Anda di halaman 1dari 255

WORKSHOP

PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN

Iis Suryani , S.Pd. M.Pd.

TIM PENGEMBANG KURIKULUM PROVINSI JAWA BARAT 1


Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan Kompetensi
kurikulum

Isi dan Bahan Materi

Cara Proses

Pengaturan Penilaian
Click to edit Master title style
Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022
Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Surat Edaran 14 Tahun 2019
Permendikbud No 22 Tahun 2016
Permendikbud No 20 Tahun 2016
Permendikbud No 103 Tahun 2014
Permendikbud No 54 Tahun 2013 Permendikbud No 65 Tahun 2013

Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022


Permendikbudristek No. 16 20 Tahun 2022 Surat Edaran No. 1 Tahun 2021
Permendikbud No. 36 Tahun 2018 Surat Edaran No. 4 Tahun 2020
Permendikbud No 21 Tahun 2016 Permendikbud No 43 Tahun 2019
Permendikbud No 59 Tahun 2014 Permendikbud No 23 Tahun 2016
Permendikbud No 64 Tahun 2013 Permendikbud No 53 Tahun 2015
Permendikbud No 104 Tahun 2014
Permendikbud No 66 Tahun 2013
MENGAMATI, MENANYA,
5M MENGUMPULKAN INFORMASI,
MENALAR, MENGOMUNIKASIKAN

1. SEBAGAI PENDEKATAN
2. SEBAGAI MODEL/METODE
3. SEBAGAI SKILL/
KETERAMPILAN/KECAKAPAN
SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Bloom Direvisi Dave Sympson


Krathwohl Anderson Dyers

Imitasi Persepsi,Kesiapan,
Menerima Mengingat Mengamati Meniru

merespon Memahami Menanya Manipulasi Membiasakan

Menghargai Menerapkan Mencoba Presisi Mahir

Menghayati Menganalisis Menalar Artikulasi Alami

Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Naturalisasi Orsinil

Mencipta Mencipta 6
Proses Kognitif Level Kognitif
Pertanyaan yang menuntut:
Mengingat (C1)
Rendah L1 LOTS
Memahami (C2)

Menerapkan (C3) Sedang L2 MOTS


Menganalisis (C4)
Mengevaluasi (C5) Tinggi L3 HOTS
Mengkreasi (C6)
KEMAMPUAN KOGNITIF
KATEGORI DESKRIPSI
Mengingat Menyajikan fakta dari ingatan (mengenal fakta penting/recognizing/identifying; memanggil/
(Remember) recalling/retrieving)
Memahami Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri (interpretasi/interpreting/clarifying,
(Understand) memberi contoh/illustrating, mengklasifikasi/clasifyimg/categorizing, meringkas/summarizing/
abstracting, menyimpulkan/concluding/extrapolating/interpolating, predicting,
membandingkan/comparing/contrasting/mapping/matching, menjelaskan/constructing model e.g.
cause-effect)

Menerapkan melaksanakan (executing/), menggunakan prosedur (implementing) untuk suatu situasi baru
(Apply) (melakukan, menerapkan)
Menganalisis Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting (differentiating/
(Analyze) discriminating/focusing/selecting), menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding
coherence/integrating/ outlining/structuring), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis
(attributing/deconstructing)

Mengevaluasi Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta HO


(Evaluate) (checking/coordinating/detecting/monitoring/testing), menilai metode mana yang paling sesuai untuk
menyelesaikan masalah (critiquing/judging) TS

Mencipta (Create) Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian (planning/designing),


mengembangkan produk baru (producing/constructing)
PERMASALAHAN SAMPAH
NO URAIAN MATERI PROSES
KOGNITIF
1 Sampah memang masih menjadi persoalan kompleks yang belum bisa sepenuhnya dan
jumlah sampah diperkirakan terus meningkat dari tahun ke tahun C1, Mengingat
2 Setelah didirikan TPA memicu persoalan baru, bahu tidak sedap, udara berasap, dan tidak
sdikit masyarakat sekitarnya yang terjangkit berbagai penyakit. C4, Menganalisis
3 Masyarakat kota beruntung memiliki petugas sampah sehingga lingkungan tampak bersih.
Berbeda dengan masyarakat desa yang membuang sampah di sekitar rumah sehingga C5, Mengevaluasi
tampak kumuh.
4 Jika sampah tidak dapat diolah, perlu ada upaya mengurangi dengan cara menimbun dalam
tanah atau membakar dalam lubang tanah kemudian ditutup tanah. C6, Megkreasi
5 Ada sebagian penduduk yang pekerjaannya memilah, memilih sampah, kemudian
dimasukkan ke dalam tempat sesuai dengan jenis sampahnya.
C2, Memahami
6 Sampah sebaiknya jangan dibakar di tempat sembarang dapat menyebabkan masalah buruk
bagi masyarakat
C5, Mengevaluasi
7 Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, segera mengambilnya jika ada sampah
berserakan dapat membuat lingkungan nyaman, bersih, dan menyehatkan.
C3, Menerapkan
TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
PROSES
NO URAIAN MATERI
KOGNITIF
1 Tempat tinggal warga perlu menjaga jarak yang aman dari Tempat Pembuangan Sampah
(TPA) agar tidak terkena dampak yang tidak diinginkan C5, Mengevaluasi
2 Tidak sedikit masyarakat yang tinggal di sekitar TPA mengalami gangguan penyakit, ada
yang sesak nafas, batuk-batuk, penyakit kulit, dan lain sebagainya. C4, Menganalisis
3 Energi panas hasil pembakaran sampah perlu diolah menjadi sumber listrik yang dapat
dimanfaatkan masyarakat sekitarnya. C6, Mengkreasi
4 Agar masyarakat yang tinggal di daerah TPA dapat hidup sehat perlu memperhatikan 3M,
yaitu menjaga jarak, menggunakan, dan makan yang bergizi. C3, Menerapkan
5 Sampah yang menggunung, sebelum dibakar dalam Incenerator perlu dipilah, dipilih, dan
dipisah sesuai jenis sampah dan ditampung dalam container.
C2, Memahami
6 Masyarakat sering menghadang truck sampah akhirnya puluhah truck berhenti di tepi
jalan, sampahnya berserakan dan menimbulkan bau yang menyengat tajam.
C4, Menganalisis
7 Masyarakat yang tinggal di sekitar TPA sangat terampil memilah sampah. Mereka sangat
mengenali karakteristik berbagai jenis sampah sehingga kerjanya cekatan.
C1, Mengingat
PENEGASAN
Memicu pikiran untuk memanggil informasi
Mengingat : yg tersimpan dalam memori jangka panjang;
merecall; hafalan.
Memicu pikiran untuk membedakan,
Memahami : mengklasifikasi, mengkategorikan,
mengelompokkan, menafsirkan.

Menerapkan : Memicu pikiran untuk menggunakan prinsip,


kaidah, aturan, rumus, regulasi dalam
konteks.
PENEGASAN
Memicu pikiran menghubung- hubungkan
Menganalisis  antarkonsep untuk
memecahkan masalah.
Memicu pikiran membandingkan sesuatu
dengan kriteria, standar, ukuran untuk
Mengevaluasi  membuat petimbangan & keputusan.
Membuat penilaian, keputusan berdasarkan
kriteria dan standar.

Memicu pikiran membentuk gagasan


Mengkreasi  baru, ide baru desain baru,
rekomendasi baru dan produk baru.
Dimensi Pengetahuan
Simbol, lambang, nama orang, pristiwa sejarah, bumi, langit,
1. Faktual
matahari, dll.

2. Konseptual Pengertian, konsep, rumus, definisi, teori evoluasi, rotasi


bumi, dll

Teknik, cara, algoritma, langkah-langkah, prosedur, proses.


3. Prosedural

Kemampuan menggunakan ketiga dimensi sebelumnya


4. Metakogntif Mengontrol cara belajar, learn how to learn
Pemanfaatan ilmu dalam kehidupan sehari-hari, dampak
dalam kehidupan sehari-hari

Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) 14


KETERAMPILAN ABAD 21*
Baca dan
Tulis

Nasionalis Berpikir
me kritis
Budaya dan
Numerasi
Kewargaan

Religiosit
Integritas
as
KUALITAS LITERASI Kolabora
KARAKTER KOMPETENSI Kreatif
tif

Finansial Sains
Gotong Kemandi
Royong rian
Komunikatif
Digital

* Forum Ekonomi Dunia, 2015


4 C ABAD KE 21
• CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK): PROSES KONSEPTUALISASI, MENERAPKAN,
MENGANALISIS, DAN MENGEVALUASI MELALUI PROSES BERPIKIR DEDUKTIF DAN
INDUKTIF (sintesis dari Scriven dan Paul, 1984; Facione, dkk., 1995; Scheffer dan
Rubenfield, 2000).
• CREATIVITY (KREATIVITAS): KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN SOLUSI, IDE, KONSEP,
TEORI, PROSEDUR, PRODUK. INOVASI ADALAH BENTUK KREATIVITAS (sintesis antara
Fullan, 2013 dan OECD, 2014)
• COLLABORATION (KERJASAMA): KEMAMPUAN KERJASAMA DALAM KELOMPOK BAIK
TATAP MUKA ATAU MELALUI KOMUNIKASI DUNIA MAYA UNTUK MEMECAHKAN
MASALAH, MENYELESAIKAN KONFLIK, MEMBUAT KEPUTUSAN, DAN NEGOSIASI
UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERTENTU (sintesis antara Lai, 2011 dan Dede, 2010)
• COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI): KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN
PIKIRANATAU PANDANGAN DAN HASIL LAIN DALAM BENTUK LISAN, TULISAN,
MENGGUNAKAN IT, DAN KEMAMPUAN MENDENGAR, KEMAMPUAN MEMAHAMI
PESAN (revisi dari Fullan, 2013, Canada, 2014)
Implementasi dalam penyusunan RPP
Literasi
4 C dan 5 M
4C 5M
CRITICAL THINKING - MENGAMATI (DEDUKTIF, INDUKTIF,ANALISIS)
- MENGANALISIS - MENANYA (DEDUKTIF, INDUKTIF, ANALISIS,
- MENGEVALUASI EVLUASI, KONSEPTUALISASI)
- MENERAPKAN - MENGOLAH INFORMASI/MENALAR (ANALISI, EVALUASI,
- KONSEPTUALISASI MENERAPKAN, KONSEPTUALISASI)

CREATIVITY : - MENANYA (SOLUSI, IDE, KONSEP, PROSEDUR)


- MENGEMBANGKAN SOLUSI BARU - MENGOLAH INFORMASI/MENALAR (IDE,
- MENGEMBANGKAN IDE BARU KONSEP, PRODUK, KERJASAMA)
- MENGEMBANGKAN KONSEP, TEORI BARU - MENGOMUNIKASI (BENTUK BARU KOMUNIKASI)
- MENGEMBANGKAN PROSEDUR BARU
- MENGEMBANGKAN PRODUK BARU

COLLABORATION: - MENGAMATI (KERJA KELOMPOK)


- KERJASAMA KELOMPOK - MENANYA (KEGIATAN KELOMPOK)
- MENYELESAIKAN KONFLIK - MENGUMPULKAN INFORMASI (KERJASAMA,
- MEMBUAT KEPUTUSAN MEMBUAT KEPUTUSAN BERSAMA)
- BERNEGOSIASI - MENGOLAH INFORMASI (KERJA KELOMPOK)
- MENGOMUNIKASI (MENENTUKAN FORMAT
DAN JENIS DALAM KERJA KELOMPOK)

COMMUNICATION: - MENANYA
- MENGEMUKAKAN PENDAPAT/PIKIRAN - MENGAMATI
- KEMAMPUAN MENDENGAR - MENGUMPULKAN INFORMASI
-KEMAMPUAN MEMAHAMI PESAN - MENGOLAH INFORMASI/MENALAR
- MENGOMUNIKASIKAN
4 C dan HOTS
4C HOTS
CRITICAL THINKING: MENGANALISIS MENGANALISIS
MENGEVALUASI MENGEVALUASI
MENERAPKAN
KONSEPTUALISASI
BERPIKIR DEDUKTIF ATAU INDUKTIF

CREATIVITY : - MENGEMBANGKAN SOLUSI BARU MENCIPTA: - MERENCANAKAN


- MENGEMBANGKAN IDE BARU - HIPOTESIS (BARU)
- MENGEMBANGKAN KONSEP, TEORI BARU - KONSEP, TEORI
- MENGEMBANGKAN PROSEDUR BARU - PROSEDUR
- MENGEMBANGKAN PRODUK BARU - MENGHASILKAN PRODUK

COLLABORATION: - KERJASAMA KELOMPOK MASUK DALAM SIKAP BERAGAMA DAN KETRAMPILAN


- MENYELESAIKAN KONFLIK SOSIAL
- MEMBUAT KEPUTUSAN
- BERNEGOSIASI
COMMUNICATION: - MENGEMUKAKAN PENDAPAT/PIKIRAN MASUK DALAM SIKAP BERAGAMA DAN KETRAMPILAN
- KEMAMPUAN MENDENGAR SOSIAL
-KEMAMPUAN MEMAHAMI PESAN
4 C- HOTS – 5M

4C HOTS 5M
CRITICAL THINKING MENGANALISIS MENGAMATI
MENGEVALUASI MENANYA
MENGOLAH INFORMASI

CREATIVE MENCIPTA MENANYA


MENGOLAH INFORMASI
MENGOMUNIKASI
COLLABORATION SIKAP BERAGAMA DAN SOSIAL MENGAMATI
MENANYA
MENGUMPULKAN INFORMASI
MENGOLAH INFORMASI
MENGOMUNIKASI
COMMUNICATION SIKAP BERAGAMA DAN SOSIAL MENGAMATI
MENANYA
MENGUMPULKAN INFORMASI
MENGOLAH INFORMASI
MENGOMUNIKASI
JENIS HASIL BELAJAR BERDASARKAN
KURIKULUM 2013
• PENGETAHUAN (FAKTA, KONSEP, TEORI, PROSEDUR, METAKOGNITIF)
• SIKAP RELIGIUS DAN SIKAP SOSIAL
• KETRAMPILAN BERPIKIR (KETRAMPILAN ABSTRAK) (MENGINGAT, MEMAHAMI,
MENERAPKAN, MENGANALISIS, MENGEVALUASI, MENCIPTA)
• KETRAMPILAN KONKRIT (KINESTETIK/PSIKOMOTORIK) (MENIRU GERAKAN,
MEMAHIRKAN GERAKAN, MENGOPTIMALKAN GERAKAN, MENGEMBANGKAN
GERAKAN ALAMI, MENGEMBANGKAN ORISINALITAS/KEKHASAN
• KEMAMPUAN BELAJAR (MERUMUSKAN MASALAH, MENGUMPULKAN INFORMASI,
MENGOLAH INFORMASI (MEREKONSTRUKSI/MENALAR), BERKOMUNIKASI)
(LISAN, TULISAN, MIMIK, DESIGN, NON-VERBAL LAIN)
KETERKAITAN PENGETAHUAN DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF,
AFEKTIF, PSIKOMOTOR, KEMAMPUAN BELAJAR

PENGETAHUAN BARU
KEMAMPUAN KOGNITIF (HOTS)

NILAI, SIKAP, KEBIASAAN KARAKTER

PENGET
AHUAN KETRAMPILAN
KETRAMPILAN
KINESTETIK/ ORISINAL
PSIKOMOTORIK

KEMAMPUAN KEBIASAAN BELAJAR


BELAJAR
23

Permasalahan apa yang dihadapi siswa pada saat ini?

Apa yang mereka siapkan untuk menghadapi hari esok?

Bagaimana untuk 5, 10, 15 or 20 tahun kedepan…


24

Dapatkah Ibu/Bapak bayangkan...


Pekerjaan apa yang akan mereka dapatkan untuk kehidupan mereka di masa yang akan
datang?
Apakah anak didik kita siap untuk itu?
25

Mengapa Cara Mengajar Harus Berubah

Karena dunia sangat cepat berubah


26
27
28
COLLABORATIF LEARNING

2021

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
A
Definisi Pembelajaran
Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif merupakan model
pembelajaran yang menerapkan paradigma baru
dalam teori-teori belajar

B Pembelajaran digambarkan Sebagai model pembelajaran dengan


menumbuhkan Para siswa untuk beker-ja sama dalam kelompok-
Kelompok yang kecil untuk mencapai tujuan yang sama

Pendekatan kolaboratif bertujuan agar siswa dapat mem-


bangun Pengetahuannya melalui dialog,saling berbagi in-
C formasi sesama Siswa dan guru sehingga siswa dapat
meningkatkan kemampuan mental pada tingkat tinggi
.

Model tersebut mengembangkan


D Sharing of information di antara siswa
Hal yang perlu diperhatikan

 Para Siswa bekerja sama menyelesaikan masalah yang sama


 Bukan bekerja secara individual menyelesaikan bagian-bagian
yang terpisah dari masalah-Masalah tersebut
• Para Siswa bekerja sama membangun pemahaman dan konsep yang
sama menyelesaikan setiap bagian dari masalah atau tugas tersebut
• Para Anggota kelompok dituntut untuk belajar secara interaktif
sehingga pembelajaran jadi efisien
• Para Ahli berpendapat bahwa berfikir bukan saja memanipulasi
objek-Objek mental melainkan juga interaksi dengan orang lain
dan dengan lingkungan
MODEL PEMBELAJARAN
35

• Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang


memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan
kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito,
1989)
Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal
36

sebagai berikut.
1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut
kategori Faktual, Konseptual, Prosedural, dan
Metakognitif.
2. Pada pengetahuan Faktual dan Konseptual dapat dipilih
Discovery learning, Inquiry learning,
sedangkan pada pengetahuan Prosedural dan
Metakognitif dapat dipilih Discovery learning,Project
based learning dan Problem based learning.
Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-2 berikut.
37

1. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan


kompetensi dasar dari KI-4.
Pada keterampilan Abstrak & keterampilan Konkrit dapat dipilih
Discovery learning, Inquiry learning, Problem based learning,
dan Project based learning
2. Pemilihan ketiga model tersebut mempertimbangkan sikap yang
dikembangkan, baik sikap religius (KI-1) maupun sikap social
(KI-2)
MEMILIH MODEL PEMBELAJARAN
KD 3
38
KD 4 MODEL PEMBELAJARAN

Faktual Abstrak Inquiry, Discovery,


Faktual Konkret Inquiry, Discovery,
Konseptual Abstrak Inquiry, Discovery,
Konseptual Konkret Inquiry, Discovery,
Prosedural/ Abstrak Discovery, Problem Based /
Metakognitif Discovery,Project
Prosedural Projek, Problem /
Konkret
Metakognitif Discovery , Project
MEMILIH MODEL
KD 39
3 KD 4 MODEL PEMBELAJARAN

Faktual Abstrak Inquiry, Discovery,


Faktual Konkret Inquiry, Discovery,

Konseptual Abstrak Inquiry, Discovery,

Konseptual Konkret Inquiry, Discovery,

Prosedural Abstrak DiscoveryLearning,


Problem Based Learning
Prosedural Konkret Project Based Learning,
Problem Based Learning

Metakognitif Abstrak Discovery Learning,


Project Based Learning

Metakognitif Konkret Discovery Learning,


Project Based Learning
MEMILIH MODEL
MODEL PEMBELAJARAN

NO INDIKATOR 40
INQUIRY DISCOVERY PROBLEM BASED PROJECT BASED TEACHING
FACTORY PBT/PBET
LEARNING LEARNING LEARNING LEARNING
(TEFA)
1 Analisis KD3: Faktual KD3: Konseptual KD3: Prosedural KD3: Prosedural KD3: Prosedural KD3: Prosedural
KD3 & KD4 KD4: Abstrak/ KD4: Abstrak/ KD4: Abstrak KD4: Konkret KD4: Konkret KD4: Konkret
Konkret Konkret

2 Konteks Masalah yg Masalah baru Masalah yg sudah Masalah baru Masalah baru Masalah baru
Masalah sudah ada ada, masalah nyata

3 Tujuan Berpikir kritis Berpikir kreatif Berpikir kritis Berpikir kreatif Berpikir kreatif Berpikir kreatif
Utama dan inovatif dan inovatif dan inovatif dan inovatif
Pembljrn

4 Produk Menemukan Ada Produk Ada Produk Ada Produk


Konsep/ prinsip Produk masal Ada Jasa
PRAKTIK MEMILIH MODEL
41
Kompetensi
Materi

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR MODEL


3.1 Memahami ruang lingkup biologi 4.1 Menyajikan data tentang
(permasalahan pada berbagai obyek objek dan permasalahan
biologi dan tingkat organisasi biologi pada berbagai
kehidupan) dan prinsip keselamatan tingkatan organisasi Konkret
kerja. kehidupan.

Konseptual
Konseptual Konkret Discovery
Faktual PRAKTIK MEMILIH MODEL
Konseptual
KOMPETENSI
42 DASAR KOMPETENSI DASAR MODEL
3.2 Menganalisis genpa bumi, sabuk bumi, 4.2 Menyajikan data tentang
proses tsunami, dan dampaknya gempa buli, perubahan suhu
terhadap kehidupan ekonomi- social bumi, proses tsunami, dan
masyarakat yang terkena tsunami dampaknya terhadap Konkret
kehidupan ekonomi- social
Metakognitif masyarakat yang terkena
Prosedural tsunami

Faktual Konkret Inquiry

Konseptual Konkret Discovery

Prosedural Konkret PjBL, PBL

Metakognitif Konkret PjBL, PBL


Prosedural PRAKTIK MEMILIH MODEL

KOMPETENSI
43 DASAR KOMPETENSI DASAR MODEL

3.6 Menjelaskan operasi komposisi pada fungsi 4.2 Menyelesaikan masalah yang
dan operasi invers pada fungsi invers serta berkaitan dengan operasi
sifat-sifatnya serta menentukan eksistensinya komposisi dan operasi invers
suatu fungsi Abstrak

Prosedural
Metakognitif

Abstrak
Prosedural
Abstrak PjBL, PBL
Prosedural
Abstrak PjBL, PBL
Metakognitif
PjBL, PBL
Konsep PRAKTIK MEMILIH MODEL
tual
Konseptual
KOMPETENSI
44 DASAR KOMPETENSI DASAR MODEL
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu 4.2 Menyajikan data tentang
Kimia, keselamatan dan keamanan di gempa buli, perubahan suhu
laboratorium, serta peran kimia dalam bumi, proses tsunami, dan
kehidupan dampaknya terhadap Konkret
kehidupan ekonomi- social
masyarakat yang terkena
Prosedural Metakognitif tsunami

Inquiry/
konseptual Konkret Discovery
Konseptual Konkret Inquiry/
Discovery
Prosedural Konkret
PjBL, PBL
Metakognitif Konkret
PjBL, PBL
Mana Yang
Benar

STRATEGI-STRATEGI PENDEKATAN MODEL

PENDEKATAN
MODEL PENDEKATAN
MODEL STRATEGI-
STRATEGI STRATEGI-
STRATEGI
METODE
METODE
METODE
TEKNIK
TEKNIK
TEKNIK
Model Pembelajaran Yang Disarankan

1. Inquiry Learning (IL)


2. Discovery Learning (DL)
3. Problem Based Learning (PBL)
4. Project Based Learning (PjBL)

46
Model Inquiry Learning

Tujuan
• Model ini bertujuan memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi atau eksperimen untuk mencari
jawaban atau menyelesaikankan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah
dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis
dan logis.
47
Model Inquiry Learning

INQUIRY Mengamati
- Menyajikan Fenomena
Menanya
- Melakukan Observasi
- Merumuskan Masalah Mengumpulkan
- Mengajukan Hypotesis data/informasi(Meng-
- Mengumpulkan Data eksperimen/mencoba)
- Menganalisis Data
Mengasosiasi
- Mempresentasikan
Mengomunikasikan
5M Dalam Langkah Inquiry
Langkah-Langkah Mengamati Menanya Mencoba Mengasosiasi Mengomunikasikan
1. Penyajian √
fenomena
2. Melakukan √
observasi
3. Merumuskan √
masalah
4. Mengajukan √
hipotesis
5. Mngumpul kan √
data

6. Menganlisis data √
7. Menyimpulkan √ √

49
Model Inquiry Learning
Bertujuan Melatih berpikir kritis dan logis

KD3  Faktual
Analisis KD KD4  Abstrak/Konkret

Model Konteks Masalah


Sudah ada masalah dalam KD

Pembela-
jaran Pendekatan Saintifik Melatihkan 5 M

Inquiry
Ada 7 Langkah
Learning Sintaks Pembelajaran

1. Membuat peta konsep


Inovasi Pembelajaran 2. Membuat Peta Pikiran
3. Memecahkan masalah
4. Mengajukan pertanyaan
5. Karya kunjung
Contoh sintak model Inquiry
No Sintaks Inquiry Mengamati
1 Menyajikan Fenomena Guru menyajikan fenomena melalui peta/gambar garis Wallace
dan Weber yang berisi tentang keanekaragaman hayati
Indonesia (melanjutkan kegiatan pada bagian pendahuluan).
2 Melakukan observasi • Peserta didik ditugaskan mempelajari hutan hujan tropis,
pesisir dan laut Indonesia melalui pengamatan terhadap
film/gambar dan atau buku bacaan (guru telah menyiapkan
sumber-sumber belajar tersebut).
• Peserta didik ditugaskan membaca persebaran
keanekaragaman hayati Indonesia dari berbagai sumber
informasi (telah ditugaskan untuk membaca dan membawa
bacaan dari rumah).
Contoh sintak model Inquiry
No Sintaks Inquiry Menanya
3 Merumuskan masalah Peserta didik dimotivasi untuk merumuskan masalah:
• Bagaimana hasil identifikasi tentang wilayah penyebaran
keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan garis Walllace
dan garis Weber?
• Bagaimana hasil identifikasi tentang flora dan fauna pada setiap
wilayah penyebaran di Indonesia?
• Bagaimana penyebaran flora dan fauna di Indonesia?
• Bagaimana keunikan hutan hujan tropis?
• Bagaimana keunikan pesisir dan laut Indonesia?
• Bagaimanakah data keanekaragaman hayati di daerah garis Wallace
dan Weber, daerah hutan tropis, daerah pesisir dan laut Indonesia
berdasarkan informasi dari berbagai sumber?
Contoh sintak model Inquiry
No Sintaks Inquiry Menanya
4 Mengajukan Guru menugaskan peserta
hipotesis didik untuk merumuskan
hipotesis bersadarkan
rumusan masalah
Contoh sintak model Inquiry
No Sintaks Inquiry Mengumpulkan Data/Informasi
5 Mengumpulkan data • Peserta didik diminta mengumpulkan data
hasil observasi melalui pengamatan
film/gambar hutan hujan tropis Indonesia,
pesisir dan laut Indonesia untuk mengenal
megabiodiversitas Indonesia.

• Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan


hubungan antara garis Wallace dan Weber
dengan keanekaragaman hayati Indonesia.
Contoh sintak model Inquiry
No Sintaks Inquiry Mengumpulkan Data/Informasi
5 Mengumpulkan data • Peserta didik berdiskusi untuk mengaitkan garis Wallace dan
Weber, posisi geografis Indonesia di garis katulistiwa dengan
megabiodiversitas dan masalah lain yang telah dirumuskan
dan yang telah dijawab peserta didik pada bagian hipotesis.

• Peserta didik berdiskusi tentang hubungan kemelimpahan


keanekaraaman hayati Indonesia untuk menumbuhkan rasa
bangga kepada tanah air dan syukur terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan rasa kagum terhadap keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup.
Contoh sintak model Inquiry
No Sintaks Inquiry Mengasosiasi
6 Menganalisis Data • Peserta didik menganalisis hubungan antara garis Wallace
dan Weber dengan keanekaragaman hayati Indonesia

• Peseta didik menganalisis keterkaitan antara garis Weber


dan Wallace posisi geografis Indonesia di garis
katulistiawa dengan megabiodiversitas dan masalah lain
yang telah dirumuskan dan yang telah dijawab peserta
didik pada bagian hipotesis.

• Peserta didik menganalisis hubungan kemelimpahan


keanekaraaman hayati Indonesia untuk menumbuhkan
rasa bangga kepada tanah air dan syukur terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
Contoh sintak model Inquiry
No Sintaks Inquiry Mengomunikasikan
7 Menyimpulkan Peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang:
• Hasil identifikasi tentang wilayah penyebaran
keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan garis
Walllace dan garis Weber.
• Hasil identifikasi tentang flora dan fauna pada setiap wilayah
penyebaran di Indonesia.
• Penyebaran flora dan fauna di Indonesia.
• Keunikan hutan hujan tropis.
• Keunikan pesisir dan laut Indonesia.
• Data keanekaragaman hayati di daerah garis Wallace dan
Weber, daerah hutan tropis, daerah pesisir dan laut
Indonesia.
Model Dicovery Learning
Tujuan
• Model pembelajaran ini bertujuan mengarahkan peserta
didik untuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui
proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan,
• Mendorong peserta didik untuk dapat mengidentifikasi apa
yang ingin diketahui, mencari informasi sendiri,
mengorgansasi atau mengkonstrukt apa yang diketahui
• Penggunaan proses mental peserta didik untuk menemukan
beberapa konsep dan prinsip.
58
Model Dicovery Learning

Mengamati
DISCOVERY LEARNING
- Stimulation (pemberian Stimulus) Menanya
- Problem Statement (Identifikasi
masalah) Mengumpulkan
- Data Collecting (mengumpulkan
data) data/informasi
- Data Processing (Mengolah Data)
- Verification (Menguji Hasil) Mengasosiasi
- Generalization (Menyimpulkan)
Mengomunikasikan
5M Dalam Model Discovery
Langkah - Langkah Menga Menanya Mencoba Menga Mengomu
mati sosiasi nikasikan
1. Stimulation √ √
Pemberian Stimulus
2. Problem Satatement √ √ √
(Identifikasi Masalah)
3. Data Callecting √
Mengumpulkan Data
4. Data Processing √
Mengolah Data
5. Verification √
Menguji Hasil
6. Generalization √ √
Menyimpulkan
60
Model Discovery Learning
Bertujuan Melatih berpikir kreatif dan
inovatif

KD3  Konseptual
Analisis KD KD4  Abstrak/Konkret

Model Belum ada masalah dalam KD.


Konteks Masalah
Pembela Guru membuat masalah baru

jaran
Melatihkan 5 M
Discovery Pendekatan Saintifik
Learning Ada 6 Langkah
Sintaks Pembelajaran

1. Membuat peta konsep


Inovasi Pembelajaran 2. Membuat Peta Pikiran
3. Memecahkan masalah
4. Mengajukan pertanyaan
5. Karya kunjung, dll
Model Problem Based Learning
Tujuan
• Merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Langkah pembelajaran
1. Mengorientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
4. Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
5. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

62
MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING Mengamati


- Mengorientasi peserta didik pada
masalah Menanya
- Mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran Mengumpulkan
- Membimbing Penyelidikan Mandiri
- Mengembangkan dan Menyajikan Karya data/informasi
- Analisis dan Evaluasi
Mengasosiasi
Mengomunikasikan
5M Dalam Problem Based Learning
Langkah - Langkah Mengamati Menanya Mencoba Mengaso Mengomuni
siasi kasikan
1. Orientasi masalah √ √ √
2. Pengorganisasi √
an Kegiatan
3. Bimbingan √
Penyelidikan
4. Mengembangkan √
dan Menyajikan
Hasil
5. Analisis dan √
Pemecahan Masalah

64
Model Problem Based Learning
Bertujuan Melatih berpikir kritis dan logis

KD3  Prosedural
Analisis KD KD4  Abstrak
Model
Sudah ada masalah dalam KD.
Pembela Konteks Masalah Masalah autentik, kontekstual
jaran
Problem Pendekatan Saintifik
Melatihkan 5 M

Based
Learning Sintaks Pembelajaran Ada 5 Langkah

1. Membuat peta konsep


Inovasi Pembelajaran 2. Membuat Peta Pikiran
3. Memecahkan masalah
4. Mengajukan pertanyaan
5. Karya kunjung, dll
Model Project Based Learning (Lucas)
Tujuan
• Pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan
peserta didik dalam melakukan insvestigasi, membimbing peserta didik dalam
sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam
kurikulum,
• Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi)
dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan
eksperimen secara kolaboratif.
Langkah pembelajaran
1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
2. Mendesain perencanaan proyek
3. Menyusun Jadwal
4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
5. Menguji hasil
6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman 66
MODEL PEMBELAJARAN

PROJECT BASED LEARNING


- Essential question Mengamati
- Designing Project Plan Menanya
- Creating Schedule Mengumpulkan
- Monitor the progress data/informasi

- Assess the outcome Mengasosiasi

- Evaluate the experience Mengomunikasikan


5M Dalam Model Project Based Learning
Langkah-Langkah Mengamati Menanya Mencoba Mengaso Mengomuni
siasi kasikan
1. Menyiapkan pertanyaan √ √
atau penugasan proyek

2. Mendesain perencanaan √
proyek

3. Menyusun Jadwal √
4. Memonitor kegiatan dan √
perkembangan proyek

5. Menguji hasil √
6. Mengevaluasi √ √
kegiatan/pengalaman
68
Model Project Based Learning
Bertujuan Melatih berpikir kreatif dan
inovatif

KD3  Prosedural
Analisis KD KD4  Konkret
Model
Belum ada masalah dalam KD.
Pembela Konteks Masalah Guru membuat masalah baru
jaran
Project Pendekatan Saintifik
Melatihkan 5 M

Based
Learning Sintaks Pembelajaran Ada 6 Langkah

1. Membuat peta konsep


Inovasi Pembelajaran 2. Membuat Peta Pikiran
3. Memecahkan masalah
4. Mengajukan pertanyaan
5. Karya kunjung, dll
MODEL PjBL (Laboy-Rush)
MODEL PEMBELAJARAN

PROJECT BASED LEARNING


(Laboy-Rush) Mengamati
- Reflektion Menanya
- Research Mengumpulkan
- Dyscovery data/informasi
- Aplication Mengasosiasi
- Comunication Mengomunikasikan
MODEL PjBL (Laboy-Rush)
PEMBELAJARAN
BERBASIS PROJEK
DENGAN PENDEKATAN
STEM
Inspirasi

“Kita tidak bisa memecahkan masalah, sama dengan ketika kita


membuatnya” (Albert Einstein)

“Saat ini kita sedang mempersiapkan siswa untuk pekerjaan yang belum
ada, menggunakan tehnologi yang belum diciptakan, untuk masalahnya
yang bahkan kita sendiri belum tahu” (R. Riley, Former Secretary of
Education,USA)
Mengapa STEM penting?

Transformasi proses Tantangan teknologi


pendidikan Campos et. All, 2000
Campos et. All, 2000

Kunci dalam
Peningkatan kemahiran
pemahaman saintifik kemajuan dan inovasi
Bao et. All, 2009. Watt et. All, 2007

Pengembangan SDM
Kuenz, 2008.

Penting untuk kesejahteraan


Sanders, 2009
Profil Tenaga Kerja Global
Trend dalam pendidikan
• Meningkatnya proses pembelajaran yang bersifat kontekstual dan
aktifitas “hands-on”
• Penilaian masih cenderung konvensional
• Tidak ada pengukuran khusus untuk pencapaian yang rendah pada IPA
dan matematika
• Banyak inisiatif dilakukan untuk membantu meningkatkan ketrampilan
para guru
• Umumnya inisiatif yang dilakukan terpisah, parsial, jarang yang
mempunyai strategi yang komprehensive dan berkelanjutan
Pendahuluan
STEM adalah akronim dari science, technology, engineering, dan
mathematics.

80
Pendahuluan
STEM diluncurkan oleh National Science Foundation AS pada tahun 1990-
an sebagai sebagai tema gerakan reformasi pendidikan dalam keempat
bidang disiplin tersebut untuk menumbuhkan angkatan kerja bidang-
bidang STEM, serta mengembangkan warga negara yang melek STEM,
serta meningkatkan daya saing global AS dalam inovasi iptek (Hanover
Research, 2011)

81
Latar Belakang STEM

Kata STEM digunakan sebagai slogan reformasi


pendidikan di AS Abad ke-21 untuk menghasilkan SDM
(STEM-workforce) berkualitas bagi peningkatan daya
saing bangsa.
STEM
LITERASI SCIENCE
• Literasi sains diartikan sebagai kemampuan menggunakan
pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik
kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami serta
membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang
dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia (Firman, 2007,
hlm. 2) Definisi literasi sains ini memandang literasi sains bersifat
multidimensional, bukan hanya pemahaman terhadap pengetahuan
sains, tetapi kemampuan menerapkan sains dalam konteks kehidupan
nyata (Firman, 2007; Wulan, 2009, hlm 1).
• Teknologi diartikan secara luas sebagai modifikasi pada dunia alami
untuk memenuhi kebutuhan atau tuntutan manusia, dan rekayasa
sebagai pendekatan sistematis dan berkesinambungan untuk
mendesain obyek, proses, dan sistem untuk memenuhi kebutuhan
manusia
• Teknologi dan rekayasa berbeda tetapi saling berhubungan erat.
Pembeda antara teknologi dan rekayasa adalah bahwa rekayasa dapat
dipandang sebagai suatu proses yang berkenaan dengan mencipta
atau mendesain, sedangkan sebagai teknologi sebaliknya dapat
dipandang sebagai produk dari proses tersebut. Kegiatan rekayasa
menghasilkan suatu transformasi materi, energy, atau informasi,
energy, atau informasi, sedangkan teknologi dapat dipandang sebagai
hal-hal yang dihasilkan dari rekayasa.
Apa itu STEM?
• Pendidikan STEM adalah pendekatan interdisipliner untuk
mempelajari berbagai konsep akademik yang disandingkan dengan
dunia nyata dengan menerapkan prinsip-prinsip sains, matematika,
rekayasa dan teknologi ; yang menghubungkan antara sekolah,
komunitas, pekerjaan, dan dunia global, memberikan ruang untuk
pengembangan STEM literasi, dan dengannya memiliki kemampuan
untuk bersaing dalam dunia ekonomi baru (Tsupros 2009)
Apa itu STEM?
• Suatu basis kurikulum yang idenya adalah mendidik siswa dalam 4
disiplin ilmu: sains, teknologi, engineering, dan matematika secara
pendekatan interdisipliner, menyajikan paradigma pembelajaran yang
kohesif dengan basis aplikasi pada dunia nyata (alam)
(lifescience.com)
Apa itu STEM?
• Mampu berpikir out of the box dan menggunakan material-material
untuk memecahkan masalah tersebut
• Pemecahan masalah dan pengembangan solusi dengan cepat dan
cost efective

(Pandangan dunia kerja)


PENDIDIKAN STEM
Pendidikan STEM adalah pendekatan dalam
pendidikan di mana Sains, Teknologi,
Engineering, Matematika terintegrasi dengan
proses pendidikan berfokus pada pemecahan
masalah dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Pendidikan STEM menunjukkan kepada siswa


bagaimana konsep, prinsip, teknik sains, teknologi,
engineering dan matematika digunakan secara
terintegrasi untuk mengembangkan produk, proses,
dan sistem yang bermanfaat bagi kehidupan.
SIFAT PENDIDIKAN STEM

mengintegrasikan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika into a new trans-


disciplinary subject subjek baru antar disiplin di sekolah-sekolah

menawarkan kesempatan bagi siswa untuk memahami dunia daripada


mempelajari fenomena yang repotong-potong

berusaha untuk menciptakan peluang pembelajaran abad 21


Apa Manfaat STEM?
1. Mengasah ketrampilan berfikir kritis dan kreatif, logis, inovatif dan
produktif
2. Menanamkan semangat gotong royong dalam memecahkan
masalah
3. Mengenalkan perspektif dunia kerja dan mempersiapkannya.
4. Pemanfaatan tehnologi untuk menciptakan dan
mengkomunikasikan solusi yang inovatif
Apa Manfaat STEM?
5. Media untuk menumbuh kembangkan kemampuan menemukan
masalah dan memecahkan masalah
6. Media untuk merealisasikan kecakapan abad 21 dengan
menghubungkan pengalaman kedalam proses pembelajaran melalui
peningkatan kapasitas dan kecakapan siswa
Mengapa STEM
• Mengatasi kesenjangan gender
• Meningkatkan persiapan guru dalam mengajar
• Mengatasi kesenjangan dalam keberhasilan/prestasi antar siswa
• Mengatasi kesenjangan dalam ketrampilan melalui proses
pertumbuhan yang berkelanjutan
Mengapa STEM
• Menjadikan mata pelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa
• Melihat keterkaitan antara subjek mata pelajaran yang satu dengan
yang lainnya , mereduksi dikhotomi antara mata pelajaran
/pengetahuan
• Menterjemahkan ide-ide/pemikiran yang bersifat abstrak kedalam
realitas melalui proses rekayasa
• Menggunakan dan mengintegrasikan berbagai metode dan kerangka
analitis serta berbagai disiplin ilmu dalam mengkaji suatu tema, isu,
pertanyaan, atau topik.
Syarat-syarat Penerapan STEM
• Perlunya kurikulum yang cocok untuk STEM  Kurikulum 2013 (sudah
berbasis STEM)
• Proses pembelajaran yang bersifat saintifik
• Penilaian yang berbasis kelas dengan penilaian otentik
• Untuk PAUD dan SD digunakan pendekatan tematik terpadu
• Untuk SMP dan SMA/SMK disajikan terpadu dalam mata pelajaran
Pilar STEM
(after Watters and Christensen, 2013)
Kurikulum yang sejalan
1. Jelas, konsisten dan fokus pada pembelajaran praktis /terapan baik dalam
pendekatan mengajar maupun dalam penilaian
2. Merepresentasikan dunia kerja yng menjadi perhatiannya
3. Terpusat pada ketrampilan praktis yang mengusung pada “knowledge about
“, “knowledge how” , “knowledge of culture” , “ knowledge of work flow”,
“knowledge in code” (5 knowledge dimensions –Blackler, 1995
STEM Framework
(after Watters and Christensen, 2013)

Praktek mengajar yang sejalan


1. Mengetahui maksud dan tujuan pengajaran
2. Kunjungan ke industri (worksites)
3. Menggali bagaimana teori diaplikasikan di kegiatan industri
STEM Framework
(after Watters and Christensen, 2013)

Metode Penilaian
1. Berbasis kompetensi
2. Penilaian authentic lebih ditekankan
Membangun kelas abad 21

• Lakukan pendekatan multimedia untuk mempelajari konsep/konten


• Mengedepankan pentingnya belajar dan ketrampilan berinovasi
• Membangun ketrampilan dalam informasi, media dan tehnologi secara
kontekstual
• Meningkatkan ketrampilan untuk mendukung kehidupan dan karir
• Petunjuk pembelajaran yang berintegrasi dengan teknologi
10 tanda kelas abad 21
1. Terintegrasi dengan tehnologi
2. Lingkungan yang mendukung
3. Kesempatan untuk berekspresi dan bekreasi
4. Pendekatan berbasis inkuiri
5. Pembenaran atas jawaban siswa
6. Menulis untuk refleksi
7. Menggunakan metodologi pemecahan masalah
8. Hands-on learning dengan melibatkan pengalaman dan aktifitas siswa dalam
pembelajaran
9. Guru bertindak sebagai fasilitator
10. Penilaian yang transparan
Pendidikan abad 21
STEM EDUCATION & 21 S T CENTURY SKILLS

Creativity

Critical
thinking Collaboration

STEM EDUCATION

Problem
Communication
solving

Research
HAKIKAT PENDIDIKAN STEM
Mengintegrasikan Sains, Teknologi, Engineering, dan
01
Matematika ke dalam subjek baru antar disiplin ilmu di sekolah

Menawarkan kesempatan bagi siswa untuk memahami


02
dunia secara utuh bukan mempelajari fenomena yang terpotong -
potong
Berusaha untuk menciptakan peluang pembelajaran abad 21
03
TUJUAN STEM
Pendidikan STEM bertujuan mengembangkan peserta didik yang melek STEM
• pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mengidentifikasi pertanyaan dan
masalah dalam situasi kehidupannya, menjelaskan fenomena alam, mendesain,
serta menarik kesimpulan berdasar bukti mengenai isu-isu terkait STEM;
• memahami karakteristik fitur-fitur disiplin STEM sebagai bentuk-bentuk
pengetahuan, penyelidikan, serta desain yang digagas manusia;
Tujuan Pendidikan STEM
• kesadaran bagaimana disiplin-disiplin STEM membentuk
lingkungan material, intelektual dan kultural,
• mau terlibat dalam kajian isu-isu terkait STEM sebagai
warga negara yang konstruktif, peduli, serta reflektif
dengan menggunakan gagasan-gagasan sains, teknologi,
enjiniring dan matematika.
(Bybee, 2013:5),

109
Tujuan Pendidikan STEM

SKILLS AND
Ketrampilan Abad 21:
ABILITIES INCLUDED IN Pengembangan Diri

STEM EDUCATION
PROGRAM?
Berfikir Kritis
Berfikir Kreatif
Literasi

Komunikasi dan kolaborasi


110
Tujuan dan Hasil Pendidikan STEM
Tujuan Pendidikan Hasil Pendidikan STEM
STEM
Tujuan Untuk Siswa Hasil untuk Siswa
• Literasi STEM • Belajar dan Berprestasi
• Kompetensi abad 21 • Kompetensi abad 21
• Kesiapan Tenaga Kerja • Ketekunan dan kegigihan belajar dalam
• STEM meningkatkan prestasi
• Minat dan keterlibatan • Pekerjaan yang berhubungan dengan STEM
• Membuat koneksi • Meningkatkan minat pada STEM
• Pengembangan identitas STEM
Tujuan untuk Pendidik • Kemampuan untuk membuat koneksi di antara
• Meningkatkan konten STEM disiplin STEM
• Meningkatkan pedagogical
content knowledge (PCK)
Hasil untuk Pendidik
• Perubahan dalam praktik
• Peningkatan konten STEM dan PCK 20
Mapel yang terkait dalam STEM
KARAKTERISTIK STEM
Integrasi STEM dalam Implementasi
Kurikulum 2013
KARAKTERISTIK STEM SECARA UMUM
1. Integrasi Sains, Teknologi, Engineering, dan
Matematika dalam satu pengalaman belajar
2. Pembelajaran berbasis Proyek
3. Kontekstual dengan kehidupan nyata (Real World
Application)
4. Menyiapkan siswa untuk menjadi SDM yang
mampu memahami disiplin ilmu secara integratif
5. Mengembangkan softskill dan keterampilan
teknis
POLA PENDEKATAN PEMBELAJARAN STEM

s T
S

T E M
E M

Silo T, E, M terinkorporasi S, T, E, M25


Dalam Sains terintegrasi penuh
Pendekatan dalam STEM

.
1 SILO (Terpisah)
2. EMBEDED (Tertanam)
3. INTEGRATED (Terpadu)
Pendekatan SILO

Setiap lingkaran merupakan disiplin STEM.


Disiplin diajarkan secara terpisah untuk menjaga domain pengetahuan
domain dalam batas-batas dari masing-masing disiplin.
Pendekatan EMBEDED

pendekatan embeded lebih menekankan untuk mempertahankan integritas materi


pelajaran, bukan fokus pada interdisiplin mata pelajaran, materi pada pendekatan
tertanam tidak dirancang untuk dievaluasi atau dinilai
Pendekatan INTEGRATED

Pendekatan terpadu pendidikan STEM.


Bidang STEM diajarkan seolah-olah terintegrasi dalam satu subjek.
Integrasi dapat dilakukan dengan minimal dua disiplin, namun tidak terbatas untuk dua
disiplin.
Garis lingkaran yang saling memotong menunjukkan berbagai pilihan yang terlibat dalam
integrasi dapat dicapai.
DIMENSI FRAMEWORK K12
SCIENCE EDUCATION

Scientific and Engineering Practices

Crosscutting Concepts

Disciplinary Core Ideas


PENDIDIKAN STEM MENGAITKAN
PROSES SAINS DAN DESAIN PROSES
ENGINEERING

• Scientific Process • Engineering Process


Scientific and Engineering Practices
▪ Scientific Practices
menggambarkan tingkah laku
ilmuwan ketika mereka melakukan
investigasi dan membuat model
serta teori tentang alam.
▪ Engineering practices
merupakan kunci bagi enjiner untuk
membuat model dan sistem.
SCIENTIFIC & ENGINERING PRACTICE
NEXT GENERATION SCIENCE STANDARD
FRAMEWORK K12 SCIENCE EDUCATION STEM EDUCATION

Membuat pertanyaan (sains) dan menemukan masalah (enginering)

Mengembangkan dan menggunakan model

Merencanakan dan melakukan investigasi

Analisis dan Interpretasi data

Menggunakan pola berpikir matematis dan komputasi

Membangun eksplanasi (sains) dan mendesain solusi (enginering)

Terlibat dalam argumen berdasarkan bukti

Mendapatkan, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi


Scientific Process
Ask:
What are
problems?

Evaluate/ Hypothesis
to solve the
conclusion problems

Do The
Result VS
experiment
Hypothesis
s
The Engineering Design Process
Perbedaan Praktek Sains dan Enginering

Membuat pertanyaan dan Menemukan Masalah


Sains diawali dengan pertanyaan tentang fenomena dan berusaha mengembangkan teori
yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan
Enginering diawali dengan problem, kebutuhan, k

Mengembangkan dan Menggunakan Model


Sains membangun dan mengunakan berbagai macam model dan simulasi untuk
Enginer menggunakan model dan simulasi untuk
mengembangkan eksplanasi

Merencanakan dan Melakukan Investigasi


Enginer melakukan investigasi untuk mendapatkan d
Investigasi ilmiah dilakukan di lapangan atau laboratorium desain dan menguji desain mereka.
Perbedaan Praktek Sains dan Enginering

Analisis dan Interpretasi Data


Enginer menganalisis data yang dikumpulkan dalam r
Investigasi ilmiah menghasilkan data yang harus dianalisis untuk memperoleh makna mereka

Pengunaan Pola Berpikir Matematis dan Komputasi


Sain mengunakan matematik dan komputasi sebagai alat dasar untuk merepresentasikan Enginering menggunakan representasi matematika da
variabel fisik dan hubungannya hubungan dan prinsip yang secara integral bagian dar

Membangun Eksplanasi dan Mendesain Solusi


Tujuan sains adalah untuk membangun teori yang dapat memberikan penejealsan terkait Desain enginering, proses sistematis untuk menyelesa
sejumlah ciri tentang dunia pengetahuan ilmiah dan model dunia fisik
Perbedaan Praktek Sains dan Enginering

Terlibat dalam Argumen berdasarkan bukti


Dalam sains, penalaran dan argumen hal yang esensial untuk mengidentifikasi kekuatan
Dalam enginering, penalaran dan argumen merup
dan kelemahan penalaran dan untuk menemukan ekplanasi terbaik tentang fenomena
terbaik terhadap suatu masalah
alam

Mendapatkan, Mengevaluasi, dan Mengkomunikasikan info


Sains tidak bisa maju jika ilmuwan tidak dapat mengkomunikasikan temuan mereka Enginering tidak akan mendapatkan teknologi baru
secara jelas dan persuasif serta belajar dari temuan orang lain kelebihan dari desain mereka tidak dijelaskan seca
3 BIDANG AKTIVITAS BAGI
SAINSTIS DAN ENGINEER
Crosscutting Concepts

Pola

Stabilitas
Sebab dan
dan
Akibat
Perubahan

Crosscu-
tting
Skala,
Strukur dan concepts Proporsi
Fungsi dan
Kuantitas

Energi dan
Materi: Sistem dan
Aliran, Model
Siklus dan Sistem
Konservasi
Model CC
• Pola : pola ( inferensi) di temukan dari kegiatan observasi dan kita akan
menggunakan pola sebagai panduan/guide ketika kita melakukan
klasifikasi , dan ketika pembentukan pola berlangsung perlu ada
penjelasan pertanyaan tentang hubungan antar faktor atau pengaruh
antar faktor.
• Contoh : Penggunaan hasil Observasi untuk menjelaskan pola proses
pengembunan, bagaimana binantang/manusia dapat beradaptasi untuk
menjelankan keberlangsungan hidupnya.

Setiya Utari, QTEP 17 JUli 2016 131


2. Sebab Akibat : menjelaskan mekanisme proses kejadian . sebuah
peristiwa memiliki latar bekalang kadang dapat di jelaskan secara sederhana
atau kompleks. Sebagian besar peristiwa sains dapat diselidiki penyebabnya
dan mekanisme proses kejadiannya, Seperti halnya mekanisme pengujian
untuk selanjutnya informasi tersebut dapat digunakan untuk meramalkan
dan menjelaskan peristiwa yang akan datang/pada situasi baru.

• Contoh : Penyelidikan terkait dngan proses vibrasi dapat menghasilkan


bunyi, kita dapat memprediksi kekuatan yang dihasilkan dari penyebab
getaran suatu material

Setiya Utari, QTEP 17 JUli 2016 132


3. Skala, proposi dan kuantitas : di dalam mengamati fenomena, perlu
mempertimbang standar skala yang dipergunakan, ukuran jarak, waktu.
Apakah pengamatan kita proposional ( sesuai standar)/ berbeda dari
ukuran standar?, cara melakukan pengukuran apakah sudah memenuhi
standar proses untuk menghasilkan struktur sisitem yang baik atau kinerja
yang standar.

• Contoh : menggunakan keterangan sumber yang tepat, standar besaran


yang baku. Memilih alat ukur yang tepat, melakukan tehnik pengukuran
dengan standar

Setiya Utari, QTEP 17 JUli 2016 133


4. Sistim dan model sistim : mendefinisikan sistem melalui study,
membangun model sistem dengan batasannya, menerapkan penggunaan
model sistem dan rancang bangunnya, melakukan pengujian terhadap
model sistem pada aplikasi sains dan engineering.
• Contoh : penggunaan model tentang system saraf pada komputer cerdas.
(AI,NN) untuk komputer cerdas. Membangun prototype dari model yang
telah ada.

Setiya Utari, QTEP 17 JUli 2016 134


• 5. Energi dan materi : Tranfer, siklus dan konservasi, Tracking Fluxes
energi dan materi (into, out, of), sistem energi (krisis dan dampak
pemecahannya), memahami kemungkinan dan keterbatasan sistem
energi.
Contoh: pengukuran dan data untuk menunjukkan bukti proses,
ketersediaan, perubahan yang terjadi pada (proses
pemanasan,pendinginan, peurbahan materi dari suatu proses rekasi,
energi keterbaharuan: proses, efisiensi, ...

Setiya Utari, QTEP 17 JUli 2016 135


6. Struktur dan fungsi : Cara yang di bangun/ditempuh oleh suatu objec/
pembentukan struktur suatu sistem dan fungsi elemen pembentuknya.
• Contoh: penjelasan argumentasi tentang konstruk suatu objek atau
mahluk hidup terkait dengan fungsi faktor internal dan eksternal yang
mendukung terhadap keberlangsungan proses tersebut.

Setiya Utari, QTEP 17 JUli 2016 136


7. Kesetabilan dan perubahannya : pembentukan dan perubahan
sistem/objek secara alam, kondisi kesetabilan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan atau evolusi berdasarkan studi terhadap
elememen/unsur terkait.
• Contoh: menghadirkan data/grafik untuk mengungkapkan pola
perubahan misal terhadap fungsi waktu, kasus tentang cuaca, iklim,
musim dan lain sebaginya

Setiya Utari, QTEP 17 JUli 2016 137


Disciplinary Core Ideas

LIFE SCIENCES

PHYSICAL SCIENCES

EARTH & SPACE SCIENCES

ENGINEERING,

TECHNOLOGY, AND
APPLICATIONS OF SCIENCE
LIFE SCIENCE
• Struktur dan Fungsi
• Pertumbuhan dan Perkembangan Organisme
Dari Molekul ke Organisme • Organisasi dan materi dan energi dalam organisme
• Pemrosesan Informasi
• Saling ketergantungan dalam ekosistmen
Ekosistem: Interaksi, energi • Siklus materi dan energi
dan Dinamika • Dinamika eksosistem, Fungsi dan Pertahanan
• Interaksi Sosial dan Perilaku Kelompok

Hereditas: Pewarisan dan • Pewarisan sifat


variasi sifat • Variasi sifat

• Bukti nenek moyang dan Keragaman


Evolusi: Kesatuan dan • Seleksi alam
Keragaman • Adaptasi
• Biodeversitas dan manusia
PHYSICAL SCIENCES

• Stuktur dan Ciri Materi


Materi dan Interaksinya • Reaksi Kimia
• Proses Nuklir

• Gaya dan Gerak


Gerak dan Stabilitas • Tipe Interaksi
• Stabilitas dan ketidakstabilan sistem fisik
• Definisi Energi
• Konservasi dan transfer energi
Energi • Hubungan energi dan gaya
• Energi dalam proses kimia dan kehidupan sahari-hari
Gelombang dan • Ciri Gelombang
Aplikasinya dalam • Radiasi Elektromagnetik
• Teknologi Informasi dan Intrumentasi
teknologi Informasi
EARTH & SPACE SCIENCES

Bumi dalam Alam • Alam semseta dan bintangnya


semesta • Bumi dan Sistem tata Surya

• Sistem dan material Bumi


• Lempeng tektonik dan Sistem interaksi berskala besar
Sistem Kebumian • Peran air di permukaan bumi
• Cuaca dan Iklim
• Biogeologi

• Sumberdaya alam
Bumi dan Aktivitas • Bencana Alam
Manusia •

Dampak Aktivitas manusia pada Sistem bumi
Perubahan iklim global
TECHNOLOGY AND
APPLICATIONS OF SCIENCE

• Menemukan dan Membatasi masalah enginering


Desain Enginering • Mengembangkan Solusi yang memungkinkan
• Optimisasi desain solusi

Hubungan Antara • Ketergantungan antara sains, enginering dan teknologi


Enginering, Teknologi, • Pengaruh enginering, teknologi, dan sains dalam
sains dan Masyarakat masyarakat dan dunia nyata
Pembelajaran Berbasis STEM
Mengidentifikasi masalah

Berubah pikiran

Desain

Konstruk

Desain ulang Tes/ Evaluasi

Berbagi solusi
Diagram Keterkaitan
Pendekatan STEM
KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN STEM
Salah satu ciri pembelajaran
STEM adalah adanya
Engineering Design
Process (EDP) yang
digunakan untuk
mengintegrasikan Science,
Technology, Engineering dan
Mathemati cs
MODEL EDP DALAM STEM

1. Model Engineering Design Process


(Robert M. Capraro)
2. Model Engineering Design Process
(Jamie Back)
3. Model Engineering Design Process (Anne
Jolly)
4. Model Design Thinking Process (Dawn M.
White)

5. dll
MODEL EDP (Robert M. Capraro)
Problem and
Constraints

Communicate
Research
and Reflect

Engineering
Design
Process
Test and
Refine (EDP) Ideate

Analyze
Build
Ideas
MODEL EDP (Anne Jolly)
MODEL EDP (Jaime Back)
1
7 Identify &
Communicat Define
e
Problem

2
6 Gather
Refine
ENGINEERING Imformation

DESIGN PROCESS
3
Identify
5
Possible
Evaluate or
Solutions
Test
4
Create
Prototype
DESIGN THINKING (Dawn M. White)
Memperoleh pemahaman tentang masalah yang akan diselesaikan, biasanya
dilakukan melalui beberapa pengamatan. Empati sangat penting karena
melatih siswa bisa lebih memahami pengalaman dan kebutuhan orang yang
1. memiliki masalah dan mengembangkan desain secara singkat untuk
merefleksikan kebutuhan orang lain .

Pengumpulan informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize. Selanjutnya


menganalisis hasil pengamatan dan mensintesisnya untuk menentukan masalah inti.
2. Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuat pernyataan masalah yang bermakna dan
dapat ditindaklanjuti.

Proses curah pendapat diantara siswa dalam kelompok tentang berbagai kemungkinan
3. solusi, kemudian mengidentifikasi masalah dan menentukan atau menciptakan solusi
terbaik untuk memecahkan masalah.

Mendesain prototipe atau serangkaian prototipe untuk menguji semua atau sebagian dari
solusi. Pada fase Prototipe dihasilkan sejumlah versi produk yang sesuai desain
4.
Purwarupa yang sudah diproduksi diuji menggunakan solusi terbaik yang diidentifikasi selama fase
prototype. Ini merupakan tahap terakhir, namun, dalam prosesnya akan berulang dan produk yang
5. dihasilkan selama fase pengujian adalah apa yang sering digunakan untuk mendefinisikan kembali satu
atau lebih masalah
CONTOH STEM YANG DIAWALI DENGAN EMPATHISE
Masalah otentik
Ini Bridgette Veneris. Dia berumur 10 tahun.
Bridgette didiagnosis menderita leukemia.
Ketika dia berada di rumah sakit, dia menyaksikan orang tua dan
perawatnya berjuang untuk membuka bungkus plasternya.
Bridgette melihat masalah dan memutuskan untuk menemukan
solusi.
Dia merancang "Bantuan lebih cepat"
gulungan perban perekat terus menerus - mudah untuk merobek
bagian yang Anda butuhkan.
"Casing dapat menutup sepenuhnya untuk memastikan tidak ada
kotoran yang masuk ke casing dan itu membuat Band-Aids
sepenuhnya steril."
CONTOH HASIL SOLUSI
IMPLEMENTASI EDP
1. EDP bersifat fleksibel. Terdapat banyak variasi EDP saat ini, misalnya dalam
jenjang SD EDP disederhanakan menjadi lima langkah (EIE, 2019)
2. EDP merupakan sebuah siklus yang mana tidak ada titik mulai dan akhir secara
resmi. EDP bisa mulai dari langkah mana saja, fokus pada satu langkah, mundur
dan maju diantara langkah-langkah, atau mengulangi siklus EDP. Sebagai contoh,
setelah memodifikasi atau improve, kegiatan EDP bisa dimulai lagi dari awal untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik (EIE, 2019)
3. Namun, dalam proses pembelajaran disarankan EDP dimulai dari langkah Ask
Praktik EDP / Design Thinking
Laptop pada umumnya saat digunakan dalam waktu yang lama menyebabkan rasa gerah pada
penggunanya dan sering menyebabkan overheat alias laptop mudah panas dan berbunyi.
Coba cari solusi untuk menyelesaikan masalah ini secara sederhana!
Tantangan : penyelesaian masalah menggunakan kertas sesedikit mungkin !
ANALISIS EDP / DESIGN THINKING
DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS STEM

Lakukan analisis EDP atau Design Thinking yang terdapat pada aktivitas STEM dan
deskripsikan setiap tahap design thinking seperti format yang tersedia!
Topik : ...................................................................................................

NO Langkah – Langkah Design Deskripsi Kegiatan


Tinking
1 Emphatise ALIRAN UDARA TIDAK LANCAR/TERSUMBAT
2 Define CARI INFORMASI TENTANG LAPTOP PADA UMUMNYA SAAT
DIGUNAKAN DALAM WAKTU YANG LAMA MENYEBABKAN RASA GERAH
PADA PENGGUNANYA DAN SERING MENYEBABKAN
OVERHEAT ALIAS LAPTOP MUDAH PANAS DAN BERBUNYI

3 Ideate MANFAATKAN KERTAS SOLUSI

4 Prototype GANJEL PAKE KERTAS

5 Test DICOBAKAN MANA PROTYPE TERBAIK


ANALISIS EDP / DESIGN THINKING
DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS STEM

Lakukan analisis EDP atau Design Thinking yang terdapat pada aktivitas STEM dan
deskripsikan setiap tahap design thinking seperti format yang tersedia!
Topik : ...................................................................................................

NO Langkah – Langkah Design Deskripsi Kegiatan


Tinking
1 Emphatise PUPUK DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN NATA
2 Define CARI INFORMASI TENTANG PUPUK PADA PENGOLAHAN NATA,
BAGAIMANA DAMPAKNYA PADA KESEHATAN JIKA DIKONSUMSI
3 Ideate MENGGANTI ALTERNATIF TANAMAN PENGGANTI PUPUK

4 Prototype LAMTORO, TAUGE DAN KACANG-KACANGAN


5 Test DICOBAKAN MANA TANAMAN PENGGANTI PUPUK YANG TERBAIK
ODEL PEMBELAJARAN
INTEGRASI STEM
Kurikulum 2013
• InquiryLearning STEM Project Based Learning Learning Cycle 5-E
(Lucas) (Bybee)
• Discovery Learning • Penentuan Pertanyaan • Engagement
• Problem Based Learning Mendasar • Exploration
• Mendesain Perencanaan • Explanation
• Project Based Learning Proyek • Elaboration/Extension
• • Evaluation
Menyusun Jadwal
• Monitoring
• Hasil Problem Base Learning
• Evaluasi Pengalaman (Bransford & Stein)
STEM Project Based Learning
• Identify Problem
(Laboy-Rush)
• Define Goal
• Reflection • Explore Posible Strategy
• Reasearch • Anticipate & ACT
• Discovery • Look Back & Learn
• Application
• Communication
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
1. Model Problem Based Learning (PBL)

2. Model Project Based Learning (PjBL)


Lucas atau Laboy Rush

3. Model Learning Cycle-5E


SOSIALISASI
ASESMEN NASIONAL

Bidang Penilaian Direktorat SMA


Dirjen PAUD, Dikdasmen Kemendikbud
Tujuan Sosialisasi Asesmen Nasional
Sosialisasi Asesmen Nasional bertujuan untuk menginformasikan
bahwa :
1. Asesmen Nasional tidak menilai individu peserta didik
2. Sekolah tidak perlu melakukan persiapan khusus berupa latihan
soal, namun harus menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan
3. Sekolah tidak perlu melakukan bimbingan khussus kepada
peserta didik untuk dapat menjawab soal Asesmen Nasional
Informasi tentang
ASESMEN NASIONAL
(AKM, SURVEY KARAKTER DAN SURVEI LINGKUNGAN BELAJAR)
Latar Belalang
1 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
Skor PISA dan Peringkat (#; 2000-2018) OECD Indonesia

525
475
425 +129 +122
70% siswa berada di
bawah kompetensi • Konsisten sebagai salah satu
Membaca 375 minimum
2018 Peringkat: 72 dari 77 negara dengan peringkat hasil
1995 2000 2005 2010 2015 2020
PISA terendah
500
450
+139 +11 71% siswa berada
• Skor PISA yang stagnan dalam
400
Matematika350
5 di bawah kompetensi
minimum
10-15 tahun terakhir
2018 Peringkat: 72 dari 78
1995 2000 2005 2010 2015 2020 • Namun demikian, selisih skor
500 dengan rata- rata skor OECD
450 +101 60% siswa berada di sudah sedikit meningkat
400 bawah kompetensi
Sains minimum
2018 Peringkat: 70 dari 78
1995 2000 2005 2010 2015
2020
2 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah

Perundungan 41% siswa Indonesia dilaporkan Hanya 29% siswa Indonesia setuju
Pola pikir untuk
(% siswa; 2018) bahwa ‘kepandaian adalah sesuatu
mengalami perundungan beberapa berkembang
yang bisa berubah banyak’ (vs.
kali dalam sebulan (vs. 23% rata-rata (% siswa; 2018)
OECD) 63% rata-rata OECD)
Siswa yang sering mengalami Siswa dengan pola pikir berkembang
41% perundungan memiliki skor 21 poin memiliki skor 32 poin lebih tinggi
63%
lebih rendah dalam membaca1, dalam membaca1, mengekspresikan
23%
merasa sedih, ketakutan, dan 29% ketakutan terhadap kegagalan
kurang puas dengan hidupnya. yang lebih rendah,
lebih termotivasi dan ambisius,
Mereka juga memiliki menjadikan
kecenderungan membolos sekolah pendidikan sebagai hal yang
penting
Pokok-pokok Kebijakan Merdeka Belajar
Rencana Peraturan
Ujian Sekolah
Ujian Nasional Pelaksanaan Penerimaan
Berstandar
(UN) Pembelajaran Peserta Didik Baru
Nasional (USBN)
(RPP) (PPDB) Zonasi
Apa itu Asesmen Nasional?

Asesmen Nasional
PERUBAHAN UJIAN NASIONAL (UN)

Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru


Materi UN terlalu padat sehingga siswa dan guru  Tahun 2020, UN akan dilaksanakan untuk
cenderung menguji konten, bukan kompetensi terakhir kalinya
penalaran  Tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen
Kompetensi Minimum dan Survei karakter
UN menjadi beban siswa, guru, dan orang tua
karena menjadi indicator keberhasilan siswa Literasi Numerasi Karakter
sebagai individu Kemampu an Kemampuan 1. Bernalar kirtis
bernalar bernalar 2. Kreatif
UN seharusnya berfungsi untuk pemetaan mutu tentang dan menggunakan 3. Mandiri
Sistem Pendidikan Nasional, bukan penilaian siswa. menggunaka matematika 4. Gotong royong
n bahasa 5. Kebinekaan
global
UN hanya menilai aspek kognitif dan hasil belajar, 6. Berakhlak mulia
belum menyentuh karakter siswa secara
menyeluruh.
Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada
seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar
dan menengah.

Mutu diukur menggunakan 3 instrumen.


Asesmen Survei Lingkungan
Kompetensi Survei Karakter
Belajar
Minimum

Mengukur literasi Mengukur sikap, Mengukur kualitas


membaca dan kebiasaan, nilai-nilai pembelajaran dan iklim
numerasi sebagai (values) sebagai sekolah yang
hasil belajar kognitif hasil belajar non- menunjang
kognitif pembelajaran
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

 Kata Minimum mengacu tidak semua konten kurikulum dikukur


dalam AKM.
 AKM akan mengukur keterampilan dasar Literasi Baca dan
Numerasi. Kemampuan bernalar tentang teks angka.
 Kompetensi tersebut dibangun dari jenjang dasar sampai menengah
dalam suatu Learning Progression.
Apa yang diukur Asesmen Kompetensi Minimum?
Literasi Membaca Numerasi
Kemampuan untuk memahami, Kemampuan berpikir menggunakan
menggunakan, mengevaluasi, konsep, prosedur, fakta, dan alat
merefleksikan berbagai jenis teks matematika untuk menyelesaikan
untuk menyelesaikan masalah dan masalah sehari-hari pada berbagai
mengembangkan kapasitas individu jenis konteks yang relevan untuk
sebagai warga Indonesia dan warga individu sebagai warga negara
dunia agar dapat berkontribusi secara Indonesia dan dunia.
produktif di masyarakat.
Komponen AKM Bentuk Soal
Literasi Membaca Numerasi Bentuk soal
Konten Konten Objektif
Teks Informasi Bilangan Pilihan Ganda
Teks Sastra Pengukuran dan Geometri (hanya 1 jawaban
Data dan Uncertainty benar)
Proses kognitif Aljabar
Pilihan Ganda kompleks
Menemukan infomasi (jawaban benar lebih
Proses kognitif
Interpretasi dan integrasi Pemahaman dari 1)
Evaluasi dan Refleksi Aplikasi
Penalaran Menjodohkan
Konteks Isian Singkat (angka,
Personal Konteks nama/ benda yang
Sosial budaya Personal sudah fixed)
Saintifik Sosial kultural
Saintifik Non- Objektif (essay)
173
Apa yang diukur Survei Karakter?
Karakter : Profil Pelajar Pancasila
Mengapa juga mengukur karakter?
●Pendidikan bertujuan mengembangkan potensi murid secara utuh.

