Anda di halaman 1dari 9

Kewajiban memberi nafkah kepada

keluarga, bekerja dan keseimbangan dunia


akhirat

Kelompok 3
Muhammad Paisal : 19.11.21.00999
Jamaulida Fitri : 19.11.21.00991
Ika Nur Safitri : 19.11.21.00987
Keutamaan Memberi Nafkah kepada Keluarga

Nafkah adalah semua kebutuhan dan keperluan yang berlaku menurut keadaan
dan tempat, seperti makanan, pakaian, rumah, dan sebagainya.
1. Kewajiban suami memberi nafkah ditetapkan oleh Al-Qur’an surat Al-
Baqarah ayat 233:

ْ ‫َو َع َلى ا ْل َم ْولُ ْو ِد َلهٗ ِر ْزقُ ُهنَّ َوك‬


ِ ‫ِس َو ُت ُهنَّ ِبا ْل َم ْع ُر ْو‬
ۗ‫ف‬

Artinya:
“ …Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara
yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya …” (Q.S. Al-
Baqarah:233)
Sayyid Sabiq (1988: 80) mengatakan bahwa wajibnya suami memberi
nafkah kepada istri karena alasan-alasan berikut:

1. Adanya ikatan pernikahan yang sah;


2. Suami telah menikmati tubuh istrinya;
3. Istri telah menyerahkan dirinya kepada suami;
4. Menaati kehendak suaminya;
5. Keduanya sudah menikmati hubungan seksualitasnya.
Pengertian Nafkah
Nafkah berasal dari kata “infaq” yang artinya berderma, infaq juga bisa diartikan
sebagai belanja, maksudnya adalah sesuatu yang diberikan oleh seseorang
(suami) kepada istri, anak, keluarga dan kerabat untuk keperluan sehari- hari.
Firman Allah SWT dalam At-Talaq ayat 7:

‫لِ ُي ْن ِف ْق ُذ ْو َس َع ٍة مِّنْ َس َع ِت ٖۗه‬


Artinya :
“Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah
menurut kemampuannya…” (Q.S. At-Talaq:7)
Makanan yang halal dan baik

Bagi umat muslim, makanan yang halal adalah yang didapat dan diolah sesuai
dengan syariat Islam. Tentu saja selain halal, makanan juga harus bergizi, agar
bermanfaat bagi tubuh dan juga kesehatan.
Perintah mengkonsumsi makanan yang halal terdapat dalam al-Qur’an seperti
dalam surah al-Maidah ayat 88:
88 ‫ َوُكلُ ْوا ِم َّما َرَزقَ ُك ُم ال ٰلّهُ َح ٰلاًل طَيِّبًا ۖ َّو َّات ُقوا ال ٰلّهَ الَّ ِذ ْيٓ اَْنتُ ْم بِ ٖه ُمْؤ ِم ُن ْون‬.
Artinya: “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu
sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang
kamu beriman kepada-Nya.”
Bekerja dan keseimbangan dunia akhirat

● Bekerja adalah ibadah. Di antara makna ini, kesyukuran adalah hikmah


terbesar.
ِ ِ ِ ِ
َّ ‫ي‬
● ‫الش ُك ْوُر‬ َ ‫ا ْع َملُ ْ ٓوا ٰا َل َداوٗ َد ُش ْك ًرا ۗ َوقَل ْي ٌل ِّم ْن عبَاد‬
● Artinya: “Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada
Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (Q.s.
Saba’ [34]: 13)
Keseimbangan antara dunia dan akhirat

Tercapainya keseimbangan dunia akhirat adalah sebuah esensi yang menjadi harapan bagi setiap umat
Islam yang senantiasa bertakwa untuk mencapai hal tersebut. Kualitas hubungan spiritualitas dipahami
sebagai sebuah motif utama dalam Islam yang mencakup keyakinan, ritual keagamaan, perilaku
sehari-hari dalam kehidupan dan pengetahuan. Dalam salah satu hadis Rasulullah Saw. Bersabda :
1. ‫ ما اكل احد طعا ما قط خیر من ان یأكل من عمل‬:‫عن المقدام رضي اهلل عنھ عن النبي صلي اهلل علیھ وسلم قال‬
)‫ (رواه البخارى‬.‫یده وان النبي داود علیھ السالم كان یأكل من عمل یده‬.
Terjemahnya : Dari Miqdam ra. Nabi Saw. bersabda: “Tidaklah seseorang
makan sesuatu lebih baik dari pada makanan yang dihasilkan melalui
tangannya (usahanya) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Daud as. telah makan
dari hasil tangannya.”(H.R Bukhori)
“This is a quote, words full of wisdom that
someone important said and can make the
reader get inspired.”

— Someone Famous

Anda mungkin juga menyukai