Anda di halaman 1dari 23

KLIPING, ENDOLOOP DAN

APC ENDOSKOPI
Sorich Lukmana

PUSAT ENDOSKOPI SALURAN CERNA


RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
slukmana89@gmail.com
Pendahuluan
 Perdarahan saluran cerna merupakan salah
satu masalah emergensi di bidang
gastroenterologi. Dengan manifestasi klinisnya
dapat bervariasi mulai dari ringan yang
berupa sedikit muntahan hitam seperti kopi
atau sedikit gumpalan darah dalam bahan
muntahan, sampai perdarahan masif yang
dapat menimbulkan renjatan.

slukmana89@gmail.com
Indikasi
 Terapi endoskopi hemoklip di indikasikan untuk
perdarahan aktif arteri atau lesi vena dan juga pada
pembuluh darah yang tidak berdarah yang mempunyai
kecenderungan untuk berdarah.
 Endoloop diindikasikan untuk pengikatan varises
esofagus, polip bertangkai, mencegah perdarahan post
polipektomi.
 APC diindikasikan untuk menghilangkan sisa adenoma
setelah polipektomi (devitalisasi tumor), Ablasi lesi kanker
baret esofagus, Perdarahan yang difus dari vena dan
merembes (oozing) dari arteri merupakan jenis perdarahan
yang dapat diatasi oleh APC, Proktitis atau kolitis radiasi

slukmana89@gmail.com
Kontraindikasi
 Kontraindikasi hemoklip adalah pada kondisi
pasien yang hemodinamik dan pernafasannya
tidak stabil bahkan cenderung ke syok.
 Kontraindikasi APC adalah persiapan tidak
maksimal, perdarahan arteri yang memancar.

slukmana89@gmail.com
Manifestasi Klinis
 Pasien yang akan di lakukan tindakan
cenderung mengalami gejala berupa
hematemesis (muntah darah segar dan atau
disertai hematin/hitam) yang kemudian
dilanjutkan dengan timbulnya melena. Hal ini
terutama pada kasus dengan sumber
perdarahan di esofagus dan gaster. Sedangkan
untuk sumber perdarahan di doudenum relatif
lebih sering bermanifestasi dalam bentuk
melena atau tidak jarang dalam bentuk
hematokezia.
slukmana89@gmail.com
Pengenalan Hemoklip
 Hemoclip merupakan tindakan hemostatik
endoskopi terapeutik yang menggunakan
prinsip memberikan tekanan mekanik dengan
menutup pembuluh darah, tanpa harus
mengganggu proses penyembuhan jaringan.
 Hemoclip diproduksi oleh olympus dan
tersusun atas pita stainless steel. Semua alat
klip endoskopi memiliki 3 komponen utama.

slukmana89@gmail.com
Bagian Klip
Klip metal

Kateter penghantar

Handle Klip

slukmana89@gmail.com
Cara Penggunaan Klip

slukmana89@gmail.com
Aplikasi

slukmana89@gmail.com
slukmana89@gmail.com
slukmana89@gmail.com
Pengenalan Endoloop
 Merupakan sebuah assesoris endoskopi
dengan metode pengikatan yang tebuat dari
benang nylon.

slukmana89@gmail.com
slukmana89@gmail.com
Pengenalan APC
 Argon plasma koagulator (APC) adalah
perangkat yang menggunakan gas argon
dengan mengirimkan aliran listrik ke jaringan
yang dituju

slukmana89@gmail.com
Unit APC
 Generator listrik pembedahan
 argon gas
 Kanul APC
 Saklar Kaki

slukmana89@gmail.com
Kateter APC

slukmana89@gmail.com
Yang Harus Diperhatikan
 Durasi dari aplikasi (khususnya dalam aplikasi
statis)
 Pengaturan daya atau setelan efek
 Jarak kanul
 Statis dan aplikasi dinamis
 Jaringan yang kepekaannya berbeda
 Aliran Argon
 Modus APC yang harus digunakan

slukmana89@gmail.com
Komplikasi
 Manipulasi Endoskopi itu sendiri dapat memulai
pendarahan dari pembuluh darah terlihat tidak
berdarah atau meningkatkan tingkat keparahan
pendarahan. Injeksi diencerkan adrenalin sekitar
tunggul pembuluh belum untuk pengobatan
Endoskopi dapat mencegah hal ini.
 Ledakan dapat terjadi jika penggunaan APC berikatan
dengan energi lain pada trek gastrointestinal yang
timbul dari masih adanya sisa makanan atau kotoran
pada bagian sekitar yang akan dilakukan tindakan.
 Perforasi.

slukmana89@gmail.com
Peran Perawat Selama Tindakan
 Peran perawat dalam penempatan hemoklip
dan loop ke dalam aplikasi sangatlah penting
karena kunci keberhasilan nya saat
penempatan gigi klip dan loop ke dalam
kateter penghantar.
 Perawat harus memahami mengenai setelan
argon dan listrik terhadap probe APC dan
jaringan tujuan tertentu.

slukmana89@gmail.com
Peran Perawat Setelah Tindakan
 Setelah tindakan hemoklip, endoloop dan APC
maka peran perawat selanjutnya adalah
melakukan observasi tanda vital, pemberian
oksigenasi, atur posisi pasien dengan rekumben
untuk mencegah syok hipovolemik; namun untuk
mencegah aspirasi berikan posisi miring,observasi
perdarahan dengan mengevaluasi Hb, Ht, diet
pasien dianjurkan diet cair bertahap, dan pantau
masukan cairan; pastikan sedikitnya 1000-1500 ml
cairan per oral setiap 24 jam dan pantau haluaran;
pastikan sedikitnya 1000-1500 ml/ 24 jam.

slukmana89@gmail.com
slukmana89@gmail.com
slukmana89@gmail.com
TERIMA KASIH

slukmana89@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai