Anda di halaman 1dari 24

KONSEP TEORI

KOMUNIKASI
Oleh Kelompok I :
1. Anita Hari Purwanti
2. Elva Susanti Nasution
3. Fenny Handayani
4. Imas Ayuutari
5. Nur’Aini
6. Mas Junaini
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut dengan komunikasi nonverbal.
Komunikasi Non Verbal
• Komunikasi non verbal adalah proses yang dijalani oleh
seseorang individu atau lebih pada saat menyampaikan
isyarat-isyarat non verbal yang memiliki potensi untuk
merangsang makna dalam pikiran individu atau individu-
individu lain. Komunikasi non verbal juga dapat diartikan
sebagai penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak
menggunakan kata-kata, komunikasi ini menggunakan gerakan
tubuh, intonasi nada, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan
jarak dan sentuhan-sentuhan
Fungsi Komunikasi
Non Verbal
• Untuk mengulangi perilaku verbal
• Untuk menekan atau melengkapi, komunikasi non verbal
digunakan untuk menonjolkan atau menekankan beberapa
bagian dari pesan verbal
• Untuk menggantikan, misalnya mengatakan “iya” dengan
menganggukkan kepala dan “tidak” dengan menggelengkan
kepala
• Untuk meregulasi perilaku verbal
• Untuk menunjukkan kontradiksi, pesan verbal yang dapat
bertentangan dengan gerakan non vorbal
Klasifikasi Pesan Non Verbal
1. Kinesik atau gerak tubuh
a. Isyarat tangan
b. Gerakan kepala
c. Postur tubuh dan posisi kaki
d. Ekspresi wajah dan tatapan mata
2. Sentuhan
a. Fungsional-profesional
b. Sosial-sopan
c. Persahabatan-kehangatan
d. Cinta
3. Paranguilistik atau suara
4. Penampilan Fisik
5. Progesmik atau penggunaan personal
dan sosial
6. Konsep waktu
7. Warna
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi
yang menggunakan kata-kata, baik itu
secara lisan maupun tulisan.
Unsur dalam Komunikasi
Verbal
1. Kata
Kata merupakan lambang terkecil dari bahasa

2. Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan
orang berbagi makna.bahasa memiliki tiga fungsi yang erat
hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ada
tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki
kemampuan berbahasa, diantarany operant conditioning theory,
cognitive theory, mediating theory
Jenis Komunikasi Verbal
1. Berbicara dan menulis
2. Mendengarkan dan membaca
Karakteristik Komunikasi Verbal

1. Jelas dan ringkas


2. Pembendaharaan kata
3. Arti konotatif dan denotatif
4. Intonasi
5. Kecepatan berbicara
6. Humor
Komunikasi Interprofesional

Komunikasi interprofessional adalah bentuk


interaksi untuk bertukar pikiran, opini dan
informasi yang melibatkan dua profesi atau lebih
dalam upaya untuk menjalin kolaborasi
interprofesi.
Tujuan Komunikasi
Interprofessional
Komunikasi interprofessional pada pelayanan kesehatan
dilakukan oleh tenaga-tenaga medis seperti: dokter, perawat,
bidan, ahli gizi, apoteker, dokter spesialis, dll.

Adanya komunikasi interprofessional ialah bertujuan untuk:


1) mewujudkan kesehatan pasien yang lebih baik
2) bertukar informasi dan alat medis agar lebih efektif untuk
memajukan praktek medis
3) serta mengadvokasi untuk penerapan standar baru pelayanan
perawatan kesehatan.
Jenis – Jenis Komunikasi
Interpersonal
1. Komunikasi Diadik
Berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah
komunikator yang satu lagi komunikan

2. Komunikasi Triadik
Terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan
dua orang komunikan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
Interpersonal

