LAPORAN KASUS
Bab III ini merupakan laporan pengelolaan asuhan keperawatan pada An.
S dengan diagnosa Post ORIF fraktur radius ulna 1/3 distal dextra di bangsal
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
agama : islam, nama orang tua: Tn. P, usia: 44 tahun, alamat: Plisan RT
: Bapak.
26
27
2. Riwayat Kesehatan
saat pemeriksaan di IGD didapatkan TD: 130/70 mmHg, RR: 20 kali per
bapak empat orang dan saudara dari ibu dua orang, mempunyai kakek
nenek dari bapak yang sudah meninggal dan mempunyai kakek yang
Gambar. 3.1
Genogram
Keterangan :
: Meninggal (laki-laki)
: Meninggal (perempuan)
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
seperti tertusuk jarum, nyeri didaerah tangan kanan, skala nyeri 8, nyeri
dengan nasi, lauk, sayur dan tidak ada keluhan. Selama sakit klien8
mengatakan makan 3 kali sehari yaitu nasi, lauk, sayur 1 porsi habis dan
lebih 5 kali sehari dengan jenis air putih, susu, kurang lebih 1000 cc dan
tidak ada keluhan. Selama sakit pasien mengatakan minum kurang lebih
5 kali sehari, jenis air putih, susu, kurang lebih 1000 cc dan keluhan
tidak ada.
kecoklatan dan tidak ada keluhan. BAK 5-6 kali per hari sekitar 1000
cc, warna kuning jernih, berbau khas, dan tidak ada keluhan. Selama
keluhan. BAK 4-6 kali per hari sekitar 1000 cc berbau khas, dengan
warna kuning jernih dan tidak ada keluhan. Intake cairan 1500 cc dan
intake-output: 0.
3. Pemeriksaan Fisik
tanda vital tekanan darah 120/70 mmHg, suhu 36,8 o C, nadi 76 kali per
mesocephepal. Mata
30
sekret, simetris, tidak ada polip. Mulut warna bibir merah muda, mukosa
bibir lembab. Telinga tampak bersih, tidak ada serumen. Leher tidak ada
Palpasi vocal fremitus kanan dan kiri sama, inspirasi lebih pendek dari
pada ekspirasi. Perkusi kanan dan kiri sama yaitu sonor. Auskultasi
inspeksi ictus cordis tidak tampak. Palpasi ictus cordis teraba di SIC 5
mid clavikula kiri. Perkusi suara pekak tidak ada pelebaran jantung.
Perkusi suara tympani dan palpasi tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran hati dan cubitan kulit perut kembalinya kurang dari 2 detik.
pergerakan terbatas, tangan kanan fraktur post ORIF radius ulna 1/3
distal dextra dan pergerakan terbatas. Ektremitas bawah kaki kanan dan
kiri tidak oedema dan pergerakan bebas. Kekuatan otot tangan kanan 2
penuh,
31
integument warna kulit sawo matang tidak ada luka lecet di kaki.
4. Pemeriksaan Penunjang
pada tanggal 06 April 2014 jam 19.11 WIB adalah HGB 13.5 9/dL, HCT
39.1 %, MCV 80.5 FL, MCH 27.8 pg, MCHC 34.5 g/dL, PLT 366
103/µL, RDW-SD 36,7Fl, RDW-CV 12,88 %, PDW 9,8 fL, MPV 9,5 fL,
14,65(+)C
0,03 103/µL 0,2 %, BASO 0,06 103/µL 0,4 %, IG 0,06 103/µL 0,4 %.
