Anda di halaman 1dari 35

KONSEP FUNGSI

PENGORGANISASIAN PERAWATAN
PASIEN & KONSEP MUTU
TIK 2
Model Pengorganisasian
Perawatan Pasien
Model Pengorganisasian Perawatan Pasien

• Memilih model yang pengelolaan pasien yang paling tepat untuk


setiap unit organisasi bergantung pada : keterampilan dan
keahlian staf, ketersediaan perawat profesional yang terdaftar,
sumber daya ekonomi, kekuatan pasien, dan kerumitan tugas
yang harus diselesaikan

( Marquis & Huston, 2006 )


1. Asuhan keperawatan total
Asuhan pasien total adalah model pengelolaan askep yg paling tua.
Pada metode ini perawat mengemban tanggung jawab total untuk
memenuhi semua kebutuhan pasien yg dikelola selama waktu kerja
mereka.

(Marquis & Huston, 2006)


Perawat
penanggung
jawab

Staf keperawatan

Staf keperawatan

Staf keperawatan

Pasien/klien

Pasien/klien

Pasien/klien
• Kelebihan
• Memberikan otonomi dan tanggung jawab yg tinggi pd perawat
• Tindakan yg diberikan dpt scr langsung
• Batas tanggung jawab dan pertanggung jawaban jelas
• Pasien mendapatkan asuhan yg holistik dan tidak terpisah-pisah selama
waktu kerja perawat
• Kekurangan
• Perawat tidak cukup terlatih atau dipersiapkan untuk memberikan asuhan
total pasien

(Marquis & Huston, 2006)


2. Keperawatan Fungsional
Sejarah singkat

Metode ini berkembang sebagai akibat Perang Dunia II dan pembangunan


rumah sakit terjadi dengan pesat sebagai hasil UU Hill-Burton. Karena
perawat sangat dibutuhkan diluar negeri dan dirumah, kekurangan perawat
untuk mengerjakan tugas sederhana dan mereka dilatih dan mendapatkan
kecakapan melalui pengulangan tindakan.

Contoh tugas keperawatan fungsional : mengukur tekanan darah,


memberikan obat, mengganti seprai, merawat luka dan memandikan pasien.
(Marquis, 2010)
Perawat Penanggung
Jawab

Perawat RN yang
bertanggungjawab
terhadap obat
Perawat RN yang
memberikan terapi
Asisten
Keperawatan/
Bagian
Perawatan Higienik
Administrasi/Rumah
tangga

PASIEN-PASIEN
(Marquis, 2010)
Peran perawat pada metode ini adalah melakukan tindakan sesuai dengan spesifikasinya/
spesialisasi yang dimilikinya.
Berikut adalah tabel kelebihan dan kelemahan metode fungsional.
Kelebihan Kelemahan
1. Efisien terutama untuk ruangan yang 1. Kepala ruang kurang waktu untuk
mempunyai jumlah tenaga perawat yang dapat memberikan masukan kepada
minimal/sedikit perawat-perawatnya tentang bagaimana
cara memberikan asuhan keperawatan
yang terbaik

2. Perawat mempunyai keahlian/ 2. Setiap perawat tidak dapat


spesialisasi tindakan tertentu memberikan asuhan secara komprehensif
3. Komunikasi antar perawat sangat
terbatas
4. Prioritas hanya kebutuhan fisik
sehingga tidak komprehensif
5. Pemberian asuhan keperawatan
terfragmentasi
6. Kepuasan pasien sulit tercapai
7. Kepuasan perawat selaku pemberi
asuhan sulit tercapai. ( Asmuji, 2012)
3. Metode Perawatan Tim
• Berkembang pada awal tahun 1950-an, saat berbagai pemimpin
keperawatan memutuskan bahwa pendekatan tim dapat menyatukan
perbedaan kategori perawat pelaksana.
• Dibawah kepemimpinan perawat profesional, kelompok perawat akan
bekerjasama untuk memenuhi fungsi perawat fungsional.
• Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman
serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya (Registered Nurse).

(Marquis & Huston, 2010)


Struktur Organisasi Keperawatan Tim
Charge Nurse

Team Leader Team Leader


Team Leader

Nursing Staff Nursing Staff

Nursing Staff

Patients
Patients
Patients

(Marquis & Huston, 2010)


Cont...
Keuntungan :
• Keperawatan tim memungkinkan anggota untuk melakukan
keahlian atau keterampilan yg mereka miliki.
• Menimbulkan kepuasan kerja yg tinggi.
• Beban kerja dapat diseimbangkan dan dibagi.
• Metode ini melibatkan semua personel keperawatan kesehatan
dalam fungsi dan tujuan kelompok.

(Marquis & Huston, 2010)


Cont...
Kerugian :
• Sering tidak tersedia waktu yg adekuat untuk merencanakan asuhan
keperawatan.
• Batas yg tidak jelas mengenai tanggung jawab, kesalahan, dan asuhan
pasien yang terpecah.
• Pemimpin harus mempunyai keterampilan komunikasi, organisasi, dan
manajemen.

(Marquis & Huston, 2010)


4. Metode Keperawatan Primer
Motede keperawatan primer adalah suatu metode pemeberian
asuhan keperawatan yang mempunyai karakteristik kontiunitas dan
komperhensif dalam pemberian asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat yang merencanakan , melakukan, dan
mengoordinasikan selama pasien dirawat.

(Marquis & Huston, 2010)


Charge Nurse
Healthcare
Physician Organization
Resource

Primary Nurse

Patient

Associate Associate
Nurse Nurse (as
(evenings) needed) (days)
Associate Nurse
(nights)
Cont...
Kelebihan :
• Kombinasi antara komunikasi antardisiplin yang jelas
• Asuhan pasien langsung yang konsisten oleh staff keperawatan
• Tanggung jawab
• Otonomi

Kekurangan :
• Dibutuhkan perawat yang benar benar mempunyai pengalaman, pengetahuan,
sikap, dan kemampuan (skill) yang memadai

(Marquis & Huston, 2010)


5. Metode Kasus
Merupakan pengorganisasian pelayanan/ asuhan keperawatan
dimana perawat memberikan asuhan mencakup seluruh aspek
keperawatan yang dibutuhkan
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada seorang pasien
secara menyeluruh dengan metode satu pasien satu perawat
Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani
seluruh kebutuhannya pada saat ia dinas
Contoh penerapan : isolasi, intensive care dan IGD

(Marquis & Huston, 2010)


Cont...
• Kelebihan :
1. Perawat lebih memahami kasus per kasus
2. Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah

• Kekurangan :
1. Belum dapat diidentifikasi perawat penanggung jawab
2. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama

(Marquis & Huston, 2010)


Model Optimum pada Pengelolaan Asuhan
Pasien
• Sejarah pemilihan metode pengelolaan asuhan pasien berdasarkan
pada model yg paling populer terkini.
• Model pengelolaan pasien harus di evaluasi untuk menentukan
apakah diperlukan perubahan organisasi.

(Marquis & Huston, 2010)


Cara Mengevaluasi Sistem Pengelolaan
Asuhan Pasien
1. Apakah metode pemberian asuhan pasien memenuhi tingkat
asuhan yg tercantum dalam filosofi organisasi tersebut?
2. Apakah pemberian asuhan keperawatan dikelola dengan cara yg
efektif biaya?
3. Apakah pasien dan keluarganya puas dgn sistem pemberian
asuhan?
4. Apakah derajat pencapaian dan kepuasan peran personel
keperawatan dpat diberikan oleh organisasi pemberian askep?
Cont...
5. Apakah sistem memungkinkan implementasi proses
keperawatan?
6. Apakah sistem dapat meningkatkan dan mendukung profesi
keperawatan,baik secara independen maupun interdepnden?
7. Apakah komunikasi yg adekuat diantara semua anggot tim
perawatan kesehatan dapat difasilitasi oleh metode?

(Marquis & Huston, 2010)


Integrasi peran kepemimpinan dan fungsi manajemen
dalam mengorganisasi asuhan pasien
• Pemimpin/manajer yang terintegrasi memahami bagaimana filosofi
keperawatan dan sumber daya yang ade kut mempengaruhi keberhasilan
desain ulang kerja.
• Pemimpin/manajer yang terintegrasi mengelompokkan kegiatan untuk
mempermudah komunikasi.
• Pengintegrasian peran kepemimpinan dan fungsi manajemen memastikan
bahwa tipe model pemberian askep yang dipilih akan memberikan kualitas
perawatan dan kepuasan staf.

(Marquis & Huston, 2010)


KONSEP MUTU
PELAYANAN
KESEHATAN
MUTU

• Mutu adalah kesesuaian terhadap spesifikasi, jika diihat dari sudut


produsen (Juran, 1951 dalam Shower, 2006).
• Mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan
pasien (Deming, 1939 dalam Shower, 2006).
MUTU PELAYANAN

• Mutu pelayanan adalah tipe pengawasan yang berhubungan


dengan kegiatan yang dipantau atau di atur dalam pelayanan
berdasarkan kebutuhan atau pandangan konsumen (Nursalam,
2007).
• Tujuan mutu pelayanan : memastikan bahwa jasa atau produk
yang dihasilkan sesuai dengan standar (Nursalam, 2007).
MUTU PELAYANAN KESEHATAN

• Mutu pelayanan kesehatan adalah penerapan ilmu kesehatan dan


teknologi dengan cara memaksimalkan manfaat terhadap
pelayanan kesehatan tanpa menambahkan resiko (Donabedian,
1980 dalam Brown, et. al, 1992).
Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan
Garvin (1987) mengembangkan 8 dari mutu produk:
 Kinerja
 Fitur
 Kehandalan
 Kesesuaian
 Daya tahan
 Serviceability
 Estetika
 Persepsi kualitas
Parasuraman, Zeithami, dan Berry (1988), Mengembangkan 5
dimensi mutu pelayanan yang telah dikembangkan ke dalam
SERQUAL:
 Kenyataan
 Kehandalan
 Ketanggapan
 Jaminan
 Empati
Perspektif Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Perspektif Pasien
Pasien atau masyarakat melihat pelayanan kesehatan yg bermutu sebagai suatu
layanan yg dapat memenuhi kebutuhan yg dirasakan, & diselenggarakan dgn cara
sopan santun,tepat waktu,tanggap & mampu secara efektif menghilangkan gejala &
mencegah penyakit.

b. Perspektif Pemberi Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan bermutu dari sudut pandang pemberi pelayanan kesehatan
dikaitkandg ketersediaan fasilitas, keterampilan, standar teknis, sumber daya, &
kondisi yg diperlukan untuk meningkatkan status kesehatan pasien & masyarakat
c. Perspektif Manajer Pelayanan Kesehatan
Manajer pelayanan kesehatan meski jarang terlibat langsung dlm memberikan
perawatan pasien, turut bertanggung jawab dlm masalah mutu pelayanan
kesehatan.

d. Perspektif Pemilik
Rumah sakit umum yg dimiliki oleh pemerintah daerah atau swasta &
pemiliknya adalah ketua yayasan. Perpektif ini pada umumnya semakin banyak yg
berobat maka semakin mutu pelayanannya & semakin banyak orang yg
menggunakan fasilitas tersebut, maka semakin berkualitas pelayanan yg diberikan.

(Marquis & Huston, 2010)


Evaluasi Mutu Pelayanan Kesehatan
• Evaluasi Mutu Structure
Meliputi karakteristik sumber daya dalam sistem pelayanan kesehatan,
termasuk praktisi secara individual dan kelompok, organisasi dan sistem
perawatan, lokasi geografis dan aksesibilitas layanan.

• Evaluasi Mutu Process


Berhubungan dengan pengukuran kinerja (Performance Measurement), dan
berfokus pada diagnosis dan manajemen penyakit juga mungkin untuk
pelayanan preventifseperti skrining untuk penyakit.
Cont ...
• Evaluasi Mutu Outcome
Meliputi langkah-langkah tradisional untuk bertahan hidup (Risk-
Adjusted Mortality), efek yang tidak diinginkan dari pengobatan,
dan penghilangan gejala penyakit. Hal tersebut berfokus pada hasil
tindakan biomedis atau penilaian yang lebih komprehensif
mengenai dampak dari tindakan kesehatan.

(Donabedian, 1980 dalam Pohan, 2007)


Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan
• Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan
Indikator mutu pelayanan primer harus terkait dengan cakupan, akses atau
pemanfaatan layanan kesehatan, harus dapat diukur, dengan
membandingkannya terhadap standar pelayanan kesehatan, dengan
ditempat lain yang lebih maju, atau dengan waktu yang lain

• Indikator Mutu Klinik


Indikator klinis adalah langkah untuk menilai proses pelayanan kesehatan
tertentu atau hasilnya. Indikator klinis sebagai langkah kuantitatif yang dapat
digunakan untuk memantau dan mengevaluasi mutu manajemen pelayanan,
klinis, fungsi pendukung dan hal lain yang mempengaruhi hasil untuk pasien
Cont ...
• Indikator Keselamatan Pasien
The Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ, 2007)
mendefinisikan The Patient Safety Indicators (PSIs) adalah
seperangkat tindakan untuk mencegah efek samping pada pasien
sebagai akibat dari pajanan terhadap sistem pelayanan
kesehatan.

(Pohan, 2007)
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai