Anda di halaman 1dari 21

Mobilitas Penduduk

By. Harjono,m.kes
-
Secara Konseptual, mobilitas penduduk dibagi
menjadi 2, yaitu :

• Mobilitas vertikal
• Mobilitas horizontal
-
• Mobilitas vertikal, sering disebut dengan
perubahan status, dan salah satu contohnya
adalah perubahan status pekerjaan, seorang
yang mula-mula bekerja dalam sektor
pertanian sekarang bekerja di non pertanian.
• Mobilitas horizontal, lebih berhubungan
dengan gerakan (movement) penduduk
melewati batas keruangan(spatial) tertentu
dalam kurun waktu tertentu (time), batasan
wilayah menurut BPS (Biro Pusat Statistik)
adalah Propinsi.
-
• Jadi menurut BPS, seorang disebut migran
apabila orang tersebut bergerak melintasi
batas Propinsi menuju Propinsi lain, dan
lamanya tinggal di Propinsi tujuan adalah
enam bulan atau lebih.
• Atau dapat pula seseorang disebut migran,
walau berada di Propinsi tujuan kurang dari
enam bulan, tetapi orang tersebut berniat
tinggal menetap di Propinsi tujuan.
Mobilitas penduduk dilihat dari niatan menetap di
daerah tujuan dibagi menjadi 2, yaitu :

• Mobilitas penduduk permanen, yaitu perpindahan


penduduk yang melintasi batas wilayah asal menuju
ke wilayah lain dengan niatan untuk menetap.
• Mobilitas penduduk nonpermanen, perpindahan
penduduk yang melintasi batas wilayah asal menuju
ke wilayah lain dengan niatan tidak menetap,
walaupun didaerah tujuan dalam jangka panjang.
Contoh Penduduk Minangkabau.
Jenis Migrasi dalam mobilitas penduduk (hasil sensus)
• Life time migration (migrasi semasa hidup),
yaitu migrasi didasarkan atas tempat lahir,
sehingga dikatakan migran apabila tempat
lahir berbeda dengan tempat dicacah (tempat
tinggal)
• Ricen migration (migrasi sementara/5 tahun),
yaitu migrasi didasarkan atas tempat tinggal 5
tahun yang lalu, artinya orang tersebut
mempunyai tempat tinggal yang berbeda
antara lima tahun yang lalu, dengan saat
dicacah.
-
• Total migration (migrasi total), migrasi yang
didasarkan atas tempat tinggal sebelumnya,
seseorang disebut migran jika tempat tinggal
sebelumnya berbeda dengan tempat tinggal
saat dicacah
Tabel : Migran keluar lima tahun terakhir

Tempat Tahun Tempat Tinggal Sekarang %


lahir Sumatra Jawa Kalimantan Sulawe Kep. Lain
si
Sumatra 1990 - 89,50 2,54 5,66 2,30 100
Jawa 64,61 - 18,41 7,07 9,91 100
Kalimantan 5,58 64,94 - 21,77 7,71 100
Sulawesi 9,32 18,85 20,53 - 51,30 100
Kep. Lain 6,85 23,91 22,10 47,14 - 100
Proses Migrasi dipengaruhi oleh 4 faktor :
• Faktor induvidu
Yang menilai segi positif atau negatifnya suatu
daerah, yang memutuskan apakah akan
pindah atau tidak, kalau pindah daerah mana
yang dituju.
• Faktor yang terdapat di daerah asal
Terbatasnya fasilitas pendidikan, terbatasnya
pasar kerja dsb.
-
• Faktor yang terdapat di daerah tujuan
Fasilitas pendidikan yang baik, kesempatan
kerja yang banyak dsb.
• Rintangan antara daerah asal dengan daerah
tujuan
Ongkos pindah yang tinggi, topografi daerah
asal dengan daerah tujuan yang berbukit-
bukit, terbatasnya sarana transportasi.
Kekuatan yang menyebabkan orang terikat pada daerah asal
(Mitchell)

Kekuatan Sentripetal

Daerah
Asal

Kekuatan Sentrifugal

Kekuatan Sentripental : kekuatan yang


Kekuatan Sentrifugal : kekuatan yang
mengikat orang-orang untk tinggal di
mendorong seseorang untuk
daerah asal, Misal :
-Terikat tanah warisan meninggalkan daerah asal, misal :
-Terbatasnya pasaran kerja
-Menunggu orang tua yang sudah lanjut
-Terbatasnya fasilitas pendukung
-Kegotongroyongan yang baik
-Tempat kelahiran nenek moyang kita (pendidikan, kesehatan)
Perilaku Mobilitas Penduduk/ Hukum Migrasi penduduk
(Ravenstein)

• Para migran cenderung memilih tempat


terdekat sebagai daerah tujuan
• Faktor yang paling dominan yang
mempengaruhi seseorang untuk bermigrasi
adalah sulitnya memperoleh pekerjaan
didaerah asal, dan kemungkinan untuk
memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang
lebih baik di daerah tujuan.
Lanjutan......
• Berita-berita dari sanak saudara atau teman
yang telah berpindah ke daerah lain,
merupakan informasi yang sangat penting
bagi orang-orang yang akan bermigrasi
• Informasi negatif dari daerah tujuan
mengurangi niat penduduk untuk bermigrasi
• Semakin tinggi pengaruh kekotaan terhadap
seseorang, semakin besar tingkat mobilitasnya
Lanjutan......
• Pola migrasi sulit diperkirakan, hal ini
dipengaruhi oleh kejadian mendadak, seperti
bencana alam, peperangan , wabah penyakit.
• Penduduk yang masih muda dan belum kawin
lebih banyak melakukan mobilitas, dari pada
mereka yang sudah berstatus kawin.
• Penduduk yang berpendidikan tinggi biasanya
banyak melaksanakan mobilitas dari pada
yang berpendidikan rendah.
Perilaku penduduk di daerah tujuan/kota, dapat
dipostulasikan sbb :

• Pada mulanya para pelaku mobilitas memilih


daerah tujuan dimana ada teman/saudara
bertempat tinggal di daerah tersebut.
• Pada penyesuaian diri di kota, mereka biasanya
di bantu dalam menyediakan tempat tinggal,
mencari pekerjaan , dsb.
• Kepuasan terhadap kehidupan di kota
tergantung pada kemampuan perseorangan
untuk mendapatkan pekerjaan.
Lanjutan........
• Kehidupan masyarakat di kota adalah
sedemikian rupa, hal ini menyebabkan para
migran cepat belajar untuk mengatasi
kesulitan yang dihadapi.
• Meskipun seorang migran telah bertempat
tinggal di kota, daerah asal (tempat kelahiran)
tetap menjadi “home” yang pertama, dan
tinggal di daerah lain sebagai “home” kedua.
Transmigrasi
• Pembangunan Transmigrasi diarahkan pada
pembangunan daerah, penataan penyebaran
penduduk yang serasi dan seimbang serta
peningkatan mutu kehidupan penduduk yang
berpindah dan menetap di lokasi transmigrasi
(GBHN, 1993).
• Pelaksanaan transmigrasi tidak hanya terbatas
bagaimana memindahkan penduduk, tetapi juga
bagaimana mereka yang berpindah tersebut mampu
meningkatkan kualitas hidup sehingga mampu
menyokong pembangunan daerah.
Lanjutan.............

• Pada awalnya dimulai pada zaman kolonial


Belanda tahun 1905, yaitu memindahkan 155
KK dari Jawa Tengah ke Lampung
• Pada tahun 1950, program tersebut
dinamakan program transmigrasi.
• Pada tahun 1969 tercatat 580.000 penduduk
dipindahkan dari pulau jawa ke pulau
Sumatra.
Jumlah transmigrasi yang dipindahkan dari
tahun 1905 hingga 1986
Periode Tahun Jml Jiwa Yang Dipindahkan Persen
1905 – 1941 257.313 7,00
1950 – 1960 238.279 6,50
1961 - 1968 162.777 4,50
1968 – 1974 210.600 5,80
1974 – 1979 364.164 10,0
1979 – 1984 1.256.030 34,4
1984 – 1986 1.163.771 31,80
Jumlah 3.652.934 100,00
Transmigrasi di Daerah Penerima (1980-1985)
Propinsi Jumlah
DI Aceh 61.000
Sumatra Utara 37.100
Sumatra Barat 23.200
Riau 177.900
Jambi 107.800
Bengkulu 61.100
Sumatra Selatan 379.000
Lampung 188.200
PULAU SUMATRA 1.035.300 (59,0%)
Kalimantan Barat 131.900
Kalimantan Tengah 109.800
Kalimantan Selatan 91.400
Kalimantan Timur 55.500
PULAU KALIMANTAN 388.600 ( 22,20% )
Lanjutan........
Propinsi Jumlah transmigrasi
Sulawesi Utara 18.800
Sulawesi Tengah 75.500
Sulawesi Selatan 25.000
Sulawesi Tenggara 92.100
PULAU SULAWESI 211.400 (12,1 %)
Maluku 35.100 (2 %)
Irian Jaya 75.600 (4,27%)
Pulau Lain-Lain 7.000 (0,39 %)
JUMLAH 1.753.900

Anda mungkin juga menyukai