Anda di halaman 1dari 46

WORKSHOP PEMBELAJARAN HOTS DAN

PENILAIAN HOTS

SMAK PENABUR BANDAR LAMPUNG


OLEH: MUHAMAD NURISSALAM, S.Si., M.Si.
DUTA SAINS PPPPTK IPA
Keterampilan abad 21
Karakter kompetensi literasi

• Religiositas • Berpikir Kritis • Bahasa


• Nasionalisme • Kreatif • Budaya
• Gotong Royong
• Mandari
• Komunikatif • Sain
• Integritas • Kolaboratif • Menghitung
Perpres No 87 2017 • TIK
TUGAS GURU
(4 standar pendidikan)

ISI
PENILAIAN

SKL
- PERMENDIKBUD NO
23 TAHUN 2016
PERMENDIKBUD NO 37 - PANDUAN PENILAIAN
TAHUN 2018
PERMENDIKBUD NO 20 Kepmendikbud-Nomor-
TAHUN 2016 719_P_2020
PROSES

PERMENDIKBUD NO 22
TAHUN 2016
CARA MENGAJAR GURU
SKL
KI1,KI2 (SIKAP)
AGAMA DAN PKN ADA KDNYA

KI 1,2,3,4
PENILAIAN
KI3,KI4
DIMENSI
KOGNITIF

DIMENSI IPK
MATERI KOMPETENSI
KD C1-3 LOTS PENGETAHUAN
C4-C6 HOTS

MULOK
PERMENDIKBUD NO79 2014
TAKSONOMI
• PENGETAHUAN

• SIKAP • MENGINGAT
• MEMAHAMI • KETERAMPILAN
• MENERIMA
• MENERAPKAN
• MENJALANKAN • MENGAMATI
• MENGANALISIS
• MENGHARGAI • MENANYA
• MENGEVALUASI
• MENGHAYATI • MENCOBA
• MENCIPTA
• MENGAMALKAN • MENALAR
• MENCIPTA
RUH RPP

KARAKTER
NASIONALIS, KEMANDIRIAN, RELIGIOSITAS, INTEGRIATAS, GOTONG ROYONG
(NKRI-GO)

4C CREATIF, CRITICAL THINKING, COLABORATIF, COMUNCATIF

LITERASI Bahasa Budaya, Sain, Menghitung, TIK

SAINTIFIK (5M) MENGAMATI,MENANYA,MENGUMPULKANDATA,


MENGASOSIASI,MENYIMPULKAN

HOTS TRANSFER KNOWLEDGE, PROBLEM SOLVING, CRITICAL AND CREATIVE THINKING

DIFERENSIAL KESIAPAN BELAJAR, MINAT , PROFIL BELAJAR


MATERI PEMBELAJARAN

KEARIFAN LOKAL
PERMENDIKBUD NO 79 2014

AKTUALISASI
KEPRAMUKAAN
PERMENDIKBUD NO 63 2014

KONTEN KOGNITIF
FAKTUAL, KOSEPTUAL,
PROSEDURAL, METAKOGNITIF

PENGAYAAN (HOTS)
PEMBELAJARAN TUNTAS
KKM DARI KD
KKM MAPEL TIDAK TUNTAS DILAKUKAN REMEDIAL
DIRAPATKAN
PEMBELAJARAN ULANG
PENUGASAN
TUTOR SEBAYA
KELOMPOK
DAN DIAKHIRI DENGAN PENILAIAN

KKM TUNTAS DILAKUKAN PENGAYAAN


SEKOLAH DENGAN MATERI DARI IPK LEBIH TINGGI DARI KD (HOTS)
PENILAIAN
SIKAP OBSERVASI JURNAL

PENGETAHUAN
TERTULIS, LISAN, PENUGASAN

KETERAMPILAN

PROYEK, UNJUK KERJA, PRODUK, PORTOFOLIO


RUH RPP
1. Identitas
2. KI (dari permendikbud No 36 2018)
3. KD (permendikbud No 37 2018) IPK (buat sendiri
4. Tujuan pembelajaran (KI 1,2,3,4) (teori ABCD)
5. Materi Pembelajaran (fak, kon, pros, meta)
6. Model/metode pembelajaran (pendekatan, metode, model)
7. Media (alat dan bahan)
8. Sumber (referensi)
9. Langkah pembelajaran
Pendahuluan (pengkondisian, motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran dan teknik penilaian
inti (urutan sintak pada model pembelajaran yang di pilih)
Penutup (review dan refleksi, penilaian, penugasan
10. Penilaian Penilaian harian
dibuat kisi kisi soal, kartu soal, dan pendoman penskoran
Program remedial dan pengayaan
(pembelajaran ulang, tutor sebaya, penugasan, kelompok dan diakhiri dengan tes)
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu
kesatuan dalam proses belajar dan mengajar.

Keterampilan yang memiliki keinginan kuat Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan
untuk dapat memecahkan masalah muncul persamalahan yang muncul, mengambil keputusan,
pada kehidupan sehari-hari menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan
1. TRANSFER KNOWLEDGE
1. RANAH KOGNITIF
a. Dimensi Pengetahuan
Dimensi Defenisi
Pengetahuan
Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri,
meliputi pengetahuan tentang terminology dan detail dan elemen yang lebih spesifik.

Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup
klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam
hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur.

Metakognitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai


kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman
dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan
kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.
b. Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
L Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
C2 O Memahami
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
T
S Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
C3
Mengaplikasikan tidak biasa
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
C4 Menganalisis bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
H
Menilai /
C5 O Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Mengevaluasi
T
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
S
Mengkreasi / membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
C6
Mencipta menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Mengurutkan Mengatur Mengabstraksi
Menyebutkan Menjelaskan Menyimpulkan
Menentukan Menganimasi Mengatur
Menjelaskan Menceritakan Menerapkan Mengumpulkan Menilai Menganimasi
Menggambar Mengkatagorikan Mengkalkulasi Memecahkan Mengarahkan Mengkatagorikan
Mencirikan Memodifikasi Menegaskan Membangun
Membilang Menghitung Menganalisis
Memprediksi Mengkreasikan
Merinci
Mengidentifikasi Membangun Menyeleksi Memperjelas Mengoreksi
Mengasosiasikan
Mendaftar Mencegah Merinci Menugaskan Merencanakan
Membandingkan Menentukan Menominasikan Memadukan
Menunjukkan Menghitung Menggambarkan Mendiagramkan
Menafsirkan Mendikte
Memberi label Mengkontraskan Menggunakan Mengkorelasikan Mempertahankan Membentuk
Memberi indeks Menilai Menguji Memerinci Meningkatkan
Menjalin
Melatih Mencerahkan Menanggulangi
Memasagkan Mendiskusikan Menggali Membagankan
Mengukur Menggeneralisasi
Membaca Mencontohkan Mengemukakan Menyimpulkan Merangkum Menggabungkan
Menamai Mengemukakan Mengadaptasi Menjelajah Membuktikan Merancang
Mempolakan Menyelidiki Memaksimalkan Membatas
Menandai Mempersoalkan Memerintahkan
Memvalidasi Mereparasi
Menghafal Memperluas Mengetes
Mengkonsepkan Mengaitkan Membuat
Menyimpulkan Melaksanakan Mentransfer Menyiapkan
Meniru Mendukung
Meramalkan Memproduksi Melatih Memproduksi
Mencatat Memproses Mengedit
Memilih Memperjelas
Merangkum
Mengulang Menjabarkan Mengaitkan Menemukan Memproyeksikan Merangkum
Mereproduksi Menyusun Menyeleksi Mengkritik Merekonstruksi
Menggali Memecahkan Mengoreksi Mengarang
Meninjau Mengubah Melakukan Mendeteksi
Mengarahkan Menyusun
Memilih Mempertahankan Mensimulasikan Menelaah Memutuskan Mengkode
Mentabulasi Mengartikan Mentabulasi Mengukur Memisahkan Mengkombinasikan
Memproses Membangunkan Memfasilitasi
Memberi kode Menerangkan menimbang
Membiasakan Merasionalkan Mengkonstruksi
Menulis Menafsirkan Mengklasifikasi Mendiagnosis MerumusMenghubungkankan
Menyatakan Memprediksi Menyesuaikan Memfokuskan
Melaporkan Mengoperasikan Memadukan Menciptakan
Menelusuri Meramalkan Menampilkan
Membedakan
2. RANAH AFEKTIF
Proses Afektif Definisi
Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau
A1 Penerimaan
stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan
A2 Menanggapi dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan
salah satu cara.
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau
A3 Penilaian
stimulus tertentu.
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas
A4 Mengelola
nilai yang telah dimiliki.
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang
A5 Karakterisasi
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisaikan Karakterisasi Menurut Nilai
(A1) (A2) (A3) (A4) (A5)
Mengikuti Menyenangi Mengasumsikan Mengubah Membiasakan
Menganut Mengompromikan Meyakini Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Membangun Berakhlak mulia
Meminati Mendukung Memperjelas Membentuk- Melayani
Melaporkan Menekankan pendapat Mempengaruhi
Memilih Memprakarsai Memadukan Mengkualifikasi
Memilah Menyumbang Mengelola Membuktikan
Menolak Mengimani Merembuk Memecahkan
Menampilkan Menegosiasi
Menyetujui
Mengatakan
3. RANAH PSIKOMOTOR
Proses Psikomotor Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan
cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini,
siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.
P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan
produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini
dinyatakan sebagai “tingkat mahir
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan
situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis
dan konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah
dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada
kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan
keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah
yang lebih efisien).
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi koordinat Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Mengintegrasikan
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Beradaptasi
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengembangkan
Menggabungkan Merancang Memutar Merumuskan
Mengatur Melatih Mengirim Memodifikasi master
Mengumpulkan Memperbaiki Memproduksi Mensketsa
Menimbang Memanipulasi Mencampur
Memperkecil Mereparasi Mengemas
Mengubah Menyajikan
2. CRITICAL DAN CREATIVE THINKING
1. Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis, yaitu FRISCO.
ELEMEN DEFINISI
F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik
Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk
R Reason
disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam permasalahan
Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan
I Inference
tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan yang sebenarnya
S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya
Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan
C Clarity pada argumen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil
kesimpulan
Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan,
O Overview
diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan.

