Anda di halaman 1dari 18

KALA I PERSALINAN

“FASE LATEN”

SISMIARTI, SST. M.PH.


PENGERTIAN KALA I

Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya


kontraksi uterus yang teratur dan meningkat
baik frekuensi maupun kekuatannya hingga
serviks membuka lengkap yaitu 10cm. Kala I
persalinan dibagi atas dua fase, yaitu : Fase
Laten dan Fase Aktif
FASE LATEN
1. Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara betahap

2. Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.


3. Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau
hingga 8 jam
4. Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara
20-30 detik.
FASE LATEN / FASE PERSIAPAN

Fase persiapan/Laten, merupakan fase pertama yaitu

terjadinya pembukaan (dilatasi) dan penipisan leher rahim

dengan pembukaan leher rahim mencapai 3 cm, selain itu

ibu mulai merasakan kontraksi yang jelas, berlangsung

selama 30‐50 detik dengan jarak 5‐20 menit. Semakin

bertambah pembukaan leher rahim, maka kontraksi akan

makin sering.
GEJALA YANG TIMBUL
PADA FASE LATEN

1. Sakit punggung yang dapat menetap atau hanya saat kontraksi

2. Kejang perut seperti saat haid

3. Perasaan hangat diperut

4. Pengeluaran lendir dengan bercak darah dan kemungkinan membran

(ketuban) pecah diikuti keluarnya cairan ketuban baik secara

mengalir/merembes maupun menyemprot

5. Secara emosional ibu merasa cemas, tidak pasti, takut, gembira, lega atau siap

dan beberap ibu merasa santai dan banyak bicara namun ada jug yang tegang

sehingga enggan membuka mulut


KALA 1(kala pembukaan)
Waktu untuk pembukaan serviks
sampai pembukaan lengkap (10
cm)
TANDA INPARTU
- Penipisan dan pembukaan
serviks
- Kontraksi uterus yang
mengakibatkan perubahan
serviks(minim 2x dalam 10 mnt)
- Ditandai dengan keluarnya lendir
bercampur darah ( bloody show)
KALA 2 DIBAGI MENJADI 2 FASE
 Fase laten
dimana pembukaan servikc sampai
pembukan 3 cm berlangsung dalam 7-8
jam
 Fase aktif
berlangsung dalam 6 jam dibagi dalam
subfase
- Periode Akselerasi berlangsung
selam 2 jam pembukaan menjadi
4 cm.
- Periode dilatasi maksimal berlangsung
selama 2 jam pembukaan menjadi
9 cm.
- Periode deselerasi berlangsung lambat , dalam
waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm
(LENGKAP)
PERBEDAAN ANTARA PRIMI
DAN MULTI
PRIMI MULTI

SERVIKS MENDATAR SERVIKS MENDATAR


(effacement) BARU ATAU MEMBUKA BISA
MEMBUKA BERSAMAAN

BERLANGSUNG BERLANGSUNG
13 – 14 JAM 6 – 7 JAM
Pembukaan dan pendataran
FASE LATEN YANG MEMANJANG
ATAU ABNORMALITAS PERSALINAN
Disebabkan oleh Beberapa Faktor :

1. Kecemasan dan ketakutan

2. Pemberian analgetik yang kuat atau pemberian analgetik


yang terlalu cepat sebelum fase aktif

3. Abnormalitas pada tenaga ekspulsi

4. Abnormalitas pada panggul

5. Kelainan pada letak dan bentuk janin


Kecemasan dan Ketakutan

takut atau cemas menghadapi proses persalinan


dan sebagainya, ketegangan jiwa ini dibawa
terus sampai kepada proses persalinan,
sehingga menimbulkan lingkaran fear tension
pain yang akan mengakibatkan proses
persalinan tidak lancar.
Pemberian analgetik yang kuat dan terlalu
cepat pada persalinan sebelum fase aktif
Usaha-usaha mengurangi rasa nyeri menjelang bayi lahir
disebut anastesi.
Semua obat yang dipergunakan untuk mengurangi nyeri
waktu persalinan harus memenuhi syarat-syarat sbb:
- Tidak membahayakan ibu
- Tidak membahayakan anak
- Tidak memperngaruhi his, kalau obat anastesia
mempengaruhi his, maka tentu mempengaruhi
kemajuan
janin.
Tidak banyak obat yang mempengaruhi ketiga syarat tersebut,
terutama syarat kedua sukar untuk dipenuhi karena semua obat
anestesia yang diberkan secara umum menembus plasenta dan
juga mempengaruhi janin, sehingga timbul hipoksia pada janin
tersebut. Saat kita memulai memberikan analgesi hrus tepat.
Kalau terlalu cepat kita memulai memberi analgesia, maka dapat
menimbulkan partus lama. analgesia baru diberikan kalau
ternyata bahwa pendataran dan pembukaan cervix lancar. Pada
seorang primigravida baru dimulai pada pembukaan 3 cm, dan
pada multi para pada pembukaan 4 cm.
Abnormalitas Pada Tenaga Ekspulsi
Abnormalitas Pada Tenaga Ekspulsi terbagi dari dua, yaitu :

Inersia uteri primer

Inersia uteri primer atau hipotonik, his bersifat biasa dalam arti bahwa fundus

berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu dari pada bagian lain. Peranan

fundus tetap menonjol. Kelainan terletak dalam hal bahwa kontraksi uterus

lebih aman, singkat dan jarang dari pada biasa. Keadaan umum penderita

biasa lebih baik dan rasa nyeri tidak seberapa.

Inersia uteri sekunder

Timbul setelah berlangsungnya his kuat untuk waktu yang lama, sering timbul

terjadi pada wanita yang tidak diberi pengawasan yang baik tentang

persalinan.
Diagnosis :
Insersia uteri paling sulit pada masa laten karena
konteaksi uterus yang disertai rasa nyeri, tidak cukup
untuk membuat diagnosis bahwa persalinan telah
dimulai diperlukan kenyataan bahwa sebagai akibat
kontraksi itu terjadi perubahan pada serviks yakni
pendataran dan pembukaan.
Abnormalitas pada Panggul
Kelainan-kelainan yang terjadi seperti hidrosefalus atau cephalopelvic

disproportion harus dapat terdeteksi selama persalinan. Moulding akan

terjadi pada penurunan kepala dimana tulang tengkorak fetus akan saling

mendesak satu sama lain. Tulang parietal terlalu mendesak dengan yang

lainnya dan juga pada tulang frontal. Moulding sering terjadi pada proses

persalinan dan pada cephalopelvic disproportion, tulang-tulang menjadi

saling tumpang tindih. Jaringan subkutan dan kulit kepala menjadi

edema akibat waktu yang lama pada persalinan akibat cephalopelvic

disproportion.
THANK YOU....>_<

Anda mungkin juga menyukai