Anda di halaman 1dari 11

Sistem

Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon
yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.
Endokrin bertanggungjawab untuk mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan
hormon seperti metabolisme, tumbuh kembang, fungsi reproduksi seksual, tekanan darah,
nafsu makan, dan siklus tidur.
Endokrin terdiri atas delapan kelenjar. kelenjar-kelenjar ini disebut sebagai kelenjar
endokrin (hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, testis, dan timus.
Kelenjar endokrin memiliki beberapa karakteristik diantaranya, tidak memiliki duktus.
Kelenjar ini mensekresikan hormon langsung kedalam cairan jaringan disekitar sel-selnya.
Dan yang kedua, kelenjar endokrin biasanya mensekresikan lebih dari satu jenis hormon.
Struktur Kelenjar,
Hormon yang dihasilkan
dan fungsi
Kelenjar hipofisis (lobus anterior, posterior, dan intermediet), kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal (adrenal korteks, dan
medula), kelenjar pankreas, ovarium, testis, dan kelenjar timus.
Hipofisis Lobus Anterior Kelenjar Hipofisis
• Tiroksin (TSH), sebagai perangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi
tiroksin. kelebihan.
• Adenokortiko tropin (ACTH), sebagai perangsang korteks adrenal untuk
menghasilkan kortikoroid.
• Interstitial stimulating hormone (ICSH), sebbagai penghasil sperma pada
pria serta meningkatkan produksi air susu pada ibu hamil.

Hipofisis Lobus Posterior Abnormalitas kelenjar hipofisis


• Antidiuretik, sebagai pembantu penyerapan air pada ginjal serta
menyimpan air tersebut dialirkan darah untuk mencegah terjadinya • Kerdil (dwarfism), kekurangan GH selama masa kanak-kanak
dehidrasi. sehingga pertumbuhan terhenti.
• Oksitosin, berperan dalam reproduksi manusia khususnya perempuan • Gigantisme, kelebihan GH selama masa remaja sebelum
serta dalam proses menyusui maupun melahirkan penutupan cakram epifisis sehingga menyebabkan pertumbuhan
tulang panjang berlebihan.

Hipofisis Lobus Intermediet • Akromegali, pembesaran tulang yang tidak proporsional.

• Somatotrof (STH), perangsang tumbuhnya tulang.


• Melanosoit Stimulating Hormone (MSH), mengatur pigmen dalam
pertumbuhan pada metabolisme.
Kelenjar Tiroid
• Hormon tiroid, membedakan atau mendiferensiasi
pertumbuhan pada metabolisme.
• Tiroksin (T4) dan Triodotironin (T3), menjaga
kesehatan tubuh secara keseluruhan.
• Kalsitonin, menjaga keseimbangan kalsium dalam
darah.

Abnormalitas Tiroid
• Hipotiroidisme, menyebabkan penurunan metabolisme,
kontipasi, reaksi mental, dan peningkatan simpanan lemak.
• Hipertiroidisme, menyebabkan peningkatan metabolisme,
berat badan menurun, gelisah, diare, serta frekuensi denyut
jantung meningkat.
Kelenjar Paratiroid
Parathohormon (PTH), mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat dalam
tubuh melalui mekanisme berikut:
• Stimulasi aktivitas asteoklas (sel penghancur tulang) yang menyebabkan
pengeluaran kalsium.
• Pengaktifan vitamin D yang diperlukan untuk mengarbsorpsi kalsium dalam
makanan.
• Stimulasi reabsorpsi kalsium dari tubulus ginjal sehingga menurunkan ion
kalsium dalam urine dan meningkatkan kadar kalsium dalam darah.

Abnormalitas sekresi PTH


• Hiperparatiroidisme, menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas dan
pelemahan tulang.
• Hipoparatiroidisme, menyebabkan penurunan kadar kalsium dalam darah,
peningkatan iritabilitas dan tetanus.
Kelenjar Adrenal Kelenjar Adrenal
• Aldosteron, mengatur tingkat natrium dan kalium dalam tubuh yang menjaga tekanan
darah dan cairan elektrolit dalam tubuh.
• Kortisol, menyediakan energi yang melimpah bagi tubuh, terutama ketika berada di
bawah ancaman, tekanan, ataupun stres, dimana tubuh akan tubuh akan menggunakan
gula dan lemak untuk menghasilkan energi.
• Gonadokortikoid, hormon seks seperti esterogen, progesteron, dan testosteron.

Kelenjar Korteks Abnormalitas Kelenjar


• Korteks mineral, menyerap natrium darah dan mengatur
reabsorbsi air.
Adrenal
• Adrogen, membentuk sifat kelamin sekunder pada laki-laki. • Hiposekresi, menyebabkan penyakit addison dengan gejala
ketidakseimbangan natrium dan kalium dalam darah sehingga kulit

Kelenjar Medula
menghitam.
• Hipersekresi, peningkatan tekanan darah (kelemahan otot dan
• Nonadrenalin, bekerja sama dengan kortisol dan adrenal dalam mengatur penumpukan lemak di wajah dan leher)
reaksi tubuh terhadap kondisi stres. serta memengaruhi cara otak
memperhatikan dan merespon berbagai peristiwa.
• Adrenalin, bekerja sama dengan korsitol untuk mengatur reaksi tubuh
dalam kondisi stres.
Kelenjar Pankreas
• Insulin, membantu glukosa dari makanan ke sel untuk digunakan
sebagai energi, serta menurunkan kadar gula darah.
• Glukagon, mengatasi kadar gula yang sangat rendah serta
menangani hipoglikemia pada penderita diabetes.

Abnormalitas Kelenjar
Pankreas
• Defenisi insulin menyebakan diabetes melitus. Diabetes melitus
dapat disebabkan oleh faktor genetik, obesitas, penyakit autoimun,
virus, lingkungan, ekonomi, dan budaya.
Kelenjar Ovarium
• Progesteron, berperan dalam siklus menstruasi
perempuan, kehamilan, dan embriogenesis.
Progesteron akan mengubah lendir leher rahim
menjadi lebih kental dan menebal di awal masa
kehamilan.
• Estrogen, berperan dalam tubuh khususnya
perempuan, dimana hormon ini membantu
mengembangkan dan memelihara sistem reproduksi
dan karakteristik wanita, seperti payudara dan rambut
kemaluan.
Kelenjar Testis
• Testosteron, berfungsi dalam produksi sel sperma serta
perkembangan alat reproduksi, seperti penis, dan testis.
Kelenjar Timus
Timus terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan, yang terletak dibagian posterior toraks diatas jantung. Pada
bayi yang baru lahir, bentuknya sangat kecil, hanya sekitar 10 gram. Ukurannya bertambah pada masa remaja/pubertas,
menjadi 30-40 gram. Namun, setelah dewasa berangsur-angsur menyusut. Timus menghasilkan timosin untuk
pengendalian perkembangan sistem imunitas.

Anda mungkin juga menyukai