Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI KASUS

Oleh:
Made Bagus Perussi Pranadipta
Pembimbing:

KSM Ilmu Bedah RSUD Sanjiwani


KASUS YANG DIPILIH
 Pasien datang ke RSUD Sanjiwani dengan keluhan benjolan pada selangkangan kiri. Keluhan sudah
dirasakan sejak 3 hari SMRS lalu, Benjolan yang dirasakan yang hilang timbul. Awalnya benjolan
dirasakan seperti kelereng, namun lama kelamaan membesar. Benjolan dikatakan hilang timbul dengan
frekuensi tidak tentu tergantung aktivitas fisik yang dilakukan. Benjolan dikatakan timbul bila batuk,
mengedan dan melakukan aktivitas fisik yang berat. Namun masuk lagi jika beristirahat. Keluhan lain
seperti demam, mual dan muntah, tidak bisa kentut dan tidak bisa BAB disangkal oleh pasien. Pasien
tinggal bersama keluarga besar. Pasien dulu bekerja sebagai kuli bangunan di pasar, sehingga sehari-
harinya terbiasa melakukan aktivitas fisik seperti mengangkat beban berat. Merokok dan minum
alkohol disangkal oleh pasien. Pada pemeriksaan fisik didapatkan status present kompos mentis, TD
130/80mmHg, Nadi 95x/menit, suhu 36.5 C, respirasi 24x/menit. Pada status general pada pasien
didapatkan pada regio Inguinalis Sinistra Tampak benjolan (+) Warna kulit sama dengan daerah
sekitarnya Tidak terdapat fistel. Pada pemeriksaan palpasi ; Ziemann Test: Benjolan teraba pada jari ke-
2 Teraba benjolan, bentuk lonjong, konsistensi kenyal Nyeri tekan (+) minimal Benjolan dapat masuk
secara spontan Auskultasi Bising Usus (+) pada benjolan. Kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang
berupa pemeriksaan rontgen thorax dan darah lengkap namun tidak didapatkan kelainan. Kemudian
pasien didiagnosis dengan hernia inguinalis lateral sinistra dan dilakukan tindakan herniotomy.
DESKRIPSI

 Yang menarik dari kasus ini yaitu pada kasus dilakukan tindakan
bedah berupa herniotomy, sedangkan terdapat beberapa pilihan
lainnya untuk tatalaksana hernia yaitu herniorafi, hernioplasty.
PERASAAN YANG DIRASAKAN

 Perasaan yang menyenangkan adalah saya dapat melakukan


anamnesis dan pemeriksaan fisik secara langsung pada pasien dan
kemudian dapat menganalisa kasus tersebut serta membandingkan
dengan referensi yang telah didapatkan.
 Perasaan yang tidak menyenangkan adalah saya masih bingung
mengapa pada pasien dilakukan tindakan herniotomy.
ANALISIS

 Apa indikasi dari masing – masing pilihan tatalaksana hernia baik


secara operatif maupun non operatif ?
Refrensi :
KESIMPULAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN
RENCANA TINDAK LANJUT

 Apabila bertemu kasus serupa saya akan melakukan anamnesis,


pemeriksaan fisik, dan penunjang secara detail dan teliti, sehingga
dapat mendiagnosis serta memberikan penatalaksanaan yang sesuai
dengan teori dan standar operasional pelayanan yang berlaku.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai