1
BAB I
PENDAHULUAN
• Hemodialisis (HD) tindakan untuk
menggantikan sebagian dari fungsi ginjal.
• Rutin dilakukan pada PGK stadium 5
• Penderita PGK stadium 5 semakin meningkat
jumlahnya
– di Amerika pada tahun 2009 diperkirakan > 380000
penderita PGK stadium 5 menjalani HD regular
– Data IRR 2012 di Indonesia, pasien PGK std 5 yang
menjalani HD
• 15353 (2011) menjadi 19621 (2012)
2
HD mengalami perkembangan sangat pesat banyak
masalah medis saat HD
3
• Prevalensi hipertensi intradialisis 5% s/d 15%
pasien HD
• Mekanisme yang menyebabkan terjadinya
hipertensi intradialisis
– 1) volume overload
– 2) aktivasi RAAS dan saraf simpatis
– 3) pembuangan obat anti hipertensi saat hemodialisis
– 4) disfungsi sel endotel
– 5) gangguan keseimbangan elektrolit
4
Hipertensi intradialisis nilai
prognostik penting
5
Mengenali pasien
dengan hipertensi
intradialisis Patogenesis Mekanisme
memberikan hipotensi terkait HD hipertensi
manfaat telah diteliti dan terkait HD masih
mengidentifikasi mudah untuk belum banyak
pasien dengan dimengerti diteliti
prognosis yang
buruk
6
• Oleh karena
– pentingnya mengenali kejadian hipertensi
intradialisis dengan segera
– hipertensi intradialisis memiliki prognosis yang
lebih buruk angka morbiditas & mortalitas >>>
– patofisiologi dan mekanisme yang mendasari
masih belum jelas dan sedikit diteliti
Hipertensi Intradialisis
7
BAB II
PENYAKIT GINJAL KRONIK
• Epidemiologi
– Penderita PGK terapi pengganti ginjal 1,8
juta orang
– Terapi pengganti ginjal mencakup dialisis dan
transplantasi ginjal
– >>> 90% di negara maju
• Batasan (KDIGO)
– abnormalitas fungsi atau struktur ginjal yang
berlangsung lebih dari 3 bulan ditandai dengan
adanya satu atau lebih tanda kerusakan ginjal
8
Tabel 2.1. Kriteria Penyakit Ginjal Kronik.
9
• Stadium PGK
Tabel 2.2. Stadium Penyakit Ginjal Kronik
10
BAB III
HIPERTENSI
• Definisi
– Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
≥140/90 mmHg
• Klasifikasi
Tabel 3.1. Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII
Kategori Tekanan Darah Dan/atau Tekanan Darah
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Sistem renin-angiotensin
Disfungsi endotel
Sistem vasoaktif
Hiperkoagulasi
12
Gambar 3.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah
13
BAB IV
HEMODIALISIS
• Hemodialisis (HD)
– usaha untuk memperbaiki kelainan biokimiawi
darah yang terjadi akibat terganggunya fungsi
ginjal mesin hemodialisis
– di seluruh dunia saat ini hampir setengah juta
penderita PGK stadium 5 menjalani tindakan HD
• Indikasi HD
– HD emergency kegawatan ginjal dan keracunan
obat
– HD kronik
14
• Prinsip dan Cara Kerja HD
• Hemodialisis 3 kompartemen: 1)
kompartemen darah, 2) kompartemen cairan
pencuci (dialisat), dan 3) ginjal buatan
(dialiser).
• Darah dikeluarkan dari pembuluh darah vena
kemudian masuk ke dalam mesin. Setelah
terjadi proses dialisis, darah yang telah bersih
ini masuk ke pembuluh balik, selanjutnya
beredar di dalam tubuh.
• Proses dialisis (pemurnian) darah terjadi
dalam dialiser 15
• Prinsip HD komposisi solute (bahan
terlarut) suatu larutan (kompartemen darah)
akan berubah dengan cara memaparkan
larutan ini dengan larutan lain (kompartemen
dialisat) melalui membran semipermeable
(dialiser).
• Perpindahan solute melewati membran
disebut sebagai osmosis. Perpindahan ini
terjadi melalui mekanisme difusi dan UF
16
Gambar 4.1. Skema Mekanisme Kerja Hemodialisis. 17
Tabel 4.1. Komplikasi Akut Hemodialisis
Komplikasi Hemodialisis 18
BAB V
HIPERTENSI INTRADIALISIS
• Definisi
– belum ada definisi yang universal
– Chazot C et al 2010 hipertensi intradialisis
suatu peningkatan tekanan darah yang terus
menerus selama sesi dialisis dengan nilai tekanan
darah selama dan di akhir dialisis melebihi nilai
tekanan darah pada saat dialisis dimulai
19
Tabel 5.1. Definisi Hipertensi Intradialisis dari Berbagai Penelitian
Referensi Definisi Hipertensi Intradialisis
Amerling et al 1995 Peningkatan Mean Arterial Pressure (MAP) sebesar ≥ 15
mmHg antara saat dimulai HD dan akhir sesi HD
Cirit et al 1995 Tekanan darah saat akhir sesi HD lebih tinggi dibandingkan
pada saat permulaan HD pada 50% sesi HD yang dijalani
Mees D 1996
dalam Georgiano Studi Van Buren et
Studi Inrig JK et al Sementara itu
PI 2015 al 2012 22.3%
2007 13,2% studi Inrig JK et al
hipertensi pasien HD
partisipan 2009
intradialisis mengalami
mengalami mendapatkan 213
muncul sebanyak hambatan oleh
hipertensi dari 1718 pasien
5% s/d 15% pasien karena hipertensi
intradialisis (12,2%)
yang menjalani intradialisis
HD.
22
Dampak Hipertensi Intradialisis
Studi
Yang et al karakterisasi klinis
2012 cardiothoracic index yang tinggi
overload cairan atau gagal
jantung
25
Etiologi dan Patofisiologi
Overload cairan
menyebabkan meningkatnya
cardiac output penyebab
yang penting dari
meningkatnya tekanan darah. 27
Pada saat HD dilakukan UF
untuk menarik cairan yang
berlebihan
31
Aktivasi Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
• Mekanisme lain aktivasi RAAS, oversekresi renin
dan angiotensin II yang diinduksi oleh UF saat HD
• Studi Chou KJ et al 2006 30 orang hipertensi
intradialisis dan 30 orang kontrol
– pemeriksaan kadar serum Nitric Oxide (NO), katekolamin,
renin, endotelin-1 (ET-1), cardiac output dan peripheral
vascular resistance (PVR) sebelum dan sesudah HD
tidak ada perbedaan bermakna
– disimpulkan hipertensi intradialisis tidak
berhubungan dengan sistem renin-angiotensin-aldosteron
32
Aktivitas Sistem Simpatis
33
Aktivitas simpatik dideteksi
paling baik dengan
menggunakan
microneurography belum
ada studi tidak tersedia luas
& kurang aplikatif
37
• Studi Chou KJ et al 2006
– hipertensi intradialisis tidak
berhubungan dengan
konsentrasi dialisat potassium
– tidak terdapat perbedaan
antara kadar potassium
plasma sebelum dan sesudah
HD antara pasien HT
intradialisis & kontrol
38
• Kalsium
• Beberapa penelitian perubahan kadar ion kalsium memiliki
efek hemodinamik perubahan kontraktilitas miokard
• Studi Gabutti L et al 2009 21 pasien yang menjalani 756 sesi
HD -->
– dialisat kalsium dengan konsentrasi 1,25 mmol/L atau 1,5 mmol/L
– Konsentrasi dialisat kalsium yang tinggi tekanan darah sistolik dan
diastolik yang lebih tinggi
– konsentrasi dialisat kalsium yang lebih tinggi stroke volume ↑
39
• Studi Chou KJ et al 2006
tidak menemukan perubahan
konsentrasi kalsium plasma
yang signifikan sebelum &
sesudah HD antara pasien HT
intradialisis & kontrol
• Peranan kadar dialisat
kalsium yang tinggi pada
patogenesis HT intradialisis
msh belum sepenuhnya
dipastikan lebih baik
dihindari
40
Disfungsi Endotel
41
Gambar 5.2. Skema Mekanisme Reactive Oxygen Species (ROS) Menurunkan NO
43
Gambar 5.3. Mekanisme Potensial Defisiensi L-Arginin pada PGK
46
Pemakaian Erythropoietic Stimulating Agents (ESA)
48
Tabel 5.3. Persentase Obat Anti Hipertensi yang Terbuang Saat HD
49
Tatalaksana Hipertensi Intradialisis
51
• 2. Inhibisi sistem saraf simpatis
• Obat-obatan penghambat adrenergik seperti
alpha blockers dan beta blockers dapat
dipertimbangkan sebagai pilihan terapeutik
– Pemberian carvedilol dan labetolol dengan
mekanisme blokade adrenergik alfa dan beta perlu
dipertimbangkan tdk terbuang saat HD
52
• 3. Inhibisi sistem renin-angiotensin-aldosteron
• Obat angiotensin converting enzyme (ACE)
inhibitors dan angiotensin receptor blockers
(ARB) kerja panjang terbaru dapat
memperbaiki keadaan hipertensi intradialisis
terutama karena menghambat pelepasan
endotelin-1
53
• 4. Inhibisi endotelin-1
• Beberapa antagonis endotelin-1 spesifik
(seperti avosentan) mungkin efektif jika obat-
obat ini telah didemonstrasikan aman untuk
pasien HD.
• Penghambat endotelin-1 non spesifik (seperti
penghambat sistem renin-angiotensin-
aldosteron atau carvedilol) dapat
memperbaiki keadaan hipertensi intradialisis
54
• 5. Pemilihan regimen anti hipertensi
• Jenis obat anti hipertensi, waktu dan dosis
perlu diperhatikan
• Pengobatan perlu diganti kepada obat-obat
yang tidak dibuang ketika dialisis berlangsung.
• Kepada pasien untuk tidak menunda
meminum obat anti HT sebelum dialisis
55
• 6. Erythropoietin stimulating agents (ESA)
– Untuk mengganti pemberian IV ke sc perlu
dipikirkan terutama jika dosis ESA tinggi
• 7. Penyesuaian resep dialisis
– Pertama, peresepan dialisat sodium yang
terencana dapat meminimalisir penambahan
solute sodium selama HD
– Kedua, dialisat kalsium yang tinggi perlu dihindari
pada pasien hipertensi intradialisis.
– Ketiga memperpanjang durasi HD,
meningkatkan frekuensi HD, dan/atau HD
nokturnal
56
Gambar 5.5. Algoritma Penatalaksanaan Hipertensi Intradialisis
57
Pencegahan Hipertensi Intradialisis
Memberikan perhatian terhadap perubahan
asupan oral pasien dan status nutrisi pasien
berada pada BB kering yang ideal
Penghentian obat anti hipertensi saat HD harus dihindari
kecuali hipotensi intradialisis.
• penggunaan obat anti hipertensi yang tidak terbuang saat HD menjadi
pilihan
59
• 3. Prevalensi hipertensi dialisis yaitu sebanyak
5% s/d 15% pada populasi yang menjalani HD
• 4. Studi dan penelitian yang ada
memperlihatkan bahwa overload cairan
memegang peranan utama dalam patofisiologi
hipertensi intradialisis.
• 5. Terapi lini pertama HT intradialisis adalah
dengan melakukan pengeluaran cairan yang
berlebih melalui proses UF yang intensif
hingga berat badan kering tercapai.
60
• Saran
– 1. Klinisi harus dapat mengenali kejadian
hipertensi intradialisis pada pasien HD sehingga
dapat menatalaksana dengan tepat
– 2. Perlu dilakukan suatu penelitian lebih lanjut
seputar tatalaksana hipertensi intradialisis
berdasarkan patofisiologi yang mendasari
61
Terima Kasih 62
63
64
Dampak UF Terhadap Aktivasi RAAS dan Sistem Simpatis
65
Proses Hemodialisis
66
67
J Ultrasound Med 2012; 31:1783–1787
68
69
70
Hemodialysis International 2015; 19:279–286
71
72
Efek Hipokalemia Terhadap Elektrofisiologi Miokardium
73
Clin J Am Soc Nephrol 4: 470–480, 2009
74
Reseptor Alfa dan Beta Adrenergik
75
Reseptor Alfa dan Beta Saraf Simpatis
76