Anda di halaman 1dari 27

HUBUNGAN ANTAR

PERAWAT DENGAN ATASAN


• Oleh : 1. Ajeng Diah
• 2. Erlinda R
• 3. Ghones G
• 4. Kisnawati
• 5. M. Mustafidin
• 6. Nova Rezita
• 7. Nurislami
• 8. Ria Santi

• .
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH
SAKIT
Tugas Direktur
• Perumusan kebijakan RS
• Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit
Umum
• Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang
kesehatan
• Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian,
pengawasan, program dan kegiatan Rumah
Sakit
Tugas Kepala Bidang Pelayanan
• Penyelenggaraan program dan kegiatan
pelayanan medik;
• Penyelenggaraan program dan kegiatan
pelayanan keperawatan;
• Penyelenggaraan dan pengadaan
perlengkapan medik dan non medik.
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan

• Penyusunan program dan kegiatan seksi


Pelayanan Keperawatan;
• Pelaksanaan program dan kegiatan seksi
Pelayanan Keperawatan;
• Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan,
pengawasan program dan kegiatan seksi
Pelayanan Keperawatan.
Contoh kasus
Ny P adalah klien dengan penyakit PJK ,
meskipun Ny P telah sadar bahwa itu adalah
penyakit kronis , tetapi dia tidak mau di lakukan
tindakan apapun oleh perawat , selain itu Beliau
adalah dari golongan yang kurang mampu dan
hanya dapat melunasi biaya administrasi 25%
dari keseluruhan. Dan kebijakan RS adalah
melunasi min 75% . Apa yang dilakukan oleh
perawat ?
Penangananan
Dengan alur konsultasi di RS :
• Perawat pertama harus berdiskusi sesama perawat ,
• Jika belum teratasi perawat dapat berkonsultasi pada
kepala seksi pelayanan keperawatan dengan
mengajukan berkas-berkas dari klien .
• Setelah itu perawat bersama kepala seksi pelayanan
keperawatan mengajukan berkas itu pada kepala
bidang pelayanan karena tugasnya penyelenggaraan
kegiatan .
• Jika belum menemui hasil bisa mengaju pada
direktur karena tugas utamanya adalah
merumuskan kebijakan RS , perawat bisa
menghadap sendiri dengan seizin kepala
bidang pelayanan atau didampingi dengan
kepala keperawatan , keputusan direktur
adalah keputusan final .
HUBUNGAN ANTAR
PERAWAT DENGAN DOKTER
1. Pengertian kolaborasai perawat dan dokter

Kolaborasi merupakan istilah umum yang


sering digunakan untuk menggambarkan
suatu hubungan kerja sama yang dilakukan
pihak tertentu.
• Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk
hubungan interaksi yang telah cukup lama
dikenal ketika memberikan bantuan kepada
pasien.
Kerjasama dan kolaborasi dengan dokter perlu
pengetahuan, kemauan, dan keterampilan,
maupun sikap yang professional mulai dari
komunikasi, cara kerjasama dengan pasien,
Maupin dengan mitra kerjanya, sampai pada
keterampilan dalam mengambil keputusan
• Dasar hubungan perawat dan dokter merupakan
mutual humanity  dan  pada hakekatnya hubungan
yang saling ketergantungan dalam mewujudkan
harapan pasien terhadap keputusan tindakan asuhan
keperawatan
• Perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan
harus memahami bahwa penyebab bertambahnya
kebutuhan manusiawi secara universal menimbulkan
kebutuhan baru, dan membuat seseorang (pasien)
yang rentan untuk menyalahgunakan
2. Etika hubungan tim keperawatan
Dalam kerjasama dengan sesama tim, semua
perawat harus berprinsip dan ingat bahwa
fokus dan semua upaya yang dilakukan adalah
mengutamakan kepentingan pasien serta
kualitas asuhan keperawatan dan semua
perawat harus mampu mengadakan
komunikasi secara efektif.
3. Perawat dan Dokter
 Perawat dan dokter adalah dua unsur manusia yang
saling berhubungan selama mereka terkait dalam
hubungan timbal balik pelayanan kesehatan.
Hubungan perawat dengan dokter telah terjalin seiring
perkembangan kedua profesi ini, tidak terlepas dari
sejarah, sifat ilmu/ pendidikan, latar belakang personal
dan lain- lain
 Kedokteran dan keperawatan, walaupun kedua disiplin ilmu ini sama-

sama berfokus pada manusia, mempunyai beberapa perbedaan.

Kedokteran lebih bersifat paternalistik, yang mencerminkan figur seorang

bapak, pemimpin dan pembuat keputusan (judgment). Sedangkan

keperawatan lebih bersifat mothernalistik, yang mencerminkan figure

seorang ibu (mother instink) dalam memberikan asuhan keperawatan,

kasih sayang, dan bantuan (helping relationship)


4. Model hubungan perawat dan dokter
(Szasz dan Hollander)
1. Model aktivitas- pasivitas

Suatu model dimana perawat dan dokter berperan


aktif dan pasien berperan pasif. Model ini tepat
untuk bayi, pasien koma, pasien dibius, dan pasien
dalam keadaan darurat. Dokter  berada pada posisi
mengatur  semuanya, merasa mempunyai
kekuasaan, dan identitas pasien kurang diperhatikan.
Model ini bersifat otoriter dan paternalistic.
2. Model hubungan membantu
• Merupakan dasar  untuk sebagian besar dari praktik keperawatan atau praktik
kedokteran.
• Model ini terdiri dari pasien yang mempunyai gejala mencari bantuan dan
perawat atau dokter yang mempunyai pengetahuan terkait dengan kebutuhan
pasien.
• Perawat dan dokter memberi bantuan dalam bentuk perlakuan/ perawatan atau
pengobatan.
• Timbal baliknya pasien diharapkan bekerja sama dengan mentaati anjuran perawat
atau dokter. Dalam model ini, perawat dan dokter mengetahui apa yang terbaik
bagi pasien, memegang apa yang diminati pasien dan bebas dari prioritas yang
lain. Model ini bersifat paternalistik walau sedikit lebih rendah.
3. Model partisipasi mutual

Model ini berdasarkan pada anggapan bahwa hak


yang sama atau kesejahteraan antara umat manusia
merupakan nilai yang tinggi, model ini
mencerminkan asumsi dasar dari proses demokrasi.
Interaksi, menurut model ini, menyebutkan 
kekuasaan  yang sama, saling membutuhkan, dan
aktivitas yang dilakukan akan memberikan
kepuasan kedua pihak.
4. Hambatan kolaborasi dokter dan perawat

• Perbedaan status dan kekuasaan tetap


menjadi sumber utama ketidaksesuaian yang
membatasi pendirian profesional dalam
aplikasi kolaborasi. Dokter cenderung pria,
dari tingkat ekonomi lebih tinggi dan biasanya
fisik lebih besar dibanding perawat, sehingga
iklim dan kondisi sosial masih mendkung
dominasi dokter
• Perbedaan sikap profesional mereka terhadap
pasien dan cara berkomunikasi diantara
keduanya
• Pandangan dokter yang selalu menganggap
bahwa perawat merupakan tenaga vokasional,
perawat sebagai asistennya
5. Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama
untuk mencapai tujuan
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dengan menggabungkan keahlian unik professional
2. Produktifitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi
sumber daya
3. Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan
loyalitas
4. Meningkatnya kohensifitas antar professional
5. Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesiona
6. Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan
menghargai dan memahami orang lain
Pertanyaan
1. Bagaimana anggapan masyarakat awam tentang
hubungan perawat dengan dokter?
Jawab: masyarakat beranggapan tentang hubungan
perawat dengan dokter adalah masyarakat
menganggap bahwa dokter adalah atasan atau
pemimpin dalam menjalakan tindakan, sedangkan
perawat adalah pembantu dalam proses merawat,
padahal yang sebenarnya dalam dunia kesehatan
perawat dan dokter adalah mitra. (ima s)
2. Judulnyakan hubungan perawat dengan
atasan, mengapa isi slidenya hubungan
perawat dengan dokter, padahal perawat
dengan dokter itu mitra?
Jawab: maaf kami kelompok satu ada kesalahan
pada judulnya
3. Apa maksud dari paternalistik?
Jawab: paternalistic adalah pemimpin yang
menggunakan pengaruh yang memiliki sifat
kebapakan dalam menggerakan bawahannya
untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai