan mencari % tingkat kembalian (yield), yang mana dengan %
yield tersebut membuat jumlah nilai kini arus kas masuk hasil investasi beberapa
tahun ke depan sama dengan jumlah investasi awal (investasi kini). Dengan kata
lain, dengan % yield tersebut NPV nya sama dengan Nol.
 Cara mengambil keputusan investasi sebagai berikut:
 Pertama proyek investasi dihitung IRR nya. Kemudian IRR ini dibandingkan
dg % tingkat kembalian yg diinginkan. Jika IRR lebih tinggi dari % tingkat
kembalian yg diinginkan, maka proyek investasi diterima, sebaliknya jika lebih
rendah ditolak.
 Jika proyek investasi ada beberapa alternatif, pertama masing2 proyek
investasi dihitung IRR nya. Kemudian proyek investasi yang dipilih adalah
proyek investasi yang IRR tertinggi.
Contoh 1
Perusahaan mempertimbangkan untuk membeli alat berat seharga $565.000, yang
ditaksir akan memiliki umur ekonomis selama 10 tahun. Apabila alat berat ini
digunakan akan menghasilkan $100.000 per tahun. Perusahaan menginginkan
standar minimum tingkat pengembalian investasi sebesar 15%.

Diminta:
Apakah rencana pembelian alat berat tersebut diterima atau ditolak?

Jawab:
− Discount factor = $565.000/$100.000 = 5,650
− Discount factor 5,650 pada tabel PV angka anuitas dengan n = 10 tahun,
menunjukkan sebesar i = 12%.
− Jadi IRR proyek alat berat 12%. Dengan standar minimum tingkat pengembalian
investasi 15%, maka proyek pembelian alat berat ditolak, karena IRR lebih kecil
dari standar minimum tingkat pengembalian investasi.
Contoh 2
Proyek investasi memerlukan dana sebesar $60.000, umur ekonomis diperkirakan
selama 10 tahun. Proyek investasi akan menghasilkan $10.000 per tahun. Standar
minimum tingkat pengembalian investasi yang dinginkan sebesar 10%.

Diminta:
Apakah usulan proyek investasi tersebut diterima atau ditolak?

Jawab:
− Discount factor = $60.000/$10.000 = 6,000
− Discount factor 6,000 pada tabel PV angka anuitas dengan n = 10 tahun,
menunjukkan antara i=10% dan i=12%.
− Jika discount factor dengan n tertentu tidak berada persis pada i tertentu, maka
harus dibuat perhitungan interpolasi sebagai berikut:
Discount Factor
− n=10, i=10% 6,145 Selisih 0,145
− n=10, i=…% 6,000 Selisih 0,495
− n=10, i=12% 5,650

Jadi IRR = 10% + (0,145/0,495 x 2%) = 10,59%.

Dengan IRR sebesar 10,59% dan standar minimum tingkat pengembalian


investasi sebesar 10%, maka usulan proyek investasi diterima, kerena IRR
lebih besar dari standar minimum tingkat pengembalian investasi.

Tabel PV Angka Anuitas pada Lampiran materi ini.


2) Non Discounting Model (Model Tidak Berbasis Bunga)

Non Discounting Model artinya cara menghitung tingkat pengembalian


investasi atau tingkat kecepatan kembalinya investasi tidak menggunakan
data % bunga/yield, tetapi hanya menggunakan data angka2 nominal
saja.

Non Discounting Model ada 2 metode:


a) Payback Periode (metode periode kembalian)
b) Simple Rate of Return (metode tingkat kembalian sederhana).
a) Metode Payback Period
 Metode Payback Period (metode periode kembalian) adalah metode yang
menghitung kecepatan waktu dana investasi cepat kembali. Metode ini jarang
digunakan karena kurang realistis dimana tidak mempertimbangkan masa
manfaat ekonomi aset tetap dan nilai waktu uang. Namun demikian metode ini
masih memiliki kelebihan karena mudah penggunaannya dan untuk
mengetahui waktu pengembalian investasi secara cepat.
 Cara menghitung Payback Period yaitu jumlah investasi awal dibagi dengan
arus kas masuk hasil investasi tahunan. Hasil perhitungan menunjukkan
lamanya periode kembalian investasi.
 Cara mengambil keputusan investasi sebagai berikut:
 Jika periode kembalian proyek investasi lebih cepat dari standar waktu
yang ditetapkan maka proyek investasi diterima, sebaliknya jika periode
kembalian lebih lama maka proyek invsetasi ditolak.
 Jika proyek ada beberapa alternatif, maka proyek investasi yang periode
kembaliannya paling cepat adalah yg dipilih.
Contoh 1
Perusahaan memerlukan sebuah mesin, namun harus memilih dari 2 alternatif,
yaitu Mesin A harga beli $90.000, dan Mesin B harga beli $72.000. Kedua mesin
jika digunakan sama2 akan menghemat biaya operasi sebesar $30.000.

Diminta:
Dengan menggunakan metode payback period, mesin mana yg dipilih?

Jawab:
Periode kembalian Mesin A = $90.000/$30.000 = 3 tahun.
Periode kembalian Mesin B = $72.000/$30.000 = 2,4 tahun.
Dari perhitungan di atas, maka yg dipilih adalah Mesin B, karena Mesin B periode
kembaliannya 2,4 tahun lebih cepat dari Mesin A yg periode kembaliannya 3 tahun.
Contoh 2
Perusahaan ingin mengganti mesin lama dengan mesin baru. Mesin lama jika dijual
akan laku seharga $30.000. Data mesin baru adalah sebagai berikut:
− Harga beli $480.000
− Umur ekonomis 8 tahun.
− Jika digunakan utk operasi akan menghasilkan laba bersih $120.000 per tahun.
Mesin lama tidak akan diganti jika periode kembalian mesin baru lebih dari 3 tahun.
Diminta:
Bagaimana rekomendasi yg diberikan kepeda perusahaan?
Jawab:
− Jumlah investasi awal = $480.000 - $30.000*) = $450.000
− Arus kas masuk tahunan = $120.000 + $60.000**) = $180.000
− Periode kembalian = $450.000/$180.000 = 2,5 tahun.
Rekomendasi:
Membeli mesin baru, karena perode kembaliannya 2,5 tahun lebih cepat dari periode
yang ditetapkan 3 tahun.

*) $30.000 adalah hasil penjualan mesin lama


**) $60.000 adalah depresiasi per tahun = $480.000 : 8 tahun
Contoh 3

Perusahaan mempunyai proyek investasi yang membutuhkan investasi awal


sebesar $24.000. Data arus kas masuk yang dihasilkan setiap tahunnya berbeda2
sebagai berikut:
Tahun ke 1 $ 6.000
Tahun ke 2 $ 4.000
Tahun ke 3 $ 8.000
Tahun ke 4 $ 6.000
Tahun ke 5 $ 3.000
Tahun ke 6 $18.000
Perusahaan memutuskan jika dana investasi awal dapat kembali paling lama 5
tahun, maka proyek investasi akan diterima.
Diminta:
Berikan rekomendasi apakah proyek investasi diterima atau ditolak?
Jawab:
Karena arus kas masuk setiap tahunnya jumlahnya berbeda2, maka perhitungan
lamanya periode dibuat tabel sebagai berikut:
Saldo Investasi Saldo Investasi
Tahun Awal Tahun Arus Kas Masuk Akhir Tahun
1 24.000 6.000 18.000
2 18.000 4.000 14.000
3 14.000 8.000 6.000
4 6.000 6.000 0

Dari perhitungan di atas terlihat dana investasi awal sebesar $24.000 telah
kembali pada akhir tahun ke 4. Jadi proyek investasi periode kembaliannya
selama 4 tahun.

Rekomendasi:
Proyek investasi dapat diterima, karena periode kembaliannya 4 tahun, lebih cepat
dari standar waktu yang ditetapkan selama 5 tahun.
b) Metode Simple Rate of Return
 Metode Simple Rate of Return (metode tingkat kembalian sederhana) adalah
metode yang juga jarang digunakan dalam praktek analisa investasi, karena
tidak mempertimbangkan masa manfaat ekonomi aset tetap dan nilai waktu
uang.
 Metode Simple Rate of Return disebut juga Accounting Rate of Return Method
dan Financial Statement Method.
 Cara menghitung Simple Rate of Return sbb:
 Pertama hitung berapa tambahan laba yang dihasilkan oleh proyek
investasi.
 Kemudian tambahan laba yang telah dihitung di atas dibagi dengan jumlah
investasi awal proyek investasi, dikali 100%
 Cara mengambil keputusan investasi sebagai berikut:
 Simple Rate of Return yang telah dihitung dibandingkan dengan % tingkat
kembalian yang diinginkan. Jika Simple Rate of Return lebih tinggi dari
tingkat kembalian yang diinginkan, maka proyek investasi diterima, dan
jika lebih rendah ditolak.
 Jika proyek ada beberapa alternatif, maka proyek investasi yang Simple
Rate of Return nya paling tinggi adalah yang dipilih.
Contoh 1
Perusahaan ingin membeli tambahan mesin dg harga perolehan sebasar $1.080.000,
dan memiliki umur ekonomis 9 tahun. Tambahan mesin dapat meningkatkan
pendapatan $540.000 dan tambahan biaya operasional $240.000 per tahun.
Perusahaan menginginkan Simple Rate of Return minimum sebesar 15%.

Diminta:
Berikan rekomendasi apakah usulan utk menambah mesin baru dapat diterima atau
ditolak.

Jawab:
− Tambahan laba = $540.000 - $240.000 - $120.000 *) = $180.000
− Simple Rate of Return = $180.000/$1.080.000 x 100% = 16,7%.
Rekomendasi:
Usulan utk menambah mesin baru dapat diterima, karena Simple Rate of Return yg
dihasilkan 16,7% lebih tinggi dari Simple Rate of Return minimum yg ditetapkan.

*) Beban depresiasi per tahun = $1.080.000 : 9 tahun


= $120.000
Contoh 2
Perusahaan memiliki mesin lama penyortir telor dg biaya operasional $180.000 per
tahun. Mesin lama ini jika dijual laku seharga $15.000. Perusahaan ingin mengganti
dg mesin baru yg harga perolehannya $540.000, dan memiliki umur ekonomis 15
tahun. Biaya operasional mesin baru $60.000 per tahun. Jika dapat menambah laba
dg Simple Rate of Return sebesar 15%, maka penggantian mesin baru diterima.
Diminta:
Berikan rekomendasi apakah perusahaan perlu mengganti mesin lama penyortir telor
dg mesin yg baru.
Jawab:
− Penghematan biaya (tambahan laba) = $180.000 - $60.000 = $120.000
− Depresiasi mesin baru per tahun = $540.000 : 15 tahun = $36.000
− Tambahan laba = $120.000 - $36.000 = $84.000.
− Investasi awal bersih = $540.000 - $15.000 *) = $525.000
− Simple Rate of Return = $84.000 : $525.000 x 100% = 16%.
Rekomendasi:
Penggantian mesin baru dapat diterima, krn menghasilkan Simple Rate of Return
sebesar 16%, lebih tinggi dari yg diinginkan sebesar 15%.

*) Hasil penjualan mesin lama seharga $15.000


LAMPIRAN
Tabel PV Angka Anuitas
Tabel PV Angka Tunggal
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai