Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SITI KHOTIJAH

NIM : 856634714

SEMESTER : 2 (DUA)

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023 Genap

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : PGPAUD

Kode/Nama MK : PAUD4203 / EvaluasiPerkembangan Anak

TK Tugas : 1 (Satu)
Penulis Soal/Institusi : Dr. Sri Tatminingsih, M.Pd./Universitas Terbuka

No Soal Skor
1. Jelaskan perbedaan bentuk evaluasi berdasarkan prosedur yang digunakan! 15
2. Guru atau Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam proses evaluasi 20
kegiatan pembelajaran. Guru juga harus dapat menerima proses evaluasi sebagai
suatu cara yang positf dalam bekerja bersama anak. Jelaskan alasannya!
3. Jelaskan 4 prinsip evaluasi di dalam pembelajaran PAUD! 20
4. Evaluasi dilakukan pada semua tingkatan pendidikan. Jelaskan fokus evaluasi di 20

Taman Kanak-kanak!
5. Berikan contoh bagaimana merancang evalusi dengan teknik ceklis observasi pada 20
salah satu aspek perkembangan anak menggunakan format berikut ini!
Fokus Indikator Sub Penilaian
Indikator 1 2 3

Skor Total 100


*) coret yang tidak perlu
JAWABAN

1. Ada beberapa bentuk evaluasi yang dikenal dalam pembelajaran yaitu evaluasi berdasarkan
jangka waktunya dan evaluasi berdasarkan prosedur yang digunakan.

Bentuk evaluasi berdasarkan prosedur yang digunakan terbagi menjadi tiga yaitu

a. Evaluasi reflektif. Prosedur ini lebih fokus kepada refleksi atau intropeksi diri, dan
membantu individu untuk memahami lebih daam tentang diri sendiri, pengalaman
belajar, dan lainnya.

b. Evaluasi formatif yaitu suatu prosedur asesmen dan evaluasi yang lebih menenkankan
pada proses yang berlangsung terus menerus (prinsip kontinuitas evaluasi). Prosedur
ini lebih menekankan pengamatan perkembangan anak didik dalam kurun waktu
tertentu (proses) dalam konteks kesehariannya yang otentik, daripada dalam situasi
tes. Prosedur formatif sangat tepat untuk pendidikan anak usia dini karena anak akan
menampilkan dirinya secara optimal dalam konteksnya yang informal, alami, otentik,
santai namun bermakna; dari pada dalam konteks yang formal seperti dalam situasi tes
atu unjuk keterampilan.

c. Prosedur sumatif yaitu salah satu prosedur asesmen dan evaluasi yang cara
pengumpulan datanya berlangsung sesaat dalam kurun waktu tertentu pada waktu-
waktu tertentu, dan hasilnya dibandingkan dengan suatu norma tertentu misalnya
norma nasional (UAN) atau norma lainnya. Evaluasi sumatif dan asesmen ini
dilakukan dua kali setahun. Contoh evaluasi sumatif : pemeriksaan taraf kemampuan
membaca anak dengan tes membaca atau pengisian format kemajuan aspek
perkembangan anak dalam KMS (Kartu Menuju Sehat) di posyandu dan lain-lain.

2. Karena guru sebagai pendidik sekaligus juga penilai terhadap prosesdan hasil kerjanya sendiri
maka sebaiknya perhatian dan kegiatannya lebih mengarah kepada proses dari pada hasil.
Selain itu guru diharapkan menerima proses ini sebagai suatu cara positif dalam bekerja
bersama anak-anak dengan melibatkan keluarganya. Alasannya ialah :

a. Keterlibatan guru sangat penting untuk mampu melakukan asesmen, yaitu dengan
membahas perlunya evaluasi dan analisis masalah yang nyata dihadapi anak. Gurulah
yang paling berhak menentukan teknik pembelajaran yang tepat bagi anak didiknya,
bukan ditentukan orang luar. Ini sikap yang benar seorang guru sebagai pendidik dan
peneliti PTK (penelitian tindakan kelas). Setelah itu orang tua dapat dilibatkan dalam
proses asesmen bila perlu.

b. Guru berinteraksi dengan anak-anak sehingga harus menerapkan prinsip DAP


(Developmentally Appropriate Pratice) yaitu, proses praktik pendidikan yang harus
sesuai dengan tahap usia perkembangannya secara individual dan unik. Artinya setiap
anak secara individual proses perkembangan maupun cara belajarnya berbeda-beda
sehingga perlakuan secara klasikal saja sangat tidak tepat.

Pendekatan proses tersebut akan membimbing para guru menjadi lebih tahu secara pasti
tenang kemajuan pendidikan anak didiknya. Kepastian kemajuan anak didik ini
merupakan syarat agar dapat melakukan bentuk asesmen dan evaluasi yang tepat untuk
anak didiknya.

3. Prinsip-prinsip evaluasi dalam pembelajaran anatara lain yaitu:

a. Komprehensif

Evaluasi hendaknya mencakup keseluruhan aspek yang akan dinilai, baik untuk
bidang pengembangan kemampuan dasar dan bidang pengembangan perilaku. Prinsip
ini akan membawa konsekuensi pada instrument evaluasi serta laporan profil
perkembangan yang akan disusun. Instrument hendaknya disusun atas dasar kisi-kisi
intrumen yang mengambarkan secara sistematis dan logis keseluruhan aspek bidang
pengembangan.

b. Keterandalan atau reliabilitas

Evaluasi yang baik seharusnya memiliki kepercayaan yang tinggi (reliabilitas) dari
hasil yang telah dicapainya tanpa banyak dipengaruhi unsur waktu dan orang yang
melakukannya. Hasil evaluasi harus memiliki konsistensi atau keajekan, artinya kapan
pun dinilai hasilnya tidak akan jauh berbeda.

c. Kesahihan atau validitas

Evaluasi yang baik hendaknya mengevaluasi secara tepat apa yang akan dievaluasi,
dengan mengupayakan alat evaluasi yang tepat. Ini bisa diibaratkan seorang pemburu
yang selalu dapat menembak dengan tepat binatang yang diburunya karena
menggunakan instrument yang valid, yaitu pistol dengan daya jangkau tepat sesuai
kebutuhan. Validitas akan terlihat pada kisi-kisi intrumen yang dirancang, apakah
sudah mencakup seluruh hal yang akan dinilai dan sudah tepat sesuai yang ingin kita
ukur.

d. Obyektif

Obyektif artinya bahwa penafsiran terhadap suatu informasi dalam evaluasi harus apa
adanya, sesuai kenyataan, menghindarkan diri dari subjektivitas sehingga akan
menghasilkan nilai yang relative sama meskipun penilaiannya berbeda.

4. Evaluasi kegiatan di TK dapat meliputi semua aspek, antara lain:

a. Anak didik, guru dan staf lainnya, orang-orang dewasa disekitarnya yang terlibat dan
juga keluarga anak didik;

b. Sumber-sumber belajarnya, lingkungan, atau bahkan program kegiatannya secara


keseluruhannya

Namun demikian, kita dapat menentukan focus khusus dari evaluasi yang tentunya
berbeda-beda ruang lingkupnya, seperti:

a. Pada semua anak.

b. Pada desain program dan pelaksanaannya.

c. Pada gurunya sebagai tenaga pendidik.

Sehingga dapat dikatakan bahwa sebelum memulai penilaian, harus lebih dulu
dikenali dengan jelas fokusnya, contoh focus dapat berupa:

a. Mengakses secara terus-menerus semua perkembangan keaksaraan anak didik.

b. Mengevaluasi tanggapan keluarga terhadap lembaran berita lembaga taman


kanak-kanak.

c. Mengevaluasi komunikasi antara guru dan guru dengan orang tua.

5.

Sub Penilaian
Fokus Indikator
Indikator 1 2 3
Mengenal Meniru  Menirukan gerakan guru
ibadah secara pelaksanaan  Melakukan gerakan ibadah sesuai
sederhana ibadah dengan contoh yang telah
menurut secara diperlihatkan
keyakinannya sederhana  Melakukan gerakan sendiri

Anda mungkin juga menyukai