2. Berpikir kreatif dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak


kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat lateral.
3. PROBLEM SOLVING
1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan permasalahan,
menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui sebelum digunakan untuk
mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail, dan mempersiapkan kriteria untuk
menentukan hasil pembahasan dari masalah yang dihadapi.
2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan masalah,
memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan hipotesis yang terkait
dengan masalah.
3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk memecahkan
masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah, memilih teori prinsip dan
pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan menentukan informasi untuk menemukan
solusi.
4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana yang telah
ditetapkan.
5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait dengan solusi dibuat,
memperkirakan hasil yang diperoleh ketika mengimplementasikan solusi dan
mengkomunikasikan solusi yang telah dibuat.
3. MATRIK SUMBU SIMETRI
• Memindahkan kata kerja KD pada kolom yang sejajar DIMENSI
PENGETAHUAN dan DIMENSI PROSES BERFIKIR sesuai dengan tingkat
kompetensi KD
• Mencari KKO PADANAN kata kerja KD jika TIDAK OPERASIONAL
• Menentukan KKO untuk IPK PENDUKUNG dan PENGAYAAN dan
diletakkan sejajar dengan Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses
Berfikir
3.2 CONTOH MATRIK
Menghubungkan SUMBUpada
ciri pubertas SIMETRI
laki-lakiKOMBINASI
dan perempuan dengan kesehatan reproduksi

METAKOGNITIF
(Permendikbud No. 20 Tahun 2016
Tentang SKL Pendidikan Dasar dan
DIMENSI PENGETAHUAN

PROSEDURAL
Menangah)

KONSEPTUAL Menjelaskan Mengelompokkan Menelaah Menyimpulkan

FAKTUAL Mengidentifikasi

C1 C2 C3 C4 C5 C6
MENGINGAT MEMAHAMI MENGAPLIKASIKAN MENGANALISIS MENGEVALUASI MENCIPTA

DIMENSI PROSES BERFIKIR


Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom

KKO IPK Pendukung KKO IPK Kunci KKO IPK Pengayaan


4. PERUMUSAN IPK

Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi


untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

(Mulyasa, 2007:139)
4. PERUMUSAN IPK
Ketentuan Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan
peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah;
4. PERUMUSAN IPK
Perumusan Indikator:
A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD→
Menganalisis KKO

B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK kompetensi pada KD


KLASIFIKASI INDIKATOR
1. Indikator Kunci
a. Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
b. Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada
KD.
c. Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
d. dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang
harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
KLASIFIKASI INDIKATOR
2. Indikator Pendukung
a.Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
b.Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajarai siswa, berkaitan dengan indicator
kunci yang dipelajari.
3. Indikator Pengayaan
a. mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan
kompetensi dari standar minimal KD.
b. tidak selalu harus ada.
c. dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki
kompetensi yang lebih tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik
dari standar minimal KD.
KONSEP DASAR
1. PROSES SAINTIFIK
DALAM MODEL
PEMBELAJARAN
2. Model-Model Pembelajaran
a. Model Penemuan/Penyingkapan
1) Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti,
dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Sintak model Discovery Learning:


a) Pemberian rangsangan (Stimulation);
b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
c) Pengumpulan data (Data Collection);
d) Pengolahan data (Data Processing);
e) Pembuktian (Verification), dan
f) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
2) Inquiry Learning
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam
proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting
waktu yang singkat.

