Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

DECISION SUPORT SYSTEM (DSS)

Kelompok 3 :
Yolas KL20201007
Yuni Sara KL20201013
Deni Rian Saputra KL20201025
La Ode Muhamad Kairudin KL20201030
Cicilia Aristantia KL20201036
La Ardi KL20201042
Andisman KL20201045
Sistem Informasi Kesehatan
Dalam peraturan pemerintah RI no.46 tahun
2014 tentang sistem informasi kesehatan,
disebutkan bahwa suatu sistem informasi kesehatan
adalah seperangkat tatanan yang meliputi data,
informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi
dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
dikelola secara terpadu untuk mengarahkan
tindakan atau keputusan yang berguna dalam
mendukung pembangunan kesehatan
Konsep Pengembangan Sistem Informasi
Kesling
• Sistem informasi memiliki umur layak guna, maksudnya panjang
pendeknya umur layak guna sistem informasi ditentukan oleh :
a. Makin cepat organisasi tersebut berkembang, maka kebutuhan
informasi juga akan berkembang sedemikian rupa sehingga
sistem informasi yang sekarang digunakan sudah tidak lagi
memenuhi kebutuhan organisasi tersebut.
b. Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan
perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk
mendukung beroperasinya sistem informasi tidak bisa berfungsi
secara efisien dan efektif.
c. Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user) sistem
informasi.
Adapun yang dimaksud dengan Informasi kesehatan disini
adalah informasi yang terdiri dari :
1. Informasi upaya kesehatan.
2. Informasi penelitian dan pengembangan kesehatan.
3. Informasi pembiayaan
4. Informasi sumber daya manusia kesehatan.
5.Informasi sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.
6.Informasi manajemen dan regulasi kesehatan.
7.Informasi pemberdayaan masyarakat.
Tujuan sistem informasi kesehatan
• Adapun dibentuknya pengaturan sistem informasi kesehatan itu
bertujuan untuk :

a. Menjamin ketersediaan, kualitas dan akses terhadap informasi


kesehatan yang bernilai pengetahuan serta dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Memberdayakan peran serta masyarakat, termasuk organisasi profesi
dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan.
c. Mewujudkan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dalam
ruang lingkup sistem kesehatan nasional yang berdaya guna dan
berhasil guna terutama melalui penguatan kerja sama, koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi dalam mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang berkesinambungan.
Kondisi Sistem Informasi Kesehatan di
Indonesia
Masalah yang dihadapi sistem informasi kesehatan saat ini,
terutama belum adanya persepsi yang sama diantara penyelenggara
kesehatan terutama penyelenggara sistem informasi kesehatan
terhadap sistem informasi kesehatan. Penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan masih belum efisien, terjadi redundant data dan
duplikasi kegiatan, dan kualitas data yang dikumpulkan masih
rendah, bahkan ada yang tidak sesuai dengan kebutuhan, ketepatan
waktu juga masih rendah, sistem umpan balik tidak optimal,
pemanfaatan data informasi di tingkat daerah untuk advokasi,
perencanaan program, monitoring dan manajemen masih rendah
serta tidak efisiennya penggunaan sumber daya, juga pengelolaan
data informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik.
Sistem Informasi Kesehatan Nasional
Departemen Kesehatan telah membangun sistem
informasi kesehatan yang disebut SIKNAS (sistem
informasi kesehatan nasional) yang melingkupi
sistem informasi kesehatan mulai dari kabupaten
sampai ke pusat. Sistem yang dibangun adalah
sistem informasi kesehatan yang terintegrasi, baik di
dalam sektor kesehatan, dan di luar sektor
kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan informasi
pemerintah daerah dan jaringan informasi di pusat.

Anda mungkin juga menyukai