SUBJEK DAN OBJEK

HUKUM BISNIS SERTA

LEMBAGA PERWALIAN
DALAM BISNIS
 PENTING!!
UU: NO.5/1960 TTG UU POKOK
AGRARIA- PSL. 7 “ SEMUA HAK
MILIK ATAS TANAH(BTB) MEMPUNYAI
FUNGSI SOSIAL, ARTI JIKA NEGARA
MEMBUTUHAN UTK KEPENTINGAN
UMUM ( MIS GEDUNG KEMENTRIAN
PENDIDIKAN, WAJIB MMBERIKAN-
MENJUAL -- GANTI UNTUNG….
FREE MAN : ORG GILA
 SUBJEK DAN OBJEK HUKUM BISNIS
I. SUBJEK HK.BISNIS
1. pembawa hak sekaligus pengemban kewajiban
(UU.23/2004 KDRT)
2. Pelaku perbuatan hukum( MENIKAH ; UU.1/74
JUNCTO UU. 16/2019-YANG MELAKSANAKAN
HUKUM
II. OBJEK HUKUM BISNIS
1. BENDA (BB DAN BTB)
2. JASA….MIS PD PERBANKAN SYARIAH
III. MACAM SUBJEK HUKUM BISNIS….
1. Org asli ciptaan tuhan (natuurliJK PERSON)….
2. Badan hukum : rechts person (Ps.21 UU.7/92.
ps.7 UU.21/08)
IV. MACAM KECAKAPAN
BERTINDAK DLM BISNIS
1. Cakap melakukan perbuatan
2. Kurang cakap melakukan
perbuatan
3. Tidak cakap melakukan
perbuatan
V. LEMBAGA PERWALlAN
1. VOOGDIJ
2. Ourderlijk Macht
3. Curatele
MACAM SUBJEK HUKUM DALAM BISNIS
1. NATURLIJK PERSON : ORANG ASLI CIPTAAN ALLAH
SUBHANAHU WATA’ALA
2. RECHT PERSON : YAITU BADAN HUKUM YANG
DICIPTAKAN OLEH HUKUM UNTUK MENJADI SUBJEK
HUKUM MIS PT,INDOMART, PT. INDO MOBIL, PT,
INDOCEMENT
3. SUBJEK HUKUM : BUKAN BADAN HUKUM MIS CV, FIRMA.,
BAITUL MAL WATTAN-WIL
4. SUBJEK HUKUM PUBLIK : NEGARA, SDNGKAN SUBJEK
HUKUM PRIVAT: PT
5. 1,2,3 : DIATAS PIHAK YANG HARUS MELAKSANAKAN
HUKUM-MENAATI HUKUM BISNIS, JIKA MELANGGAR
DAPAT SANKS.
Cat. Ps. 12 UU.5/2011 ttg akuntan, bentuk usaha akntan (a)
perseorangan (b) persekutuan perdata (c)..Firma
(b) Asosiasi akutan public wajib bentuk rechts person (ps.43
UUA)
 Macam Objek Hukum Bisnis
1. BENDA BERGERAK ( MISAL BINATANG, PERKAKAS
RUMAH TANGGA, KENDARAAN)
2. BENDA TIDAK BERGERAK ( MIS RUMAH, TANAH,
APARTEMENT, RUMAH SUSUN, PESAWAT UDARA
DAN KAPAL LAUT
3. JASA PELAYANAN MISAL PERBAIKI HP. KOMPUTER,
JASA PEMBUATAN RUMAH, SALON
4. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL(HAKI)(41) HAK
CIPTA MIS LAGU,BUKU, KARYA SENI (42) (42)
MEREK MIS KAKI TIGA, LEM FOX, YAMAHA, (43)
PATEN MIS REYOK PONOROGO, PENEMUAN BIDANG
PROGRAM KOMPUTER.
