HADJAR DEWANTARA DALAM MEWUJUDKAN PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID.
OLEH: BOR GRUP 1
AISAH, IDA HINDASAH, RISA CAHYANI, DESI INTAN PERMANI,
ASEP RAHMATILAH, ABDILLAH MUH. IRFAN, RINA ANGGRAENI 1. Kekuatan konteks sosio-kultural di lingkungan sekolah dan masyarakat sejalan dengan pemikiran KHD
– Sosio-kultural: Menurut Ki Hajar Dewantara terdapat koneksi dua hal yang
tidak terpisahkan antara pendidikan dan kebudayaan. Untuk mencapai kebudayaan yang kita mimpikan dan peradaban bangsa yang kita cita-citakan, fondasi utama adalah pendidikan. (https://www.kompasiana.com/salahuddinidris ) – Lingkungan Sekolah: Letak Geografis Sekolah di wilayah Kabupaten Tasikmalaya mayoritas berada di lingkungan Pondok Pesantren, Diniyah, Pengajian, dan Organisasi Kemasyarakatan. – Kegiatan Pembiasaan di Sekolah: terdapat kegiatan pembiasan yang sudah terprogram dengan baik di sekolah, seperti: Sapa siswa, Duha & Ngaji bersama, Seni Sunda, Seni Teater, Kewirausahaan, Jum’at sedekah, dsb. 2. Konteks pemikiran KHD di sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan yang menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat.
2016 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengimplementasikan penguatan karakter penerus bangsa melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Penguatan karakter...
“ Masing-masing nilai tidak
berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain dan berkembang secara dinamis.” Sumber: https://www.kemdikbud.go.id/ Implementasi Penguatan Karakter dalam program sekolah:
– Ajengan Masuk Sekolah (AMS)
– Kultum – Pengajian Kitab Kuning – Kurban – Bakti Sosial Kegiatan Keliling Bersih-Bersih Mesjid/Mushola (IREMA) – Manasik Haji (tingkat TK) – Perayaan Hari Santri Nasional – Dsb. 3. Satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau sekolah sesuai dengan konteks lokal sosial budaya.
Kekuatan terbesar ada pada Dasar Pendidikan yang menuntun
dimana peran guru, keluarga (orang tua), dan masyarakat bisa saling bersinergi, saling belajar, dan saling berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi para peserta didik sesuai dengan Kodrat Alam dan Zaman. Hal ini tercantum dalam Visi kabupaten Tasikmalaya yakni: “Kabupaten Tasikmalaya Yang Religius/ Islami, Dinamis, dan Berdaya Saing di Bidang Agribisnis Pedesaan.”