Sintak/tahap model inkuiri meliputi:


a) Orientasi masalah;
b) Pengumpulan data dan verifikasi;
c) Pengumpulan data melalui eksperimen;
d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
e) Analisis proses inkuiri.
b. Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai
kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan
nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual
Sintak model Problem Based Learning :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
c. Project Based Learning
Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang melibatkan
keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/
mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan
dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Sintak PJBL:
1) Pertanyaan mendasar
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi penglaman belajar
PENGERTIAN BERFIKIR TINGKAT
TINGGI

Berfikir tingkat tinggi merupakan kemampuan


berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau merujuk
tanpa melakukan pengolahan (recite)
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mengkreasi • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan, dll.
• Mengambil keputusan sendiri.
Penalaran
HOTS Mengevaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
(Level Kognitif 3)
memutuskan, memilih, mendukung, dll.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, ,
mengkritisi, menguji, dll.
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
Aplikasi
Mengaplikasi • Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
(Level Kognitif 2)
mengilustrasikan, mengoperasikan, dll.
MOTS
• Menjelaskan ide/konsep.
Memahami • Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi,
Pengetahuan &
menerima, melaporkan, dll.
Pemahaman (Level
• Mengingat kembali.
Kognitif 1)
LOTS Mengingat • Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
menirukan, menentukan, dll.
NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL
Pengetahuan dan Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
1.
Pemahaman
▪ Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural
tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel
lainnya;
2. Aplikasi
▪ Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural
tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi
lain).
Menggunakan penalaran dan logika untuk:
▪ Mengambil keputusan (evaluasi)
3. Penalaran
▪ Memprediksi & Refleksi
▪ Menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah
• Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
• Berbasis permasalahan kontekstual
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SOAL
HOTS
1. Menyusun kisi-kisi soal.
2. Menentukan indikator kunci yang akan dibuatkan soal. Apabila
indikator kunci belum berada di level kognitif 3 (penalaran),
buatlah tambahan soal dari indikator pengayaan.
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual.
4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan kisi-kisi
soal.
5. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
CONTOH KISI-KISI PENULISAN
Kompetensi/KKO (setara dengan
SOAL
Level Kognitif dan Bukan Dimensi
Stimulus
tingkat kompetensi KD dan IPK Kunci) Proses Kognitif

No Kompetensi dasar IPK Materi Indikator Soal Bentuk Nomor


Level
pokok Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.5 Menganalisis sistem 3.5.1 Menganalisis Sistem Disajikan data peserta didik L3 Pilihan 1
Ganda
pencernaan pada manusia proses yang terjadi pencern dapat menganalisis data
dan memahami gangguan pada salah satu
yang berhubungan dengan aan yang berkaitan dengan proses
organ
sistem pencernaan pencernaan pada
pencernaan, serta yaitu mulut rongga mulut
upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan

Materi yang tergambar pada


KD, IPK dan Materi Pokok sama
Contoh Soal
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/1
Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan
Kompetensi Dasar
dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan
Materi Sistem pencernaan
Disajikan datapeserta didik dapat menganalisis data yang berkaitan dengan proses
Indikator Soal
pencernaan pada rongga mulut
Level Kognitif L3
Berikut ini data komposisi zat makanan sebelum dikunyah dan ketika sudah di dalam lambung.
No Zat Makanan Sebelum dikunyah Di dalam lambung (mg)
(mg) Stimulus Kompetensi/
berupa data KKO
1 P 50 45 Materi
2 Q 80 15

3 R 35 32 Berdasarkan data, proses pencernaan makanan yang tepat


4 S 10 12 adalah .... Pemilihan
A. kimiawi pada zat makanan Q menjadi zat makanan T options juga
5 T 15 78
B. mekanik pada zat makanan P menjadi zat makanan U terjadi proses
6 U 0.5 0.75 C. kimiawi pada zat makanan R menjadi zat makanan S analisis
D. mekanik pada zat makanan S menjadi zat makanan U berdasarkan
materi
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
• Jenis sekolah :……………………….
• Jumlah soal :……………………….
• Mata pelajaran :……………………….
• Bentuk soal/tes :..........................
• Penyusun : ......…………………
• Alokasi waktu :……………………….
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Kompetensi Indikator Level Bentuk Nomor
No. IPK Materi
Dasar Soal kognitif Soal Soal
KARTU SOAL

Anda mungkin juga menyukai