1. Persepsi Interpersonal
Memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan
informasi inderawi
2. Konsep Diri
Pandangan dan perasaan kita tentang diri kita
3. Atraksi Interpersonal
Kesukan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang
4. Hubungan Interpersonal
Hubungan antara seseorang dengan orang lain
Kecakapan –kecakapan Yang Dibutuhkan
Dalam Komunikasi Interpersonal
1. Kecakapan Kognitif
Merupakan kecakapan pada tingkat pemahaman mengenai
bagaimana cara mencapai tujuan personal dan relasional
dalam berkomunikasi. Kecakapan kognitif meliputi empati,
perspektif sosial, kepekaan, pengetahuan akan situasi dan
memonitor diri
2. Kecakapan Behavioral
Kecakapan berkomunikasi pada tingkat tindakan, yang
berfungsi dalam mengarahkan pelaku komunikasi untuk
mencapai tujuan, baik personal maupun relasional.
Kecakapan behavioral meliputi keterlibatan interaktif,
manajemen interaksi, keluwesan perilaku mendengarkan
gaya sosial dan kecemasan komunikasi
Aplikasi Komunikasi dalam Pelayanan Kebidanan
Dalam Berbagai Situasi

Fokus utama dalam Komunikasi Kebidanan adalah bagaimana


menerapkan komunikasi terapeutik dengan cermat tetapi juga
tidak memakan waktu banyak.
Berikut ini adalah beberapa macam uraian komunikasi efektif
yang bisa kita perhatikan contohnyasehingga bisa memudahkan
aplikasi yang ada selama praktik kebidanan.
a. Penggunaan bahasa yang sederhana
Seorang bidan hendaknya harus menuju point pertanyaan tanpa
harus bertele tele.
b. Menggunakan pertanyaan terbuka
Bidan bisa bertanya sekali, namun mendapatkan informasi
jawaban yang banyak.
c. Memberikan Kesempatan pada Pasien untuk Bertanya
Menjadi pendengar yang aktif selama pasien memberikan
informasi kepada bidan

d. Memberi Umpan Balik pada Pasien


Agar pasien merasa nyaman dan diperhartikan setelah
berkomunikasi dengan bidan

e. Instruksi yang tepat dan jelas


Bagaimana bidan bisa menjelaskan dengan baik kepada pasien

f. Tidak terlalu banyak bahasa medis


Pastikan pasien memahami apa yang disampaikan sehingga
informasi diterima dengan baik
g. Memperhatikan respon non Verbal
• Respon non verbal biasanya terlihat dari bahasa tubuh pasien

h. Melakukan Evaluasi Komunikasi


Bila perlu minta pasien untuk mengulang informasi yang telah
disampaikan secara singkat
Informed Consent
Informed consent adalah pernyataan pasien
atau yang sah mewakilinya yang isinya
berupa persetujuan atas rencana tindakan
yang diajukan setelah menerima
informasiyang cukup untuk dapat membuat
persetujuan atau penolakan
Fungsi dan Tujuan Informed
Consent
A. Promosi dari hak otonomi perorangan
B. Prteksi dari pasien yang subyek
C. Mencegah terjadinyanpenipuan atau paksaan
D. Menimbulkan rangsangan kepada profesi medis untuk
mengadakan instropeksi terhadap diri sendiri
E. Promosi dari keputusan- keputusan rasional
F. Keterlibatan masyarakat (dalam memajukan prinsip
otonomi sebagai suatu nilai sosial dan mengadakan
pengawasan dalam penyelidikan biomedik
• Informed Consent itu sendiri menurut jenis
tindakan / tujuannya dibagi tiga, yaitu :
a. Untuk Penelitian
b. Untuk mencari diagnosis
c. Untuk terapi
• Tujuan informed consent menurut J. Guwandi
adalah:
a. Melindungi Pasien
b. Melindungi Dokter/ Bidan
Bentuk Informed Consent
1. Implied Consent ( dianggap diberikan )
2. Expressed Consent ( dinyatakan )
Landasan Hukum Informed
Consent
Pasal 45 UU no.29 tahun 2004 tentang praktik
Kedokteran

Peraturan Menteri Kesehatan RI


No.290/Menkes/Per/III/2008 tentang
persetujuan tindakan kedokteran dinyatakan
dalam Pasal 1,2 dan 3

Anda mungkin juga menyukai