Anda di halaman 1dari 12

KEPMENKES

NOMOR HK.01.07/MENKES/1511/2023
tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan
Kebidanan Dan Neonatal Dalam Rangka
Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan
DIREKTUR GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN
23 AGUSTUS 2023
Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir
dengan peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan sesuai standar dan penurunan risiko finansial
melalui jaminan kesehatan. Kepmenkes 1511 bertujuan
memberikan penjelasan untuk pelaksanaan PMK 3
tahun 2023.

Prinsip Umum
Dana Jaminan Kesehatan Nasional digunakan untuk
membiayai pelayanan kesehatan, termasuk sasaran
ibu dan bayi baru lahir guna melakukan pencegahan
dini terhadap terjadinya komplikasi baik dalam kehamilan,
persalinan ataupun masa nifas termasuk pada bayi baru
lahir di fasilitas pelayanan kesehatan. Kepmenkes ini
merupakan Petunjuk Teknis Pelayanan Kebidanan dan
Neonatal Implementasi Permenkes Nomor 3 Tahun 2023. 3
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil (ANC)
▪ ANC dilakukan 6 (enam) kali selama masa kehamilan meliputi:
1) 1 (satu) kali pada trimester pertama dilakukan oleh dokter beserta
pemeriksaan 10T (sesuai waktu pemeriksaan) dan pemeriksaan USG;
2) 2 (dua) kali pada trimester kedua dapat dilakukan oleh dokter atau bidan;
3) 3 (tiga) kali pada trimester ketiga dilakukan oleh dokter atau bidan,
dengan kunjungan kelima dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan 10 T
(sesuai waktu pemeriksaan), dan USG.

▪ Dalam kondisi tertentu, yakni:


1) karena tidak ada dokter dalam area yang masih terjangkau; atau
2) tidak ada sarana pemeriksaan USG dalam area yang masih terjangkau,
K1 dan K5 dapat dilakukan oleh dokter atau bidan tanpa pemeriksaan USG,
atau
melakukan rujukan horizontal layanan ANC pada K1 dan K5 (10T dan USG).

4
Pemeriksaan dilakukan Pemeriksaan dilakukan sesuai indikasi Pemeriksaan tidak dilakukan

Pemeriksaan 10T saat ANC Plus USG K1 K2 K3 K4 K5 K6

1 Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan

2 Ukur Tekanan Darah

3 Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)

4 Ukur Tinggi Fundus Uteri (penilaian usia/ besar janin)

5 Tentukan Presentase dan Denyut Jantung Janin (DJJ)


Skrining status imunisasi Tetanus Taksoid (TT) dan
6
pemberian imunisasi TT bila diperlukan
7 Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

8 Pemeriksaan Laboratorium (Termasuk status Anemia)

9 Tata laksana kasus

10 Temu Wicara/konseling

11 USG Obstetri Dasar Terbatas 5


Pelayanan Kesehatan Masa Hamil (ANC)

▪ Pemeriksaan USG skrining obstetri merupakan kompetensi 4A dokter


umum sesuai standar kompetensi dokter umum Indonesia (SKDI) 2012),

▪ Pemeriksaan USG skrining obstetri dapat dilakukan pada FKTP


(Puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan rumah
sakit kelas D pratama) yang terdapat dokter umum memiliki kompetensi
USG skrining obstetri.

▪ Kompetensi USG obstetri dasar terbatas untuk lulusan dokter sebelum


tahun 2012 diperoleh dari pendidikan, pelatihan, workshop, atau orientasi
yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, dinas kesehatan,
organisasi profesi, balai pelatihan kesehatan, atau fasilitas pelayanan
kesehatan.
6
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil (ANC)

▪ Pemeriksaan triple eliminasi dalam pemeriksaan kehamilan oleh FKTP


selain Puskesmas dapat dilakukan dengan rujukan horizontal ke
Puskesmas dengan pembiayaan program.

▪ Ketentuan pelayanan masa hamil atau antenatal care sebagai dasar


pembiayaan baik bersumber dari anggaran program alokasi khusus,
maupun BPJS Kesehatan mengacu pada PMK 21 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa
Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan
Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual.

7
Pelayanan persalinan dilakukan oleh:
1) Tim paling sedikit terdiri atas 1 (satu) orang dokter dan 2 (dua)
orang tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan
kewenangan, yaitu:
a) dokter, bidan, dan perawat; atau
b) dokter dan 2 (dua) bidan.

Dalam hal terdapat keterbatasan dokter, persalinan


Pelayanan tanpa komplikasi dapat minimal 2 (dua) orang tenaga
kesehatan, yaitu:
Persalinan a) bidan dan bidan; atau
b) bidan dan perawat.

Keterbatasan dokter dimaksud poin 2) adalah:


a) tidak ada dokter di tempat sewaktu ibu datang dalam keadaan
inpartu kala II (dua); atau
b) waktu tempuh ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia
dokter lebih dari 1 (satu) jam. 8
8
Pembiayaan pelayanan persalinan oleh dokter dan/atau bidan
yang berpraktik di FKTP, tempat praktik mandiri dokter, atau tempat
praktik mandiri bidan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,
dibayarkan dengan syarat:
1) penolong utama persalinan memiliki SIP dokter atau SIP bidan di
fasyankes tempat persalinan; dan
2) tenaga kesehatan pendamping penolong persalinan memiliki
SIP(bidan atau perawat).
SIP pendamping penolong persalinan dapat di fasyankes tempat
Pelayanan persalinan atau fasyankes lain tetapi memiliki perjanjian kerja sama
dengan fasyankes tempat persalinan.
Persalinan
kelengkapan data dukung klaim persalinan yang dilakukan
oleh tim, keterangan penolong utama persalinan, dan
pendamping penolong persalinan dapat dilihat dalam
rekam medis pasien baik elektronik maupun manual.

9
9
Pelayanan ▪ Pelayanan persalinan dengan tindakan emergensi dasar
Persalinan dilaksanakan di FKTP PONED yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah setempat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

▪ Tarif pelayanan persalinan dengan tindakan emergensi dasar di


FKTP PONED:
1) Penjaminan pelayanan persalinan harus diberikan sesuai tata
laksana pelayanan persalinan.
2) Pelayanan persalinan dengan tindakan emergensi dasar di
FKTP PONED dilaksanakan minimal 2 (dua) hari, tarif
pelayanan dibayarkan sesuai dengan tarif pelayanan persalinan
PONED.
3) Pelayanan persalinan dengan tindakan emergensi dasar di
FKTP PONED <2 (dua) hari, tarif pelayanan dibayarkan dengan
tarif pelayanan persalinan NON PONED.

10
KETENTUAN PELAYANAN PERSALINAN sebagai dasar pembiayaan baik
bersumber dari anggaran program, dana alokasi khusus, maupun BPJS
Kesehatan mengacu pada Permenkes Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan
Pelayanan Kesehatan Seksual.

11

Anda mungkin juga menyukai