Anda di halaman 1dari 27

EVALUASI SIKAP

PENGERTIAN SIKAP

Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah


laku untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode,
teknik, dan pola tertentu terhadap dunia
sekitarnya, baik berupa orang - orangan maupun
berupa objek - objek tertentu. Sikap mengacu pada
perbuatan dan perilaku seseorang tetapi bukan
berarti semua perbuatan identic dengan sikap.
PENTINGNYA PENILAIAN SIKAP
Dalam dunia pendidikan perlu diadakan evaluasi terhadap sikap dikarenakan
pertama praktek evaluasi terhadap pendidikan dan proses pembelajaran yang
terjadi selama ini lebih menekankan pada aspek kognitif. Kedua sikap
memiliki berbagai fungsi yaitu :
• Fungsi instrumental, Yaitu mengekspresikan keinginan umum kita untuk
mendapatkan manfaat atau hadiah dan menghadapi hukuman.
• Fungsi pengetahuan, Yaitu membantu kita memahami dunia, yang
membawa keteraturan bagi berbagai informasi yang harus kita
asimilasikandalam kehidupan sehari-hari.
• Fungsi nilai ekpresif, Yaitu mengekpresikan nilai-nilai kita atau
mencerminkan diri kita.
• Fungsi pertahanan ego, Yaitu melindungi kita dari kecemasan atau
ancaman bagi harga diri kita.
• Fungsi penyesuaian sosial, Yaitu membantu nkita merasa menjadi bagian
dari komunitas.
OBYEK PENILAIAN SIKAP

• Sikap terhadap mata pelajaran


• Sikap terhadap SKKD dan indikator pembelajaran 
• Sikap terhadap guru pengajar
• Sikap terhadap proses pembelajaran
• Sikap terhadap kasus tertentu berhubungan dengan suatu
mata pelajaran
• Sikap berhubungan dengan nilai-nilai tertentu yang akan
ditanamkan dalam diri siswa seperti materi pokok zakat
dalam mata pelajaran agama islam.
TINDAK LANJUT EVALUASI SIKAP
• Pembinaan siswa. Pembinaan secara klasikal dilakukan apabila secara
umum siswa memiliki sikap negatif terhadap obyek atau suatu hal tertentu.
• Perbaikan Proses Pembelajaran. Dalam hal ini guru perlu melakukan
perbaikan dalam proses pembelajaran dengan melakukan penekanan-
penekanan pada obyek atau hal-hal tertentu pada proses pembelajaran.
• Peningkatan Profesionalisme Guru
• Dari hasil evaluasi sikap guru dapat memperoleh informasi kelemahan dan
kelebihan guru khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran sikap
berdasarkan persepsi siswa.Informasi yang diperoleh dapat dimanfaatkan
untuk upaya perbaikan dan peningkatan kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial dan profesional guru.
SIKAP PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADIS
Dalam proses pendidikan manusia, kedudukan akhlak dipandang sangat penting karena menjadi
pondasi dasar sebuah bangunan diri yang nantinya akan jadi bagian dari masyarakat. Akhlak
dalam Islam memiliki nilai yang mutlak karena persepsi antara akhlak baik dan buruk memiliki
nilai yang dapat diterapkan pada kondisi apapun. Hal ini sesuai dengan fitrah manusia yang
menempatkan akhlak sebagai pemelihara eksis-tensi manusia sebagai makhluk Allah yang paling
mulia.Akhlaklah yang mem-bedakan manusia dengan makhluk yang lainnya, sebab tanpa akhlak,
manusia akan ke-hilangan derajat sebagai hamba Allah paling terhormat. Hal ini disebutkan Allah
dalam QS. At-Tin: 4-6

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian
Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), Kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya
Hadis Rasulullah
Maksudnya adalah:

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], telah


menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi], telah menceritakakan
kepada kami [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Maimun bin Abu
Syabib] dari [Abu Dzar] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah bersabda kepadaku: "Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja
kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat
menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik."
Hadits semakna juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Abu Isa berkata; Ini
adalah hadits hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin
Ghailan] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] dan [Abu Nu'aim]
dari [Sufyan] dari [Habib] dengan isnad ini semisalnya. Telah menceritakan
kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Habib bin Tsabit] dari [Maimun bin
Abu Syabib] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
semisalnya. Mahmud berkata; Yang shahih adalah haditsnya Abu Dzar.
(HR.Tarmidzi No:1910)
Karakter berkaitan dengan Aqidah, akhlak, sikap, pola perilaku dan atau
kebiasaan yang mempengaruhi interaksi seseorang terhadap Tuhan dan
lingkungannya. Karakter menentukan sikap, perkataan dan tindakan.
Implementasi karakter dalam Islam tersimpul dalam karakter pribadi
Rasulullah SAW. Dalam pribadi Rasul, bersemai nilai-nilai akhlak yang agung
dan mulia. Al Qur’an surat Al-Ahzab: 21 menyatakan:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa
pendidikan karakter dalam perspektif Al-Qur’an dan
hadits, telah ada sejak zaman Rasul, di mana Rasul
sendiri merupakan role model dalam pembelajaran.
Sebab, tidak diragukan lagi bahwa semua yang ada
dalam diri Rasulullah SAW merupakan pencapaian
karakter yang agung, tidak hanya bagi umat Islam
tetapi juga bagi umat di seluruh dunia. Dengan
demikian, semakin jelas bahwa pendidikan gaya
Rasulullah SAW merupakan penanaman pendidikan
karakter yang paling tepat bagi anak didik.
RANAH SIKAP (AFEKTIF)
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi serta
derajat penerimaan atau penolakan suatu obyek dlam kegiatan belajar mengajar.
Kartwohl & Bloom (Dimyati & Mudjiono, 1994; Syambasri Munaf, 2001) membagi
ranah afektifmenjadi 5 kategori yaitu :

1.
Receiving/Attend
ing/Penerimaan

5.
Characterizati 2.
on/Karakteris Responding/
tik Menanggapi

4.
Organization/Organisasi/ 3. Valuing/Penilaian
Mengelola
1. Receiving/Attending/Penerimaan
Kategori ini merupakan tingkat afektif yang terendah yang meliputi penerimaan
masalah, situasi, gejala, nilai dan keyakinan secara pasif.Penerimaan adalah semacam
kepekaan dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang pada diri
peserta didik. Hal ini dapat dicontohkan dengan sikap peserta didik ketika
mendengarkan penjelasan pendidik dengan seksama dimana mereka bersedia menerima
nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka danmereka memiliki kemauan untuk
menggabungkan diri atau mengidentifikasi diri dengan nilai itu.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : memilih,
mempertanyakan, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, dan meminati.

2. Responding/Menanggapi
Kategori ini berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi atau
merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Atau
dapat pula dikatakan bahwa menanggapi adalah suatu sikap yang menunjukkan adanya
partisipasi aktif untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat
reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hal ini dapat dicontohkan dengan
menyerahkan laporan tugas tepat padawaktunya.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : menjawab,
membantu, mengajukan, mengompromi, menyenangi, menyambut, mendukung,
menyetujui, menampilkan, melaporkan, memilih, mengatakan, memilah, dan menolak.
3. Valuing/Penilaian
Kategori ini berkenaan dengan memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan
terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu. Peserta didik tidak hanya mau menerima
nilai yang diajarkan akan tetapi berkemampuan pula untuk menilai fenomena itu baik
atau buruk. Hal ini dapat dicontohkan dengan bersikap jujur dalam kegiatan belajar
mengajar serta bertanggungjawab terhadap segala hal selama proses pembelajaran.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengasumsikan,
meyakini, melengkapi, meyakinkan, memperjelas, memprakarsai, mengundang,
menggabungkan, mengusulkan, menekankan, dan menyumbang.

4. Organization/Organisasi/Mengelola
Kategori ini meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta
pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. Hal ini dapat dicontohkan dengan
kemampuan menimbang akibat positif dan negatif dari suatu kemajuan sains terhadap
kehidupan manusia.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : menganut,
mengubah, menata, mengklasifikasikan, mengombinasi, mempertahankan, membangun,
membentuk pendapat, memadukan, mengelola, menegosiasikan, dan merembuk.
5. Characterization/Karakteristik
Kategori ini berkenaan dengan keterpaduan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya. Proses internalisais nilai
menempati urutan tertinggi dalam hierarki nilai. Hal ini
dicontohkan dengan bersedianya mengubah pendapat jika ada
bukti yang tidak mendukung pendapatnya.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini
adalah : mengubah perilaku, berakhlak mulia, mempengaruhi,
mendengarkan, mengkualifikasi, melayani, menunjukkan,
membuktikan dan memecahkan.
TEKNIK EVALUASI SIKAP

1.
OBSERVASI

6. 2.
WAWANC PENILAIAN
ARA DIRI

TEKNIK
EVALUASI
SIKAP
3.
5. PENILAIAN
ANGKET TEMAN
SEJAWAT

4. JURNAL
1. OBSERVASI

Observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan secara


berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Observasi perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan


kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Oleh karena itu, guru dapat
melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil observasi
dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di
sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang
kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut
contoh format buku catatan harian.
CONTOH OBSERVASI
Misalnya guru hendak mengevaluasi sikap siswa selama mempraktekkan shalat, maka dalam hal ini
yang dilakukan guru adalah dengan cara mengamati sikap siswa selama melaksanakan shalat:
Contoh lain: obeservasi terhadap diskusi

1. mendengarkan pendapat orang lain di dalam berdiskusi


2. ikut berpartisipasi dalam diskusi kelas mengenai suatu pelajaran.
3. mengusulkan kegiatan kelompok untuk suatu materi pelajaran.
4. Selalu semangat, dan termotivasi untuk belajar, dan lain-lain.
2. PENILAIAN DIRI
Teknik penilaian ini adalah dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan
dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.

Contoh penilaian diri:


Misalnya guru hendak mengetahui sikap siswa selama belajar 1 semester, maka guru dapat
menggunakan teknik penilaian diri. Adapun bentuk format penilaian diri adalah sebagai berikut:
3. PENILAIAN TEMAN SEJAWAT
Penilaian teman sejawat adalah teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.

Contoh bentuk format penilaian teman sejawat:


4. JURNAL
Jurnal adalah di dalam nya berisi tentang catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan
sikap dan perilaku.

Contoh bentuk format jurnal:


5. ANGKET

Angket merupakan teknik penilaian dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden.

Bentuk-bentuk pertanyaan dalam angket dan contohnya:

1. Daftar Cek
2. Penilaian Salah Benar

Contoh :

Lingkarilah huruf B apabila menurut pendapat anda


pernyataan yang bersangkutan itu benar, dan lingkarilah
huruf S, apabila menurut pendapat anda pernyataan itu
salah.

a. B - S Anak saya banyak mempunyai teman bermain.


b. B - S Anak saya mempunyai kamar belajar sendiri.
c. B - S Anak saya mudah tersinggung perasaannya.
3. Skala
4. Pilihan Ganda

Lingkarilah huruf yang berada di depan pernyataan


yang sesuai dengan pendapat anda.

1. Pengalama kerja anda dalam lembaga pemerintah :

a. kurang dari 2 tahun


b. 2 - 4 tahun
c. 5 - 7 tahun
d. 8 - 10 tahun
e. lebih dari 10 tahun
6.WAWANCARA

Wawancara adalah teknik penilaian dengan memberikan pertanyaan terbuka atau


tertutup. Pertanyaan tersebut digunakan sebagai pancingan.

Contoh format wawancara:


REFERENSI

1. Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1998)

2. Anaz Nasori, Makalah Teknik Evaluasi Sikap dan Perbuatan, (Kamis : 23 Mei
2013), pada https://evaluasi P PAI/ REFERENSI/anack vozan_makalah evaluasi
sikap dan perbuatan.html

3. Anggi Fitri, Pendidikan Karakter Perspektif Al-Quran Hadits, Ta’lim: Jurnal Studi
Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 2, Juli 2018

4. Taksonomi Bloom, Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor)


serta Identifikasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia, diakses 12 Okteber
2020, pada http://p3ai.polsri.ac.id/admin/assets/files/

5. Wiwik Setiawati, DKK, Buku Penilaian Berorientasi Hinger Order Thinking Skills,
2018, diRektorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian pendidikan
dan Keebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai