Nim:2020.01.15401.008
Prodi:DIII Kebidanan
TK/SMT:II/III
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk
membuat keputusan klinik. (Wiknjosastro, 2008). A. Mencatat hasil observasi dan kemajuan
persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam.
Tujuan utama penggunaan partograf adalah untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan
persalinan dan mendeteksi apakah proses persalinan berjalan normal.
Pemeriksaan tanda vital ibu, yaitu tekanan darah setiap 4 jam serta pemeriksaan kecepatan nadi dan
suhu setiap 1 jam.
Pencatatan partograf diisi mulai fase aktif pembukaan serviks 4 sampai 10 cm. Jika ditemui tanda
dan gejala penyulit, penilaian kondisi bayi dan ibu harus lebih dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa responden tidak mengetahui tindakan yang diakukan jika pembukaan serviks
mengarah ke kanan.
Pemeriksaan DJJ yang tertulis direkam medis selalu normal dan tidak pernah mengalami gawat janin,
walaupun data yang didapatkan evaluasi DJJ setiap empat jam tidak sesuai dengan Saifuddin (2009)
yang menerangkan bahwa DJJ diperiksa setiap satu jam pada fase laten dan setiap setengah jam
pada fase aktif.
Kala 1
Fase ini disebut juga kala pembukaan. Pada tahap ini terjadi pematangan dan pembukaan mulut
rahim hingga cukup untuk jalan keluar janin. Pada kala 1 terdapat dua fase yaitu :
1. Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar delapan jam.
2. Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar enam jam.
Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi tiap 10 menit selama 20-30 detik.
Frekuensi kontraksi makin meningkat hingga 2-4 kali tiap 10 menit, dengan durasi 60-90 detik.
Kontraksi terjadi bersamaan dengan keluarnya darah, lendir, serta pecah ketuban secara spontan.
Cairan ketuban yang keluar sebelum pembukaan 5 cm kerap dikatakan sebagai ketuban pecah dini.
Kala 2
Pada fase ini janin mulai keluar dari dalam kandungan yang membutuhkan waktu sekitar dua jam.
Fase dimulai saat serviks sudah membuka selebar 10cm hingga bayi lahir lengkap. Pada kala 2,
ketuban sudah pecah atau baru pecah spontan, dengan kontraksi yang lebih sering terjadi yaitu 3-4
kali tiap 10 menit.
Refleks mengejan juga terjadi akibat rangsangan dari bagian terbawah janin yang menekan anus dan
rektum. Tambahan tenaga mengejan dan kontraksi otot-otot dinding abdomen serta diafragma,
membantu ibu mengeluarkan bayi dari dalam rahim.
Kala 3
Tahap ini disebut juga kala uri, yaitu saat plasenta ikut keluar dari dalam rahim. Fase ini dimulai saat
bayi lahir lengkap dan diakhiri keluarnya plasenta. Pada tahap ini biasanya kontraksi bertambah
kuat, namun frekuensi dan aktivitas rahim terus menurun. Plasenta bisa lepas spontan atau tetap
menempel dan membutuhkan bantuan tambahan.
Kala 4
Tahap ini merupakan masa satu jam usai persalinan yang bertujuan untuk mengobservasi persalinan.
Pada tahap ini plasenta telah berhasil dikeluarkan dan tidak boleh ada pendarahan dari vagina atau
organ. Luka-luka pada tubuh ibu harus dirawat dengan baik dan tidak boleh ada gumpalan darah
Pemeriksaan Leopold adalah pemeriksaan dengan metode perabaan yang berfungsi untuk
memperkirakan posisi bayi dalam rahim. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan saat menjalani
pemeriksaan kandungan rutin di trimester tiga kehamilan, atau saat kontraksi sebelum
persalinan.sebagai camilan sehat.
Fase dilatasi maksimal : pembukaan berlangsung sangat cepat dari pembukaan 4 cm menjadi 9
cm, berlangsung 2 jam. C) Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat 9 cm menjadi 10 cm,
berlangsung 2 jam.
Kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam, untuk kala I fase aktif normalnya berjalan selama
6 jam pada primigravida, sedangkan lama kala I berlangsung pada multigravida 8 jam.
Ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan proses persalinan menjadi lebih lama, yaitu:
Penipisan leher rahim atau pembukaan jalan lahir yang berlangsung lambat. Kontraksi yang
muncul tidak cukup kuat. Jalan lahir terlalu kecil untuk dilewati bayi, atau bayi terlalu besar
untuk melewati jalan lahir tersebut.
Tidur berbaring miring ke kiri juga ampuh untuk mempercepat proses persalinan. Meskipun
kondisi tubuh beristirahat total saat melakukan gerakan ini, namun posisi tidur miring ke kiri
dapat mengurangi nyeri pada bagian pinggang, membantu menstabilkan tekanan darah dan juga
mengurangi tekanan pada wasir.
1. Pembukaan satu
Pembukaan pertama adalah kondisi di mana mulut rahim mengalami pembukaan sebesar
satu cm. Tahap ini adalah tahap pertama yang dilewati perempuan yang akan melahirkan.
Biasanya pembukaan satu ini berlangsung beberapa hari, tanpa kontraksi. Meski begitu,
pada sebagian perempuan, kontraksi ini bisa berlangsung 2-6 jam.
Berikut ciri-ciri yang terjadi saat pembukaan pertama:
Merasakan mulas dan nyeri di bagian punggung atau pinggang namun tingkat nyerinya
masih sangat rendah.
Sebagian perempuan ada yang mengeluarkan lendir bercampur bercak darah dari alat
kelamin, namun pengeluaran bercak tak selalu lengket di celana, terkadang hanya tertahan
di bagian dalam vagina.
Kepala janin sudah menuju jalan lahir namun belum ada pergerakan menuju rongga panggul
Hal yang perlu dilakukan saat pembukaan pertama:
Bila kontraksi masih belum sering, Mama bisa bersantai di rumah, lakukan rutinitas sehari-
hari.
Biasanya Mama dianjurkan untuk berjalan-jalan ringan.
2. Pembukaan dua
Pembukaan kedua adalah kondisi di mana mulut rahim sudah membuka selebar dua cm.
Pembukaan ini masih memasuki tahap awal persalinan. Lamanya fase tergantung kehamilan.
Pada saat ini, Mama sudah memasuki kontraksi aktif dalam proses persalinan.
Ciri-ciri yang terjadi saat pembukaan tiga :
Kontraksi semakin sering biasanya hanya berselang setengah sampai satu jam. Misalnya saja
bila Mama mengalami kontraksi pada pukul 11 siang, maka setengah jam kemudian atau
paling lambat pukul 12 siang Mama sudah mengalami kontraksi lagi.
Janin mulai aktif menuju rongga panggul, meski belum turun secara signifikan
Hal yang perlu dilakukan saat pembukaan ketiga :
Mulut rahim akan semakin tipis dan terbuka karena munculnya kontraksi untuk mendorong
bayi lahir.
Durasi kontraksi semakin lama bisa 1-5 menit, adapun rentangnya tetap mulai setengah
hingga satu jam.
Kepala janin berada dalam posisi yang melintang di salah satu pinggul Mama, kemudian
kepala janin berangsur menuju ke rongga panggul.
6. Pembukaan enam
Pada tahap ini pembukaan pada mulut rahim sudah sekitar enam cm.
Kontraksi semakin sering dan kuat bahkan selang waktunya bisa sangat cepat yakni 2-5
menit. Jadi, setiap 2-5 menit Mama akan mengalami kontraksi dengan durasi mencapai 1-1,5
menit.
Kepala janin telah sepenuhnya masuk ke dalam rongga panggul dan diameter kepala
terlebar telah melewati pinggir rongga panggul. Idealnya kepala janin juga telah melewati
bagian panggul tersempit.
7. Pembukaan tujuh
Tahap ini pembukaan pada mulut rahim sudah sekitar tujuh cm.
Kontraksi makin sering dan kuat. Bisa 2-3 menit sekali dengan lama 1-1,5 menit.
Janin terus bergerak menuju jalan lahir.
Wajah janin mulai menghadap menghadap ke rektum Mama.
8. Pembukaan delapan
Pada tahapan ini mulut rahim semakin besar hingga sebesar delapan cm.
Inilah fase menentukan karena menjelang berakhirnya fase pembukaan, kemudian dilanjut
dengan pembukaan jalan lahir menjadi sempurna.
USG panggul, atau yang juga dikenal dengan USG pada panggul, adalah tindakan pemeriksaan non-
invasif (melukai tubuh) yang dilakukan untuk mendapatkan gambar rinci tulang panggul dan daerah
sekitarnya dengan menggunakan gelombang ultrasound (suara berfrekuensi tinggi).
Vaginal Toucher bahasa medisnya, di dunia kesehatan sering disebut pemeriksaan dalam.
Pemeriksaan dalam ini dilakukan sejak proses persalinan dimulai, yakni dari ibu mengalami tanda
dan gejala persalinan sampai nantinya akan melahirkan bayi.
Amniotomi saat persalinan bertujuan untuk merangsang dan mempercepat proses persalinan,
dengan cara memecahkan ketuban. Prosedur ini umumnya dilakukan bila kantong ketuban belum
juga pecah menjelang persalinan atau bila persalinan berlangsung lama.
Terkait berapa lamanya waktu pembukaan 1 sampai 10, ada yang mengatakan akan memakan waktu
sekitar 12-24 jam untuk yang baru pertama kali melahirkan. Sedangkan, bila Anda pernah
melahirkan sebelumnya, akan menghabiskan waktu sekitar 8-10 jam.
Beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah Ibu merasakan ingin meneran bersamaan
terjadinya kontraksi, Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau vaginanya, perineum
terlihat menonjol , vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka, peningkatan pengeluaran lendir
darah.