WIB jenis pemeriksaan kadar gula darah gula darah sewaktu: 120 (70-
29 µ/l),
Gambar 3.2
Pemeriksaan Rontgen
5. Terapi
Terapi yang diberikan pada tanggal 04 april 2014 jam 14.30 WIB
Intra vena Infus RL15 tetes per menit cairan parenteral fungsinya untuk
B. Analisa Data
keperawatan yang terjadi pada An.S yang pertama dengan data subyektif
An.S mengatakan nyeri, nyeri timbul saat digerakkan, nyeri seperti tertusuk
33
jarum, nyeri didaerah tangan kanan, skala nyeri 8, nyeri timbul kurang lebih
operasi ORIF Fraktur Radius ulna 1/3 distal dextra. Hasil analis data diatas
obyektif An.S tangan kanan kekuatan otot 2 pergerakan terbatas, post ORIF
fraktur radius ulna 1/3 distal dextra, tampak dipasang gips, tangan kiri, kaki
kanan, kaki kiri kekuatan otot 5, tangan kiri pasien terpasang infuse RL,
subyektif nyeri ditangan sebelah kanan akibat post ORIF fraktur radius ulna
1/3 distal dextra, pasien tidak tahu akan resiko cidera. Data obyektif pasien
keperawatan yang pertama adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
D. Perencanaan
yang dibuat oleh penulis meliputi, kaji nyeri pasien dengan mengetahui
TTV pasien, berikan posisi yang nyaman semi fowler dengan mengurangi
rasa nyeri pasien, berikan managemen nyeri non farmakologi agar pasien
lebih rileks dan nyaman yaitu dengan relaksasi distraksi dengan musik, hal
pergerakan sendi dan otot normal, ADL mandiri. Intervensi yang dibuat
meningkatkan kekuatan sendi dan otot, latih rentang pergerakan sendi aktif
resiko cidera tidak terjadi. Intervensi keperawatan yang dibuat oleh penulis
E. Implementasi Keperawatan
subyektif pasien mau untuk dikaji, data obyektif yang di dapat TTV
Tekanan darah: 120/70 mmHg, Nadi: 82 kali per menit, pernafasan: 20kali
per menit, Suhu: 36,8 o C. Jam 09.45 WIB memberikan posisi yang nyaman
semi fowler, respon obyektif klien tampak nyaman dan rileks. Jam 10.15
mengatakan
36
bersedia untuk dikaji pasien mengatakan nyeri timbul saat digerakkan, nyeri
seperti tertusuk jarum, nyeri didaerah tangan kanan, skala nyeri 8, nyeri
kesakitan.
respon obyektif pasien tampak nyaman dan rileks. Jam 12.30 WIB untuk
diagnosa yang kedua yaitu mengkaji kekuatan otot dan mobilitas sendi
sendi aktif dan pasif dengan evaluasi respon subyektif pasien mengatakan
jari pasien belum bisa digerakkan, dengan evaluasi respon obyektif jari
pasien tampak belum bisa digerakkan, kekuatan otot 2. Jam 14.00 WIB
obyektif pasien tampak berpindah dari tempat tidur. Jam 19.00 WIB
mengatakan mau untuk diberi obat dengan evaluasi respon obyektif obat
tindakan keperawatan pada pada jam 07.30 WIB memberikan posisi yang
tampak nyaman dan rileks. Jam 08.00 WIB mengkaji nyeri pasien dengan
mengatakan nyeri timbul saat digerakkan, nyeri seperti tertusuk jarum, nyeri
kesakitan.
TD: 120/60 mmHg, Nadi: 80 kali per menit, pernafasan: 20 kali per menit,
distraksi dengan musik dengan evaluasi respon subyektif pasien mau untuk
rileks.
evaluasi respon obyektif obat ketorolac dan cefotaxime masuk. Jam 12.00
mengatakan bersedia untuk dikaji nyeri timbul saat digerakkan, nyeri seperti
kurang lebih 10 menit dengan evaluasi respon obyektif pasien sudah tidak
jam 09.30 WIB mengkaji kekuatan otot dan mobilitas sendi dengan evaluasi
kekuatan otot 3. Jam 11.00 WIB mengkaji kekuatan otot dan mobilitas
sendi dengan evaluasi respon subyektif pasien mengatakan jari sudah bisa
F. Evaluasi Keperawatan
diagnosa yang pertama jam 14.30 WIB dengan data subyektif An. S
mengatakan masih terasa nyeri pada tangan kanan saat digerakkan nyeri
39
timbul saat digerakkan, nyeri seperti tertusuk jarum, nyeri didaerah tangan
tampak meringis kesakitan TD: 120/70 mmHg, nadi: 70 kali per menit,
Evaluasi tanggal 07 April 2014 jam 15.00 WIB pada diagnosa yang
kedua dengan data subyektif pasien mengatakan tangan kanan post fraktur
radius ulna 1/3 distal. Obyektif pasien tampak lemah, pasien tampak
menahan sakit untuk menggerakkan jari pada tangan kanan, kekutan otot 3,
intervensi dilanjutkan kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi, latih rentang
Evaluasi tanggal 07 April 2014 jam 16.00 WIB pada diagnosa yang
ketiga dengan data subyektif pasien mengatakan paham akan resiko cidera.
Evaluasi tanggal 08 April 2014 jam 14.30 WIB pada diagnosa yang
timbul saat digerakkan, nyeri seperti tertusuk jarum, nyeri didaerah tangan
pernafasan: 20 kali per menit, suhu: 36,7o C. Analisa masalah sudah teratasi.
Evaluasi tanggal 08 April 2014 jam 15.00 WIB pada diagnosa yang
jari pada tangan kanan. Obyektif pasien sudah tidak menahan sakit saat