Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SITTI WAHIDA

NIM : 859420208

POKJAR : LUWU UTARA

TUGAS 1 EVALUASI PEMBELAJARAN PAUD

1. Perbedaaan bentuk evaluasi berdasarkan prosedur yang digunakan


Bentuk evaluasi berdasarkan prosedur yang digunakan lebih menekankan pada proses

yang berlangsung terus menerus.


Sedangkan bentuk evvaluasi tanpa prosedur menekankan pada hasil tanpa melihat
prosesnya.
2. Guru juga harus dapat menerima proses evaluasi sebagai suatu cara yang positif dalam
bekerja sama anak karena guru atau pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam
proses evaluasi pendidik harus terus berupaya agar dalam evaluasi pembelajaran

menciptakan inovasi baru untuk memperbaharui system pembelajaran akan ia terapkan


dikelas, mulai dari materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan system penilaian
sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan mampu mengerti dan cepat menyerap
materi dari guru. Dalam merancang evaluasi pembelajaran, guru harus memperhatikan
prinsip dasar evaluasi dan syarat-sayarat yang harus diperhatikan. Pelaksanaan
pembelajaran dikelas membawa konsekuensi kepada seorang guru untuk meningkatkan

peranan dan kompetensinya, sebab guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola
kelas dan melaksananakan evaluasi bagi siswanya baik secara individu maupun kelas.
Evaluasi merupakan uasahauntuk memporoleh informasi tentang perolehan belajar siswa
secara menyeluru, baik penhetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun keterampilan
proses.Hal ini dapat di gunakan oleh guru sebagai keputusan yang sangat diperlukan
dalam menentukan strategis belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu
mengadakan penilaian, baik terhadap proses maupun terhadap hsil belajar siswa.

Evaluasi tidak hanya fokus pada pengetahuan tapi dengan karakter siswa dan
keterampilan siswanya. Untuk pada kurikulum yang sedang berjalan sekarang mengacu
pada penilaian pada penilaian tersebut. Jadi peran evaluasi pembelajaran ini sangat
penting bagi guru dan siswanya karena kita sebagai guru harus bisa mengetahiu
kelebihan dan kekurangan siswa dalam belajar dan dan bisa mengevaluasi kembali sistem
pembelajarannya dari mulai medianya,metodenya, strategi dan pendekatan ap yang

harus di pakai saat ada siswa yag kurang dalam memahami pembelajarannya.
Karena bila seorang pendidik tidak melakukan evaluasi, sama saja tenaga pendidik
tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran.
3. Prinsip - prinsip evaluasi
Berdasarkan beberapa komdisi yang melatarbelakangi prinsip-prinsip evaluasi tersebut
maka dapat di uraikan beberpa prinsip evaluasi pembelajaran seperi di bawa ini

1. Komprehensif
Evaluasi hendaknya mencakup keseluruhan aspek yang akan dinilai, baik untuk bidang
pengembangan kemampuan dasar dan bidang pengembangan perilaku. Prinsip ini
akan membawa konsekuensi pada instrument evaluasi serta laporan fropil
perkembangan yang akan disusun. Instrumen hendaknya di susun. Instrument
hendaknya disusun atas dasar kisi kisi instrument yang menggambarkan secara

sistematis dan logis keseluruhan aspek bidang pengembanmgam


2. Keterandalan atau reliabilitas
Evaluasi yang baik seharusnya memiliki kepercayaan yang tinggi (reliabilitas) dari hasil
yang telah dicapainya tanpa banyak dipengaruhi unsure waktu dan orang yang
melakukannya. Hasil evaluasi harus memiliki konsistensi atau ke ajekan, artinya kapan
pun dinilai hasil yang dihasilkan tidak akam jauh berbeda
3. Kesasihan atau validitas

