Pendahuluan
• Seiring dengan meningkatnya harapan hidup, jumlah populasi usia
lanjut juga meningkat.
• Populasi usia lanjut memiliki risiko komplikasi perioperatif mengingat
pada umumnya dijumpai berbagai faktor komorbid, gangguan fisik
dan kognitif, serta berbagai macam penyulit lainnya.
• Komplikasi perioperatif dapat mengakibatkan meningkatnya lama
waktu opname, iatrogenesis, infeksi nosokomial, dan mortalitas.
Asesmen Perioperatif pada Pasien Geriatri
• Diskusi kepada pasien dan keluarga terkait risiko/kerugian dari
tindakan operasi.
• Identifikasi dan optimisasi faktor risiko pada pasien geriatri.
Persiapan Perioperatif pada Pasien Geriatri
• Kecukupan Cairan
• Nutrisi
• Puasa preoperatif
• Antibiotik profilaksis
• DVT profilaksis
• Nyeri
• Polifarmasi
Kecukupan Cairan
• Kecukupan cairan pada pasien geriatri umumnya sulit ditentukan oleh
karena banyaknya faktor komorbid.
• Kecukupan cairan merupakan salah satu faktor prognosis dari
komplikasi pasca operasi atau kematian pasca operasi.
• Bila diperlukan, pemasangan CVP dapat dilakukan dan dipertahankan
antara 8-12 cmH2O untuk memastikan kecukupan cairan.
Nutrisi
• Pemberian nutrisi oral atau suplementasi nutrisi perioperatif
umumnya diperlukan pada pasien geriatri.
• Pada pasien dengan riwayat anemia, suplementasi besi/folat dapat
diberikan minimal 28 hari sebelum operasi dilakukan.
• Pemberian nutrisi post operasi juga seyogyanya dilakukan sedini
mungkin untuk menurunkan waktu hospitalisasi.
• Pengkajian status nutrisi dapat digunakan skor MNA
Puasa preoperatif
• Pada pasien yang akan menjalani operasi elektif, puasa dari konsumsi
cairan minimal 2 jam sebelum prosedur operasi dengan anestesi
umum/lokal/regional. (air putih, jus tanpa sari, teh, kopi)
• Pada pasien yang akan menjalani operasi elektif, puasa dari makanan
ringan atau susu minimal 6 jam sebelum prosedur operasi dengan
anestesi umum/lokal/regional. (roti tawar, sereal, sup)
• Puasa dari mengonsumsi makanan (lemak/daging) minimal 8 jam atau
lebih oleh karena dapat memerlambat waktu pengosongan lambung.
Antibiotik profilaksis
• Pemberian antibiotik profilaksuis seyogyanya dilakukan 2 jam sebelum
tindakan dimulai untuk mencegah infeksi luka operasi.
• Tindakan yang memerlukan antibiotik profilaksis umumnya operasi di
abdomen, operasi anastosmosis saluran cerna, prosedur di bidang
keganasan, maupun prosedur yang kompleks dan cito.
• Antibiotik profilaksis umumnya disesuaikan dengan peta kuman tiap
pusat kesehatan.
DVT profilaksis
• Usia lanjut merupakan faktor risiko dari
DVT.
• Penilaian faktor risiko DVT dapat dilakukan
dengan sistem skoring
Wells/CHA2DS2VASC.
CHA2DS2-VASc
CHA2DS2-VASc Nilai Total nilai Risiko mortalitas
Gagal Jantung Kongestif/LVH 1 0 0
Hipertensi 1 1 1,3
Usia ≥75 tahun 2 2 2,2
Diabetes mellitus tipe 2 1 3 3,2
Strok/TIA/tromboembolisme 2 4 4
Penyakit vaskular (IMA, PAD, plak) 1 5 6,7
Age 65-74 tahun 1 6 9,8
Seks (Perempuan) 1 7 9,6
8 6,7
9 15,2
Nyeri
• Pasien geriatri umumnya tidak mengekspresikan nyeri seperti orang
usia muda oleh karena ketidakmampuan mengekspresikan nyeri atau
tidak ingin merepotkan orang lain.
• Penggunaan analgesik dengan step wise approach dapat dilakukan
dengan pemantauan skala nyeri.
• Asetaminofen dan opioid analgesik lebih direkomendasikan
dibandingkan OAINS.
• Penggunaan anti depresan atau anti konvulsan dapat diberikan pada
nyeri neuropatik.
Polifarmasi
• Daftar seluruh obat yang dikonsumsi sehari-hari seyogyanya ditinjau
ulang, termasuk suplmen, vitamin, obat herbal, dan obat bebas yang
dikonsumsi.
• Obat yang tidak esensial dapat dihentikan dengan memerhatikan
potensi adanya gejala withdrawal, interaksi obat, dan perkembnangan
penyakit.
• Obat yang esensial dapat diteruskan
• Perencanaan obat pada masa pasca operasi
• Aspirin klopidogrel, OAINS, obat antiplatelet seyogyanya dihentikan
dalam waktu 7-10 hari sebelum operasi.
• Obat-obatan anti kolinergik sebaiknya ditunda karena dapat
meningkatkan risiko sindroma delirium postoperatif.
• Penggunaan benzodiazepin jangka panjang harus dilakukan
penyapihan untuk mengurangi gejala putus obat bila pasien
diharuskan puasa.
• Obat antiepilepsi, kardiovaskular, dan anti-hipertensi umumnya tetap
harus dikonsumsi pada pagi hari menjelang operasi dengan sesedikit
mungkin air minum.
• Penghentian mendadak obat penyekat beta dan klonidin berkaitan
dengan komplikasi kardiovaskular yang bermakna.
Pengkajian kardiovaskular: Kriteria
“Goldman”
Kriteria Nilai
Tekanan vena jugularis meningkat 11
Bunyi jantung 3 11
Infark miokard 6 bulan terakhir 10
EKG menunjukkan >5 PVC 7
EKG PAC atau menunjukkan selain sinus 7
Usia >70 tahun 5
Prosedur Emergensi 4
Pembedahan intratoraks, intraabdomen, aorta 3
Keadaan umum buruk, metabolik, imobilisasi 3