Chromatography
Chromatography
Kromatografi merupakan salah satu metode
pemisahan fisikokimia pada suatu campuran
kompleks. Ditemukan oleh seorang botanist, M.S
Tswet.
Kromatogram/ Chromatogram
Suatu penggambaran signal detektor sebagai fungsi waktu atau
volume elusi
tr tm tr '
k
tm tm
K B k B tr B tm
K A k A tr A tm
Column efficiency
Theoretical efficiency (number of theoretical
plates N, H)
Effective plates number (real efficiency)
Height equivalent to a theoretical plate (HETP)
Theoretical plate
QRd 2 v
Hs
Ds Hm = dp2v/Dm
QRd 2 v
= 2dp + 2Dm/v + + dp2v/Dm
Ds
Hs
Hp
Hm
Hd
An alternative form of this equation is the
van Deemter equation
which emphasizes the importance of the mobile phase’s flow rate. In the
van Deemter equation, A accounts for multiple paths (Hp), B/u for
longitudinal diffusion (Hd), and Cu for the solute’s mass transfer in the
stationary and mobile phases (Hs and Hm).
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
Panjang kolom :
Memperpanjang kolom akan memperbaiki pemisahan (Rs lebih tinggi)
Diameter kolom
Kapasitas cuplikan naik dengan kuadrat diameter
Penyangga padat
partikel tergantung dari tipe penyangga yang digunakan. Beberapa
pendekatan :
partikel berpori dan kecilluas permukaan tinggi, partikel cukup
rataefisiensi tinggi. Kelemahan : alian tertahan, pengemasan sukar
manik-manik berpori Pourous Layer Beads (PLB) = Controlled Surface
Porosity Packing (CSPP) = Penyangga perikuler. Manik-manik dilapisi
partikel dan lapisannya berpori. Dengan partikel sekecil mungkin resolusi
dan kapasitas cuplikan diperbaiki, luas permukaan naik kapasitas naik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
Fase diam
Tidak boleh larut dalam fase gerak dan stabil terhadap fase gerak. Mis.
silika sangat larut pada pH>7,5 juga pH<2
Untuk adsorben : Permukaan harus rata menghindari tailing dan
adsorpsi irreversible
Resin (Damar) penukar ion harus punya cukup sambung silang (agar tahan
thdp tekanan)
Luas permukaan besar kapasitas tinggi (juga meningkatkan jumlah
cairan)
Fase gerak
Harus selektif untuk berbagai komponen
Tidak terlalu kental, mengurangi penurunan tekanan & menaikkan
kecepatan alih massa
Mudah menguap : memudahkan menghilangkannya dari cuplikan
terutama pada Kr. Preparatif
Kelarutan solut dalam fase gerak terutama pada Kr. Preparatif
pemisahan kromatografi yang paling baik
Katup Bertekanan
Tinggi
3. Kolom
Tabung stainless steel dgn
pjg 3 dan 15 cm, bagian
dalam dilapisi bahan inert,
misal: kaca
Ada dua jenis kolom pada
HPLC :
Kolom konvensional
Kolom mikrobor.
Instrumen HPLC dilengkapi
pengaturan termostat, u/
meningkatkan
reprodusibilitas analisis
4. Fase Diam
Silika Gel (SiO2(H2O)n) Fase Silika Terikat
Gugus silanol dimodifikasi
shg dapat terikat scr
kovalen dgn molekul
organik
Fase monomer, co/ RP-8
dan RP-18 (ODS)
Fase polimer, hsl rx
gugus silanol dgn di-
atau trichlorosilane
Fase Silika Terikat
Fase Diam Lain
U/ meningkatkan kemampuan
pemisahan kelompok senyawa
ttt, bisanya digunakan
sejumlah FD spesifik.
Ke dalam silika terikat suatu
rantai linier, mis: aminopropyl,
cyanopropyl, gugus benzyl,
dipolar ligands (zwitterion)
yang mempengaruhi FD
Misalnya u/pemisahan gula,
peptida dan senyawa hidrofil
5. Fase Gerak
5. Fase Gerak (contd)
6. Detektor
Detektor universal mampu mendeteksi zat secara
umum, tidak bersifat spesifik, dan tidak bersifat
selektif, seperti detektor indeks bias dan detektor
spektrometri massa;
Detektor yang spesifik mendeteksi analit secara
spesifik dan selektif, seperti detektor UV-Vis,
detektor fluoresensi, dan elektrokimia.
6. Detektor
Detektor yang ideal :
Mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan
reprodusibel
Mempunyai sensitifitas yang tinggi, mampu
mendeteksi solut pada kadar yang sangat kecil
Stabil dalam pengoperasian
6. Detektor
Atraksi yang kuat antara pelarut polar dan molekul polar dalam campuran yang melalui
kolom. Atraksi yang terjadi tidak akan sekuat atraksi antara rantai-rantai hidrokarbon
yang berlekatan pada silika (fase diam) dan molekul-molekul polar dalam larutan. Oleh
karena itu, molekul-molekul polar dalam campuran akan menghabiskan waktunya untuk
bergerak bersama dengan pelarut.
Ini berarti bahwa molekul-molekul polar akan bergerak lebih cepat melalui kolom.
Fase balik HPLC adalah bentuk yang biasa digunakan dalam HPLC.
Pemanfaatan Kromatografi Gas
Pemanfaatan Kromatografi Gas Pemanfaatan Kromatografi Gas
Padat: Cair:
Mengindentifikasi dan Merupakan metode yang
Mengukur jumlah dari dinamis untuk pemisahan
senyawa yang bersifat gas dan deteksi senyawa-senyawa
seperti : oksigen , nitrogen, yang mudah menguap dalam
dan karbonsioksida. suatu campuran dengan
Mengukur senyawa senyawa meneruskan arus gas melalui
hidrokarbon dengan berat fase diamnya
molekul yang rendah hinggga
pentana.
Analisis kualitatif
Analisis kualitatif berdasarkan pada perbandingan waktu
retensi yaitu waktu yang diperlukan untuk mengelusikan
senyawa setelah diinjeksikan. Waktu retensi dibandingkan
dengan waktu retensi senyawa standar dan metoda ini
disebut metoda spiking yaitu dengan menambahkan
senyawa cuplikan kepada senyawa yang akan dianalisis.
Waktu retensi atau waktu tambat ialah waktu yang sejak
penyuntikan sampai maksimum puncak. Sifat ini
merupakan ciri khas cuplikan dan fase gerak pada suhu
tertentu. Dengan menggunakan metode yang tepat
terhadap perubahan seperti aliran gas dan suhu, maka
waktu tambat dapat terulang dalam batas 1% dan dapat
digunakan untuk mengidentifikasi tiap puncak. Beberapa
senyawa mungkin mempunyai waktu tambat yang sama
atau berdekatan, tetapi tiap senyawa hanya mempunyai
satu waktu tambat saja. Waktu tambat itu tidak
terpengaruh oleh adanya komponen lain.
Analisis Kuantitatif
Untuk menganalisis secara kuantitatif dengan
memperhitungkan luas puncak yang terbentuk
berbanding lurus dengan konsentrasi puncak tersebut. Ini
dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi yang
tepat dari setiap komponen. Ketelitian yang dapat dicapai
oleh KGC bergantung pada cara, detector, metode
integrasi, dan konsentrasi cuplikan. Untuk puncak utama,
pengukuran luas secara manual dapat diharapkan
mencapai ketelitian 1 – 2% nisbi. Dengan cara yang tepat.,
misalnya dengan integrator digit elektronik atau alat
penghitung, dapat dicapai ketelitian lebih baik dari 1%
nisbi.
Ada 5 langkah yang harus diperhatikan
dalam analisis kuantitatif:
1. Pencuplikan
Galat pencuplikan yang mungkin
terjadi: saat pengambilan,
penyimpanan, dan praperlakuan
cuplikan
2. Pemisahan kromatografi
Meminimalkan terjadinya galat yang
mungkin terjadi yang dapat
mengakibatkan tumpang tindih
puncak, pembentukan ekor. Yaitu
dengan memilih pelarut yang sesuai
dengan persyaratan (murni, dapat
bercampur dengan pelarut pengelusi,
dan tanggapan dengan detektor kecil)
3. Pengukuran Fisika
Pendeteksian dan Pemerkuatan
(Detektor) merupakan parameter
yang penting dalam proses
pengkuantifikasian
Mengukur luas puncak atau tinggi
puncak:
- Secara manual, yaitu puncak
kromatografi normal sering
menyerupai segitiga, luasnya dapat
dihitung dengan rumus
L= HW1/2
-Triangulasi, yaitu dengan
penggambaran garis singgung pada
kedua sisi puncak. Luas dihitung
dengan rumus triangulasi :
Luas= 1/2BH
…Mengukur luas puncak:
- Planimetri, adalah gawai mekanis yang
dipakai untuk mengukur luas puncak
dengan menjejaki garis pinggir puncak.
Luas diukur secara digital pada tombol.
-Gunting dan Timbang, adalah cara
perimetri yang memerlukan pengguntingan
puncak kromatografi dan menimbang
kertasnya pada timbangan analitik.
- Komputer on line, pengukuran dan
perhitungan tidak dilakukan oleh operator;
pada akhir pemisahan hasilnya segera
diperoleh.
4. Mengubah Sinyal menjadi
susunan
5. Pengolahan data secara
Statistik
- ketelitian
- ketepatan
- keterulangan
Pada analisis kuantitatif jumlah (%) suatu senyawa dihitung
berdasarkan pada pengukuran luas puncak kromatogram.
Puncak-puncak pada Kromatogram mirip seperti segitiga.
Salah satu cara pengukuran luas puncak. yang sering
digunakan dengan cara mendekatkan puncak (bentuk bel)
sebagai segitiga adalah :