Bagi Pelaut
Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Ilmu tentang antisipasi, pengenalan, evaluasi dan pengendalian
bahaya yang timbul di tempat kerja yang dapat mengganggu
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja.
Pelaut yang memiliki penyakit sekunder yang melibatkan dehidrasi lebih rentan
terhadap
hipertermia.
Efek kesehatan yang merugikan dari hipertermia termasuk berkeringat banyak, sakit
kepala, pusing, pingsan, lesu, mual, kram pada otot-otot utama, pernapasan dan denyut
nadi cepat, dan suhu tubuh tinggi. Dalam kasus ekstrim, kondisi ini dapat menyebabkan
kematian.
Hipotermia
Hipotermia terjadi ketika suhu inti tubuh manusia turun di bawah 35 ° C, titik
di mana fungsi tubuh normal terganggu. Kehilangan nyawa dapat terjadi
ketika suhu tubuh bagian dalam turun di bawah 30°C.
Pelaut dapat terkena air dingin karena untuk berendam di laut atau terpapar
udara dingin saat bekerja di jalur perdagangan geografis yang dingin.
Ini telah dikaitkan dengan stres, kecemasan, depresi, gangguan stres pasca-
trauma (PTSD) dan bunuh diri.
Dalam jangka pendek, tekanan mental mungkin memiliki efek negatif pada
kinerja, perilaku keselamatan dan kesejahteraan.
Dalam jangka panjang itu mungkin memiliki dampak yang parah pada
kehidupan pelaut dan pada kemampuan mereka bekerja.
Ergonomi
Tata letak, desain, dan pengaturan ergonomis yang buruk pada kapal
dan peralatannya dapat menyebabkan :
(a) gangguan muskuloskeletal;
(b) nyeri, kekakuan dan kelelahan pada otot dan persendian;
(c) kesemutan pada jari dan perubahan sensitivitas yang berubah
perasaan di jari, kaki dan tungkai;
(d) nyeri dan bengkak akibat iritasi di sekitar tendon; dan
(e) kerusakan seperti tennis elbow dan peradangan pada tendon, yang
dapat menyebabkan kondisi kronis.
Mengangkat Beban Berat secara Manual
Penanganan beban berat secara manual dapat menyebabkan
kecelakaan, cedera dan penyakit, termasuk :
(a) keseleo;
(b) patah tulang; dan
(c) nyeri muskuloskeletal pada punggung dan tungkai.
Dalam penilaian penanganan beban secara manual, beberapa faktor
perlu dipertimbangkan :
(a) bentuk dan berat beban;
(b) jarak beban dari tubuh pengangkat;
(c) postur dan gerakan pengangkat dan frekuensi pengangkatan;
(d) risiko beban tak terduga;
(e) ruang yang tersedia;
(f) kondisi geladak; dan
(g) jarak ke mana beban dibawa.