Disampaikan Dalam
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 1
PERSEROAN TERBATAS
PT BIASA?
PT PMDN?
Kop
A B PT C PT PMA?
D
PT PERSERO?
PT TERBUKA?
25% 50% 20% 5%
PT PUBLIK?
JVA/SA
AP/AD
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 2
PERUSAHAAN PENERBIT SBSN
Berdasarkan
UU NO 19/2008
Tentang SBSN
&
PP 56/2008 Re PP-SBSN
PP 57/2008 Pendirian PP-SBSN
Peraturan Pelaksanaannya
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 3
PERUSAHAAN PENERBIT SBSN
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 4
PERSEROAN TERBATAS
(Ps 1-Ps 6 UU 40/2007)
● KEGIATAN PT: HARUS SESUAI DENGAN MAKSUD & TUJUAN (Ps 2).
● CIRI PT: PEMEGANG SAHAM TIDAK BERTANGGUNG JAWAB (a) SECARA PRIBADI
ATAS PERIKATAN PT & TIDAK BERTANGGUNG JAWAB (b) ATAS KERUGIAN PT
MELEBIHI NILAI SAHAM YANG DIMILIKI (Ps 3(1));
KECUALI: (1) PERSYARATAN PT SEBAGAI BH BELUM/TIDAK TERPENUHI,
(PS 3(2) (2) PEMEGANG SAHAM DG IKTIKAD BURUK MEMANFAATKAN PT
UNTUKK KEPENTINGAN PRIBADI,
(3) PEMEGANG SAHAM TERLIBAT DLM PERBUATAN MELAWAN
HUKUM YG DILAKUKAN PT, ATAU
(4) PEMEGANG SAHAM SECARA MELAWAN HUKUM
MENGGUNAKAN KEKAYAAN PT YG MENGAKIBATKAN KEKAYAAN PT
TIDAK CUKUP UNTUK MELUNASI UTANG PT, ATAU
[5] PEMEGANG SAHAM MENJADI KURANG DARI 2, KECUALI
BUMN & ‘PERUSAHAAN EFEK’ - UUPM (Ps 7(6&7),
[6] PERBUATAN HUKUM PT SEBELUM MENJADI BH YANG TAK
DISETUJUI RUPS (Ps 13(4).
● NAMA & TEMPAT KEDUDUKAN PT: DITENTUKAN DALAM AD & DI WILAYAH RI (Ps 5).
● JANGKA WAKTU PT: TERBATAS ATAU TIDAK TERBATAS – DITENTUKAN DLM AD (Ps 6).
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 5
PERUSAHAAN PENERBIT SBSN
RI
PEM
?
MKU
99,99% 0,1%
PP
AD-PP
DEWAN PP-SBSN
DIREKTUR
1 ORGAN PP-SBSN:
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 6
KEPAILITAN & PKPU
• DASAR HUKUM: UU No 37/2004
Miftahul Huda/Huda&Co 7
PERSYARATAN PENDIRIAN PT
(Ps 7 - Ps 14 UU 40/2007)
• AKTA PENDIRIAN YANG MEMUAT ANGGARAN DASAR & KETERANGAN LAIN (Ps 7(7)) –
AKTA NOTARIS.
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 8
PENDIRIAN PT
Pasal 7
(1) Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta
notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
(2) Setiap pendiri Perseroan wajib mengambil bagian saham pada
saat Perseroan didirikan.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku
dalam rangka Peleburan.
(4) Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal
diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan
hukum Perseroan.
(5) Setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan
pemegang saham menjadi kurang dari 2 (dua) orang, dalam
jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan
tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan
sebagian sahamnya kepada orang lain atau Perseroan
mengeluarkan saham baru kepada orang lain.
(6) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
telah dilampaui, pemegang saham tetap kurang dari 2 (dua)
orang, pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas
segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas
permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri
dapat membubarkan Perseroan tersebut.
(7) Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 (dua)
orang atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan
ketentuan pada ayat (5), serta ayat (6) tidak berlaku bagi:
a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau
b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan
penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan
lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
tentang Pasar Modal.
Penjelasan Pasal 7
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "orang" adalah orang perseorangan, baik warga
negara Indonesia maupun asing atau badan hukum Indonesia atau asing.
Ketentuan dalam ayat ini menegaskan prinsip yang berlaku berdasarkan
Undang-Undang ini bahwa pada dasarnya sebagai badan hukum,
Perseroan didirikan berdasarkan perjanjian, karena itu mempunyai lebih
dari 1 (satu) orang pemegang saham.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Dalam hal Peleburan seluruh aktiva dan pasiva Perseroan yang
meleburkan diri masuk menjadi modal Perseroan hasil Peleburan dan
pendiri tidak mengambil bagian saham sehingga pendiri dari Perseroan
hasil Peleburan adalah Perseroan yang meleburkan diri dan nama
pemegang saham dari Perseroan hasil Peleburan adalah nama pemegang
saham dari Perseroan yang meleburkan diri.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Penjelasan Pasal 7 (Contnued)
Ayat (6)
Perikatan dan kerugian Perseroan yang menjadi tanggung jawab pribadi
pemegang saham adalah perikatan dan kerugian yang terjadi setelah
lewat waktu 6 (enam) bulan tersebut.
Yang dimaksud dengan "pihak yang berkepentingan" adalah kejaksaan
untuk kepentingan umum, pemegang saham, Direksi, Dewan Komisaris,
karyawan Perseroan, kreditor, dan/atau pemangku kepentingan (stake
holder) lainnya
Ayat (7)
Karena status dan karakteristik yang khusus, persyaratan jumlah pendiri
bagi Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat ini diatur dalam
peraturan perundang-undangan tersendiri.
Huruf a
Yang dimaksud dengan "persero" adalah badan usaha milik negara yang
berbentuk Perseroan yang modalnya terbagi dalam saham yang diatur
dalam Undang-Undang tentang Badan Usaha Milik Negara.
Huruf b
Cukup jelas
ISSUES
Nyonya Anita Jelita dan Tuan Budi Prakosa sebagai pasangan suami-istri
yang baru saja menikah menghadap Saudara (sebagai Notaris)
bermaksud mendirikan PT yang bergerak di bidang industri tata boga
yang selama ini telah dikembangkan yang rencananya akan diberi nama
PT Lazatta Boga Indonesia (“PT LBI”), dan berkedudukan di Depok.
• Ps 31 (1) = Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan
kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup
bersama dalam masyarakat.
• Ps 31(2) = Masing-masing pihak berhak melakukan perbuatan hukum.
• Ps 36(1) = Mengenai harta bersama suami atau istri dapat bertindak atas
persetujuan kedua belah pihak.
• ISIAN FORM & DOKUMEN PENDUKUNG LENGKAP – MENTERI TIDAK KEBERATAN (Ps
10(3))
• ISIAN FORM & DOKUMEN PENDUKUNG TIDAK LENGKAP – MENTERI MENOLAK SECARA
ELEKTRONIK (Ps 10(4))
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper
15
PENYETORAN & PERBUATAN HUKUM SEBELUM
PENDIRIAN
(Ps 12 – Ps 14 UU 40/2007)
• JIKA HAL TERSEBUT TAK DIPENUHI – PERBUATAN HUKUM TSB TIDAK MENIMBULKAN
HAK & KEWAJIBAN & TIDAK MENGIKAT PT (Ps 12(4)).
16
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper
ISSUES
1. Tindakan atau perbuatan hukum apa yang harus (Saudara sebagai Notaris)
lakukan dalam (pembuatan) akta pendirian PT agar perbuatan hukum dan
penyetoran modal yang telah dilakukan oleh para pendiri sebelum PT dirikan
supaya secara yuridis mengikat PT? Jelaskan dan berikan dasar hukumnya!
3. Selain hal tersebut di atas, tindakan atau perbuatan hukum apa yang harus
dilakukan oleh organ PT agar perbuatan hukum dan penyetoran modal yang
telah dilakukan oleh para pendiri sebelum PT dirikan secara yuridis mengikat
PT? Sebutkan dan jelaskan persyaratan serta berikan dasar hukumnya!
ISSUE I
Andi Ahmad dan Budi Santosa, keduanya adalah WNI dan Chaliq
Ibrahim, WNA berkebangsaan Yordania, bermaksud mendirikan PT PMA
(nama yang diusulkan PT Almaa Syifa Indonesia) yang bergerak di
bidang air minum kemasan (orientasi ekspor ke Timur Tengah) dengan
modal dasar Rp 10 milyar, masing-masing akan mengambil bagian
modal yang dikeluarkan sebesar 10%, 25% dan 55%. Andi Ahmad dan
Chaliq Ibrahim akan menyetor modal yang diambil bagian dengan tunai,
sedangkan Budi Santosa akan menyetor modal yang diambil bagian
dengan menginbrengkan atau ‘memasukkan’ tanah miliknya seluas ±
2000 M² berikut bangunan di atasnya yang terletak di Jl. Pemuda,
Rawamangun, Jakarta Timur, untuk dijadikan Kantor Pusat PT yang
hendak didirikan tersebut. Jelaskan kepada Chaliq Ibrahim sebagai
calon Dirut-nya berikut dasar hukumnya mengenai hal-hal berikut:
• PERBUATAN HUKUM YANG DILAKUKAN PARA PENDIRI ATAS NAMA PT YANG BELUM
BERSTATUS BH – TANGGUNG JAWAB PENDIRI & TIDAK MENGIKAT PT (Ps 14(2)).
TETAPI MENGIKAT & MENJADI TANGGUNG JAWAB PT SETELAH PERBUATAN HUKUM
DISETUJUI OLEH SEMUA PEMEGANG SAHAM DALAM RUPS YANG DIHADIRI OLEH
SEMUA PEMEGANG SAHAM (Ps 14(4)).
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 19
ANGGARAN DASAR & PERUBAHANNYA
(Ps 15 – Ps 28 UU 40/2007)
• ISI/MATERI ANGGARAN DASAR – MANDATORY – SEKURANGNYA MEMUAT 9 HAL (Ps 15(1), DAPAT
MEMUAT KETENTUAN LAIN SEPANJANG TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UU PT (Ps 15(2)).
• ANGGARAN DASAR DILARANG MEMUAT KETENTUAN BUNGA TETAP ATAS SAHAM & PEMBERIAN
MANFAAT PRIBADI KEPADA PENDIRI ATAU PIHAK LAIN (Ps 15(3)).
• PERUBAHAN AD DITETAPKAN OLEH RUPS DAN UNTUK PERUBAHAN TERTENTU (NAMA, MAKSUD DAN
TUJUAN SERTA KEGIATAN, JANGKA WAKTU PENDIRIAN, BESARNYA MODAL DASAR, PENGURANGAN
MODAL DITEMPATKAN/DISETOR, ATAU STATUS PT TERTUTUP/TERBUKA) – HARUS PERSETUJUAN
MENTERI (Ps 21(1), LAINNYA CUKUP PEMBERITAHUAN (Ps 21(3)). PERSETUJUAN DITOLAK JIKA: (a)
BERTENTANGAN DNG TATACARA PERUBAHAN AD (b) ISI PERUBAHAN BERTENTANGAN DNG
PERATURAN PERUNNDANGAN, KETERTIBAN UMUM ATAU KESUSILAAN, ATAU (C) TERDAPAT
KEBERATAN KREDITOR ATAS PENGURANGAN MODAL (Ps 27 Jo Ps 21(2)).
• PERUBAHAN AD YANG TIDAK DIMUAT DALAM AKTA BA RAPAT YANG DIBUAT NOTARIS – HARUS
DIBUAT PKR NOTARIS SELAMBATNYA 3O HARI (Ps 21(5)). JIKA LEWAT 30 HARI DILARANG DIBUAT
PKR OLEH NOTARIS (Ps 21(6)).
• PERUBAHAN AD PT YANG TELAH DINYATAKAN PAILIT TIDAK DAPAT DILAKUKAN, KECUALI DENGAN
PERSETUJUAN KURATOR (Ps 20(1) DAN PERSETUJUAN KURATOR DILAMPIRKAN DALAM
PERMOHONAN PERSETUJUAN ATAU PEMBERITAHUAN KEPADA MENTERI (Ps 20(2)).
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 20
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR:
PT PUBLIK & PT TERBUKA
(Ps 24 – Ps 25 UU 40/2007)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 21
PERUBAHAN AD: MERGER & AKUISISI
(Ps 26 – Ps 28 UU 40/2007)
• ANGGARAN DASAR DILARANG MEMUAT KETENTUAN BUNGA TETAP ATAS SAHAM &
PEMBERIAN MANFAAT PRIBADI KEPADA PENDIRI ATAU PIHAK LAIN (Ps 15(3)).
• PERUBAHAN AD YANG TIDAK DIMUAT DALAM AKTA BERITA ACARA RAPAT YANG
DIBUAT NOTARIS – HARUS DIBUAT PKR NOTARIS SELAMBATNYA 3O HARIS (Ps 21(5)).
JIKA LEWAT 30 HARI DILARANG DIBUAT PKR OLEH NOTARIS (Ps 21(6)).
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 22
DAFTAR PERSEROAN & PENGUMUMAN
(PS 29 - 30 UU 40/2007)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 23
PROSES PENDIRIAN PT
(Ps 7 – Ps 30 UU 40/2007)
A B
PT = BH
(Ps 7(4)
DAFTAR PENGUMUMAN
AP/AD PENGESAHAAN PERSEROAN TBN-RI
MENTERI MENTERI MENTERI
(Ps 29) (Ps 30)
PT ABC
AKTA
● SALINAN AP
NOTARIS +
● SK DOMISILI
● NPWP BANK
● REKENING
ACCOUNT PT
● BUKTI SETOR
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 24
AKTA PENDIRIAN – ANGGARAN DASAR
Miftahul Huda/Huda&Co/31-10-07 25
AKTA NOTARIS – FIRST PAGE
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 26
SK DOMISILI
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 27
NPWP
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 28
BANK ACCOUNT PT
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 29
PERSETUJUAN MENTERI
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 30
PENERIMAAN PEMBERITAHUAN MENTERI
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 31
PENDAFTARAN PERUSAHAAN
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 32
PENGUMUMAN DI BN & TBN RI
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 33
TBN - RI
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 34
SURAT SAHAM
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 35
DAFTAR BUKU SAHAM
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 36
MODAL & SAHAM PT
(Ps 31-Ps 62 UU 40/2007)
• MODAL DASAR= TERDIRI ATAS SELURUH NILAI NOMINAL SAHAM (Ps 31(1).
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 37
BENTUK SETORAN MODAL
(Ps 24 – Ps 36 UU 40/2007)
“AHLI YANG = Ahli yang tidak mempunyai: (a) Hubungan Keluarga (Perkawinan/
TIDAK Keturunan) (b) Hubungan dengan PT (Kesamaan anggota Direksi/
TERAFILIASI” Dewan Komisaris, (c) Hubungan Pengendalian dengan PT, (d) Saham
dalam PT sebesar 20%/lebih (Penj. Ps 34(2)).
38
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper
Penyetoran & Tax Issue
• HAK TAGIH YANG DAPAT DIKOMPENSASI(KAN) DENGAN SETORAN SAHAM ADALAH HAK
TAGIH YANG TIMBUL KARENA (Ps 35)
(b) PENJAMIN UTANG PT TELAH MEMBAYAR LUNAS UTANG PT SEBESAR NILAI YANG
DIJAMIN;
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 40
Konversi Piutang Menjadi Penyertaan & Tax Issue
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 44
ILUSTRASI – CROSS HOLDING
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 45
“ONE SHARE ONE VOTE v. NO CASTING VOTE/NO DIVIDEND”
• PT DAPAT MEMBELI KEMBALI SAHAM YANG TELAH DIKELUARKAN (Ps 37(1) DENGAN
KETENTUAN:
(a) KEKAYAAN PT TIDAK MENJADI LEBIH KECIL DARI MODAL YANG DITEMPATKAN
DITAMBAH CADANGAN WAJIB YG TELAH DISISIHKAN;
• PENGUASAAN SAHAM YANG DIBELI KEMBALI OLEH PT PALING LAMA 3 TAHUN (Ps 37(4))
+ PENGALIHANNYA DENGAN PERSETUJUAN RUPS KORUM & VOTING ¾ (Ps 38).
► SAHAM DARI PEMBELIAN KEMBALI & PERALIHAN KARENA HUKUM, HIBAH, ATAU HIBAH
WASIAT TIDAK DIPERHITUNGKAN DALAM MENENTUKAN KORUM, TIDAK BERHAK
MENGELUARKAN SUARA DALAM VOTING & TIDAK BERHAK ATAS DIVIDEN (Ps 40).
47
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper
“SHAREHOLDERS & PREEMPTIVE RIGHT”
• PERUBAHAN MODAL DASAR – RUPS DENGAN KORUM DAN VOTING SESUAI DENGAN
PERUBAHAN AD (Ps 42(1)).
• PERUBAHAN MODAL DITEMPATKAN – RUPS DENGAN KORUM DAN VOTING LEBIH DARI
½ KECUALI DITENTUKAN LEBIH BESAR DALAM AD (Ps 42(2)).
49
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper
Preemptive Right & Obligasi Konversi
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 51
SAHAM & SURAT SAHAM
(Ps 48-Ps 62 UU 40/2007)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 52
Surat Saham & Surat Berharga
54
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
(Ps 55-Ps 60 UU 40/2007)
• AD – MENENTUKAN CARA PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM SESUAI PERATURAN (Ps 5)
• PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM DILAKUKAN DENGAN CARA & PROSEDUR (Ps 56):
(a) AKTA PEMINDAHAN (NOTARIIL ATAU DI BAWAH TANGAN);
(b) AKTA PEMINDAHAN ATAU SALINAN DISAMPAIKAN SECARA TERTULIS KEPADA PT;
(c) DIREKSI MENCATAT PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM DALAM DAFTAR PEMEGANG SAHAM ATAU
DAFTAR KHUSUS;
(d) DIREKSI MEMBERITAHUKAN KEPADA MENTERI UNTUK DICATAT DALAM DAFTAR PERSEROAN
PALING LAMBAT 30 HARI SEJAK TGL PENCATATAN PEMINDAHAN
– JIKA PEMBERITAHUAN BELUM DILAKUKAN, MENTERI MENOLAK PERMOHONAN PERSETUJUAN
ATAU PEMBERITAHUAN;
# TATACARA PEMINDAHAN SAHAM YG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL DIATUR
DALAM UUPM (Ps 56(5)).
• AD DAPAT MENENTUKAN PERSYARATAN PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM (Ps 57(1) & 59):
(a) MENAWARKAN LEBIH DAHULU KPD PEMEGANG SAHAM LAIN – KLASIFIKASI SAMA – 1 X ;
(b) PERSETUJUAN ORGAN LAIN – PALING LAMA 90 HARI, JIKA TIDAK MENJAWAB – DIANGGAP OK;
(c) PERSETUJUAN INSTANSI BERWENANG.
• PERSYARATAN DI ATAS TIDAK BERLAKU DALAM HAL PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
DISEBABKAN PERALIHAN KARENA HUKUM – KECUALI HURUF (c) PERALIHAN DI ATAS
BERKENAAN DENGAN KEWARISAN.
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 55
Gadai & Fidusia Saham: Implikasinya
• PEMEGANG SAHAM BERHAK MEMINTA PT UNTUK MEMBELI SAHAMNYA (Ps 62) – JIKA
TIDAK MENYETUJUI TINDAKAN PT YANG MERUGIKAN BERUPA:
(a) PERUBAHAN AD;
(b) PENGALIHAN ATAU PENJAMINAN ASET PT MELEBIHI 50%
ASET BERSIH PT;
(c) PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN ATAU
PEMISAHAN
• PT WAJIB MENGUSAHAKAN UNTUK DIBELI PIHAK KETIGA – JIKA SAHAM YANG DIMINTA
UNTUK DIBELI MELEBIHI BATAS 10% DARI MODAL YANG DITEMPATKAN DALAM
Ps 62(2) jo Ps 37(2)).
Miftahul Huda/Huda&Co/31-10-07 57
LARANGAN – BENEFICIAL OWNERSHIP
(Ps 33 UU 25/2007 Re Penanaman Modal)
• PENANAM MODAL DALAM NEGERI & PENANAM MODAL ASING YANG MELAKUKAN
PENANAMAN MODAL DALAM BENTUK “PT” DILARANG MEMBUAT PERJANJIAN
DAN/ATAU PERNYATAAN YANG MENEGASKAN BAHWA ‘KEPEMILIKAN SAHAM
DALAM PT UNTUK DAN ATAS NAMA ORANG LAIN’ (Ps 33(1)).
Miftahul Huda/Huda&Huper 58
Beneficial Ownership v. Nominee Arrangement
1. Mr. John WNA mempunyai teman dekat bernama Miss Asih. Mr. John sangat
mencintai Indonesia dan Asih tentunya. Maka Mr. John ingin berusaha di
Indonesia bersama Asih. Mr. John bermaksud mendirikan PT yang bergerak
di bidang industri kulit. Sayang sektor ini tertutup untuk PMA. Maka Mr.
John meminta Asih dan ayahnya, Tuan Bagja untuk mendirikan PT dimaksud
dengan diberi nama PT Quata Kulit Indonesia. Seluruh modal PT ditanggung
dan berasal dari Mr John. Untuk itu seluruh modal yang diambilbagian oleh
Asih dan Bagya telah disetor penuh, yang mendanai Mr. John. Untuk itu Mr
John meminta Asih dan Tuab Bagja untuk meminta membuat dan
menandatangani “surat pernyataan” atau “pengakuan” bahwa saham yang
mereka miliki sebenarnya adalah milik Mr John yang telah mendanainya.
Asih dan Bagja, setiap bulan mendapatkan fee Rp3 Juta dari Mr John.
Mereka datang menghadap Saudara (sebagai Notaris) untuk membuatkan
akta pernyataan tersebut.
a. Bagaimana sikap Saudara menghadapi permintaan mereka?
b. Bagaimana transaksi tersebut dan bagaimana akibat hukum ?
c. Bagaimana skema transaksi yang dapat memenuhi kemauan
mereka tanpa melanggar peraturan per-uu-an? Jelaskan!
RENCANA KERJA TAHUNAN & LAPORAN TAHUNAN
(Ps 63-Ps 69 UU 40/2007)
• RKT HARUS DITELAAH DULU OLEH DEWAN KOMISARIS KALAU HARUS MENDAPATKAN
PERSETUJUAN RUPS (Ps 64(3).
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 60
RKT & LAPORAN TAHUNAN (Lanjutan 1)
(Ps 63-Ps 69 UU 40/2007)
• DIREKSI MENYAMPAIKAN LAPORAN TAHUNAN KPD RUPS (TAHUNAN?) (Ps 66(1)& 67):
(a) PALING LAMBAT 6 BULAN SETELAH TAHUN BUKU PT BERAKHIR;
(b) SETELAH DITELAAH DEWAN KOMISARIS ;
(c) DITANDATANGANI OLEH SEMUA ANGGOTA DIREKSI & DEWAN KOMISARIS: JIKA TIDAK
MENANDATANGANI TANPA ALASAN TERTULIS DIANGGAP MENYETUJUI;
(d) DISEDIAKAN DI KANTOR PT SEJAK TANGGAL PANGGILAN RUPS.
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 61
LAPORAN TAHUNAN (Lanjutan 2)
(Ps 66-Ps 69 UU 40/2007)
• NERACA & LAPORAN LABA RUGI YANG WAJIB DIAUDIT – HARUS DISAMPAIKAN KEPADA
MENTERI SESUAI PERUNDANG-UNDANGAN .
• JIKA KEWAJIBAN DI ATAS TIDAK DIPENUHI, LAPORAN TIDAK DISAHKAN OLEH RUPS;
• NERACA DAN LAPORAN LABA RUGI DARI LAPORAN KEUANGAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PADA HURUF (a), (b) DAN (c) TERSEBUT DI ATAS SETELAH DISAHKAN RUPS – PALING
LAMBAT 7 HARI SETELAH DISAHKAN - DIUMUMKAN DALAM 1 SKH (Ps 68(4)&(5)).
• DALAM HAL LAPORAN KEUANGAN TIDAK BENAR – ANGGOTA DIREKSI DAN DEWAN
KOMISARIS SECARA TANGGUNG RENTENG BERTANGGUNG JAWAB THD PIHAK YANG
DIRUGIKAN – KECUALI TERBUKTI TIDAK BERSALAH (Ps 69(3)&(4)).
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 62
PENGGUNAAN LABA
(Ps 70-Ps 73 UU 40/2007)
• SAMPAI MENCAPAI SEDIKITNYA 20% DARI JUMLAH MODAL YANG DITEMPATKAN &
DISETOR (Ps 70(3)).
• CADANGAN YANG BELUM MENCAPAI JUMLAH 20%, HANYA BOLEH DIPERGUNAKAN UNTUK
MENUTUP KERUGIAN YANG TIDAK DAPAT DIPENUHI CADANGAN LAIN (Ps 70(4)).
• DIVIDEN HANYA BOLEH DIBAGIKAN JIKA SALDO LABA YANG POSITIF (Ps 71(3).
• DIVIDEN INTERIM : DAPAT DIBAGIKAN SEBELUM TAHUN BUKU N (Ps 72(1) DENGAN
KETENTUAN: (a) KEKAYAAN BERSIH TIDAK LEBIH KECIL DARI MODAL DITEMPATKAN DAN
DISETOR DITAMBAH CADANGAN WAJIB,
(b) TIDAK MENGGANGGU KEWAJIBAN KEPADA KREDITOR & KEGIATAN PT.
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 63
TANGGUNG JAWAB SOSIAL & LINGKUNGAN (“TJSL” – “CSR”)
(Ps 1(3) & Ps 74 UU 40/2007)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 64
ORGAN-ORGAN PT
(Ps 1(2)(4-5), Ps 75-Ps 121 UU 40/2007)
• DIREKSI = PENGURUS/PENGELOLA PT
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 67
COURT CASE
(2) Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang
tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis, atau
alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi dalam surat tersendiri yang
dilekatkan dalam laporan tahunan.
(3) Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang
tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan tidak memberi alasan secara tertulis, yang bersangkutan dianggap
telah menyetujui isi laporan tahunan.
(4) ????
PASAL 80 UU NO 40/2007
(1) Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (5) dan ayat (7), pemegang saham yang
meminta penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan
negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan
pemberian izin kepada pemohon melakukan sendiri pemanggilan RUPS tersebut.
(2) Ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan mendengar pemohon, Direksi dan/atau
Dewan Komisaris, menetapkan pemberian izin untuk menyelenggarakan RUPS apabila
pemohon secara sumir telah membuktikan bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon
mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS.
(3) Penetapan ketua pengadilan negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat juga
ketentuan mengenai:
a. bentuk RUPS, mata acara RUPS sesuai dengan permohonan pemegang saham, jangka
waktu pemanggilan RUPS, kuorum kehadiran, dan/atau ketentuan tentang persyaratan
pengambilan keputusan RUPS, serta penunjukan ketua rapat, sesuai dengan atau
tanpa terikat pada ketentuan Undang-Undang ini atau anggaran dasar; dan/atau
b. perintah yang mewajibkan Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk hadir dalam RUPS.
(4) Ketua pengadilan negeri menolak permohonan dalam hal pemohon tidak dapat membuktikan
secara sumir bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon mempunyai kepentingan yang
wajar untuk diselenggarakannya RUPS.
(5) RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya boleh membicarakan mata acara rapat
sebagaimana ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.
(6) Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai pemberian izin sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap.
(7) Dalam hal penetapan ketua pengadilan negeri menolak permohonan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), upaya hukum yang dapat diajukan hanya kasasi.
(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga bagi Perseroan Terbuka
dengan memperhatikan persyaratan pengumuman akan diadakannya RUPS dan persyaratan
lainnya untuk penyelenggaraan RUPS sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.
Penjelasan Pasal 80
Pasal 80
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan "penetapan pengadilan mengenai kuorum kehadiran dan ketentuan
tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS" adalah khusus berlaku untuk RUPS ketiga,
sedangkan untuk RUPS pertama dan RUPS kedua ketentuan kuorum kehadiran dan persyaratan
pengambilan keputusan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, Pasal 87,
Pasal 88, dan Pasal 89 atau anggaran dasar Perseroan.
Yang dimaksud dengan "bentuk RUPS" adalah RUPS tahunan atau RUPS lainnya.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Yang dimaksud dengan "bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap" adalah bahwa atas
penetapan tersebut tidak dapat diajukan banding, kasasi, atau peninjauan kembali. Ketentuan ini
dimaksudkan agar pelaksanaan RUPS tidak tertunda.
Ayat (7)
Upaya hukum yang dimungkinkan apabila penetapan pengadilan menolak permohonan adalah
hanya upaya hukum kasasi dan tidak dimungkinkan peninjauan kembali.
Ayat (8)
Cukup jelas
Kasus Imajiner 1
PT Semen Kuat Abadi (“PT SKA”), berkedudukan di Bogor, yang bergerak di bidang
industri pertambangan umum golongan C dimiliki oleh 2 (dua) pemegang saham,
yaitu Tuan Asmoro Budi sebagai pemegang saham mayoritas (75%) dan Ibu Bandoro
Ayu (25%). Susunan anggota Direksi PT SKA terdiri dari 3 (tiga) Direktur, dan Tuan
Charles Sinaga sebagai Direktur Utama-nya. Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga)
anggota Komisaris, dan Komisaris Utama diduduki oleh Ibu Dewi Anggraeni.
Semuanya diangkat oleh RUPS PT SKA secara efektif 2 (dua) tahun yang lalu untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun. Melihat kinerja pengurus PT SKA yang tak memuaskan,
karena tidak mencapai target minimum yang telah dicanangkan, dan adanya rencana
pembentukan PT patungan baru yang bergerak di bidang semen dalam waktu dekat,
antara PT SKA dengan investor dari Maroko, maka Tuan Asmoro Budi meminta
Direksi dan Komisaris PT SKA untuk mengadakan atau memanggil RUPS Luar Biasa
PT SKA dengan agenda tunggal, yakni persetujuan penggantian Direksi dan
Komisaris. Mengetahui agenda RUPS Luar Biasa yang demikian, Direksi dan
Komisaris menolak untuk mengadakan/memanggil RUPS dimaksud. Mendapat
penolakan dari Direksi untuk mengadakan/memanggil RUPS Luar Biasa tersebut,
Tuan Asmoro Budi bingung dan khawatir kalau-kalau tindakan yang akan diambil
dapat dikualifikasi melanggar hukum, maka dia datang kepada Saudara untuk
meminta advis dan pendapat hukum.
Berikan advis dan pendapat hukum Saudara kepada Tuan Asmoro Budi, bagaimana
agar RUPS Luar Biasa PT SKA tersebut dapat diselenggarakan, termasuk tetapi tidak
terbatas pada persyaratan dan mekanisme yang harus ditempuh. Dan kapan
efektifnya secara hukum pengangkatan Direksi baru PT SKA tersebut agar Perjanjian
Usaha Patungan berikut Akta Pendirian PT patungan baru yang akan dibentuk dapat
segera ditandatangani oleh PT SKA dengan investor dari Maroko tersebut?
Kasus Imajiner 2
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 76
RUPS PT – JENIS
(Ps 78-Ps 82 + Ps 66(2) UU 40/2007)
• JENIS = (1) RUPS TAHUNAN – 6 BULAN SETELAH TAHUN BUKU
BERAKHIR
(2) RUPS LAINNYA – LUR BIASA – SETIAP WAKTU
• RUPS TAHUNAN = (1) PALING LAMA 6 BULAN SETELAH TAHUN BUKU BERAKHIR
(2) LAPORAN TAHUNAN YANG SEKURANGNYA TERDIRI DARI
DOKUMEN BERIKUT HARUS DIAJUKAN (Ps 78+66) :
(a) Laporan Keuangan;
(b) Laporan Kegiatan PT;
(c) Laporan Pelaksanaan TJSL/CSR;
(d) Rincian Masalah yang Mempengaruhi PT;
(e) Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris;
(f) Nama anggota Direksi & DK;
(g) Gaji, tunjangan/honorarium anggota Direksi & DK
(+) Harus ditandatangani semua anggota Direksi & DK
• PENYELENGGARA= (1) DIREKSI – PEMANGGILAN RUPS – PERMINTAAN PS 1/10;
(2) DEWAN KOMISARIS – PEMANGGILAN RUPS; ATAU
(3) PS SENDIRI – IZIN - PENETAPAN PN - ISI (Ps 80)
# RUPS TETAP SAH = JIKA SEMUA PS HADIR/DIWAKILI & SETUJUI SECARA BULAT (82(5)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 77
DIREKSI
(Ps 1(5), Ps 92-Ps 107 UU 40/2007)
• TANGGUNG = (1) PENUH DAN PRIBADI – BERSALAH DAN LALAI (Ps 97(3)
JAWAB (PIERCING (2) TIDAK TANGGUNG JAWAB ATAS KERUGIAN – JIKA DAPAT
THE CORP. VEIL) DIBUKTIKAN (97(5)):
(a) TIDAK SALAH & TIDAK LALAI;
(b) IKTIKAD BAIK & HATI-HATI;
(c) TIDAK ADA BENTURAN KEPENTINGAN;
(d) PENCEGAHAN.
(3) KEPAILITAN – KESALAHAN/KELALAIAN - TANGGUNG JAWAB RENTENG – SELURUH
KEWAJIBAN YG TAK TERLUNASI (104(3)
# DIREKSI YANG PERNAH MENJABAT 5 TH SEBELUM PAILIT.
• PENGUNDURAN DIRI = DAPAT DIATUR DI AD (Ps 107)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 78
DEWAN KOMISARIS
(Ps 1(6), Ps 108-Ps 121 UU 40/2007)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 79
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN & PEMISAHAN
(Ps 1(9-12), Ps 122-Ps 137 UU 40/2007)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 80
CHART = MKAS
• MERGER A + B = A
• KONSOLIDASI A + B = C
• AKUISISI
A + B = A
OWNS
B
• PEMISAHAN B
(Absolute Division or __A__
AKTIVA C
Spin-off/Partial Division
PASIVA
with a hive off/Demerger or
Hybride Division) D
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 81
CONTOH PEMISAHAN MURNI
(Absolute Division)
A B A B
A B
x Y Z
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 82
CONTOH PEMISAHAN TIDAK MURNI
(Spin-off/Partial Division with a Hive-off/Demerger)
A A B A B
B
X Y X Y
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 83
CONTOH PEMISAHAN BIBRIDA
(Hybride Splitting)
A B A B
X Y Y
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 84
CONTOH PEMISAHAN PEMEGANG SAHAM
(Splitting of Shareholders)
A B
A B
x Y Z
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 85
PROSEDUR PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN
(Ps 123-Ps 134 UU 40/2007)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 86
PEMISAHAN PT
(Ps 135-Ps 137 UU 40/2007)
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 87
ASPEK PERPAJAKAN
MERGER, KONSOLIDASI & AKUISISI
● PERLAKUAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH & BANGUNAN TERHADAP MKA?
- UU 21/1997 JO UU 20/2000 TTG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN
BANGUNAN
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 88
Kasus Imajiner
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 90
Pasal 142 ayat (1) UU No 4/2007
PEMBUBARAN, LIKUIDASI, DAN BERAKHIRNYA STATUS
BADAN HUKUM PERSEROAN
Pasal 142
(1) Pembubaran Perseroan terjadi:
a. berdasarkan keputusan RUPS;
b. karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah
berakhir;
c. berdasarkan penetapan pengadilan;
d. dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk membayar
biaya kepailitan;
e. karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan
insolvensi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; atau
f. karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan Perseroan
melakukan likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan.
Huruf f
Yang dimaksud dengan "dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan Perseroan melakukan
likuidasi" adalah ketentuan yang tidak memungkinkan Perseroan untuk berusaha dalam bidang lain setelah izin
usahanya dicabut, misalnya izin usaha perbankan, izin usaha perasuransian.Ayat (2)
Berbeda dari bubarnya Perseroan sebagai akibat Penggabungan dan Peleburan yang tidak perlu diikuti dengan
likuidasi, bubarnya Perseroan berdasarkan ketentuan ayat (1) harus selalu diikuti dengan likuidasi.
Huruf a
Yang dimaksud dengan "likuidasi yang dilakukan oleh kurator" adalah likuidasi yang khusus dilakukan dalam hal
Perseroan bubar berdasarkan ketentuan ayat (1) huruf e.
PEMBUBARAN, LIKUIDASI, & BERAKHIRNYA
STATUS BADAN HUKUM PT (Lanjutan)
(Ps 142-Ps 152 UU 40/2007)
• KEWAJIBAN (1) 30 HARI SETELAH PEMBUBARAN – MEMBERITAHUKAN:
LIKUIDATOR (a) SEMUA KREDITOR – DALAM SKH & BERITA NEGARA;
(Ps 147(1)) (b) MENTERI – DICATAT DLM DAFTAR PERSEROAN;
BAHWA PT DALAM LIKUIDASI
(2) JIKA PEMBERITAHUAN KEPADA KREDITOR & MENTERI BELUM
DILAKUKAN, PEMBUBARAN PT TIDAK BERLAKU BAGI PIHAK
KIETIGA (148) + LIKUIDATOR & PT BERTANGGUNG JAWAB RENTENG
KEPADA PIHAK KETIGA.
(3) MELAKUKAN PEMBERESAN HARTA KEKAYAAN (149(1)).
Miftahul Huda/Huda&Co/Huper 92
Kasus Imajiner
Saldo laba yang positif = laba bersih Perseroan dalam tahun buku berjalan
yang telah menutup akumulasi kerugian Perseroan dari tahun buku
sebelumnya (Penjelasan Ps 70 ayat 2).
ISSUE TANTIEM
Penjelasan Pasal 71
Ayat (1)
Keputusan RUPS pada ayat ini harus memperhatikan kepentingan Perseroan
dan kewajaran.
Berdasarkan keputusan RUPS tersebut dapat ditetapkan sebagian atau
seluruh laba bersih digunakan untuk pembagian dividen kepada pemegang
saham, cadangan, dan/atau pembagian lain seperti tansiem (tantieme) untuk
anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta bonus untuk karyawan.
Pemberian tansiem dan bonus yang dikaitkan dengan kinerja Perseroan telah
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "seluruh laba bersih" adalah seluruh jumlah laba bersih
dari tahun buku yang bersangkutan setelah dikurangi akumulasi kerugian
Perseroan dari tahun buku sebelumnya.
Ayat (3)
Dalam hal laba bersih Perseroan dalam tahun buku berjalan belum seluruhnya
menutup akumulasi kerugian Perseroan dari tahun buku sebelumnya,
Perseroan tidak dapat membagikan dividen karena Perseroan masih
mempunyai saldo laba bersih negatif.
PLN CASE RE: TANTIEM ?
TANTIEM – DALAM AD v. RUPS ?
&
TERIMA KASIH