Anda di halaman 1dari 48

BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

PROFESIONAL | TEPERCAYA |
TERBUKA
AKREDITASI BERMUTU UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU

SOSIALISASI IASP 2020


7 JAMPEL
Disampaikan dalam Sosialisasi IASP 2020
kepada Kepala Sekolah/Madrasah se Sulawesi Tengah
Tanggal 22 Juni 2021
melalui Zoom Meeting

BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH


SKENARIO KEGIATAN

PENJELASAN MATERI LATIHAN MENGISI IASP-2020


09.30 – 10.15 10.15 -11.00; 11.00-11.45; 11.45-12.30
(1 Jampel) (3 Jampel)

REFLEKSI PRESENTASI KELOMPOK


15.00-15.45 13.30 – 14.15; 14.15-15.00
(1 Jampel) (2 Jampel)
CAKUPAN SOSIALISASI

1. REFORMASI SISTEM AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

2. KEBIJAKAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

3. INSTRUMEN AKREDITASI BERBASIS KINERJA

4. MEKANISME AKREDITASI

VISITASI DARING
5. VISITASI DARING dan LURING
1. REFORMASI SISTEM AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
Mengapa Perlu Reformasi?

Wujud introspeksi setelah 20 tahun implementasi sistem akreditasi


01
yang berjalan.

Sejauh mana proses akreditasi selama ini berkontribusi efektif terhadap 02


proses penjaminan mutu dan peningkatan kualitas pendidikan?

Akreditasi sekolah dan madrasah dituntut agar makin nyata dan efisien 03
dalam mendukung sistem penjaminan mutu.
Beberapa Permasalahan

UU Sisdiknas mewajibkan akreditasi 🡪 bagian dari sistem penjaminan 04


mutu (quality assurance), implikasinya perlu diperjelas.

Perkembangan status akreditasi sekolah meningkat pesat dari tahun ke


tahun, tetapi lemah korelasinya dengan perkembangan kualitas pendidikan 05
secara nasional.

Problematika manajemen akreditasi 🡪 akreditasi sudah berjalan 20 tahun, tetapi


masih banyak tunggakan (backlog) sekolah belum pernah diakreditasi dan/atau 06
sekolah harus diakreditasi ulang karena habis masa berlaku.
Sistem Akreditasi 2020 (4)
Masa Berlaku Akreditasi:

❑ Status Akreditasi berlaku selama lima tahun dan diperpanjang secara otomatis
sepanjang sekolah mampu menjaga kinerja sebagaimana ditunjukkan oleh sistem
monitoring sekolah terakreditasi (Dashboard)

Tiga Penyebab Reakreditasi (manual):


❑ Permintaan sekolah yang meyakini sekolahnya membaik dan ingin status akreditasi
lebih tinggi
❑ Laporan masyarakat yang terverifikasi adanya penurunan kinerja sekolah; dan
❑ Warning dari sistem monitoring (dashboard) telah terjadi penurunan kinerja
sekolah
2. KEBIJAKAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
DASAR HUKUM
Sesuai dengan amanat Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dalam pasal 60 ayat (1) akreditasi dilakukan untuk
menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan; ayat (2) akreditasi
terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik; ayat (3)
akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
Selanjutnya, Pasal 87, ayat (1) Akreditasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 86 ayat (1) dilaksanakan oleh BAN-S/M terhadap program dan/atau
satuan pendidikan jalur formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah; ayat
(2) dalam melaksanakan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BAN-S/M
dibantu oleh badan akreditasi nasional sekolah/madrasah provinsi (BAN-S/M
Provinsi.
AKREDITASI
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau
satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
sebagaimana dinyatakan pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (22).
Konsep
Akreditasi sekolah/madrasah adalah proses penilaian
secara komprehensif terhadap kelayakan satuan atau
program pendidikan, yang hasilnya diwujudkan dalam
bentuk pengakuan dan peringkat kelayakan dalam bentuk
yang diterbitkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan
profesional.
Konsep

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Sisdiknas) mewajibkan akreditasi bagi
seluruh sekolah dan madrasah sebagai bagian dari
keseluruhan upaya penjaminan mutu Pendidikan.
PROSES BISNIS AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
3 DASBOARD
1 DATABASE S/M
TERAKREDITASI
MONITORIN
G SYSTEM

PROSES
AKREDITASI 2
3. INSTRUMEN AKREDITASI BERBASIS KINERJA
KERANGKA PIKIR IASP-2020
PERFORMANCE
MANAJEMEN PROSES BASED
SEKOLAH PEMBELAJARAN Data primer:
▪ Observasi
MUTU ▪ Dokumen
LULUSAN ▪ Wawancara
▪ Angket
MUTU
PTK
GURU

COMPLIANCE
BASED BIAYA
Data sekunder: KURIKULUM
▪ DAPODIK
▪ EMIS
PENILAIAN SARPRAS
▪ PMP
EMPAT KOMPONEN INSTRUMEN IASP
1. Komponen Mutu Kelulusan
Komponen Mutu Lulusan mempunyai  14 (empat belas) butir yang terdiri atas
11 (sebelas) butir inti dan, 2 (dua) butir untuk kekhususan sekolah menengah
kejuruan dengan nomor urut indikator 12 dan 13. Satu butir untuk
kekhususan sekolah luar biasa dengan nomor urut indikator 4.
KOMPONEN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Jumlah butir komponen Proses Belajar adalah 10 (sepuluh) yang terdiri atas 7
(tujuh) butir inti dan, 2 (dua) butir untuk kekhususan sekolah menengah kejuruan
dengan nomor urut indikator 8 dan 9. Satu butir untuk kekhususan sekolah luar
biasa dengan nomor urut indikator 10.
KOMPONEN MUTU GURU
Jumlah butir komponen Mutu Guru adalah 6 (enam) yang terdiri atas 4
(empat) butir inti dan, 2 (dua) butir untuk kekhususan sekolah menengah
kejuruan dengan nomor urut indikator 5 dan 6.
KOMPONEN MANAJEMEN SEKOLAH
Jumlah butir komponen Manajemen Sekolah/madrasah adalah 20 (dua puluh) yang
terdiri atas 13 (tiga belas) butir inti dan, 4 (empat) butir untuk kekhususan sekolah
menengah kejuruan dengan nomor urut indikator 14, 15, 16, dan 17. Sejumlah 3 (tiga)
butir untuk kekhususan sekolah luar biasa dengan nomor urut indikator 18, 19, dan 20.
Untuk empat komponen Dalam Instrument Akreditasi Satuan Pendidikan Tahun
2020 tersebut yang sudah di kemas dalam bentuk power point
KOMPONEN DAN SUB-KOMPONEN IASP-2020
BUTIR KEKHUSUSAN
No. KOMPONEN SUB-KOMPONEN BUTIR INTI
(SEMUA JENJANG)
SD/MI SMK/MAK SLB
1 Mutu Lulusan Karakter Siswa 4

Kompetensi Siswa 6 1 1

Kepuasan Pemangku Kepentingan 1 1

2 Proses Kualitas Pembelajaran di Kelas dan di Luar Kelas 3 2 1


Pembelajaran
Iklim Belajar di Kelas 3

Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penunjang Proses


1
Pembelajaran

3 Mutu Guru Kompetensi Guru 1 1

Pengembangan Profesi Guru 2 1

Inovasi dan Kreativitas Guru 1

JUMLAH 22 1 5 2
KOMPONEN DAN SUB-KOMPONEN IASP-2020
BUTIR INTI
No. KOMPONEN SUB-KOMPONEN
(SEMUA JENJANG) SD/MI SMK/MAK SLB

4 Manajemen Pencapaian Visi dan Misi 1


Sekolah/ Madrasah
Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah 1

Kepemimpinan Kepala Sekolah/Madrasah 1

Budaya Sekolah/Madrasah 2

Pelibatan Masyarakat 1 1 1

Pengelolaan Kurikulum 1 1

Pengelolaan Sarana dan Prasarana 1 2

Pengelolaan Guru dan Tenaga Kependidikan 1 1 1

Pengelolaan Pembiayaan 1

Pengelolaan Kesiswaan 2

Penjaminan Mutu Internal 1

JUMLAH 13 4 3
METODE PENGUMPULAN INFORMASI (1)
No Butir Observasi Dokumen Wawancara Angket
1 √ √ √  
2 √ √ √
3 √ √  
4   √ √ √
5 √ √ √  
6 √ √ √  
7 √ √ √  
8 √ √ √  
9 √ √  
10   √ √  
11   √ √  
12 √ √ √  
13 √ √ √  
14   √ √  
15 √   √  
16 √ √ √  
METODE PENGUMPULAN INFORMASI (2)
No Butir Observasi Dokumen Wawancara Angket
17 √   √  
18 √ √ √  
19   √ √  
20 √ √  
21   √ √  
22 √ √ √  
23 √ √ √  
24   √ √  
25   √ √  
26 √ √ √  
27 √ √ √  
28   √ √  
29   √ √  
30   √ √  
31 √ √ √  
32   √ √  
33   √ √  
34  √ √ √  
35   √ √  
METODE PENGUMPULAN INFORMASI (3)
No Butir
Observasi Dokumen Wawancara Angket
Kekhususan
Jenjang SD/MI
36   √ √  
Jenjang SMK/MAK
36   √ √  
37   √ √  
38 √ √ √
39   √ √
40 √ √ √  
41   √ √  
42 √ √ √  
43   √ √  
44   √ √  
Jenjang SLB/MLB
36 √ √ √  
37   √ √  
38   √ √  
39   √ √  
40  √  √ √  
50 23 48 50 1
LATIHAN MENGISI BUTIR IASP-2020

Peserta membuka link:


- IASP-2020 SD/MI
- IASP-2020 SMP/MTs
- IASP-2020 SMA/MA
- IASP-2020 SMK/MAK
- IASP-2020 SLB

Catatan:
Membuka link IASP-2020 dilaksanakan setelah selesai sajian materi ini,
dipandu oleh Nara Sumber secara bergantian.
4. MEKANISME AKREDITASI
1. MEKANISME AKREDITASI

8 Penerbitan Sertifikat
Akreditasi & Rekomendasi
7Pengumuman
Hasil Akreditasi
6 Penetapan Hasil dan
Rekomendasi Akreditasi
5 Verifikasi Hasil Validasi &
Penyusunan Rekomendasi
8 LANGKAH 4 Validasi Proses dan
AKREDITASI Hasil Visitasi
3 Visitasi Ke
Sekolah/Madrasah
2 Asesmen Kecukupan
Sasaran Akreditasi
1 Sosialisasi IASP dan
Pelaksanaan Akreditasi
5. VISITASI DARING dan LURING
PENGERTIAN VISITASI DARING
Visitasi daring adalah kunjungan ke satuan pendidikan
yang dilakukan oleh asesor guna mengumpulkan data
untuk keperluan penilaian kelayakan satuan pendidikan
melalui tatap muka virtual dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam rangka pelaksanaan
akreditasi satuan pendidikan.
PENGERTIAN VISITASI LURING
Visitasi Luring adalah kunjungan ke satuan pendidikan
yang dilakukan oleh asesor guna mengumpulkan data
untuk keperluan penilaian kelayakan satuan pendidikan
melalui tatap muka secara langsung dengan warga
sekolah/madrasah untuk mendapatkan data dan informasi
dalam rangka pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan.
TUJUAN VISITASI
Data diperoleh melalui
• observasi, memastikan
• telaah dokumen, kebenaran (validasi)
• wawancara, dan atas bukti-bukti
• angket kinerja

Penggalian
Verifikasi Validasi Klarifikasi
Data

mengecek kesesuaian
(verifikasi), atas bukti-bukti meminta penjelasan
kinerja (klarifikasi) atas bukti-
bukti kinerja
Sebelum Visitasi
Persiapan sekolah/madrasah
1. mengisi Data Isian Akreditasi (DIA) dan mengunggah dokumen yang diperlukan untuk
kegiatan akreditasi.
2. menyiapkan personal yang akan memberikan data/informasi kepada asesor.
3. mengunggah informasi tentang profil dan kondisi satuan pendidikan melalui website,
dan/atau media sosial milik satuan pendidikan yang akan divisitasi.
4. menyiapkan fasilitas jaringan internet dan jenis media room meeting yang akan
digunakan untuk keperluan tatap muka virtual.
5. menyiapkan bukti-bukti kinerja untuk disajikan bila asesor memerlukan saat penggalian
data.
6. memastikan seluruh dokumen baik fisik maupun digital telah disiapkan untuk
kepentingan akreditasi.
7. memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan oleh BAN-S/M.
Saat Visitasi
Kegiatan
1. Kepala sekolah/madrasah memberikan salam pembuka dan
ucapan selamat datang kepada asesor
2. Kepala sekolah memperkenalkan guru dan tenaga kependidikan
yang ikut hadir dalam room meeting / tatap muka langsung kepada
asesor
3. Asesor memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud
kunjungan
4. Pihak sekolah mempresentasikan profil sekolah dan rencana
pengembangan sekolah
5. Asesor bertanya atau meminta penjelasan seperlunya terkait profil
sekolah yang telah dipaparkan pihak sekolah.
Kegiatan

