Anda di halaman 1dari 9

Judul Materi : impetigo

Mata kuliah : Patofisiologi


Dosen Pengampu : Metrys Ndama, SST , M. Kes (K)

Kelompok I (satu)
1. Agung prabowo (PO7120320001)
2. Ananda putri(PO7120320048)
3. Anastasya (PO7120320049)
4. Asmawati(PO7120320053)
5. Deny walandouw (PO7120320028)
6. Danasri (PO7120320054)
7. Khuznul maria (PO7120320009)
8. Rizki fauzi (PO7120320061)
9. Riska suci amalia (PO7120320060)
10. Siti hajar (PO7120320013)
11. Sri yulia safitri (PO7120320032)
A. Pengertian impetigo
Impetigo merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, yang dapat
ditularkan melalui kontak langsung antara kulit dengan kulit atau dengan barang-
barang perantara, seperti handuk, baju, atau peralatan makan yang telah
terkontaminasi bakteri. Impetigo lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang
dewasa, karena anak-anak lebih sering melakukan interaksi fisik dengan teman-
teman sebayanya di lingkungan sekolah atau taman bermain.
B. Gejala impetigo
Berdasarkan gejalanya, impetigo bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu impetigo bulosa dan
nonbulosa.

Gejala impetigo bulosa, antara lain:

1. Kulit melepuh berisi cairan berukuran 1-2 sentimeter.

2. Nyeri dan gatal pada kulit yang melepuh.

3. Kulit yang melepuh akan menyebar dan pecah dalam beberapa hari.

4. Pecahan kulit yang melepuh akan meninggalkan kerak berwarna kuning.

5. Kerak kuning tersebut akan menghilang tanpa meninggalkan bekas sama sekali.
Next….
Gejala impetigo nonbulosa, antara lain:

1. Timbul bercak merah menyerupai luka yang tidak terasa nyeri, tetapi gatal.

2. Bercak dapat menyebar dengan cepat jika disentuh atau digaruk.

3. Bercak akan berganti menjadi kerak berwarna kecokelatan.

4. Kerak akan mengering dan meninggalkan bekas berwarna kemerahan.

5. Bekas dapat sembuh dan dalam jangka waktu beberapa hari atau minggu.
C. Pengobatan impetigo
Impetigo biasanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam jangka
waktu sekitar 1-3 minggu. Jika diperlukan, impetigo dapat diobati dengan
menggunakan antibiotik, baik antibiotik oles maupun antibiotik minum. Antibiotik oles
digunakan jika infeksi yang terjadi masih ringan, berada pada satu area, dan belum
menyebar luas. Sedangkan antibiotik minum digunakan jika gejala impetigo tidak dapat
ditangani dengan antibiotik oles, kondisinya semakin parah, dan menyebar ke bagian
lainnya. Jika antibiotik tidak mempan mengatasi impetigo, dokter akan melakukan
pemeriksaan sampel kulit yang terinfeksi di laboratorium untuk melihat kemungkinan
adanya infeksi lain selain impetigo
D. Pencegahan impetigo
Beberapa upaya pencegahan impetigo, antara lain:

1. Membersihkan barang-barang yang mungkin terkontaminasi.

2. Mencuci tangan, terutama jika kemungkinan terkontaminasi luka pengidap.

3. Menghindari berbagi penggunaan barang dengan pengidap, seperti handuk,


baju, kasur, atau peralatan makan.

4. Menghindari sentuhan fisik dengan pengidap.

5. Menghindari tempat umum yang rawan penularan bakteri.

6. Menjaga kebersihan kulit, terutama jika terdapat luka terbuka.


E. Rantai penularan penyakit impetigo
Agen infeksi
Susceptible (Bayi ( Bakteri
dan anak-anak “
staphylococcus dan
kurang lebih 2-5
tahun” )
streptococcus ) Reservoat (Saluran
pernapasan atas dan
kulit yang adanya
penyakit , luka , atau
ketika terjadi
pelemahan inang
Portal masuk (Bakteri pada
luka terkena/tersentuh dengan
kulit kita, melalui kontak
langsung, dan berkembang
pada kulit kita yangterjadi
resistensi inang/pelemahan
Portal keluar (Pada
inang atau kulit kita yang
Cara kulit “Keluarnya
sedang luka)
penularan/Transmisi cairan nanah pada area
(Kontak langsung infeksi” terkadang
dengan luka , kurang juga melalui batuk
menjaga kebersihan atau bersin)
tubuh)
Penyakit impetigo
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai