Anda di halaman 1dari 15

KEPMENKES

tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan
Dana Jaminan Persalinan TA
2022

​DIREKTUR GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK


​DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
​KEMENTERIAN KESEHATAN
​30 AGUSTUS 2022
Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir dengan peningkatan akses pelayanan
kesehatan sesuai standar dan penurunan risiko
finansial melalui jaminan kesehatan

Prinsip Umum Pendanaan


Dana Jampersal digunakan untuk membiayai pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir guna melakukan
pencegahan dini terhadap terjadinya komplikasi baik
dalam kehamilan, persalinan ataupun masa nifas
termasuk pelayanan dan penanganan komplikasi pada
bayi baru lahir di fasilitas pelayanan kesehatan

3
Sumber dana Jampersal berasal dari anggaran
DIPA Ditjen Kesmas Kemenkes

Sumber,
Peruntukan
Peruntukkan dana Jampersal sebagai
Dana pembayaran manfaat pelayanan kesehatan
Jampersal yang dijamin dalam Jampersal
dan Sasaran

Sasaran: masyarakat dengan kriteria fakir


miskin, orang tidak mampu dan tidak
memiliki jaminan kesehatan
4
4
Eligibilitas Kepesertaan Jampersal
 WNI berdomisili di wilayah Indonesia;
 Memiliki NIK yang telah divalidasi;
 Tidak dibatasi oleh wilayah kependudukan;
 Belum memiliki kepesertaan Program JKN atau
kepesertaan JKN sudah tidak aktif (PPUBU yang di-PHK
lebih dari 6 bulan dan belum diusulkan menjadi peserta
PBI);
 Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir yang
miskin dan tidak mampu yang dibuktikan dengan surat
keterangan dari pejabat daerah yang berwenang minimal
setingkat kepala desa;
 Jika tidak memiliki NIK, Dinas Kesehatan atau Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil untuk membantu
dalam pembuatan NIK.
5
Dana Jampersal dapat dimanfaatkan sejak
tanggal Inpres 5/2022 ditetapkan (12 Juli
2022) s.d. 31 Desember 2022
Penetapan
Masa Berlaku
Manfaat
Klaim diajukan untuk:
Jampersal a. Ibu paling lama 42 hari pasca persalinan;
atau
b. Bayi paling lama 28 hari setelah lahir

6
6
Fasyankes yang Melayani Jampersal
 semua fasilitas pelayanan kesehatan yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, baik
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjut (FKRTL)
 praktik mandiri bidan yang berjejaring dengan
FKTP yang bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan

7
PELAYANAN JAMPERSAL DI FASILITAS KESEHATAN
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT
PERTAMA (FKTP) LANJUT (FKRTL)
1. Pelayanan antenatal (4 kali) 1. Pelayanan antenatal bagi ibu hamil dengan faktor
risiko/komplikasi
2. Persalinan spontan
2. Persalinan pervaginam tanpa komplikasi
3. Persalinan normal dengan tindakan emergency
dasar 3. Persalinan pervaginam dengan komplikasi
4. Pelayanan ibu & bayi baru lahir prarujukan 4. Persalinan pervaginam dengan penyulit
5. Pelayanan nifas (3 kali) & bayi baru lahir (3 kali) 5. Pelayanan persalinan dengan SC
6. pelayanan KB pasca persalinan 6. Pelayanan pasca keguguran, KET, mola hidatidosa
dan histerektomi
7. Pelayanan rawat inap di FKTP
7. Pelayanan KB pasca persalinan
8. Pelayanan di FKTP (mengikuti manfaat JKN)
8. Pelayanan ibu nifas dengan faktor risiko/komplikasi
9. Pelayanan BBL/neonatal esensial saat lahir
10.Pelayanan BBL dengan komplikasi
11.Pelayanan Kesehatan ibu & BBL yang butuh ruang
rawat intensif
8
12.Pelayanan di FKRTL (mengikuti manfaat JKN)
Alur Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR
PELAYANAN
PESERTA
JAMPERSAL

9
Dinas Kesehatan Provinsi
1. Melakukan pembinaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pelayanan Jampersal tingkat kabupaten/kota.
2. Memfasilitasi penyelesaian kendala pelayanan rujukan lintas batas.

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


PERAN 1. Menetapkan 2 orang penanggung jawab/pengelola Jampersal, sekaligus
sebagai Tim Penyelesaian Klaim Eskalasi Kabupaten/Kota.
2. Melakukan pendataan calon peserta Jampersal.
& 3. Melakukan input data calon peserta Jampersal ke dalam fitur Jampersal di
aplikasi e-kohort Kemenkes.
FUNGSI 4. Input data calon peserta Jampersal dilakukan setiap saat sesuai dengan
penambahan sasaran baru yang masuk dalam kriteria.
(1) 5. Mengumpulkan nomor rekening bank fasilitas pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan Jampersal dan disampaikan kepada tim pengelola
Jampersal Kementerian Kesehatan melalui aplikasi e-kohort Kemenkes.
6. Pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pelayanan dan penyelesaian klaim pelayanan pasien Jampersal pada fasilitas
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
7. Melakukan koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan dalam
penyelesaian klaim tidak sesuai di wilayah kerjanya.
8. Membantu pasien melengkapi persyaratan Jampersal.
Puskesmas/Klinik/Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB)

1.Menyampaikan nomor rekening bank yang akan digunakan untuk


pembayaran klaim Jampersal kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota atau langsung menginput ke dalam aplikasi e-kohort
PERAN Kemenkes.
2.Memberikan pelayanan sesuai standar.
& 3.Memastikan sasaran Jampersal sudah tervalidasi di aplikasi e-kohort
Kemenkes.
FUNGSI 4.Melengkapi dokumen pendukung klaim dan melakukan verifikasi
internal atas berkas klaim yang akan diajukan.
(2) 5.Melakukan upaya pencegahan atas potensi kecurangan terhadap
klaim yang diajukan.
6.Mengajukan klaim secara rutin dan lengkap.
7.Melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan dan Tim
Penyelesaian Klaim Eskalasi Kabupaten/Kota terkait permasalahan
klaim tidak sesuai.
8.Menerima pembayaran klaim dari Kementerian Kesehatan.
Rumah Sakit
1.Menyampaikan nomor rekening bank yang akan digunakan
untuk pembayaran klaim Jampersal kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota atau langsung menginput ke dalam aplikasi
e-kohort Kemenkes.
2.Memberikan pelayanan sesuai standar.
PERAN 3.Melengkapi dokumen pendukung klaim dan melakukan
verifikasi internal atas berkas klaim yang akan diajukan.
& 4.Melakukan upaya pencegahan atas potensi kecurangan
terhadap klaim yang diajukan.
FUNGSI 5.Mengajukan klaim secara rutin dan lengkap.
6.Bagi RS yang belum memanfaatkan aplikasi e-kohort,
(3) melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk memastikan sasaran adalah peserta
Jampersal.
7.Melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan dan Tim
Penyelesaian Klaim Eskalasi Kabupaten/Kota terkait
permasalahan klaim tidak sesuai.
8.Menerima pembayaran klaim dari Kementerian Kesehatan.
MASA KEDALUWARSA KLAIM, diberlakukan untuk pengajuan klaim dengan
ketentuan:
1.Pelayanan sampai dengan tanggal 15 Oktober 2022 memiliki masa kedaluwarsa
klaim 60 hari sejak pelayanan berakhir.
2.Pelayanan yang selesai diberikan antara tanggal 16 Oktober 2022 sampai
dengan tanggal 30 November 2022, masa kedaluwarsa klaim terakhir pada
tanggal 15 Desember 2022.
3.Pelayanan yang selesai diberikan antara tanggal 1 Desember sampai 31
Desember 2022, masa kedaluwarsa klaim 60 hari sejak pelayanan berakhir
dengan pembayaran dilaksanakan melalui DIPA tahun anggaran 2023.

BESARAN TARIF PELAYANAN DALAM JAMPERSAL


1.Di FKTP mengacu kepada penetapan standar tarif nonkapitasi dalam Program JKN.
2.Di FKRTL mengacu kepada penetapan standar tarif INA CBGs dalam Program JKN.
13
PENCATATAN
Pada register pencatatan yang sudah ada termasuk aplikasi e-kohort dan buku KIA

PELAPORAN
BPJS Kesehatan
1.Menyampaikan rekap hasil verifikasi klaim Jampersal setiap bulan ke Kementerian
Kesehatan. Pelaporan meliputi hasil verifikasi klaim berupa jumlah kasus dan
biaya dari klaim sesuai dan tidak sesuai, baik dari FKTP maupun FKRTL melalui
aplikasi e-kohort.
2.Melaporkan rekap hasil verifikasi klaim Jampersal secara berkala ke Menko PMK.

Kementerian Kesehatan. melaporkan kepada Menko PMK tiap 3 (tiga) bulan,


meliputi:
3.Jumlah sasaran Jampersal yang tervalidasi.
4.Jumlah pemanfaatan Jampersal berdasarkan jenis pelayanan dan pembayaran
klaim Jampersal.
5.Jumlah pembayaran klaim Jampersal. 14

Anda mungkin juga menyukai