Rimadani Pratiwi
Outline
Pendahuluan
Definisi
• Metode analisis untuk pemisahan, identifikasi dan penentuan
senyawa dalam suatu matriks campuran
Prinsip
• Distribusi suatu senyawa antara fase diam dan fase gerak
Sejarah
• Pertama kali dilakukan oleh botanis dari rusia Mikhail Tswett
(1872-1919) yang menggunakan kolom dengan fase diam CaCO3
untuk memisahkan pigmen warna dari ekstrak tumbuhan. Fase
gerak yang digunakan petroleum eter. Tswett memberi nama
teknik ini dengan nama “chromatography” yang berasal dari
Bahasa yunani yaitu “khromatos-warna” dan “graphos-tulis”.
Istilah-istilah dalam kromatografi
Kromatografi
Berdasarkan Berdasarkan
fase diam dan mekanisme
fase gerak pemisahan
Kromatografi Size-exclusion
Kromatografi Kromatografi Kromatografi Kromatografi
pertukaran chromatograp Elektroforesis
planar kolom adsorpsi partisi
ion hy
Kromatografi Kromatografi
Kromatografi Kromatagogra Kromatografi
lapis tipis cair kinerja
Kertas (KK) fi kolom gas (GC)
(KLT/TLC) tinggi (HPLC)
Jenis-jenis fase diam
Polar
Hal yang harus diperhatikan dalam kromatografi
- Digunakan jika
pada proses
pemisahan
senyawa
memiliki nilai Rf
yang mirip
- Menggunakan 2
pelarut yang
berbeda
Aplikasi KK dan KLT
Chamber
(harus dijenuhkan)
Aplikasi KK dan KLT
Kafein
• fase diam: silica gel
• fase gerak: kloroform:methanol
(90:10) Isolasi
• Rf 58 Sintesis
Animasi KLT
Contoh
1. Resolusi (R)
2. Faktor kapasitas (k’)
3. Faktor selektifitas (α)
4. Efisiensi kolom (N)
5. Kapasitas puncak (nc)
Kromatogram
k’ = faktor kapasitas
tm = void time
tr = waktu retensi
4. Efisiensi Kolom (N)
nc = kapasitas puncak
N = jumlah plat teoritis
Vmin , V max = volume volume min – max fase
gerak agar solute dapat dielusi dan terdeteksi
Catatan:
Bukan berarti kolom tersebut dapat memisahkan 86 solute
Pada kebanyakan kondisi, kapasitas puncak yang diperoleh biasanya
kurang dari perhitungan teoritis
Kolom dengan jumlah plat teoritis yang besar, lebih mungkin untuk dapat
memisahkan campuran kompleks
Simetri dan Asimetri Kromatogram
Reverse-phase chromatography
• Fase diam : non-polar
• Fase gerak : polar
• R n-octyl (C8), n-octyldecyl (C18)
• Menggunakan buffer pada fase gerak (pH < 7.5) Karena dalam suasana basa silika
akan terhidrolisis
• Paling banyak digunakan karena range kepolarannya lebih luas (rendah, sedang,
tinggi) ODS (Oktadesil silika, C18)
Animasi Fase Diam HPLC
Fase gerak HPLC
• Sebelum digunakan harus di saring dan degassing (penghilangan gas) terlebih
dahulu
• Gunakan pelarut, buffer, reagen dengan HPLC grade
• Elusi solute dari kolom tergantung kepolaran
• Normal-phase chromatography
• Fase diam : polar
• Fase gerak : non-polar
• Solut yang kurang polar akan kurang teretensi pada fase diam sehingga akan
terelusi lebih dulu dari kolom. Penggunaan fase gerak yang kurang polar akan
membuat waktu retensinya lebih lama
• Reverse-phase chromatography
• Fase diam : non-polar
• Fase gerak : polar
• Solut yang lebih polar akan terelusi lebih dulu
• Fase gerak yang lebih polar akan membuat waktu retensi lebih lama
Indeks kepolaran (Polarity index, P)
Isocratic elution
• Penggunaan satu jenis atau campuran fase gerak yang komposisinya dijaga
constant selama pemisahan
Gradient elution
• Penggunaan fase gerak campuran yang komposisinya berubah selama proses
pemisahan
Animasi Isocratic vs gradient elution
Sampel
Photodiode-array (PDA)
Termasuk detector UV-Vis
Mampu memberikan kumpulan kromatogram secara simultan pada panjang
gelombang yang berbeda dalam sekali proses (single run)
Memberikan lebih banyak informasi komposisi sample disbanding UV-Vis
Kromatogram absorbans sebagai fungsi panjang gelombang dan waktu
Fluoresensi
Lebih sensitive dan selektif
kromatogram intensitas sebagai fungsi waktu