Anda di halaman 1dari 31

Gambaran Pengetahuan dan Kejadian Insomnia pada Wanita Menopause di Desa

Banualuhu Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara

Disusun oleh:
PUTRI SARI SIANTURI
022017020
BAB 1.LATAR BELAKANG
Menopasuse adalah berhentinya menstruasi secara permanen dan dianggap sebagai suatu
bagian dari perubahan yang berkaitan dengan umur.
Jumlah perempuan di seluruh dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan
mencapai 1,2 miliar orang pada tahun 2030 (WHO : 2014). Di Indonesia, pada tahun 2025
diperkirakan akan ada 60 juta perempuan menopause. Jumlah penduduk perempuan usia
produktif (15-64 tahun) sebesar 66,27 %. Pada usia tersebut terdapat perempuan usia subur
(15-49 tahun) sebanyak 68,63 juta jiwa dan kelompok umur paling tua atau akhir masa
reproduksi, yaitu umur 45-49 tahun (8,23 juta jiwa). Artinya, di Indonesia terdapat 28 juta
perempuan menopause atau 10,7 % dari total populasi yang ada.
Perempuan menopause mengalami perubahan fisik, psikologis dan sosial. Perubahan-
perubahan yang dialami selama menjelang menopause hingga masa menopause membuat para
ibu sering merasa cemas
Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir, gelisah, dan perasaan perasaan lain yang
kurang menyenangkan. Apabila individu menyadari bahwa hal-hal yang tidak bisa berjalan
dengan baik atau tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka mereka akan merasa cemas.
Perubahan-perubahan yang terjadi meliputi perubahan fisik dan psikis.
Keluarga, merupakan lingkungan yang dapat menjadikan individu merasa aman. Oleh
karenanya, seorang ibu yang mendapat dukungan keluarga, maka akan merasa mendapat
kepedulian, perlindungan serta rasa aman dari orang – orang disekitarnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Jorge et al. (2016) dari 11 Negara di Amerika Latin
menyatakan perempuan menopause mengalami gangguan kecemasan (61,9%), gangguan berat
yang mempengaruhi kualitas hidup (13,7%), urogenital (25,5%), psikologis (18,5%), dan
somatik (4,5%). Kecemasan yang terjadi pada perempuan menopause di Amerika Latin
berkaitan dengan gangguan Quality of Life (QoL).
Kejadian insomnia pada lansia menurut WHO cukup tinggi yaitu 67% (Seoud et al,
2014). Prevalensi insomnia di Indonesia yaitu 11,7 %, artinya kurang lebih 28 juta
penduduk indonesia menderita insomnia (Siregar, 2011:12). Kejadian insomnia pada
lansia di Jawa Timur mencapai sekitar 10,96 % (Biro Pusat Statistik, 2014).
.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
bagaimana “Gambaran Pengetahuan dan Kejadian Insomnia pada Wanita Menopause di
Desa Banualuhu Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka rumusan masalah yang dapat
dikemukakan adalah “Bagaimanakah pengetahuan dan kejadian wanita menopause
tentang insomnia pada menopause?”
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan dan kejadian insomnia pada wanita menopause didesa
banualuhu kec.paragaran.
1.3.2. Tujuan Khusus
.1.Untuk mengetahui pengetahuan wanita menopause tentang insomnia di desa
banualuhu kec.paragaran.
2.Untuk mengetahui kejadian wanita menopause tentang insomnia di desa
banualuhu kec.pagaran.
1.4.2. Manfaat Praktis
1. Bagi Institusi
Sebagai tambahan referensi dan informasi dalam bidang pendidikan kesehatan, serta
dapat dijadikan tambahan ke perpustakaan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.
2. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengetahuan wanita dan
kejadian yang menopause di Desa Banualuhu Kec.Pagaran .
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan baru dan ilmu pengetahuan, khususnya
dalam bidang ilmu kebidanan. Serta dijadikan pengalaman pertama dalam
melaksanakan penelitian demi penelitian selanjutnya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Teori Insomnia
Pengertian Menopause 2.3.1 Pengertian Insomia
Menopasuse adalah berhentinya Gejala - gejala Menopause: Insomnia merupakan salah satu
menstruasi secara permanen dan Arus panas (hot flush), Kenaikan berat gangguan tidur, di mana seseorang
dianggap sebagai suatu bagian badan, Kulit kering dan keriput, merasa sulit untuk ingin tidur.
Sembelit, Osteoporosis dan sakit Kesulitan tidur ini bisa menyangkut
dari perubahan yang berkaitan punggung, Sakit kepala, Bengkak, lamanya waktu tidur (kuantitas), atau
dengan umur. Pada saat terjadi Pengerutan vagina, Infeksi saluran kelelapan (kualitas) tidur.
menopause, indung telur kemih, Insomnia (sulit tidur), Gangguan
Tingkat Insomnia
(ovarium) tidak berespon lagi psikis dan emosi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Akoso (2009) menyatakan ada 3
terhadap hormon gonadotropin menopause: tingkatan insomnia yaitu:
sehingga siklus haid ini menjadi Usia saat haid pertama kali (Menarche). a. Insomnia akut/ringan
hilang atau merupakan suatu Jumlah anak. Insomia yang berlangsung beberapa
proses dimana ovulasi Usia melahirkan. malam hingga beberapa hari.
Faktor psikis. b.Insomnia sedang
(pelepasan sel telur) di ovarium Sosial ekonomi. Insomnia yang biasanya
berhenti atau mengalami burning Budaya dan lingkungan. berlangsung kurang dari tiga minggu.
out (Guyton,2007). c. Insomnia berat/kronik
Insomnia yang terjadi setiap malam,
menimbulkan penderitaan dan
berlangsung sebulan atau lebih
(kadang-kadang bertahun-tahun)
a. Gangguan fungsi mental
Insomnia dapat mempengaruhi konsentrasi,
memori, dan dapat mempengaruhi Perubahan Tidur pada Menopause
kemampuan seseorang untuk melakukan Seiring dengan peningkatan usia dan
tugas sehari- hari. proses penuaan akan berdampak pada
Tanda dan Gejala Insomnia b. Stress dan depresi terjadinya perubahan pada pola tidur
a. Kesulitan tidur secara teratur Insomnia meningkatkan aktivitas hormon seseorang (Wolkove dkk, 2007). Pada
b. Jatuh tidur atau merasa lelah dan jalur di otak yang menyebabkan stress, menopause terdapat berbagai faktor
disiang hari dan perubahan pola tidur telah terbukti yang memicu proses patologis
c. Perasaan tidak segar atau secara signifikan mempengaruhi suasana yang menyebabkan terjadinya
merasa lelah setelah bangun tidur hati. perubahan pola tidur (Mohede dkk,
d. Kesulitan jatuh tertidu c. Sakit kepala 2013). Perubahan tidur yang khas
e. Pemarah Sakit kepala yang terjadi pada malam hari pada lansia yaitu kemajuan fase
f. Bangun dan memiliki waktu atau dini hari mungkin berhubungan sirkadian, penurunan tidur
yang sulit jatuh kembali tidur dengan insomnia. gelombang lambat, pengurangan
g. Bangun terlalu dini d. Penyakit jantung secara absolut tidur REM,
h. Masalah berkonsentrasi Sebuah studi menunjukkan bahwa orang peningkatan pada stadium 1
dengan insomnia kronis mengalami tanda- sehingga meningkatkan fragmentasi
tanda aktivitas jantung dan sistem saraf tidur atau disrupsi dari pola tidur
yang dapat menempatkan mereka pada (Wolkove dkk,2007).
resiko penyakit jantung.
Alat Ukur Insomia
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur insomnia dari subjek adalah
menggunakan KSPBJ-IRS (Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta-Insomnia
Rating scale) (Iskandar & Setyonegoro, 1985) (Ramaita Jurnal FK UNAND 2010)
yang telah dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia. Alat ukur ini mengukur
insomnia secara terperinci.
a.) Lamanya Tidur
b.) Mimpi
c.) Kualitas Tidur
d.) Masuk Tidur
e.) Terbangun malam hari
f.) Waktu untuk tidur kembali
g.) Lamanya tidur setelah terbangun
 BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang
peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap
penting untuk masalah. Kerangka konsep penelitian dapat berbentuk bagan, model,
matematika, atau persamaan fungsional yang dilengkapi dengan uraian kualitatif.
Kerangka konsep penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan dan Kejadian Insomnia pada
Wanita Menopause di Desa Banualuhu Keacamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara
Tahun 2020 ” Dapat digambarkan sebagai berikut :
Variabel independent Variabel Dependent
Pengetahuan tentang insomnia pada Kejadian insomnia pada wanita
wanita menopause menopause
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat deskritif untuk mengetahui “Gambaran Pengetahuan dan Kejadian
Insomnia pada Wanita Menopause di Desa Banuluhu Kec.Pagaran Tahun 2020 ”.
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok individu yang memiliki ciri-ciri khusus yang sama dapat
berbentuk kecil atau besar (Creswell, 2015). Maka populasi dalam penelitian ini adalah
wanita menopause berjumlah 20 orang di Desa Banualuhu Kec. Pagaran Tahun 2020.
4.2.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penilitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
Accidential Sampling,yaitu dengan cara pengambilan sampel seketemunya teknik ini
berdasarkan pada kebetulan dan atau hadir di Desa Banualuhu.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Defenisi Indikator Alat Ukur Sk Skor


ala
Independent

Pengetahu- Kemampuan Tingkat Kuesioner Or d Dengan


an ibu responden pengetahuan i n a kategori : Baik
menopause memahami tentang Kuesioner l (7-10 menjawab
tentang informasi insomnia O soal yang benar
insomnia tentang r INA Cukup:(4-6
insomnia Pernyataan d L menjawab soal
Dependent Kejadian responden yang benar)
Kejadian adalah suatu tentang Kurang:(1-3
insomnia peristiwa insomnia menjawab soal
pada wanita yang yang benar)
menopause menyangkut Dengan
terhadap kategori: 1.Ya
insomnia pada terjadinya
wanita insomnia
menopause (memilih
>4pernyataan)
2.Tidak
terjadinya
insomnia
(memilih <4
pernyataan)
4.4 Instrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah
sejumlahpertanyaan-pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang
berkaitan dengan variabel penelitian yakni pengetahuan dan kejadian tentang insomnia pada wanita menopause.
a.Pengukuran Pengetahuan
Kuesioner pengetahuan berjumlah 10 pertanyaan denagn poin tertinggi adalah 10 poin dan poin terendah
adalah 0 .Jawaban benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0.
Pemberian penilain pada pengetahuan adalah:
1.Bila pertanyaan benar : skor 1 untuk menjawab benar
2.Bila pertanyaan salah : skor 0 untuk yang salah
4.Baik : 76%-100% (7-10 soal)
5.Cukup : 56%-75% (4-6 soal)
6.Kurang: : <55% (1-3 soal)

b.Kejadian Insomnia
1.Ya
2.Tidak
Kuesioner kejadian berjumlah 8 pernyataan dengan pernyataan untuk yang mengalami insomnia >4 menjawab
ya dan tidak mengalami insomnia <4 .
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.5.1 Lokasi
Lokasi penelitian ini yaitu di Desa Banualuhu Kec.Pagaran, Kabupaten Tapanuli
Utara,Provinsi Sumtra Utara Tahun 2020.
4.5.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan bulan April- Mei 2020
4.4Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

5.Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data


1. Pengambilan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data primer yaitu data
yang didapat langsung dari objek penelitian .
4.7. Teknik Pengumpulan Data
Prosedur Survey
Prosedur Ijin Penelitian
Wanita yang menopause di Klinik Harapan Bunda
Formasi dan Infom consent
Gambaran tentang pengetahuan dan kejadian insomnia pada wanita yang
menopause
Analisis :Univariat.
6. Uji Validitas dan Realibilitas
Kusioner ini sudah valid dan sudah reliabilitas dan kusioner ini saya ambil dari karya
tulis ilmiah oleh desi pranbandani yang berjudul hubungan dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di perumahan griya cipta laras
wonogiri(2009) dan karya tulis ilmiah wenny rismasita swetri yang berjudul faktor yang
berhubungan dengan keluhan menopause pada wanita menopause di kota pontianak(2018).
7. Analisis Data
Analisis Univariabel
Untuk mengetahui gambaran data dari masing-masing variabel yang diteliti dan
disajikan secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan persentase
masing-masing kelompok. Variabel yang dilihat meliputi: Gambaran Pengetahuan dan
Kejadian Insomnia pada Wanita Menopause di Klinik Harapan Bunda Tahun 2020”.
8. Etika Penelitian
1. Informed Consent
2. Anonimity (Tanpa nama)
3. Confidentiality (kerahasiaan)
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam mengukur validitas dan rehabilitas sebagaimana dijelaskan bahwa
alat ukur atau instrument penelitian telah menguji validitas oleh peneliti
sendiri di Klinik Adriana.
1.Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas ke-18 item pernyataan Kejadian Insominia pada Wanita
Menopause tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :
No Item pertanyaan r-hitung r-tabel Kesimpulan
validitasCorrected
Item- Total
Correlation
Pengetahuan
1 Peng1 .598 0.36 Valid
2 Peng2 .636 0.36 Valid
3 Peng3 .539 0.36 Valid
4 Peng4 .472 0.36 Valid
5 Peng5 .520 0.36 Valid
6 Peng6 .568 0.36 Valid
7 Peng7 .575 0.36 Valid
8 Peng8 .526 0.36 Valid
9 Peng9 .551 0.36 Valid
10 Peng10 .616 0.36 Valid
Kejadian Insomnia
1 Insom1 .589 0.36 Valid
2 Insom2 .683 0.36 Valid
3 Insom3 .565 0.36 Valid
4 Insom4 .469 0.36 Valid
5 Insom5 .586 0.36 Valid
6 Insom6 .527 0.36 Valid
7 Insom7 .683 0.36 Valid
8 Insom8 .526 0.36 Valid