Evaluasi yang baik hendaknya mengevaluasi secara tepat apa yang akan
dievaluasi,dengan mengupayakan alat evaluasi yang tepat. Ini bisa diibaratkan
seorang pemburu yang selalu dapat menembak dengan tepat binatang yang di
buruhnya karena menggunakan instrument yang valid, yaitu pistol dengan daya
jangkau tepat sesuai kebutuhan. Validitas akan terlihat pada kisi-kisi instrument yang
terancang, apakah sudah mampu mencakup seluru hal yang akan dinilai dan sudah
tepat sesuai yang kita ingin ukur.
4. Obyektif
Obyektif artinya bahwa penafsiran terhadap suatu informasi dalam evaluasi harus apa

adanya, sesuai kenyataan, menghindarkan diri dari subjektivitas sehingga akan


menghasilkan nilai yang relatif sama neskipun penilaiannya berbeda.
5. Kontinu atau berkesinambungan
Evaluasi hendaknya dilakukan secara kontinu dalam jangkawaktu yang cukup, bukan
hasil pengamatan sesaat sehingga memungkinkan para guru memperoleh
kesimpulan akhir yang akurat dan dapat di Jadikan sebagai dasar pengambilan

keputusan
6. Bermakna
Evaluasi harus bermakna, artinya memiliki manfaat atau nilai guna bagi pembelajaran
secara keseluruhan. Kebermaknaan ini harus menjadi pertimbangan utama sehingga
evaluasi dapat di gunakam untuk perbaiki metode mengajar, peningkatan kompetensi
guru, perbaiki kurikulum, dana lain.

4. Fokus evaluasi di taman kanak-kanak adalah untuk mengukur dan mengamati


perkembangan anak dalam berbagai aspek. Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi
kemajuan, keberhasilan, serta kebutuhan anak dalam mengembangkan berbagai
keterampilan dan potensi yang dimiliki. Berikut adalah beberapa fokus evaluasi yang
umum dilakukan di taman kanak-kanak:
 Evaluasi perkembangan fisik:

Evaluasi ini meliputi perkembangan motorik kasar dan halus anak. Motorik kasar
mencakup kemampuan berjalan, berlari, dan melompat, sedangkan motorik halus
mencakup kemampuan menggerakkan jari, menulis, dan menggunakan alat tulis.
 Evaluasi perkembangan kognitif:
Evaluasi ini meliputi kemampuan anak dalam berpikir, memecahkan masalah,
mengingat, dan memahami konsep. Evaluasi dapat dilakukan melalui observasi
dan interaksi dengan anak, serta penggunaan tes atau aktivitas yang menantang
kemampuan berpikir mereka.

 Evaluasi perkembangan sosial dan emosional:


Evaluasi ini meliputi kemampuan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi, berbagi,
bekerja dalam kelompok, mengendalikan emosi, dan mengembangkan hubungan
sosial dengan teman sebaya dan orang dewasa. Evaluasi dilakukan melalui
observasi interaksi sosial anak di dalam dan di luar kelas.
 Evaluasi perkembangan bahasa:
Evaluasi ini meliputi kemampuan anak dalam berkomunikasi, memahami, dan
menggunakan bahasa secara lisan dan tulisan. Evaluasi dapat dilakukan melalui
pengamatan percakapan anak, penguasaan kosakata, pengucapan kata, dan
kemampuan membaca dan menulis awal.
 Evaluasi perkembangan seni dan kreativitas
Evaluasi ini meliputi kemampuan anak dalam berkreasi, berimajinasi, dan
mengekspresikan diri melalui seni, musik, gerakan, dan drama. Evaluasi dilakukan
melalui observasi anak dalam berbagai aktivitas seni dan kreatif, serta apresiasi
terhadap hasil karya mereka.
Fokus evaluasi di taman kanak-kanak bertujuan untuk memahami setiap perkembangan
individual anak, mengidentifikasi kebutuhan mereka, dan merencanakan intervensi atau

pengajaran yang sesuai. Evaluasi ini juga membantu guru dan orang tua dalam
memonitor perkembangan anak secara keseluruhan dan memberikan dukungan yang
tepat dalam mendukung mereka dalam mencapai potensi terbaik.
5.

Fokus Indikator Sub indikator Penilaian


BB MB BSH
Rafaldan 3.1-4.1 menguapkan doa- 3.1-4.1 berdoa sesuai 
doa pendek, melakukan dengan tuntutan
ibadah sesuai dengan orang dewasa
agama yang dianutnya

Anda mungkin juga menyukai