Anda di halaman 1dari 11

KEPEMIMPINAN SPIRITUAL

SPIRITUAL LEADERSHIP
Bayu Agung Bagaskara 19310110281
PENGERTIAN SPIRITUAL DALAM
MANAJEMEN
Menurut Mohamed et al., 2004 yaitu:
1) the basic feeling of being connected with one’s complete self, others, and the
entire universe (Mitroff & Denton, 1999, p.86),
(perasaan dasar yang terhubung dengan diri sendiri, orang lain, dan
seluruh alam semesta)
2) A specific form of feeling that energizes action (Dehler & Welsh, 1994, p.19),
(Suatu bentuk perasaan spesifik yang memberi energi pada tindakan)
3) Secular or scared value aimed at transcendence toward our ultimate value
(Harlos, 2000)
(Nilai sekuler atau ketakutan yang ditujukan pada transendensi menuju
nilai tertinggi kita)
PENGERTIAN SPIRITUAL
LEADERSHIP
Fry (2003, 2005) mendefinisikan spiritual leadership sebagai nilai-nilai, sikap
dan perilaku yang diperlukan memotivasi intrinsic diri seseorang dan orang lain
sehingga mereka memiliki rasa kesejahteraan spiritualitas (spiritual well-being)
melalui calling dan membership, hal ini memerlukan:
1) penciptaan visi di mana anggota organisasi (pemimpin dan pengikut)
merasakan keterpanggilan (calling) dalam kehidupan, memiliki makna dan
tujuan, dan membuat sebuah perbedaan,
2) penetapan budaya organisasi sosial yang didasarkan pada nilai-nilai yang
mementingkan kepentingan orang lain (altruistic love) di mana pemimpin an
pengikut memiliki rasa keanggotaan (membership), merasa dipahami dan
dihargai, memiliki kepedulian, perhatian dan penghargaan untuk diri sendiri
dan orang lain.
MODEL KEPEMIMPINAN SPIRITUAL
1. Spiritual Leadership Model dari Fairholm
Gambar 1
Spiritual Leadership Model dari Fairholm
Spiritual Leadership Tasks Spiritual Leadership Prime Leadership Goal
Process Technologies

Vision Setting

Continuous
Servanthood moral Standart Improvement

Task Competence
TUGAS KEPEMIMPINAN SPIRITUAL

1) Penetapan visi / vision setting

2) Pelayanan (kepemimpinan melayani) / servanthood

3) Kompetensi tugas / task competence


KOMPONEN PROSES TEKNOLOGI
KEPEMIMPINAN SPIRITUALITAS
1. Membangun komunitas (building community)

2. Keutuhan (wholeness)

3. Menetapkan standar moral yang lebih tinggi (setting a higher

moral standard)

4. Pelayanan (stewardship)
Delapan Kategori Spiritual Leadership Menurut Fairholm
Category/ Kategori Characteristics/Karakteristik Element/Unsur

Spirituality (Kerohanian) Leadership is the process of living out deeply held personal value, of Corporate spirit, emotions, nonsectarian spirit,
honoring forces or a presence greater than self (Kepemimpinan adalah proses relationships, sacred, truth (Semangat perusahaan,
menghayati nilai pribadi yang dipegang teguh, menghormati kekuatan atau emosi, semangat nonsektarian, hubungan, sakral,
kehadiran yang lebih besar dari diri sendiri) kebenaran)

Continuous Improvement Leaders help others express their highest potential (Pemimpin membantu Capacity, organization health (Kapasitas, kesehatan
(Peningkatan Kontinu orang lain mengekspresikan potensi tertinggi mereka) organisasi)

Community Leaders relate to the organization as acommunity (Pemimpin berhubungan Ceremony, culture, oneness, wholeness (Upacara,
(Komunitas/Masyarakat) dengan organisasi sebagai komunitas) budaya, kesatuan, keutuhan)

Stewardship Leadership is a collective idea ; it is by sharing equally all power that Team, Trustee (Tim, Wali)
(Penatalayanan) followers become one, united around the leader’s vision (Kepemimpinan
adalah ide kolektif; dengan berbagi secara merata semua kekuatan para
pengikut menjadi satu, bersatu di sekitar visi pemimpin)

A higher moral standard Leaders set the standars for excellence for the group (Pemimpin menetapkan Positive affirmation, ethics, heart, integrity, love,
(Standar moral yang lebih standar keunggulan untuk kelompok) presence, meaning, morals (Penegasan positif, etika,
tinggi) hati, integritas, cinta, kehadiran, makna, moral)

Vision setting Sense-making, covenant-making (Pembuatan akal/nalar, pembuatan Value, state of mind (Nilai, keadaan pikiran)
(Pengaturan Visi) perjanjian)

Servant (Melayani) The leaders is first a servant, a boss (Para pemimpin pertama-tama adalah Liberation (Pembebasan)
seorang pelayan, seorang bos)
Sumber : Fairholm (1997, 1998)
Competency Leaders demonstrate spiritual competence (Pemimpin menunjukkan Balance, credibility, trust, power (Keseimbangan,
MODEL KEPEMIMPINAN SPIRITUAL
2. Spiritual Leadership Model dari Fry

Gambar 2
Kausalitas Spiritual Leadership Model dari Fry et al.,(2011)

Vision Calling
Organization
Commitment

Membership
Hope/Faith Altruistic Love

Spiritual Leadership Spiritual Well-being


DIMENSI SPIRITUAL LEADERSHIP
Tabel
Qualities of Spiritual Leadership
Altruistic love (Kepentingan
Hope/faith
Vision (Visi) Umum di atas Kepentingan
(Harapan/Keyakinan)
Pribadi)
stakeholders (Daya tarik yang

luas bagi pemangku


kepentingan utama) yang diperlukan)
journey (Menentukan tujuan dan
(Empati/kasih sayang)
(Harapan akan
perjalanan) imbalan/kemenangan)

(Mencerminkan cita-cita yang


tinggi) (Kepercayaan/kesetiaan)
(Mendorong
harapan/keyakinan)

excellence (Menetapkan standar

keunggulan)

Anda mungkin juga menyukai