Tujuan Kompetensi
kurikulum
Cara Proses
Pengaturan Penilaian
Click to edit Master title style
Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022
Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Surat Edaran 14 Tahun 2019
Permendikbud No 22 Tahun 2016
Permendikbud No 20 Tahun 2016
Permendikbud No 103 Tahun 2014
Permendikbud No 54 Tahun 2013 Permendikbud No 65 Tahun 2013
1. SEBAGAI PENDEKATAN
2. SEBAGAI MODEL/METODE
3. SEBAGAI SKILL/
KETERAMPILAN/KECAKAPAN
SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN
Imitasi Persepsi,Kesiapan,
Menerima Mengingat Mengamati Meniru
Mencipta Mencipta 6
Proses Kognitif Level Kognitif
Pertanyaan yang menuntut:
Mengingat (C1)
Rendah L1 LOTS
Memahami (C2)
Menerapkan melaksanakan (executing/), menggunakan prosedur (implementing) untuk suatu situasi baru
(Apply) (melakukan, menerapkan)
Menganalisis Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting (differentiating/
(Analyze) discriminating/focusing/selecting), menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding
coherence/integrating/ outlining/structuring), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis
(attributing/deconstructing)
Nasionalis Berpikir
me kritis
Budaya dan
Numerasi
Kewargaan
Religiosit
Integritas
as
KUALITAS LITERASI Kolabora
KARAKTER KOMPETENSI Kreatif
tif
Finansial Sains
Gotong Kemandi
Royong rian
Komunikatif
Digital
COMMUNICATION: - MENANYA
- MENGEMUKAKAN PENDAPAT/PIKIRAN - MENGAMATI
- KEMAMPUAN MENDENGAR - MENGUMPULKAN INFORMASI
-KEMAMPUAN MEMAHAMI PESAN - MENGOLAH INFORMASI/MENALAR
- MENGOMUNIKASIKAN
4 C dan HOTS
4C HOTS
CRITICAL THINKING: MENGANALISIS MENGANALISIS
MENGEVALUASI MENGEVALUASI
MENERAPKAN
KONSEPTUALISASI
BERPIKIR DEDUKTIF ATAU INDUKTIF
4C HOTS 5M
CRITICAL THINKING MENGANALISIS MENGAMATI
MENGEVALUASI MENANYA
MENGOLAH INFORMASI
PENGETAHUAN BARU
KEMAMPUAN KOGNITIF (HOTS)
PENGET
AHUAN KETRAMPILAN
KETRAMPILAN
KINESTETIK/ ORISINAL
PSIKOMOTORIK
2021
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
A
Definisi Pembelajaran
Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif merupakan model
pembelajaran yang menerapkan paradigma baru
dalam teori-teori belajar
sebagai berikut.
1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut
kategori Faktual, Konseptual, Prosedural, dan
Metakognitif.
2. Pada pengetahuan Faktual dan Konseptual dapat dipilih
Discovery learning, Inquiry learning,
sedangkan pada pengetahuan Prosedural dan
Metakognitif dapat dipilih Discovery learning,Project
based learning dan Problem based learning.
Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-2 berikut.
37
NO INDIKATOR 40
INQUIRY DISCOVERY PROBLEM BASED PROJECT BASED TEACHING
FACTORY PBT/PBET
LEARNING LEARNING LEARNING LEARNING
(TEFA)
1 Analisis KD3: Faktual KD3: Konseptual KD3: Prosedural KD3: Prosedural KD3: Prosedural KD3: Prosedural
KD3 & KD4 KD4: Abstrak/ KD4: Abstrak/ KD4: Abstrak KD4: Konkret KD4: Konkret KD4: Konkret
Konkret Konkret
2 Konteks Masalah yg Masalah baru Masalah yg sudah Masalah baru Masalah baru Masalah baru
Masalah sudah ada ada, masalah nyata
3 Tujuan Berpikir kritis Berpikir kreatif Berpikir kritis Berpikir kreatif Berpikir kreatif Berpikir kreatif
Utama dan inovatif dan inovatif dan inovatif dan inovatif
Pembljrn
Konseptual
Konseptual Konkret Discovery
Faktual PRAKTIK MEMILIH MODEL
Konseptual
KOMPETENSI
42 DASAR KOMPETENSI DASAR MODEL
3.2 Menganalisis genpa bumi, sabuk bumi, 4.2 Menyajikan data tentang
proses tsunami, dan dampaknya gempa buli, perubahan suhu
terhadap kehidupan ekonomi- social bumi, proses tsunami, dan
masyarakat yang terkena tsunami dampaknya terhadap Konkret
kehidupan ekonomi- social
Metakognitif masyarakat yang terkena
Prosedural tsunami
KOMPETENSI
43 DASAR KOMPETENSI DASAR MODEL
3.6 Menjelaskan operasi komposisi pada fungsi 4.2 Menyelesaikan masalah yang
dan operasi invers pada fungsi invers serta berkaitan dengan operasi
sifat-sifatnya serta menentukan eksistensinya komposisi dan operasi invers
suatu fungsi Abstrak
Prosedural
Metakognitif
Abstrak
Prosedural
Abstrak PjBL, PBL
Prosedural
Abstrak PjBL, PBL
Metakognitif
PjBL, PBL
Konsep PRAKTIK MEMILIH MODEL
tual
Konseptual
KOMPETENSI
44 DASAR KOMPETENSI DASAR MODEL
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu 4.2 Menyajikan data tentang
Kimia, keselamatan dan keamanan di gempa buli, perubahan suhu
laboratorium, serta peran kimia dalam bumi, proses tsunami, dan
kehidupan dampaknya terhadap Konkret
kehidupan ekonomi- social
masyarakat yang terkena
Prosedural Metakognitif tsunami
Inquiry/
konseptual Konkret Discovery
Konseptual Konkret Inquiry/
Discovery
Prosedural Konkret
PjBL, PBL
Metakognitif Konkret
PjBL, PBL
Mana Yang
Benar
PENDEKATAN
MODEL PENDEKATAN
MODEL STRATEGI-
STRATEGI STRATEGI-
STRATEGI
METODE
METODE
METODE
TEKNIK
TEKNIK
TEKNIK
Model Pembelajaran Yang Disarankan
46
Model Inquiry Learning
Tujuan
• Model ini bertujuan memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi atau eksperimen untuk mencari
jawaban atau menyelesaikankan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah
dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis
dan logis.
47
Model Inquiry Learning
INQUIRY Mengamati
- Menyajikan Fenomena
Menanya
- Melakukan Observasi
- Merumuskan Masalah Mengumpulkan
- Mengajukan Hypotesis data/informasi(Meng-
- Mengumpulkan Data eksperimen/mencoba)
- Menganalisis Data
Mengasosiasi
- Mempresentasikan
Mengomunikasikan
5M Dalam Langkah Inquiry
Langkah-Langkah Mengamati Menanya Mencoba Mengasosiasi Mengomunikasikan
1. Penyajian √
fenomena
2. Melakukan √
observasi
3. Merumuskan √
masalah
4. Mengajukan √
hipotesis
5. Mngumpul kan √
data
6. Menganlisis data √
7. Menyimpulkan √ √
49
Model Inquiry Learning
Bertujuan Melatih berpikir kritis dan logis
KD3 Faktual
Analisis KD KD4 Abstrak/Konkret
Pembela-
jaran Pendekatan Saintifik Melatihkan 5 M
Inquiry
Ada 7 Langkah
Learning Sintaks Pembelajaran
Mengamati
DISCOVERY LEARNING
- Stimulation (pemberian Stimulus) Menanya
- Problem Statement (Identifikasi
masalah) Mengumpulkan
- Data Collecting (mengumpulkan
data) data/informasi
- Data Processing (Mengolah Data)
- Verification (Menguji Hasil) Mengasosiasi
- Generalization (Menyimpulkan)
Mengomunikasikan
5M Dalam Model Discovery
Langkah - Langkah Menga Menanya Mencoba Menga Mengomu
mati sosiasi nikasikan
1. Stimulation √ √
Pemberian Stimulus
2. Problem Satatement √ √ √
(Identifikasi Masalah)
3. Data Callecting √
Mengumpulkan Data
4. Data Processing √
Mengolah Data
5. Verification √
Menguji Hasil
6. Generalization √ √
Menyimpulkan
60
Model Discovery Learning
Bertujuan Melatih berpikir kreatif dan
inovatif
KD3 Konseptual
Analisis KD KD4 Abstrak/Konkret
jaran
Melatihkan 5 M
Discovery Pendekatan Saintifik
Learning Ada 6 Langkah
Sintaks Pembelajaran
62
MODEL PEMBELAJARAN
64
Model Problem Based Learning
Bertujuan Melatih berpikir kritis dan logis
KD3 Prosedural
Analisis KD KD4 Abstrak
Model
Sudah ada masalah dalam KD.
Pembela Konteks Masalah Masalah autentik, kontekstual
jaran
Problem Pendekatan Saintifik
Melatihkan 5 M
Based
Learning Sintaks Pembelajaran Ada 5 Langkah
2. Mendesain perencanaan √
proyek
3. Menyusun Jadwal √
4. Memonitor kegiatan dan √
perkembangan proyek
5. Menguji hasil √
6. Mengevaluasi √ √
kegiatan/pengalaman
68
Model Project Based Learning
Bertujuan Melatih berpikir kreatif dan
inovatif
KD3 Prosedural
Analisis KD KD4 Konkret
Model
Belum ada masalah dalam KD.
Pembela Konteks Masalah Guru membuat masalah baru
jaran
Project Pendekatan Saintifik
Melatihkan 5 M
Based
Learning Sintaks Pembelajaran Ada 6 Langkah
“Saat ini kita sedang mempersiapkan siswa untuk pekerjaan yang belum
ada, menggunakan tehnologi yang belum diciptakan, untuk masalahnya
yang bahkan kita sendiri belum tahu” (R. Riley, Former Secretary of
Education,USA)
Mengapa STEM penting?
Kunci dalam
Peningkatan kemahiran
pemahaman saintifik kemajuan dan inovasi
Bao et. All, 2009. Watt et. All, 2007
Pengembangan SDM
Kuenz, 2008.
80
Pendahuluan
STEM diluncurkan oleh National Science Foundation AS pada tahun 1990-
an sebagai sebagai tema gerakan reformasi pendidikan dalam keempat
bidang disiplin tersebut untuk menumbuhkan angkatan kerja bidang-
bidang STEM, serta mengembangkan warga negara yang melek STEM,
serta meningkatkan daya saing global AS dalam inovasi iptek (Hanover
Research, 2011)
81
Latar Belakang STEM
Metode Penilaian
1. Berbasis kompetensi
2. Penilaian authentic lebih ditekankan
Membangun kelas abad 21
Creativity
Critical
thinking Collaboration
STEM EDUCATION
Problem
Communication
solving
Research
HAKIKAT PENDIDIKAN STEM
Mengintegrasikan Sains, Teknologi, Engineering, dan
01
Matematika ke dalam subjek baru antar disiplin ilmu di sekolah
109
Tujuan Pendidikan STEM
SKILLS AND
Ketrampilan Abad 21:
ABILITIES INCLUDED IN Pengembangan Diri
STEM EDUCATION
PROGRAM?
Berfikir Kritis
Berfikir Kreatif
Literasi
s T
S
T E M
E M
.
1 SILO (Terpisah)
2. EMBEDED (Tertanam)
3. INTEGRATED (Terpadu)
Pendekatan SILO
Crosscutting Concepts
Evaluate/ Hypothesis
to solve the
conclusion problems
Do The
Result VS
experiment
Hypothesis
s
The Engineering Design Process
Perbedaan Praktek Sains dan Enginering
Pola
Stabilitas
Sebab dan
dan
Akibat
Perubahan
Crosscu-
tting
Skala,
Strukur dan concepts Proporsi
Fungsi dan
Kuantitas
Energi dan
Materi: Sistem dan
Aliran, Model
Siklus dan Sistem
Konservasi
Model CC
• Pola : pola ( inferensi) di temukan dari kegiatan observasi dan kita akan
menggunakan pola sebagai panduan/guide ketika kita melakukan
klasifikasi , dan ketika pembentukan pola berlangsung perlu ada
penjelasan pertanyaan tentang hubungan antar faktor atau pengaruh
antar faktor.
• Contoh : Penggunaan hasil Observasi untuk menjelaskan pola proses
pengembunan, bagaimana binantang/manusia dapat beradaptasi untuk
menjelankan keberlangsungan hidupnya.
LIFE SCIENCES
PHYSICAL SCIENCES
ENGINEERING,
TECHNOLOGY, AND
APPLICATIONS OF SCIENCE
LIFE SCIENCE
• Struktur dan Fungsi
• Pertumbuhan dan Perkembangan Organisme
Dari Molekul ke Organisme • Organisasi dan materi dan energi dalam organisme
• Pemrosesan Informasi
• Saling ketergantungan dalam ekosistmen
Ekosistem: Interaksi, energi • Siklus materi dan energi
dan Dinamika • Dinamika eksosistem, Fungsi dan Pertahanan
• Interaksi Sosial dan Perilaku Kelompok
• Sumberdaya alam
Bumi dan Aktivitas • Bencana Alam
Manusia •
•
Dampak Aktivitas manusia pada Sistem bumi
Perubahan iklim global
TECHNOLOGY AND
APPLICATIONS OF SCIENCE
Berubah pikiran
Desain
Konstruk
Berbagi solusi
Diagram Keterkaitan
Pendekatan STEM
KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN STEM
Salah satu ciri pembelajaran
STEM adalah adanya
Engineering Design
Process (EDP) yang
digunakan untuk
mengintegrasikan Science,
Technology, Engineering dan
Mathemati cs
MODEL EDP DALAM STEM
5. dll
MODEL EDP (Robert M. Capraro)
Problem and
Constraints
Communicate
Research
and Reflect
Engineering
Design
Process
Test and
Refine (EDP) Ideate
Analyze
Build
Ideas
MODEL EDP (Anne Jolly)
MODEL EDP (Jaime Back)
1
7 Identify &
Communicat Define
e
Problem
2
6 Gather
Refine
ENGINEERING Imformation
DESIGN PROCESS
3
Identify
5
Possible
Evaluate or
Solutions
Test
4
Create
Prototype
DESIGN THINKING (Dawn M. White)
Memperoleh pemahaman tentang masalah yang akan diselesaikan, biasanya
dilakukan melalui beberapa pengamatan. Empati sangat penting karena
melatih siswa bisa lebih memahami pengalaman dan kebutuhan orang yang
1. memiliki masalah dan mengembangkan desain secara singkat untuk
merefleksikan kebutuhan orang lain .
Proses curah pendapat diantara siswa dalam kelompok tentang berbagai kemungkinan
3. solusi, kemudian mengidentifikasi masalah dan menentukan atau menciptakan solusi
terbaik untuk memecahkan masalah.
Mendesain prototipe atau serangkaian prototipe untuk menguji semua atau sebagian dari
solusi. Pada fase Prototipe dihasilkan sejumlah versi produk yang sesuai desain
4.
Purwarupa yang sudah diproduksi diuji menggunakan solusi terbaik yang diidentifikasi selama fase
prototype. Ini merupakan tahap terakhir, namun, dalam prosesnya akan berulang dan produk yang
5. dihasilkan selama fase pengujian adalah apa yang sering digunakan untuk mendefinisikan kembali satu
atau lebih masalah
CONTOH STEM YANG DIAWALI DENGAN EMPATHISE
Masalah otentik
Ini Bridgette Veneris. Dia berumur 10 tahun.
Bridgette didiagnosis menderita leukemia.
Ketika dia berada di rumah sakit, dia menyaksikan orang tua dan
perawatnya berjuang untuk membuka bungkus plasternya.
Bridgette melihat masalah dan memutuskan untuk menemukan
solusi.
Dia merancang "Bantuan lebih cepat"
gulungan perban perekat terus menerus - mudah untuk merobek
bagian yang Anda butuhkan.
"Casing dapat menutup sepenuhnya untuk memastikan tidak ada
kotoran yang masuk ke casing dan itu membuat Band-Aids
sepenuhnya steril."
CONTOH HASIL SOLUSI
IMPLEMENTASI EDP
1. EDP bersifat fleksibel. Terdapat banyak variasi EDP saat ini, misalnya dalam
jenjang SD EDP disederhanakan menjadi lima langkah (EIE, 2019)
2. EDP merupakan sebuah siklus yang mana tidak ada titik mulai dan akhir secara
resmi. EDP bisa mulai dari langkah mana saja, fokus pada satu langkah, mundur
dan maju diantara langkah-langkah, atau mengulangi siklus EDP. Sebagai contoh,
setelah memodifikasi atau improve, kegiatan EDP bisa dimulai lagi dari awal untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik (EIE, 2019)
3. Namun, dalam proses pembelajaran disarankan EDP dimulai dari langkah Ask
Praktik EDP / Design Thinking
Laptop pada umumnya saat digunakan dalam waktu yang lama menyebabkan rasa gerah pada
penggunanya dan sering menyebabkan overheat alias laptop mudah panas dan berbunyi.
Coba cari solusi untuk menyelesaikan masalah ini secara sederhana!
Tantangan : penyelesaian masalah menggunakan kertas sesedikit mungkin !
ANALISIS EDP / DESIGN THINKING
DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
Lakukan analisis EDP atau Design Thinking yang terdapat pada aktivitas STEM dan
deskripsikan setiap tahap design thinking seperti format yang tersedia!
Topik : ...................................................................................................
Lakukan analisis EDP atau Design Thinking yang terdapat pada aktivitas STEM dan
deskripsikan setiap tahap design thinking seperti format yang tersedia!
Topik : ...................................................................................................
525
475
425 +129 +122
70% siswa berada di
bawah kompetensi • Konsisten sebagai salah satu
Membaca 375 minimum
2018 Peringkat: 72 dari 77 negara dengan peringkat hasil
1995 2000 2005 2010 2015 2020
PISA terendah
500
450
+139 +11 71% siswa berada
• Skor PISA yang stagnan dalam
400
Matematika350
5 di bawah kompetensi
minimum
10-15 tahun terakhir
2018 Peringkat: 72 dari 78
1995 2000 2005 2010 2015 2020 • Namun demikian, selisih skor
500 dengan rata- rata skor OECD
450 +101 60% siswa berada di sudah sedikit meningkat
400 bawah kompetensi
Sains minimum
2018 Peringkat: 70 dari 78
1995 2000 2005 2010 2015
2020
2 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
Perundungan 41% siswa Indonesia dilaporkan Hanya 29% siswa Indonesia setuju
Pola pikir untuk
(% siswa; 2018) bahwa ‘kepandaian adalah sesuatu
mengalami perundungan beberapa berkembang
yang bisa berubah banyak’ (vs.
kali dalam sebulan (vs. 23% rata-rata (% siswa; 2018)
OECD) 63% rata-rata OECD)
Siswa yang sering mengalami Siswa dengan pola pikir berkembang
41% perundungan memiliki skor 21 poin memiliki skor 32 poin lebih tinggi
63%
lebih rendah dalam membaca1, dalam membaca1, mengekspresikan
23%
merasa sedih, ketakutan, dan 29% ketakutan terhadap kegagalan
kurang puas dengan hidupnya. yang lebih rendah,
lebih termotivasi dan ambisius,
Mereka juga memiliki menjadikan
kecenderungan membolos sekolah pendidikan sebagai hal yang
penting
Pokok-pokok Kebijakan Merdeka Belajar
Rencana Peraturan
Ujian Sekolah
Ujian Nasional Pelaksanaan Penerimaan
Berstandar
(UN) Pembelajaran Peserta Didik Baru
Nasional (USBN)
(RPP) (PPDB) Zonasi
Apa itu Asesmen Nasional?
Asesmen Nasional
PERUBAHAN UJIAN NASIONAL (UN)
Hasil belajar
Survei Karakter sosial-emosional
Kelas 5, 8, 11
Survei Karakteristik
input dan
Guru Lingkungan proses
Belajar pembelajaran
Kepala Sekolah
177
Asesmen Nasional
17
Tujuan
Asesmen Nasional
17
9
Asesmen untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
180
Asesmen Nasional sebagai penunjuk arah tujuan dan
praktik pembelajaran
181
Asesmen Nasional memberi gambaran tentang karakteristik
esensial sebuah sekolah yang efektif
182
Asesmen Nasional untuk memotret mutu sekolah
Mutu sekolah meliputi: mutu input, proses, dan hasil belajar yang
mencerminkan kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan
komprehensif bagi manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.
183
Hasil Asesmen Nasional
Asesmen nasional dilakukan untuk menghasilkan informasi
untuk perbaikan kualitas pembelajaran, yang kemudian
diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.
185
Pelaksanaan Asesmen Nasional dikoordinasi oleh Kemendikbud bekerja
sama dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil dan Kantor Kemenag.
14
ALOKASI WAKTU
190
Hasil Asesmen Nasional 2021 digunakan sebagai (1) pemetaan awal (baseline)
mutu sistem, serta (2) penyetaraan hasil belajar bagi peserta didik program
kesetaraan.
192
Kompetensi: Kompetensi
Konten untuk
Literasi untuk
membangun
Membaca menguasai
kompetensi
dan Numerasi konten
literasi membaca 30 40 20 10
180
245 250
Bilangan
163 212 Sekolah
247
Aljabar
Nasional
188 226 253
Geometri dan Pengukuran Kab/Kota
167 244 251
Data dan ketidakpastian
100 200 300
Skor Asesmen Kompetensi Minimum
CONTOH
196
PELAPORAN HASIL AKM
Hasil AKM dilaporkan dalam empat kelompok yang
menggambarkan tingkat kompetensi yang berbeda.
Dasar
Murid mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat
interpretasi sederhana.
Cakap
Murid mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks; mampu membuat
simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks
Mahir
Murid mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara
penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks
Tingkat Kompetensi Numerasi
Perlu Intervensi Khusus
Murid hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas. Murid menunjukkan penguasaan
konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas.
Dasar
Murid memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung,
konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah matematika sederhana
yang rutin..
Cakap
Murid mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih
beragam
Mahir
Murid mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin berdasarkan konsep
matematika yang dimilikinya.
Hasil AKM untuk strategi membangun kompetensi: Implikasi pembelajaran lintas matapelajaran
Contoh guru olahraga memberikan bacaan mengenai aturan penentuan pemenang klasemen sepak bola
Perlu Intervensi Khusus. Siswa hanya memiliki Siswa diberikan beberapa contoh hasil yang lengkap, kemudian
pengetahuan matematika yang terbatas. Siswa siswa diminta menjabarkan nilai setiap tim dalam satu group
menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan dan menentukan pemenangnya.
keterampilan komputasi yang terbatas.
Dasar/Minimal: Siswa memiliki keterampilan dasar matematika: Siswa diberikan contoh hasil pertandingan satu group yang
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar rumpang dan kondisi pemenang, siswa diminta menjabarkan
terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang tersebut.
matematika sederhana yang rutin.
Cakap/Baik: Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan Siswa diberikan hasil pertandingan dua group yang rumpang serta
matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam. kondisi pertandingan babak selanjutnya. Siswa diminta menjabarkan
kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang.
Mahir. Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah Siswa diminta mengestimasi kemungkinan pemenang di babak
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika yang selanjutnya berdasarkan hasil pertandingan empat group di
dimilikinya. babak sebelumnya.
Hasil AKM untuk strategi penguasaan konten: Implikasi pembelajaran lintas matapelajaran
Contoh guru fisika melakukan aktivitas percobaan dan siswa akan melakukan pencatatan data, penyajian data,
melakukan interpretasi serta menarik kesimpulan hasil percobaan.
Perlu Intervensi Khusus. Siswa hanya memiliki pengetahuan Siswa diberikan beberapa contoh hasil yang lengkap,
matematika yang terbatas. Siswa menunjukkan penguasaan konsep kemudian siswa diminta menjabarkan nilai setiap tim dalam
yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas. satu group dan menentukan pemenangnya.
Minimal/Dasar Siswa memiliki keterampilan dasar matematika: Siswa diberikan contoh-contoh cara menyajikan data untuk
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep menuangkan data hasil catatannya ke dalam bentuk penyajian
dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan yang tepat dan akurat. Interpretasi holistic mengenai data
masalah matematika sederhana yang rutin. sebelum menarik kesimpulan dilakukan dalam diskusi
bersama
Siswa selain menginterpretasi data hasil catatannya diminta pula
Baik/Cakap Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan
membandingkan datanya dengan data kelompok lainnya kemudian
matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
membuat simpulan umum hasil penelitian dalam satu kelas. Siswa
dibimbing dalam menjustifikasi data yang sifatnya anomali
Mahir Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah Siswa diminta membandingkan data dirinya, data kelompok
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika lainnya dan data dari jurnal ilmiah yang relevan kemudian
yang dimilikinya. membuat generalisasi hasil percobaan yang dilakukan dengan
menyandingkan beragam data.
Pemerintah Menyediakan AKM Kelas untuk Membantu Guru
Melakukan Diagnosa di Level Individu Murid
AKM Nasional tidak melaporkan di tingkat individu murid. Diagnosa hasil belajar setiap murid dapat
didiagnosa oleh guru menggunakan AKM Kelas.
Hasil AKM Kelas digunakan untuk merancang pembelajaran yang menyesuaikan tingkat kompetensi
murid (teaching at the right level)
AKM Kelas bebas diakses oleh guru di semua sekolah
202
MODEL PEMBELAJARAN MELATIHKAN AKM
membuat simpulan,
membangun representasi,
menganalisis, dan
211
HOTS
• Pertanyaan 3 + 5 = … LOTS
• Pertanyaan 8 = … + …+ …. HOTS
212
TENTUKAN BENAR ATAU SALAH
NO PERNYATAAN B/S
1 Diskusi dan berdebat untuk uji nyali
2 Membuat peta konsep melatih berpikir kritis
3 Presentasi dan meyajikan data melatih komunikasi
4 Eksperimen berbasis inkuiry melatih berpikir kritis
5 Adu argument sampai seru untuk melatih pemahaman
6 Menggunakan analogi mengembangkan imajinasi anak
7 Demonstrasi dan simulasi untuk melatih bermain peran
8 Karya kunjung ke kelompok lain untuk melatih kebersamaan
9 Memberikan permasalahan untuk dipecahkan melatih ingatan
10 Membuat dan memilih pertanyaan terbaik termasuk metakognitif
213
Pembelajaran HOTS
1. Membuat peta konsep (Concept map)
2. Peta Pikiran (Mind map)
3. Mengajukan pertanyaan
4. Menyusun buku harian/jurnal pembelajaran
5. Pembelajaran kolaboratif berbasis TI
6. Menggunakan analogi
7. Eksperimen berbasis inkuiri
8. Diskusi, Debat, Adu argument, Mengkaji
9. Penelitian, percobaan, demonstrasi,
10. Presentasi, Menyajikan data, Karya kujung
11. Dll.
214
Penyusunan Soal HOTS
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2019
Tujuan Penyempurnaan Panduan
Memberikan informasi lebih spesifik
masing-masing mapel
1 Latar Belakang
2 Konsep Dasar
Pengembangan Soal
3 HOTS Mapel
4 Strategi Implementasi
5 Lampiran
Latar Belakang
Tantangan Revolusi Industri 4.0
Era Disrupsi
Dalam sebuah legenda di Eropa, diceritakan bahwa seorang bayi manusia dapat hidup dan dibesarkan oleh
serigala. Apakah Anda yakin bahwa cerita itu mungkin terjadi? Berikan bukti untuk mendukung
argumen Anda!
Transfer Konsep
Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Barat Prov. NTB setiap tahun
diperkirakan terus meningkat secara signifikan. Berikut disajikan piramida
jumlah penduduk menurut kelompok umur tahun 2015 dan 2016.
Transfer Konsep
BKKBN (2016) mengelompokkan pertumbuhan penduduk menurut umur sebagai berikut.
0–4 Balita
5 – 19 Usia Sekolah
20 – 54 Dewasa
>55 Lansia
Sumber: BKKBN Tahun 2016
Dimensi Metakognitif
Soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, menggambarkan
kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda tidak
sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja.
02 Literasi Digital
Penyusunan Soal
03 Motivasi Kerja HOTS
04 Gaya Berpikir
05 Kreativitas
Konten Bab III
Bab III berisi uraian secara rinci dan teknis serta dilengkapi dengan contoh-
contoh, bagaimana langkah menyusun soal HOTS sebagaimana diuraikan
dalam Bab II. Fakta empirik di lapangan:
02 Analisis KD
03 Contoh Stimulus
05 Menyusun Kisi-kisi
Hasil Review
Pertanyaan 1. KOMODO
Jawabannya:
2,5 cm
2,5 sentimeter
Apakah kamu tahu komodo?
Komodo salah satu hewan yang sangat besar. Ia tinggal
di Pulau Komodo. Pulau Komodo ada di Indonesia.
Komodo mempunyai gigi yang panjang. Panjang gigi Kompetensi : Menemukan informasi
komodo lebih kurang 2,5 sentimeter. Jumlah gigi
komodo ada sekitar 60 buah. Lidah komodo juga
panjang dan bercabang. Fungsi lidah komodo untuk
mencium bau mangsa. Komodo dikenal sebagai kadal
yang paling besar di Bumi. Itu karena berat badan
komodo bisa sampai 200 kilogram.
Coba bayangkan bagaimana enaknya kalau kita bisa A. Mereka menggunakan argumen yang berbeda untuk
“bertelekomunikasi”1 dgn tempat bekerja menggunakan jalan raya mencapai kesimpulan umum yang sama.
elektronik, dengan semua pekerjaan dilakukan di komputer atau B. Mereka ditulis dengan gaya yang sama, tetapi tentang
melalui telepon! Tidak perlu lagi berdesak-desakan di dlm bis atau topik yang sama sekali berbeda.
kereta api atau membuang waktu berjam-jam di jalan dari dan ke
C. Mereka mengutarakan pandangan umum yang sama,
tempat kerja. Kamu bisa bekerja dimana pun kamu mau – coba
bayangkan semua kesempatan kerja yg dapat terbuka dgn cara ini! tetapi mencapai kesimpulan yang berbeda.
Molly D. Mereka mengutarakan pandangan yang berlawanan
Kehancuran Sedang dalam Proses mengenai topik yang sama.
Indonesia 34,2 %
Malaysia 57,7 %
B.
Singapore 91,3 %
C. Internasional 52,7 %
D.
Literasi Matematika
Berdasarkan uraian di atas, bu
Ani membayar ke kasir sebesar
….
A. Rp240.000
B. Rp120.000
1. Bu Ani melihat promo pakaian C. Rp100.000
besar-besaran di butik pakaian. D. Rp 80.000
Salah satu baju terdapat promo
dengan diskon 50% + 20%. Bu 1) 50% dari Rp600.000 = Rp300.000
Ani menanyakan ke Penjaga stan, 2) 20% dari Rp300.000 = Rp60.000
berapa harganya? Penjaga stan
menjawab Rp.600.000. Bu Ani membayar ke kasir sebesar
= Rp300.000 – Rp60.000 = Rp240.000
Kompetensi apakah?
2. Perhatikan berikut ini! Tentukanlah benar atau salah pernyataan berikut:
a. Besar diskon di Butik A lebih besar daripada
Butik A
diskon di Butik B (B/S)
b. Barang dengan harga yang sama menjadi
lebih murah di Butik A (B/S)
c. Jika memiliki uang Rp.100.000 dapat membeli
Butik B 3 barang di butik A dan B