Pengumpulan data dan informasi diperoleh


melalui:
• observasi,
• telaah dokumen,
• wawancara, dan
• angket
Setelah Visitasi
Temu Akhir menyampaikan gambaran
Gambaran umum secara singkat
Umum mengenai capaian kinerja

menyampaikan menyampaikan
ucapan terima temuan terkait
kasih, permohonan hal-hal yang perlu
maaf, dan Terima Kasih Temuan mendapatkan
berpamitan. perhatian khusus
untuk segera
Asesor ditindaklanjuti

memberikan kesempatan menyampaikan


kepada pihak sekolah saran/rekomendasi
untuk merespon atau
mengklarifikasi temuan umum untuk agar
Respon Saran/
yang telah disampaikan dapat ditindaklanjuti
Klarifikasi Rekomendasi
asesor. oleh pihak sekolah
Temu Akhir
menyampaikan
kesan, pesan,
dan ucapan
menindaklanjuti terima kasih
rekomendasi kepada asesor
yang diberikan atas pelaksanaan
asesor untuk visitasi yang telah
dilakukan.
keperluan Kesan/Pesan
Tindak Lanjut Rekomendasi
Kartu Kendali
perbaikan dan
peningkatan
mutu

mengisi kartu kendali


secara jujur.
PERINGATAN !!! MASIH
TERJADI

KENAPA?
(Tuliskan di chat
kolom
Dengan format:
Nama, Provinsi,
Jawaban)

https://.sch.id/read/46/visi
tasi-akreditasi-2019-oleh-
tim-asesor-ban-sm
PERINGATAN !!! MASIH
TERJADI

KENAPA?
(Tuliskan di chat
kolom
Dengan format:
Nama, Provinsi,
Jawaban)
http://.com/2018/
09/penyambutan-
tim-visitasi-akredi
tasi-di.html
KENAPA INI MASIH TERJADI?

1. Para kepala sekolah yang sekolahnya akan diakreditasi di


satu daerah, berkumpul sebelum pelaksanaan akreditasi
bersama asesor dan KPA

2. Pengumpulan dana dilakukan oleh para Kepala Sekolah


yang akan diakreditasi guna memberi layanan untuk asesor
pada saat pertemuan sebelum akreditasi
KODE ETIK SEKOLAH/MADRASAH

1 Menjunjung tinggi kejujuran dan objektivitas dengan memberikan keterangan


(data dan informasi) yang benar dan sesuai dengan kondisi nyata
sekolah/madrasah yang menyebabkan tidak objektifnya hasil akreditasi.
2
Menghindari kesepakatan atau bargaining dalam arti negatif, dengan tidak
memberi uang, barang, dan jasa kepada asesor atau pihak yang terkait
dengan akreditasi sekolah/madrasah yang akan berdampak pada objektivitas
hasil akreditasi.
3 Mendukung kegiatan akreditasi dengan menciptakan suasana bersahabat dan
kondusif saat kegiatan visitasi.

4 Mematuhi aturan yang berlaku bagi sekolah/madrasah, dan bersedia menerima


konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukan.
SANKSI BAGI PELANGGARAN
KODE ETIK
SANKSI BAGI SEKOLAH/MADRASAH

Setiap pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh


Sekolah/Madrasah akan ditentukan sanksinya oleh BAN-S/M
berdasarkan laporan, data/informasi, dan hasil kajian.

Sanksi terberat yang akan diberikan adalah tidak


terakreditasinya sekolah/madrasah yang melanggar kode
etik.
Terima kasih
bansm.kemdikbud.go.id sekretariat.bansm@kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai