Anda di halaman 1dari 18

Business

Pemikiran Mencius
Filusuf dan Pemikiran Politik China

Disusun oleh Kelompok 04 (Empat)


Anggota Kelompok
Achmad Hafidz (2010413036)
An Nissa Nabila Fajri (2010413014)
Aryo Ronggur Samudra S (2010413034)
Table of contents

Kesimpulan
01 Pendahuluan 03 Menggarisbawahi konklusi dari
Menjelaskan latar belakang
lahirnya pemikiran politik China. Pemikiran Mencius.

02 Pembahasan
Memaparkan tentang kehidupan
04 Referensi
Daftar kutipan, gagasan, dan segala
dan gagasan filosofi tokoh
jenis hal yang berkaitan dengan
Mencius.
Utilitarianisme.
Filusuf dan Pemikiran
Politik China:
Mencius
01
Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang lahirnya
Pemikiran Politik China.
Pendahuluan

Filsafat Politik China lahir dari ranah kehidupan yang bercondong pada sekularisme, dengan
kandungan yang berisikan pemikiran politik, etika, dan budaya Bangsa China sejak 3000SM
hingga era modern seperti saat ini. Salah satu Filusuf China yang turut memberikan
kontribusi berupa buah pikirnna dalam tumbuh kembang filosofi di China ialah Mencius
atau Meng Zi.
Pembahasan
02 Memaparkan tentang kehidupan dan gagasan filosofi
tokoh Mencius.
“There is no greater delight than to be
conscious of sincerity on self
examination.”

—Mencius
Tokoh Mencius (Meng Zi)
Meng Zi atau lebih dikenal dengan Mencius adalah tokoh filsafat cina kuno yang hidup
sekitar abad ke 4 SM, para sejarawan kebanyakan menyebutkan mencius hidup sekitar tahun
372-289 SM. Meng Zi lahir di Mang Ko negara Zhou, dimana pada saat itu cina kuno
berada pada masa perang besar antar kerajaan (476-289 SM). Ia adalah penganut aliran
konfusianisme/ konfusius yang merupakan ajaran dari Nabi Kong Hu Cu. Meng Zi
kemudian melanjutkan ajaran konfusius dan melahirkan beberapa pemikiran yang sangat
berpengaruh dalam sejarah pemikiran filsafat.
Tokoh Mencius (Meng Zi)

Meng Zi lahir dari keluarga menengah kebawah tetapi ada pendapat yang menyebutkan
bahwa keluraga Meng Zi keturunan bangsawan. Pada waktu kecil Meng Zi sudah ditinggal
ayahnya meninggal, kemudian Meng Zi diasuh ibunya yang sangat bijaksana. Konon ibunya
sangat memperhatikan Meng Zi terutama dalam hal pemdidikan. Sampai-sampai ibunya
Meng Zi harus berpindah rumah tiga kali demi mendapatkan lingkungan yang baik untuk
kehidupan anaknya. Awalnya Meng Zi dan ibunya pertama kali tinggal di dekat pemakaman.
Tinggal di dekat pemakaman menjadikan ternyata malah membuat Meng Zi bersikap dan
menirukan layaknya orang sedang berduka. Lantas ibunya khawatir sikap Meng Zi yang
menirukan orang yang berduka akan terbawa sampai ia dewasa.
Tokoh Mencius (Meng Zi)

Meng Zi dan ibunya kemudian memutuskan untuk pindah dan tinggal di dekat pasar.
Lingkungan pasar sangat dipenuhi hiruk pikuk orang jual beli. Ternyata pindah rumah di
dekat pasar membuat Meng Zi suka menirukan gaya orang jual beli. Ibunya khawatir lagi
Meng Zi dikhawatirkan dewasa nanti akan bersikap layaknya penjual yang kadang suka
berbohong. Selanjutnya ibunya memutuskan untuk berpindah tempat tinggal lagi. Meng Zi
dan ibunya berpindah di dekat sekolahan. Akhrinya tempat tinggal di dekat sekolahan inilah
yang cocok untuk lingkngan Meng Zi. Disinilah Meng Zi juga menempuh pendidikan. Di
sinilah Meng Zi mulai meniru perilaku, pidato, dan disiplin guru sehingga ia menjadi
seorang sarjana hingga akhirnya Meng Zi menjadi seorang pejabat dan guru di Jixa
Academy di negara bagian Qi dan menjadi filsuf yang tersohor.
Pemikiran
Mencius
Pemikiran Mencius (Meng Zi)

Seperti yang telah kami singgung sebelumnya bahwasanya Meng Zi ini hidup pada masa
kekacauaan yakni perang perebutan kekuasaan yang terus menerus. Hidup di tengah
kekacauan membuat Meng Zi berpikir untuk mencerahkan para penguasa dengan filsafat.
Tidak hanya ditujukan kepada penguasa, pemikirannya ini juga memberikan dampak pada
masyarakat Cina Kuno. Menurut Meng Zi kodrat manusia adalah baik. Seseorang yang
berbuat baik hakikatnya didorong oleh kesadarannya yang terdalam terhadap kodratnya.
Sebaliknya orang yang tidak berbuat baik, tidak menyadari kodratnya alias lupa hakekat
dirinya yang sesungguhnya.
Pemikiran Mencius (Meng Zi)
Meng Zi menjelaskan bahwa setiap manusia ada empat buah hati , yakni:

(1) Empati, dalam keadaan normal manusia akan merasa kasihan kepada orang lain ketika
dilanda kesusahan;
(2) Malu berbuat jahat, pada dasarnya manusia sejatinya bersifat malu akan bertindak
kejahatan;
(3) Mau mengalah, menurutnya manusia dalam keadaan normal orang akan memberi
kemudahan atau mengalah kepada orang lain yang lebih membutuhkan;
(4) Membedakan benar dan salah, dalam keadaan normal manusia akan jujur mengakui
mana suatu hal yang benar dan mana yang salah.
Pemikiran Mencius (Meng Zi)
Menurut Meng Zi manusia bertindak jahat karena tiga hal:

o Kejahatan terjadi karena pengaruh lingkungan sosial.


o Kejahatan terjadi karena orang menyangkal atau menolak kebaikan kodrati yang ada
dalam dirinya. Mereka yang memandang diri terlalu negatif dan tanpa berharga, tak akan
peduli dengan kebaikan.
o Kejahatan terjadi karena manusia kurang merefleksi diri. Semakin seseorang kurang
merefleksi diri, semakin ia tidak mengenal kebaikan yang ada dalam dirinya.
Kesimpulan
Menggarisbawahi konklusi dari
Pemikiran Mencius.
Kesimpulan

Dengan demikian, poin yang dapat kita petik dari buah pemikiran Filusuf Meng Zi adalah
sebagai manusia seharusnya kita menjaga keempat buah hati yang telah diklasifikasikan
olehnya tersebut agar selalu berfungsi melaksanakan tugasnya. Karena empat buah hati itu
adalah jiwa yang memberikan nilai kemanusiaan. Itulah Inner Beauty karunia Tuhan yang
tak ternilai harganya. Keempat hati itu harus selalu disirami, dirawat, di pupuk dan diberi
anti hama serta dijaga kebersihan lingkungan, layaknya kita merawat tanaman di kebun,
maka hasilnya akan mendapatkan buah yang manis subur serta indah dan menyenangkan.
Inilah makna hidup manusia yang paling dasar sesungguhnya yang menjanjikan
kebahagiaan.
Referensi

Lau, D. C. (2004). Mencius. Penguin UK.

Chan, A. K. L. (Ed.). (2002). Mencius: Contexts and Interpretations. University of Hawaii


Press.

Behuniak, J. (2004). Mencius on Becoming Human. SUNY Press.

Anda mungkin juga menyukai