5. JASA PENYEDIAAN MIS PENYEDIAAN TENAGA
KERJA MIS BABY SYSTER, SATPAM, TKI KE LN
 DALAM LITERATUR HUKUM
DIBAGI DUA
1. OBJEKTIEF RECHT : YANG BERARTI HUKUM
YANG MENGATUR, MEMBERI SANKSI
KEPADA SELURUH WNI DAN PENDUDUK
INDONESIA
2. SUBJEKTIEF RECHT : YANG BERARTI HAK
DAN KEWAJIBAN YANG BERLAKU BAGI
PARA PIHAK YANG MEMBUAT PERJANJIAN
BISNIS MIS PERJANJIAN ANTARA
KARYAWAN VS MAJIKAN, PERJANJIAN
ANTARA BANK VS NASABAH
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN
1. HAK ADALAH KEKUASAAN DAN WEWENANG YANG
DIMILIKI OLEH SUBJEK HUKUM UNTUK
MENDAPATKAN SESUATU (MISAL GAJI, NAFKAH
LAHIR BATIN) SERTA BERBUAT SESUATU
TERHADAP HAK MILIKNYA (MIS NISA PUNYA HAK
ATAS MOBIL, MAKA MOBIL NISA BOLEH DIPAKAI
OLEH NISA, DIJUAL OLEH NISA ( INI MAKSUD
BERBUAT SESUATU THDAP HAK MILIK)
2. HAK ADALAH KEPENTINGAN (MIS ANTARA LAIN HAK
MILIK) YANG DILINDUNGI HUKUM (43L)
3. KEPENTINGAN UMUM MIS KEPENTNGAN BANGSA
NEGARA, KEPENTINGAN MASY LUAS, KEPENTINGAN
RAKYAT BANYAK (inpres, 9 th.1973, UU.5/86 PSL.4(1)
SETIAP HAK MEMILIKI 4 UNSUR
1.SUBJEK HUKUM (SH)
2.OBJEK HUKUM MIS MOBIL (OH)
3.HUBUNGAN HUKUM YANG MENIMBULKAN
HAK DAN KEWAJIBAN
4.PERLINDUNGAN HUKUM
MIS ALI (SH) MEMBELI RUMAH(OH) UMAR(SH),
HARGA 100 JUTA. ALI SUDAH BAYAR LUNAS
PADA UMAR, DENGAN ALAT BUKTI KUITANSI.
UMAR MENJUAL LAGI RUMAH KE USMAN,
MAKA ALI(PEMBELI) MENDAPAT PERLIN-
DUNGAN HUKUM, DENGAN MENUTUT UMAR
KE PENGADILAN DENGAN ALAT BUKTI
KUITANSI
 PENGERTIAN
KEWAJIBAN
1. ADALAH BEBAN ATAU TUGAS YANG
BERSIFAT KONTRAKTUAL, YANG
HARUS DILAKSANAKAN, JIKA TIDAK
DILAKSANAKAN MENDAPAT SANKSI.
2. HAK-KEWAJIBAN LAHIR DARI
KONTRAK. SEPANJANG KONTRAK
BELUM BERAKHIR MAKA PARA
PIHAK WAJIB MELAKSANAKAN
KEWAJIBAN SECARA TIMBAL BALIK.
 HUBUNGAN HAK VS
KEWAJIBAN
1. ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN
TIDAK DAPAT DIPISAHKAN,
HANYA DAPAT DIBEDAKAN
SEPERTI DUA SISI, DARI SATU
KEPING MATA UANG….
2. HAK TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK ADA SANKSINYA,
SEDANGKAN KEWAJIBAN TIDAK
DILAKSANAKAN DPT SANKSI
 PERBUATAN HUKUM DALAM BISNIS

ADALAH (1) PERBUATAN SUBJEK

HUKUM, YANG DIATUR OLEH HUKUM
(2) YANG DITUJUKAN UNTUK
MENIMBULKAN AKIBAT HUKUM, (3)
YANG DIKEHENDAKI OLEH PARA
SUBJEK HUKUM MISAL (1) MENIKAH (2)
AKIBAT HUKUMNYA ALI DAN FATIMAH
JADI SUAMI ISTRI (3) NIKAH BIASANYA
DISETUJUI OLEH PENGANTEN LAKI-
WANITA.(uu.1/74)
1. SESEORANG DAPAT MELAKUKAN
PERBUATAN HUKUM DIMULAI SEJAK
DILAHIRKAN BERAKIR SETELAH
MENINGGAL DUNIA.. Misal ?
2. SESORANG DAPAT MEMILIKI HAK
DIMULAI SEJAK DALAM KANDUNGAN
(ANAK DALAM KANDUNGAN DIANGGAP
TELAH LAHIR), JIKA KEPENTINGANYA
MENGHENDAKI ( PS,2 BW), DENGAN
SYARAT BAYI TERSEBUT LAHIR HIDUP,
JIKA MENINGGAL DIANGGAP TDK
PERNAH ADA.Misal ?
 Peristiwa Hukum (bukan merupakan perbuatan
subjek hukum) : kehendak Allah SWT
Peristiwa Hukum Adlh kejadian, keadaan, atau perbuatan orang
yang oleh hukum dihubungkan dengan akibat hukum.
Peristiwa hukum yg BUKAN mrpk perbuatan subjek hukum
(a) MISAL KEJADIAN : kelahiran, kematian.
(a1) Dg lahirnya seseorang, ia memperoleh kdudukan sbg
subjek hukum…menimbulkn hubungan orang tua dengan vs
anak
(a2) Dengan kematian ssorang, menyebabkn putusnya hub
hukum, mengakibatakn ahli waris dapat warisan
(b) MISAL KEADAAN : bertambah umur menyebabkn orang
menjadi dewasa
(C) MISAL LAMPAUNYA WAKTU(VERJARING) Lmpaunya waktu
menyebabkn ssorg dibebaskan dari suatu KONTRAK BINIS mis
tambah usia shg org berhak atas pensiun…tdk wajib bekerja, D
SUDAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBANNYA
 Peristiwa hukum yg mrpkn
perbuatan subjek hukum
1. Perbuatan hukum sepihak : mis hibah, wasiat
2. Perbuatan hukum ganda : perjanjian antara ali vs
umar ( SEMUA KONTRAK-PERJANJIAN BIS)
3. Perbuatan hukum mis Nisa pinjam uang ke BCA
cat,.(1) Merokok: bukan merupakan peristiwa hukum, ttp
jk merokok dtempat umu, elakuka dpt dihukum. Tidur
bukan peristiwa hukum, tetapi jika Satpam tidur
PADAHAL SATPAM TERSBUT SDANG BERTUGAS, ada
Kemalingan, maka satpam dapat dihukum, karena
tidak melaksanakan kewajiban.
(2) ciri perbuatan hokum (mis kontrak bisnis,
menimbulkan hak dan kewajiban scr timbal balik)
 MACAM OBJEK HUKUM
BISNIS
1. BENDA BERGERAK ( MISAL
BINATANG, PERKAKAS RUMAH
TANGGA, KENDARAAN)
2. BENDA TIDAK BERGERAK ( MIS
RUMAH, TANAH, APARTEMENT,
RUMAH SUSUN, PESAWAT UDARA
DAN KAPAL LAUT
3. SERTA JASA MISAL PERBAIKI HP.
KOMPUTER, JASA PEMBUATAN
RUMAH
 MACAM KECAKAPAN BERTINDAK DLM
BISNIS
1. PENGERTIAN CAKAP ADALAH
SUBJEK HUKUM (ORG DAN BADAN
HUKUM) DIBOLEHKAN-BERWENANG
SENDIRI MELAKUKAN PERBUATAN
HUKUM, MENANDA TANGANI KONTRAK
BISNIS ( MIS BELI MOBIL SENDIRI, BELI
RUMAH SENDIRI), ARTINYA TIDAK
PERLU DIWAKILKAN KEPADA ORANG
LAIN (PENGERTIAN CAKAP BUKAN
GANTENG ATAU CANTIK YA)
4.1 SYARAT2 DIKATAKAN CAKAP MELAKUKAN
PERBUATAN HUKUM DALM BISNIS MENURUT
PSL.330 JO 1330 BW

1. UMUR 21 KE ATAS
2. SEHAT JASMANI DAN ROHANI
3. MEMAHAMI HAK DAN
KEWAJIBAN
4. WANITA BERSUAMI MESKIPUN
PERKAWINANYA PUTUS
SEBELUM BERUMUR 21 TAHUN.
 42. KURANG CAKAP MELAKUKAN
PERBUATAN HUKUM DALAM BIS
MENURUT PASAL 108 SD 110 BW. DULU
WANITA BERSUAMI DIANGGAP KURANG
CAKAP MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM,
ARTINYA ISTRI HARUS MINTA IJIN SUAMI
JIKA MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM,
TETAPI PASAL 108 SD 110 BW…TERSEBUT
TELAH DICABUT OLEH SEMA MA NO.3/1963
JUNCTO PSL. 31(1) UU.1/74  SUAMI ISTRI
MEMPUNYAI KEDUDUKAN SAMA, MASING
DAPAT MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM
………………………….
 TIDAK CAKAP MELAKUKAN
PERBUATAN HUKUM DALM BISNIS
1. BELUM BERUMUR 21 TAHUN
2. UMUR > 21 TAHUN TDK SEHAT
JASMANI DAN ROHANI
3. TIDAK MEMAHAMI HAK DAN
KEWAJIBAN
4. BADAN HUKUM (PT) YANG
TELAH DIVONIS PAILIT OLEH
PENGADILAN NIAGA
 LEMBAGA PERWALIAN BAGI SUBJEK HUKUM YANG
TIDAK CAKAP MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM
1. VOOGDIJ : LEMBAGA PERWALIAN UNTUK ANAK BELUM
BERUSIA 21 TAHUN, ORANG TUANYA TELAH BERCERAI (
MIS AUREL DULU)
2. OURDERLIJK MACHT : KEKUASAAN ORANG TUA
( LEMBAGA PERWALIAN) UTK ANAK BELUM 21 TAHU
ORANG TUANYA MASIH TERIKAT DALAM PERKAWINAN (
MIS KIPLI, NIZAM)
3. CURATELE : LEMBAGA PENGAMPUAN UNTUK ORANG
DEWASA YANG ORGIL-LINGLUNG, SAKIT STADIUM 4
4. CURATOR : LEMBAGA YANG MENGAMBIL ALIH SELURUH
ASET2 DEBITUR, KARENA DEBITUR SUDAH DIVONIS
PAILIT PENGADILAN NIAGA (UU.37/04 TTG KEPAILITAN
DAN PKPU,( SURSEANCE VAN BETALING..), KRN
DEBITURN DALAM KEADAAN ONBEKWAAMHEID (TDK
CAKAP MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM)
 MACAM KECAKAPAN DALAM
MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM
1.CAKAP-DEWASA MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM
DALAM BISNIS UMUR 21 ( PS.330 BW}
2. CAKAP-DEWASA MENIKAH 19 TH (UU.19/2016 TTG
PERKAWINAN)
3. CAKAP-DEWASA PEMILU 17 TH. UU.7/2017 TTG
PEMILU
4. CAKAP PRESIDEN 35 TH. UU.7/2017 TTG PEMILU
5. CAKAP-DEWASA BEKERJA, 18 TH ILO
6. CALEG PUSA, PROV, KOTA-KAB 21 TH. PS.240(1A)
 Baligh (Fiqih Islam, Sulaiman
R(FSR) ,316)
Anak2 dianggap baligh (dewasa) jika sdh
ada`salah satu sifat di bawah ini:
1)Telah berumur 15 th
2)Telah keluar sperm
3)TElah haid bulan bagi wanita
Nash Hadist :
‘anibni ibnu umar’aradhtu ‘alanNabi SAW, yaoma
uhudin wa-anabnu arba’a’asyaratan—falam
yujiznii---
wa- ’adhtu ‘alaihi—yaomal khandaq wa-anabnu
khamsa ‘asyarata sanatan—fa-
ajaayanii(mutafaq ‘alaihi)
 Dari Ibnu Umar” Saya telah mengajukan diri
kepada Rasulullah SAW, utk ikut berperang
pada waktu peperangan UHUD, sedangkan
pada waktu itu saya baru BERUMUR 14 TH,
BELIAU TDK MAU MENERIMA,. PADA WAKTU
PEPERAGAN KHANDAQ SY MENGAJUKAN
DIRI PULA, SAYA WKTU ITU TLH BERUMUR
15 TH, MAKA RASULULLAH MENERIMA SAYA
UNTUK IKUT DLM PEPERANGAN KHANDAQ
ITU (SEPAKAT AHLI HADIS-bukhari. Muslim,
ahmad baihaqi)
(A)“ ANAK YANG DLM KANDUNGAN DIANGGAP
TELAH DILAHIRKAN JIKA KEPENTINGANNAY
MENGHENDAKI, JIKA IA LAHIR MENINGGAL,
DIANGGAP TDK PERNAH ADA” (PS. 2 BW)
(B) IDZAS( PAKAI ALIF DUA ) TAHALAL MAULUUDU—
WARATSA(HR.ABU DAWUD)
APABILA MENANGIS ANAK YG BARU LAHIR, IA MDPT
WARISAN”
PENJELASAN “ ANAK YG BARU DLM KANDUNGAN
IBUNYA JUGA MENDAPAT WARISAN dari
KELUARGANYA YG MENINGGAL DUUNIA,
SEWAKTU DIA MASIH BERADA DLM KANDUNGAN
IBUNYA.” (FSR,HAL.361)
SEJARAH HUKUM IND
1. 1804 DIUNDANGKAN –DIBERLAKKAN DI PERANCI DG
NAMA CODE CIVIL DES FRANCOIS
2. 1807 NO SATU DIBAGI 3
(21) CODE PENAL : HUKUM PIDANA-PUBLIK ( WET BOEK
VAN STRAFT RECHT, 569 PSL)
(22) CODE NAPOLEON : BURGERLIJK WET
BOEK(PASAL.1993) : HUKUM PERDATA: HUKUM PRIVAT
(23) CODE COMMERCE : HUKUM DAGANG : WET BOEK
VAN KOPHANDEL (754 PASAL)
1. 1 -OKTOBEEER 1838 ---> NOMOR 2 DIATAS BERLAKU DI
BELANDA
2. 1 MEI 1848 NOMOR 2 BERLAKU DI INDO SAMPAI SAAT INI
 HUBUNGAN HUKUM VS ETIK-
MORAL, KITAB SUCI (37 bl)
1. Pertanyaan : apakah setiap aturan hukum harus
memuat kaedah-kaedah moral atau hukum tidak
perlu kaedah moral.
2. Dalam filsafat hukum terdapat dua aliran yang
SALING BERTENTANGAN
2.1 TEORI HUKUM KODRAT ( NATURAL LAW
THEORY)..UNUS TESTIS NULLUS TESTI SAKSI
WAJIB 2 ORG (1866 BW)-- Q2.183…WASY TASY
HIDUU SYAHIIDAINI MIRRIJAALIKUM : WAJIB
DISAKSIKAN 2 SAKSI (2) MENIKAH PS.1, UU.1/74
NIKAH WAJIB LAKI VS PRP- SESUAI, DIAMBIL
DR. Q2:22……
2.2 ALIRAN POSITIVISME HUKUM
 HUBUNGAN HUKUM VS ETIK-
MORAL..LANJUTAN
2.1 TEORI HUKUM KODRAT ( NATURAL LAW
THEORY) dalam abad tengah…Menurut teori ini :
Hukum yang dibuat manusia PASAL-PASALNYA HARUS
TUNDUK, DAN MEMBUMIKAN NILAI-NILAI MORAL —
MORAL DISINI MORAL ILAHIYAH KITAB
SAMAWI( KONTEK IND SILA 1 PANCASILA). Sebelumnya
pd masa Plato, Aristoteles, manusia yang baik---warga
negara yang baik yang taat pada hukum.
Kmdian pd masa Renaisance, dimana OTORITAS
PIKIRAN MANUSIA SEMAKIN DIBERI RUANG, TERKAIT
DENGAN OTORITAS MORAL
Kmdian pd masa Renaisance, dimana OTORITAS
PIKIRAN MANUSIA SEMAKIN DIBERI RUANG, SEHINGGA
MEMINGGIRKAN-MENGANULIR OTORITAS MORAL,
MUNCUL POSITIVISME HUKUM
2.2 POSITIVISME HUKUM : HUKUM TIDAK PERLU
TUNDUK-DINAFASI-DICAMPURI OLEH NILAI-NILAI
MORAL—MORAL RELIGIUS, DENGAN ALASAN KARENA
HUKUM DIBUAT OLEH MANUSIA HANYA UNTUK TERTIB
MANUSIA.
POSITIVISME HUKUM DIPENGARUHI OLEH FAHAM
RENAISANCE……
PADA TITIK INI TERJADI PERTEMUAN ANTARA ALIRAN
HUKUM KODRAT VS ALIRAN POSITIVISME HUKUM.
DAN PADA TITIK INI DAULAT MORAL DIPINGGIRKAN-
NILAI-NILAI TIDAK DIPAKAI, SEHINGGA BAGI
POSITIVESME (TOKOH JEREMY BENTHAM, HANS
KELSEN) MNGTKAN BAHWA PADA HUKUM TIDAK ADA
MORALITAS, KARENA HUKUM DIBUAT MANUSIA HANYA
UNTUK TERTIB MANUSIA—TERTIB SOSIAL.
DISINI KEMUDIAN MUNCUL DISKURSUS (KOMUNIKASI
SCR TIMBAL BALIK) ANTARA ALIRAN HUKUM KODRAT
DAN POSITIVISME HUKUM YANG CUKUP KUAT,
TERKAIT DENGAN PEMBUATAN PERDA2 YANG
MEMBERI RUANG LUAS PADA MORAL RELIGIUS.
 Perbedaan etik profesi & Hukum
Etik profesi
1. Atur perilaku 1.
pelak/pengemban profesi 2.
2. Dibuat pengemban 3.
profesi(konsensus
pengemban profesi)
3. Sifat sanksinya moral 4.
psikologis
4. Macam sanksinya berupa
diskreditasi profesi 5.
5. Kontrol dan penilaian atas
pelaksanaan dilakukan oleh
ikatan/organisasi profesi
terkait 6.
6. Kekuatan mengikatnya utk
satu wktu tertentu &
mengenai satu hal tertentu
Hukum
Atur perilaku seluruh manusia
Dibuat oleh lembaga Negara
Sifat sanksinya berupa derita
jasmani & material (ganti rugi)
Macam sanksinya berupa pidana
penjara dan ganti rugi (dwingent
recht-imperatif-memaksa)
Kontrol dan penelitian atas
pelaks.dilakukan oleh masy.dan
lembaga resmi penegak
hk.struktural/pol,jak,hakim
Mengikat sbg sesuatu yg wjib
scr umum sampai
dicabut/diganti dg yg baru.
ETIKA BIS SYARIAH
1. Atur perilaku
pelak/pengemban profesi
2. Dibuat kelompok profesi
bersumber nash Qur’an,
nash asunnah, ijtihat ulil
amri (huk.positif), akad dll
3. Sifat sanksinya moral
psikologis
4. Macam sanksinya berupa
diskreditasi profesi
5. Kontrol dan penilaian atas
pelaksanaan dilakukan oleh
ikatan/organisasi profesi
terkait
HUKUM BIS SYARIAH
1. Atur perilaku seluruh manusia
2. Dibuat Allah SWT bersumber
nash Qur’an, nash asunnah,
ijtihat ulil amri (huk.positif),
akad dll
3. Sifat sanksinya berupa derita
jasmani & material (ganti
rugi)
4. Macam sanksinya berupa
pidana penjara dan ganti rugi
(dwingent recht-memaksa)
5. Kontrol dan penelitian atas
pelaks.dilakukan oleh
masy.dan lembaga resmi
penegak
hk.struktural/pol,jak,hakim
 QUIZ
1. APA PERBEDAAN SUBJEK HUKUM BISNIS DAN
OBJEK HUKUM BISNIS. ADA BERAPA MACAM SUBJEK
HUKUM BISNIS ?
2. SEJAK KAPAN MANUSIA DAPAT MELAKUKAN
PERBUATAN HUKUM DALAM BISNIS, KAPAN
BERAKHIRNYA
3. SEJAK KAPAN MANUSIA DAPAT MEMILIKI HAK DAN
KAPAN BERAKHIRNYA ? CONTOHNYA APA
4. APA HUBUNGAN DAN PERBEDAAN ANTARA HAK DAN
KEWAJIBAN, DENGAN CONTOH
5. APA PERBEDAAN PERISTIWA HUKUM DAN
PERBUATAN HUKUM, DENGAN CONTOH
6. TULISKAN LEMBAGA PERWALIAN BAGI YANG TDK
CAKAP MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM, DENGAN
CONTOH
7. TULISKAN SYARAT CAKAP MELAKUKAN PERBUATAN
HUKUM (PS.330-1330BW)