●Asesmen nasional mendorong mengembangkan sikap, nilai (values), dan


perilaku yang mencirikan Pelajar Pancasila.
Apa yang diukur Survei Lingkungan Belajar?
Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan
Iklim keamanan sekolah: Indeks Sosial Ekonomi
• Pendidikan orang tua
 Keamanan dan well being siswa
• Profesi orang tua
 Sikap dan keyakinan guru
• Fasiilitas belajar di rumah
 Kebijakan & program sekolah
Kualitas Pembelajaran:
 Manajemen kelas
Iklim kebhinekaan sekolah:
 Dukungan afektif
 Praktik multikultural di kelas
 Aktivasi kognitif
 Sikap & keyakinan guru/kepsek
 Kebijakan & program sekolah
Pengembangan Guru
• Refeksi dan perbaikan pembelajaran
• Dukungan untuk refleksi guru
Sasaran Asesmen Nasional
Siswa AKM Literasi- Hasil belajar
Numerasi kognitif

Hasil belajar
Survei Karakter sosial-emosional
Kelas 5, 8, 11

Survei Karakteristik
input dan
Guru Lingkungan proses
Belajar pembelajaran

Kepala Sekolah
177
Asesmen Nasional

 Siswa kelas 5, 8, dan 11


Guru SD, SMP, dan SMA
 Maksimal 30 siswa SD/MI dan
Pendidikan Kesetaraan  Semua guru, kepala sekolah
45 siswa SMP/SMA/MA/SMK
akan dipilih secara acak oleh  menjadi responden.
Untuk pendidikan
Kemendikbud untuk menjadi  Untuk mengurangi beban
kesetaraan peserta
responden. administratif, guru diberi waktu 2
adalah warga belajar
 Tes dan kuesioner siswa minggu untuk mengisi kuesioner.
kelas 6, 9, 12 yang
diadministrasikan memerlukan  Pengisian kuesioner Lingkungan
menggunakan komputer  Setiap peserta Belajar dilakukan secara daring
dalam kondisi terawasi mengerjakan AKM, tanpa pengawasan (mandiri).
(proctored), Survei Karakter, dan
Survei Lingkungan
Belajar.

17
Tujuan
Asesmen Nasional

17
9
Asesmen untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Asesmen Kualitas Hasil belajar


Informasi
pembelajaran siswa

Asesmen nasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan dan


sekaligus menghasilkan informasi untuk perbaikan kualitas belajar-mengajar,
yang kemudian diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.

180
Asesmen Nasional sebagai penunjuk arah tujuan dan
praktik pembelajaran

Kompetensi dan karakter murid sebagai tujuan


Asesmen Nasional menunjukkan apa yang seharusnya
menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan
karakter dan kompetensi siswa. Hal ini diharap dapat
mendorong sekolah dan dinas pendidikan untuk
memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu
pembelajaran.

181
Asesmen Nasional memberi gambaran tentang karakteristik
esensial sebuah sekolah yang efektif

Sekolah yang efektif: memiliki ciri mulai dari pengajaran


yang baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang
membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang
kondusif).

Membantu sekolah lebih memahami


apa yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

182
Asesmen Nasional untuk memotret mutu sekolah

Mutu sekolah meliputi: mutu input, proses, dan hasil belajar yang
mencerminkan kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan
komprehensif bagi manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.

Input sekolah Proses pembelajaran Hasil belajar

183
Hasil Asesmen Nasional
 Asesmen nasional dilakukan untuk menghasilkan informasi
untuk perbaikan kualitas pembelajaran, yang kemudian
diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.

Hasil Asesmen Nasional perlu digunakan untuk diagnosis


masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru,
kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
Pelaksanaan Asesmen Nasional

185
Pelaksanaan Asesmen Nasional dikoordinasi oleh Kemendikbud bekerja
sama dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil dan Kantor Kemenag.

Berbasis komputer dan daring Koordinasi yang diperlukan


● Asesmen Nasional dilaksanakan ● Pemetaan dan penyiapan
menggunakan komputer dan secara komputer dan sarana pendukung.
daring ● Pemetaaan sekolah secara spasial
● Murid mengerjakan pada sesi dengan untuk sharing resources.
jadwal yang ditentukan dan dengan ● Penyiapan teknisi TIK terutama
diawasi. untuk jenjang SD.
● Guru dan kepala satuan pendidikan
mengerjakan survei secara mandiri
dengan periode waktu yang cukup
panjang
PESERTA PELAKSANAN PELAPORAN
SD/ MI, maks 30 per sekolah Tidak untuk individual siswa
Berbasis komputer dan adaptif
● Kelas 5, materi sampai kelas 4 Adaptif: soal yang ditempuh Laporan pada level sekolah dan
akan tergantung dari performa daerah Sebagai alat refleksi diri
SMP/ MTs, maks 45 per sekolah pada soal awal sekolah dan pemda
Tidak untuk me-ranking sekolah
● Kelas 8, materi sampai kelas 8 Setiap peserta mengerjakan:
1.Tes literasi membaca Tahun 2021 tidak ada
SMA, SMK, MA, maks 45 per
sekolah 2.Tes numerasi paket tes khusus, hanya
3.Survei karakter dapat diselenggarakan
● Kelas 11, materi sampai kelas 4.Survei lingkungan belajar
10 bagi peserta tanpa
Setiap peserta mengerjakan
Rencana Pelaksanaan asesmen selama 2 hari akomodasi khusus
SMP, MSA, SMK : Maret 2021
SD : Agustus 2021

14
ALOKASI WAKTU

Jenjang Hari ke-1 Hari ke-2

• Tes literasi 75 menit • Tes numerasi 75 menit

SD • Survey karakter 20 menit • Survey lingkungan belajar 20


menit

SMP • Tes literasi 90 menit • Tes numerasi 90 menit


SMA • Survey karakter 30 menit • Survey lingkungan belajar 30
menit
SMK
188
Rancangan Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional (AKM,
Survei Karakter, Survei Lingkungan Belajar)
Hasil Asesmen Nasional

190
Hasil Asesmen Nasional 2021 digunakan sebagai (1) pemetaan awal (baseline)
mutu sistem, serta (2) penyetaraan hasil belajar bagi peserta didik program
kesetaraan.

1. Pemetaan mutu sistem pendidikan 2. Ujian penyetaraan


● Hasil Asesmen Nasional 2021 tidak ● Khusus untuk program pendidikan
digunakan untuk menilai prestasi kesetaraan, Asesmen Nasional memiliki
murid ataupun kinerja guru dan fungsi ganda, yaitu sebagai alat
sekolah. pemetaan mutu dan ujian penyetaraan
● Laporan hasil Asesmen Nasional 2021 hasil belajar bagi peserta didik yang
diberikan kepada guru dan sekolah memerlukan.
sebagai alat untuk melakukan ● Yang digunakan sebagai ujian
evaluasi diri dan perbaikan penyetaraan adalah AKM Literasi
pembelajaran. dan AKM Numerasi.
● Murid, orangtua, guru, dan sekolah
tidak perlu cemas dan tidak perlu
melakukan persiapan khusus
untuk menghadapi Asesmen
Nasional.
Rancangan Pelaporan
dan Implikasi Pembelajaran
dengan AKM

192
Kompetensi: Kompetensi
Konten untuk
Literasi untuk
membangun
Membaca menguasai
kompetensi
dan Numerasi konten

Learning to Read Reading to Learn


Mengajar Sesuai Tingkat Kompetensi (Teaching at The Right Level)
Tingkat Literasi Membaca Tingkat Kompetensi Numerasi

Perlu Intervensi Khusus Perlu Intervensi Khusus


Peserta didik belum mampu menemukan dan mengambil Peserta didik hanya memiliki pengetahuan matematika
informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat yang terbatas. Peserta didik menunjukkan penguasaan
interpretasi sederhana. konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang
terbatas.
Dasar/Minimal Dasar/Minimal
Peserta didik mampu menemukan dan mengambil Peserta didik memiliki keterampilan dasar matematika;
informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung,
interpretasi sederhana. konsep dasar terkait geometrid an statistika, serta
menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.
Cakap/Baik Cakap/Baik
Peserta didik mampu membuat interpretasi dan informasi Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan
implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan matematikayang dimiliki dalam konteks yang lebih
dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks beragam.
Mahir Mahir
Peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa Peserta didik mampu bernalar untuk menyelesaikan
informasi lintas teks, mengevaluasi isi, kualitas, cara masalah kompleks serta non-rutin berdasarkan konsep
penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi matematika yang dimilikinya.
teks
Contoh Laporan Hasil AKM
numerasi 55 25 15 5

literasi membaca 30 40 20 10

0% 10% 20% 30% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

40% Minimal Baik/ mahir


/dasar cakap
perlu intervensi khusus

180
245 250
Bilangan
163 212 Sekolah
247
Aljabar
Nasional
188 226 253
Geometri dan Pengukuran Kab/Kota
167 244 251
Data dan ketidakpastian
100 200 300
Skor Asesmen Kompetensi Minimum
CONTOH

196
PELAPORAN HASIL AKM
 Hasil AKM dilaporkan dalam empat kelompok yang
menggambarkan tingkat kompetensi yang berbeda.

 Urutan tingkat kompetensi dari yang paling kurang:


1) Perlu Intervensi Khusus,
2) Dasar,
3) Cakap,
4) Mahir.
Tingkat Kompetensi Literasi Membaca
Perlu Intervensi Khusus
Murid belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun
membuat interpretasi sederhana.

Dasar
Murid mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat
interpretasi sederhana.

Cakap
Murid mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks; mampu membuat
simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks

Mahir
Murid mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara
penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks
Tingkat Kompetensi Numerasi
Perlu Intervensi Khusus
Murid hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas. Murid menunjukkan penguasaan
konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas.

Dasar
Murid memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung,
konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah matematika sederhana
yang rutin..

Cakap
Murid mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih
beragam

Mahir
Murid mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin berdasarkan konsep
matematika yang dimilikinya.
Hasil AKM untuk strategi membangun kompetensi: Implikasi pembelajaran lintas matapelajaran
Contoh guru olahraga memberikan bacaan mengenai aturan penentuan pemenang klasemen sepak bola

Perlu Intervensi Khusus. Siswa hanya memiliki Siswa diberikan beberapa contoh hasil yang lengkap, kemudian
pengetahuan matematika yang terbatas. Siswa siswa diminta menjabarkan nilai setiap tim dalam satu group
menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan dan menentukan pemenangnya.
keterampilan komputasi yang terbatas.

Dasar/Minimal: Siswa memiliki keterampilan dasar matematika: Siswa diberikan contoh hasil pertandingan satu group yang
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar rumpang dan kondisi pemenang, siswa diminta menjabarkan
terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang tersebut.
matematika sederhana yang rutin.

Cakap/Baik: Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan Siswa diberikan hasil pertandingan dua group yang rumpang serta
matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam. kondisi pertandingan babak selanjutnya. Siswa diminta menjabarkan
kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang.

Mahir. Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah Siswa diminta mengestimasi kemungkinan pemenang di babak
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika yang selanjutnya berdasarkan hasil pertandingan empat group di
dimilikinya. babak sebelumnya.
Hasil AKM untuk strategi penguasaan konten: Implikasi pembelajaran lintas matapelajaran
Contoh guru fisika melakukan aktivitas percobaan dan siswa akan melakukan pencatatan data, penyajian data,
melakukan interpretasi serta menarik kesimpulan hasil percobaan.
Perlu Intervensi Khusus. Siswa hanya memiliki pengetahuan Siswa diberikan beberapa contoh hasil yang lengkap,
matematika yang terbatas. Siswa menunjukkan penguasaan konsep kemudian siswa diminta menjabarkan nilai setiap tim dalam
yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas. satu group dan menentukan pemenangnya.

Minimal/Dasar Siswa memiliki keterampilan dasar matematika: Siswa diberikan contoh-contoh cara menyajikan data untuk
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep menuangkan data hasil catatannya ke dalam bentuk penyajian
dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan yang tepat dan akurat. Interpretasi holistic mengenai data
masalah matematika sederhana yang rutin. sebelum menarik kesimpulan dilakukan dalam diskusi
bersama
Siswa selain menginterpretasi data hasil catatannya diminta pula
Baik/Cakap Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan
membandingkan datanya dengan data kelompok lainnya kemudian
matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
membuat simpulan umum hasil penelitian dalam satu kelas. Siswa
dibimbing dalam menjustifikasi data yang sifatnya anomali

Mahir Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah Siswa diminta membandingkan data dirinya, data kelompok
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika lainnya dan data dari jurnal ilmiah yang relevan kemudian
yang dimilikinya. membuat generalisasi hasil percobaan yang dilakukan dengan
menyandingkan beragam data.
Pemerintah Menyediakan AKM Kelas untuk Membantu Guru
Melakukan Diagnosa di Level Individu Murid
 AKM Nasional tidak melaporkan di tingkat individu murid. Diagnosa hasil belajar setiap murid dapat
didiagnosa oleh guru menggunakan AKM Kelas.
 Hasil AKM Kelas digunakan untuk merancang pembelajaran yang menyesuaikan tingkat kompetensi
murid (teaching at the right level)
 AKM Kelas bebas diakses oleh guru di semua sekolah

AKM Nasional AKM Kelas


Berfungsi untuk mengevaluasi kualitas Fungsi formatif untuk memahami hasil
sistem pendidikan belajar individu peserta didik
Sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11 Peserta didik kelas 2-12 sesuai
ditentukan oleh Kemdikbud kebutuhan diagnosa guru

Pelaksanaan terstandar oleh Pusat Pelaksanaan oleh guru di kelas

202
MODEL PEMBELAJARAN MELATIHKAN AKM

 Model Pembelajaran HOTS


melatihkan curiocity, saintifik, dll
 Model Pembelajaran Saintifik
1. Inquiry Learning (IL) AKM
2. Discovery Learning (DL)
3. Problem Based Learning (PBL)
4. Project Based Learning (PjBL)
Pengerjaan Soal AKM Bersifat Adaptif
 Pengerjaan soal AKM akan dilaksanakan berbasis komputer yang
bersifat adaptif.

 Pertanyaan yang disajikan tergantung pada kemampuan peserta


didik.

 “Jika murid dapat menjawab benar, maka selanjutnya dapat


diberikan soal yang lebih kompleks.

 Sebaliknya, jika murid menjawab salah, maka soal berikutnya


adalah soal yang lebih sederhana,”
PEMANFAATAN HASIL AKM

 AKM tidak mengukur secara spesifik capaian belajar pada mata


pelajaran, namun pelaporan hasil AKM dapat dimanfaatkan untuk
perbaikan proses pembelajaran mata pelajaran.

 Pelaporan tingkat kompetensi dapat dimanfaatkan guru berbagai


mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif
dan berkualitas.

 Guru diharapkan menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat


kompetensi murid.
Hasil Asesmen Nasional
 Asesmen nasional dilakukan untuk menghasilkan informasi
untuk perbaikan kualitas pembelajaran, yang kemudian
diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.

Hasil Asesmen Nasional perlu digunakan untuk diagnosis


masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru,
kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
Hasil Asesmen Nasional 2021
Sebagai Pemetaan Awal (baseline) Mutu Sistem

PEMETAAN MUTU SISTEM PENDIDIKAN

Hasil Asesmen Nasional 2021


 Tidak digunakan untuk menilai prestasi murid ataupun kinerja guru
dan sekolah.
 Diberikan kepada guru dan sekolah sebagai alat untuk melakukan
evaluasi diri dan perbaikan pembelajaran.
 Murid, orangtua, guru, dan sekolah tidak perlu cemas dan tidak perlu
melakukan persiapan khusus untuk menghadapi Asesmen Nasional.

Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional


(06.10.2020)
HOTS
 Keterampilan berfikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking
Skill (HOTS) adalah …
 proses berfikir kompleks dalam menguraikan masalah,

 membuat simpulan,

 membangun representasi,

 menganalisis, dan

 membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang

paling dasar. (Resnick:1987)

211
HOTS

• Pertanyaan 3 + 5 = … LOTS
• Pertanyaan 8 = … + …+ …. HOTS

• Permasalahan yang sama bila disampaikan dengan cara


berbeda dapat berubah dari latihan berpikir tingkat rendah
menjadi latihan berpikir tingkat tinggi

212
TENTUKAN BENAR ATAU SALAH
NO PERNYATAAN B/S
1 Diskusi dan berdebat untuk uji nyali
2 Membuat peta konsep melatih berpikir kritis
3 Presentasi dan meyajikan data melatih komunikasi
4 Eksperimen berbasis inkuiry melatih berpikir kritis
5 Adu argument sampai seru untuk melatih pemahaman
6 Menggunakan analogi mengembangkan imajinasi anak
7 Demonstrasi dan simulasi untuk melatih bermain peran
8 Karya kunjung ke kelompok lain untuk melatih kebersamaan
9 Memberikan permasalahan untuk dipecahkan melatih ingatan
10 Membuat dan memilih pertanyaan terbaik termasuk metakognitif

213
Pembelajaran HOTS
1. Membuat peta konsep (Concept map)
2. Peta Pikiran (Mind map)
3. Mengajukan pertanyaan
4. Menyusun buku harian/jurnal pembelajaran
5. Pembelajaran kolaboratif berbasis TI
6. Menggunakan analogi
7. Eksperimen berbasis inkuiri
8. Diskusi, Debat, Adu argument, Mengkaji
9. Penelitian, percobaan, demonstrasi,
10. Presentasi, Menyajikan data, Karya kujung
11. Dll.

214
Penyusunan Soal HOTS
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2019
Tujuan Penyempurnaan Panduan
Memberikan informasi lebih spesifik
masing-masing mapel

Mengembangkan indikator soal yang lebih


variatif sesuai dengan karakteristik mapel

Memberikan contoh-contoh yang lebih banyak


dan bervariasi dalam panduan

Mampu memberikan pencerahan dan


membantu guru menulis soal HOTS
Perkembangan Panduan

2015 2016 2017 2018 2019


Penulisan Soal Panduan
Modul Penyusunan Panduan
Standar Modul Penyusunan Penyusunan Soal
Soal HOTS Pembelajaran dan
Internasional Soal HOTS untuk HOTS
Penilaian HOTS
Ujian Sekolah
Dibuat umum untuk Dibuat umum untuk Dibuat umum untuk Dibuat per Mata
semua Mata semua Mata
semua Mata Pelajaran
Pelajaran Dibuat umum untuk Pelajaran
Pelajaran
semua Mata
Pelajaran
Konten Panduan

1 Latar Belakang

2 Konsep Dasar

Pengembangan Soal
3 HOTS Mapel

4 Strategi Implementasi

5 Lampiran
Latar Belakang
 Tantangan Revolusi Industri 4.0
 Era Disrupsi

Perkemb. pend tingkat di internasional: isu


lingkungan, sains, kebudayaan, dll.

Pemahaman Guru tentang Penulisan Soal


HOTS, sangat bervariasi

Hasil PISA rendah: mengolah informasi,


generalisasi kasus, formulasi masalah,
melakukan investigasi
Literasi Baru
(Aoun, MIT, 2017)

Literasi Data Literasi Teknologi Literasi Manusia

Kemampuan memahami cara kerja


Kemampuan untuk membaca,
mesin, aplikasi teknologi (coding, Humanities, Communication,
menganalisis, dan menggunakan
artificial intelligence, and Collaboration
informasi (big data) di dunia digital
engineering principles)
Konsep Dasar
Penyusunan Soal HOTS
Pengertian
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran
yang digunakan untuk mengukur keterampilan
berpikir tingkat tinggi.

01 Transfer satu konsep ke konsep lainnya

02 Memproses dan mengintegrasikan informasi

Mencari kaitan dari berbagai informasi yang


03 berbeda-beda
Menggunakan informasi untuk menyelesaikan
04 masalah

05 Menelaah ide dan informasi secara kritis


Mengaitkan Informasi
Susu adalah makanan pertama yang diterima oleh mamalia dalam hidupnya.
Penting bagi kesehatan mamalia muda bahwa nutrisi dalam susu yang mereka minum,
sama dengan yang ada dalam susu ibunya. Tabel berikut memperlihat-kan kandungan
zat yang ada dalam susu 3 mamalia yaitu sapi, serigala, dan manusia. Angka
menunjukkan jumlah rerata kandungan lemak, protein, dan karbohidrat dalam 100
g susu.
Zat Susu Sapi Susu Serigala (g) Susu Manusia
(g) (g)
Lemak 3.9 9.6 4.0
Protein 3.4 9.2 1.4
Karbohidrat 4.9 3.4 7.0

Dalam sebuah legenda di Eropa, diceritakan bahwa seorang bayi manusia dapat hidup dan dibesarkan oleh
serigala. Apakah Anda yakin bahwa cerita itu mungkin terjadi? Berikan bukti untuk mendukung
argumen Anda!
Transfer Konsep
Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Barat Prov. NTB setiap tahun
diperkirakan terus meningkat secara signifikan. Berikut disajikan piramida
jumlah penduduk menurut kelompok umur tahun 2015 dan 2016.
Transfer Konsep
BKKBN (2016) mengelompokkan pertumbuhan penduduk menurut umur sebagai berikut.

Umur (Tahun) Kelompok

0–4 Balita
5 – 19 Usia Sekolah
20 – 54 Dewasa
>55 Lansia
Sumber: BKKBN Tahun 2016

Berapa besarnya kenaikan penduduk usia sekolah dari tahun 2015–2016?


Menelaah ide dan informasi secara kritis

Berdasarkan data hujan di samping,


pola tanam yang cocok untuk
Provinsi Kalimantan Timur adalah....
A. satu kali padi dan satu kali pala-
wija
B. satu kali padi dan dua kali pala-
wija
C. dua kali padi dan satu kali pala-
wija
D. padi sepanjang tahun
E. palawija sepanjang tahun
Menggunakan Informasi
Using the figure on the side, what can be
inferred about active social media users?
A. Almost half of the world’s populations
are active social media users.
B. More than 50 percent of the world’s
populations are internet users.
C. Most of the active social media
users are using mobiles.
D. All internet users are probably active
social media users.
E. The unique mobile users are active
social media users and active mobile
social users.
Dimensi Pengetahuan
Soal HOTS

Dimensi Metakognitif
Soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, menggambarkan
kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda tidak
sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja.

 Memecahkan masalah  Menemukan (discovery)


(problem solving) metode baru

 Menginterpretasikan  Berargumen (reasoning)

 Memilih strategi pemecahan  Mengambil keputusan yang


masalah tepat
Stimulus dalam Soal HOTS
Pengembangan Konsep
Konsep-konsep abstrak yang dapat dikembangkan pada
mapel Matematika, Fisika, dll.
Tokoh
Tokoh-tokoh yang dapat diteladani dalam
rangka pengembangan karakter
Lingkungan Sekolah
budaya, adat, kasus-kasus di
daerah, local wisdom
Stimulus:
Isu-isu global merupakan dasar berpijak
Teknologi informasi, sains, untuk memahami informasi,
ekonomi, kesehatan, bersifat kontekstual dan
pendidikan, infrastruktur, menarik
dll.
Karakteristik Soal HOTS
Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi

problem solving, critical thinking, berpikir


Berbasis Permasalahan kreatif creative thinking and inovation,
Kontekstual dan Menarik
A reasoning, dan decision making

Untuk membuat stimulus yang baik, agar


dipilih informasi-informasi, topik,
wacana, situasi, berita atau bentuk lain B C Tidak Rutin dan Mengusung
Kebaruan
yang sedang mengemuka (trending
topic). Soal-soal HOTS tidak dapat
diujikan berulang-ulang pada
peserta tes yang sama
Level Kognitif

C-1 C-2 C-3

Kemampuan Kemampuan meng- menggunakan


menghafal, gantikan suatu kata informasi, kon-
mengingat men- dengan kata lain yang sep, prosedur,
jawab per- sama maknanya, prinsip, hukum,
tanyaan. Karak- menuliskan kembali, teori yang sudah
teristik C1: siapa, menjawab pertanyaan dipelajari untuk
kapan, di mana, yang jawabannya ter- memecahkan
surat dalam stimulus. masalah rutin.
sebutkan, dll.
Level Kognitif

C-4 C-5 C-6

Mengurai suatu men- Kemampuan menyim- Membuat yang


jadi bagian-bagian pulkan informasi baru dari yang su-
yang spesifik, men- dah ada menjadi
gelompokkan infor- berdasarkan suatu kri- satu kesatuan utuh
masi, memband- teria, memprediksi, dan berbeda dari
ingkan, keterhubun- hipotesa: pilih, telaah, komponen yang
gan antara satu kemungkinan, setuju/ membentuknya:
kelompok/informasi tidak setuju, benar/ buat, bangun, ran-
dengan kelompok/in- salah berdasarkan cang, kembangkan,
formasi lainnya: kri- susun, rakit, ben-
tisi, kaji, cermati, dll. bukti pendukung, dll
tuk, dll.
Contoh: Persamaan Kuadrat
Mengembangkan proyek menggunakan konsep persamaan kuadrat untuk menyelesaikan masalah
kontekstual

Memilih metode penyelesaian persamaan kuadrat untuk menyelesaikan masalah kontekstual


yang paling efektif

Menggunakan konsep persamaan kuadrat untuk menyelesaikan masalah rutin

Menyelesaikan persamaan kuadrat

Menyebutkan bentuk umum persamaan kuadrat


Alur Penyusunan Soal HOTS

Insert Your Image


Pengembangan Soal HOTS
Fakta di Lapangan
01 Pemahaman Konsep

02 Literasi Digital
Penyusunan Soal
03 Motivasi Kerja HOTS

04 Gaya Berpikir

05 Kreativitas
Konten Bab III
Bab III berisi uraian secara rinci dan teknis serta dilengkapi dengan contoh-
contoh, bagaimana langkah menyusun soal HOTS sebagaimana diuraikan
dalam Bab II. Fakta empirik di lapangan:

Menulis Soal dan Kunci


01 Karakteristik Mapel 06 Jawaban/Penskoran

02 Analisis KD

03 Contoh Stimulus

04 Penjabaran KD menjadi Indikator Soal

05 Menyusun Kisi-kisi
Hasil Review

 Indikator soal cukup memuat 3 komponen saja: A, B, C.


 Masih banyak draf yang dikirim belum lengkap.
 Contoh soal yang diberikan terlalu minim, ada yang memberikan contoh cuma 1
nomor saja.
 Kartu soal belum dideskripsikan dengan jelas, jenis soal HOTS yang dibuat
apakah termasuk transfer konsep, atau mencari hubungan antar informasi, dll.
 Contoh soal HOTS dan bukan HOTS hanya ada di beberapa mapel.
 Contoh soal level 1, level 2, dan level 3 pada Bab II belum diubah sesuai dengan
mapel.
 Masih ada beberapa mapel belum memberikan hasil analisis KD pada masing-
masing kelas.
 Tata ketik belum bagus.
KESEPAKATAN
 Contoh soal pada Bab II agar diganti sesuai dengan mata pelajaran
 Analisis KD yang dibuat untuk semua KD kelas X, XI dan XII yang dapat dibuatkan soal HOTS (Bagi mata
pelajaran yang sudah mengerjakan), Bagi yang belum menyesuaikan
 Contoh Stimulus dibuat untuk semua KD kelas X, XI dan XII yang dapat dibuatkan soal HOTS (Bagi mata
pelajaran yang sudah mengerjakan), Bagi yang belum menyesuaikan
 Soal dibuat bervariasi sesuai dengan kemampuan HOTS yang diuji (5 contoh: Transfer
konsep, menghubungkan informasi, problem solving, dll) Sesuai dengan karakteristik KD
 Wajib dibuat contoh soal yang BUKAN HOTS pada masing-masing KD yang dibuatkan contohnya.
 Setiap Kartu Soal wajib diberikan deskripsi dibawahnya, terkait dengan kemampuan HOTS yang diuji
dan tahapan berpikir untuk menyelesaikan soal tersebut
 Pedoman penskoran soal uraian menggunakan alternative 1 (setiap kata kunci yang dijawab benar
diberikan skor 1)
 Output Kegiatan : a. File word panduan penyusunan soal HOTS mata pelajaran; b. File power point dari
template yang diberikan.
 Tugas dikumpulkan selambat-lambatnya hari kamis pukul 22.00 malam pada pembahas kelas masing-
masing
Contoh : Soal Literasi Membaca

Pertanyaan 1. KOMODO

Jawabannya:

2,5 cm
2,5 sentimeter
Apakah kamu tahu komodo?
Komodo salah satu hewan yang sangat besar. Ia tinggal
di Pulau Komodo. Pulau Komodo ada di Indonesia.
Komodo mempunyai gigi yang panjang. Panjang gigi Kompetensi : Menemukan informasi
komodo lebih kurang 2,5 sentimeter. Jumlah gigi
komodo ada sekitar 60 buah. Lidah komodo juga
panjang dan bercabang. Fungsi lidah komodo untuk
mencium bau mangsa. Komodo dikenal sebagai kadal
yang paling besar di Bumi. Itu karena berat badan
komodo bisa sampai 200 kilogram.

Berapa panjang gigi komodo?


KUE TRADISIONAL INDONESIA Apa nama kue yang terbuat dari tepung beras ketan
dan gula merah?
Kelapa, gula nira, dan aneka beras sering digunakan  Onde-onde
untuk membuat kue tradisional. Sehingga banyak kue  Batiah
Indonesia yang memiliki rasasama meskipun namanya
berbeda. Contohnya adalah kue klepon yang berbentuk  Klepon
bola, terbuat dari tepung beras ketan dan gula merah. Di
Jawa, kue tersebut disebut klepon, sementara di PENSKORAN KUE TRADISIONAL 2
Sumatra dan Sulawesi disebut onde-onde. Kerupuk yang Onde-onde
terbuat dari beras kering dan dilumuri gula nira cair Batiah
disebut intip di Solo, sementara di Minang disebut
batiah.
Klepon

Kompetensi : Menemukan informasi

Walaupun terbuat dari bahan yang sama, cara masak


yang berbeda akan menghasilkan rasa yang berbeda
pula. Contoh kue-kue itu adalah serabi dan putu. Kedua
kue terbuat dari campuran tepung beras, santan kelapa,
dan gula merah. Bedanya, serabi dibuat dengan cara
dipanggang, sementara putu dikukus. Bentuk yang
dihasilkan kedua kue tersebut juga berbeda.
SEPEDA MOTOR
Jawabannya:
Pernahkah kamu terbangun dan merasakan ada sesuatu
yang tidak beres?
Itulah persis dengan yang saya rasakan pada suatu hari. D. Orang itu telah mengalami
Saya duduk di tempat tidur.
Tidak berapa lama kemudian saya membuka tirai jendela.
kecelakaan sepeda motor.
Cuaca hari itu buruk sekali – hujan turun sangat deras.
Kemudian saya melihat ke arah halaman rumah.
Aduh! Ternyata benar! Itu dia – sepeda motor saya.
Kondisinya dalam keadaan rusak berat seperti keadaan tadi Kompetensi: Memahami (interpret and
malam. integrate)
Dan kaki saya mulai terasa sakit.

Gunakan cerita “Sepeda Motor” di atas untuk menjawab


pertanyaan berikut ini

Sesuatu telah terjadi pada orang dalam cerita di atas


malam sebelumnya.
Apakah peristiwa itu?

A. Cuaca buruk telah merusak sepeda motornya.


B. Cuaca buruk telah menyebabkan dia tidak jadi keluar
rumah.
C. Orang itu telah membeli sepeda motor baru.
D. Orang itu telah mengalami kecelakaan sepeda motor.
MENGGOSOK GIGI Artikel ini menceritakan tentang apa?
Apakah dengan menggosok gigi semakin lama dan semakin
keras gigi kita akan semakin bersih? A. Cara terbaik untuk menggosok gigi.
B. Jenis sikat gigi yang terbaik untuk
Peneliti dari Inggris menjawab tidak. Mereka sudah mencoba
berbagai alternatif, dan akhirnya menemukan cara yang digunakan.
sempurna untuk menggosok gigi. Cukup menggosok gigi C. Pentingnya gigi yang sehat.
selama 2 menit, tanpa harus menggosok dengan keras, akan D. Perbedaan cara menggosok gigi
memberikan hasil terbaik. Menggosok terlalu keras akan
membahayakan email gigi dan gusi kita tanpa melepaskan sisa
makanan dan plak yang menempel di gigi kita.
Jawbannya:
Bente Hansen, seorang pakar di bidang menggosok gigi,
mengatakan bahwa cara yang paling baik untuk memegang A. Cara terbaik untuk menggosok gigi.
sikat gigi adalah seperti kita memegang pulpen. “Dimulai dari
satu sudut dan gosok seluruh barisan gigi,” Jangan lupa
menggosok lidah! Pada lidah biasanya terkandung banyak
bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut. Kompetensi: Memahami (interpret and
integrate)

“Menggosok Gigi” adalah artikel yang diambil dari majalah


Norwegia. Gunakan bacaan “Menggosok Gigi” untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Apa hubungan antara “Cara Masa Depan” dan
BERTELEKOMUNIKASI
Cara Masa Depan “Kehancuran Sedang dalam Proses”?

Coba bayangkan bagaimana enaknya kalau kita bisa A. Mereka menggunakan argumen yang berbeda untuk
“bertelekomunikasi”1 dgn tempat bekerja menggunakan jalan raya mencapai kesimpulan umum yang sama.
elektronik, dengan semua pekerjaan dilakukan di komputer atau B. Mereka ditulis dengan gaya yang sama, tetapi tentang
melalui telepon! Tidak perlu lagi berdesak-desakan di dlm bis atau topik yang sama sekali berbeda.
kereta api atau membuang waktu berjam-jam di jalan dari dan ke
C. Mereka mengutarakan pandangan umum yang sama,
tempat kerja. Kamu bisa bekerja dimana pun kamu mau – coba
bayangkan semua kesempatan kerja yg dapat terbuka dgn cara ini! tetapi mencapai kesimpulan yang berbeda.
Molly D. Mereka mengutarakan pandangan yang berlawanan
Kehancuran Sedang dalam Proses mengenai topik yang sama.

Memperpendek waktu berkendaraan dan mengurangi penggunaan


bahan bakar jelas adalah suatu ide yang bagus. Tetapi ide itu Jawabannya:
seharusnya disertai dengan peningkatan transportasi umum atau
dengan menjamin bahwa tempat bekerja terletak dekat dengan
tempat tinggal pekerja. Ide yang ambisius bahwa bertelekomunikasi D. Mereka mengutarakan pandangan yang
seharusnya merupakan bagian dari cara hidup setiap orang hanya akan berlawanan mengenai topik yang sama.
menjadikan kita makin lama makin asyik dengan diri sendiri. Apakah
kita benar-benar menginginkan perasaan kita sebagai bagian dari
masyarakat menjadi hancur lebih jauh?
Richard
“Bertelekomunikasi” adalah istilah yang diciptakan oleh Jack Nilles Kompetensi: Memahami (Interpret and
pada awal tahun 1970 untuk mendeskripsikan situasi di mana pekerja Integrate)
bekerja di depan komputer jauh dari kantor pusat (misalnya, di
rumah) dan mengirimkan data dan dokumen ke kantor
pusat melalui saluran telepon.

Gunakan “Bertelekomunikasi” di atas tuk menjwb pertanyaan brkt.


DEMOKRASI DI ATHENA Kenapa Thucydides dipaksa ke pengasingan?

BAGIAN A A. Dia tidak berhasil mencapai kemenangan untuk orang Athena di


Thucydides adalah seorang sejarawan dan anggota Amphipolis.
militer yang hidup pada abad ke lima SM di masa Yunani B. Dia mengambil alih armada di Amphipolis.
Kuno. Dia lahir di Athena. Selama Perang Peloponnesia C. Dia mengumpulkan informasi dari dua pihak yang berperang.
(431 SM to 404 SM) antara Athena dan Sparta, dia D. Dia meninggalkan orang Athena untuk berperang di pihak
mengepalai sebuah armada yang mempunyai misi untuk Spartans.
melindungi kota Amphipolis di Thrace. Dia gagal untuk Nilai Penuh
mencapai kota itu pada waktunya. Kota itu jatuh ke
tangan Brasidas, jenderal Spartan, yang memaksa Kode 1: A. Dia tidak berhasil mencapai kemenangan
Thucydides ke pengasingan selama dua puluh tahun. Hal untuk orang Athena di Amphipolis.
ini memberi dia kesempatan untuk mengumpulkan
informasi yang rinci dari kedua pihak yang berperang
dan kemungkinan untuk melakukan penelitian untuk Tidak Ada Nilai
karyanya Sejarah Perang Peloponnesia.
Kode 0: Jawaban lain.
Thucydides dianggap sebagai salah seorang sejarawan Kode 9: Tidak Ada Jawaban.
besar zaman dulu. Dia memfokuskan perhatiannya lebih
kepada sebab-sebab alami dan tingkah laku individu
daripada kepada nasib atau kehendak Tuhan untuk Retrieve)Kompetensi:
menjelaskan perubahan Sejarah. Di dalam karyanya, Menemukan Informasi (Access and
fakta-fakta tidak disajikan hanya sebatas catatan, tetapi
dijelaskan sebagai upaya untuk menemukan alasan yang
menyebabkan seorang pelaku sejarah bertindak
sebagaimana yang mereka lakukan. Penekanan
Thucydides pada perilaku individual kadang-kadang
menyebabkan dia memperkenalkan berbagai pidato
khayalan: semuanya ini membantu dia menjelaskan
motivasi para pelaku sejarah.
Bacalah Teks Berikut!
Untuk mewujudkan lingkungan yang sehat
ditenpuh dengan aragam upaya. Pertama,
diperlukan upaya persuasive untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat tentang
pentingnya lingkungan yang sehat. Kedua, perlu Jawaban:
ditunjukkan contoh nyata peran lingkungan sehat A. meyakinkan dengan cara membujuk
dalam kehidupan. Ketiga, masyarakat perlu
dilibatkan dalam setiap kegiatan menjaga
Kompetensi: Intepretasi
lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

Makna kata persuasive pada teks tersebut adalah


….

A. meyakinkan dengan cara membujuk


B. memberi tahu dengan cara kekerasan
C. meyakinkan dengan memberikan ceramah
D. memberikan imbauan menuju kebaikan
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis
konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Level kognitif semakin tinggi,


Membuat keputusan yang lebih kompleks

Ali menggunakan Badu menggunakan Rudi menggunakan


kalkulator untuk kalkulator miliknya kalkulator miliknya untuk
50 + 35 = …. menjumlahkan 50 untuk menjumlahkan menjumlahkan angka 50 +
+ 35, namun ia angka 50 + 35. Tetapi 35. Tetapi tombol 5 pada
salah memencet tombol 0 pada kalkulator Rudi rusak.
Petani A memanen angka 35 menjadi kalkulator Badu rusak, Rudi bermaksud
50 butir jeruk 20. Apakah yang bilangan apa sajakah meminjam kalkulator Ali.
sedangkan petani B harus dilakukan yang dapat digunakan Ali mengatakan bahwa
memanen 35 butir untuk Badu untuk memproleh Rudi tetap dapat
jeruk. Berapakah mendapatkan hasil hasil yang sama dengan menggunakan kalkulator
jumlah seluruh penjumlahan yang 50 + 35? rusak miliknya.
jeruk yang dipanen? seharusnya? Apakah Ali benar?
Jelaskan alasanmu!
Pengetahuan konsep, fakta dan prosedur matematika

Manakah di antara pernyataan berikut


ini yang benar?

A.60% dari 200 lebih besar daripada 160


B. 50% dari 90 lebih besar daripada 50
C. 30% dari 40 lebih besar daripada 10
D.4% dari 90 lebih besar daripada 4
Mengaplikasikan konsep ke dalam masalah rutin
dan familiar
Sebuah toko buku memberikan potongan harga
sebesar 6,5% dari harga sebuah buku.
Dengan pecahan manakah harga buku dikurangi?

Indonesia 34,2 %
Malaysia 57,7 %
B.
Singapore 91,3 %
C. Internasional 52,7 %

D.
Literasi Matematika
Berdasarkan uraian di atas, bu
Ani membayar ke kasir sebesar
….

A. Rp240.000
B. Rp120.000
1. Bu Ani melihat promo pakaian C. Rp100.000
besar-besaran di butik pakaian. D. Rp 80.000
Salah satu baju terdapat promo
dengan diskon 50% + 20%. Bu 1) 50% dari Rp600.000 = Rp300.000
Ani menanyakan ke Penjaga stan, 2) 20% dari Rp300.000 = Rp60.000
berapa harganya? Penjaga stan
menjawab Rp.600.000. Bu Ani membayar ke kasir sebesar
= Rp300.000 – Rp60.000 = Rp240.000
Kompetensi apakah?
2. Perhatikan berikut ini! Tentukanlah benar atau salah pernyataan berikut:
a. Besar diskon di Butik A lebih besar daripada
Butik A
diskon di Butik B (B/S)
b. Barang dengan harga yang sama menjadi
lebih murah di Butik A (B/S)
c. Jika memiliki uang Rp.100.000 dapat membeli
Butik B 3 barang di butik A dan B

1. Misalnya Butik A harga barang Rp100.000


1) 40% dari Rp100.000 = Rp40.000
2. Misalnya Butik B harga barang Rp100.000 2) Rp100.000 – Rp40.000 = Rp60.000
1) 30% dari Rp100.000 = Rp30.000 3) 10% dari Rp 60.000 = Rp6.000
2) Rp100.000 – Rp30.000 = Rp70.000 4) Total yang harus dibayar =
3) 20% dari Rp 70.000 = Rp14.000 Rp60.000 – Rp6.000 = Rp54.000
4) Total yang harus dibayar
= Rp70.000 – Rp14.000 = Rp56.000 Kompetensi apakah?
5. Perhatikan berikut ini!
Setelah memperhatikan gambar tersebut. Klik Benar
atau Salah pernyataan berikut
Pertanyaan Jawaban
1) Bu Ani mengambil satu potong baju o Benar
harganya Rp.500.000. Bu Ani memiliki o Salah
uang Rp.200.000. Bisakah bu Ani
membeli baju itu? Jelaskan!
2) Pak Joko membeli beberapa potong o Benar
baju. Satu potong baju harganya o Salah
400.000. Pak Joko memiliki uang
Rp.450.000. Pak Joko mengambil
mengambil 3 potong baju. Betulkah
tindakan pak Joko? Jelaskan!

3) Pak Budi hanya ingin dapat potongan o Benar


Kompetensi apakah? tengah-tengah. Jika harga sarung Rp. o Salah
300.000. Pak Budi hanya membayar
Rp.150.000. Betulkan langkah pak
Budi? Jelas
255

Anda mungkin juga menyukai