Sumber : Hasil penelitian 2020 (data diolah)


Tabel 1: memperlihatkan bahwa dari ke-18 item pernyataan tentang gambaran
kejadian insomsia pada wanita menopause tahun 2020 memiliki nilai r- hitung
validitas lebih besar dari r-tabel, (0.36) sehingga dapat disimpulkan bahwa ke- 18
item pernyataan adalah valid.
2.Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas terhadap ke-2 variabel penelitian memperlihatkan


hasil sebagai berikut :
Tabel2 : Uji Rehabilitas
No Variabel r-hitung r-tabel Kesimpulan
reliabilitas
1 Pengetahuan 0.740 0.6 Reliabel
2 Kejadian Insomnia 0.739 0.6 Reliabel

Sumber : Hasil penelitian 2020 (data diolah)


Tabel 2 memperlihatkan bahwa ke-2 variabel penelitian (pengetahuan dan kejadian insomnia)
memiliki nilai r-hitung reliabilitas lebih besar dari 0.6, sehingga dapat disimpulkan
bahwa ke-2 variabel penelitian adalah reliabel.
 BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis akan mendeskripksikan hasil penelitian dan pembahasan tentang Gambaran Pengetahuan
dan Kejadian Insomnia pada Wanita Menopause di Desa Banualuhu Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2020.

5.1.Gambaran dan Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan terhadap wanita menopause di Desa Banualuhu pada tahun 2020.Desa Banualuhu yaitu
berada di kecamatan Pagaran, Kabupatan Tapanuli Utara, Provisi Sumtra Utara. Desa Banualuhu berjumlah
sekitar 162 KK dan jumlah wanita menopause 35 orang.Berikut ini batas-batasan wilayah Desa Banualuhu
yaitu sebagai berikut:
Sebelah utara : Desa Lumban Julu
Sebelah timur : Desa Sipultak
Sebelah selatan : Desa Lumban Ina Ina
Sebelah barat : Desa Hasibuan Lubis
Warga yang tinggal di Desa Banualuhu mata pencahariannya mayoritas
adalah bertaniSebagaian besar warganya beragama Kristen.Kegiatan rutin
yang ada di Desa Banualuhu khusus untuk ibu-ibu yaitu kegiatan arisan.
Sebelumnya penelitian ini dilakukan di Klinik Harapan Bunda 2 yang
berlokasi di Jl. Brig Jend.Zein,Titi Kuning,Kec.Medan Johor,Kota Medan
Johor,Kota Medan,Sumtra Utara 20147 Medan Tahun 2020. Berhubung
karena adanya pandemi covid-19 maka pihak kampus menyarankan untuk
belajar di rumah masing-masing, sehingga peneliti mengganti tempat
penelitian di daerah tempat tinggal peneliti.
5.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan Karakteristik Responden berkaitan dengan Pengetahuan dan Kejadian Insomnia pada Wanita Menopause
di Desa Banualuhu Kecamatan Pagaran Tahun 2020. Dalam penelitian ini terdapat beberapa karakteristik yang
dijabarkan dalam tabel 5.2 dibawah ini :
5.2.1 Gambaran Pengetahuan tentang Insomnia pada Wanita Menopause
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Mengenai Gambaran Pengetahuan tentang Insomnia pada Wanita
Menopause di Desa Banualuhu Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2020

No Pengetahuan Frekuensi Persen (%)

1 Baik 5 25.0

2 Cukup 13 65.0

3 : Data primer diolah,Kurang


Sumber 2020 2 10.0

Dari tabel 5.1 Dapat Jumlah 20 baik sebanyak 5 orang (25.0%),memiliki


dilihat bahwa responden memiliki pengetahuan yamg 100.0 pengetahuan
cukup sebanyak 13 orang (65,0%) dan memiliki pengetahuan kurang 2 orang (10,0%).
5.2.2 Kejadian tentang Insomnia pada Wanita Menopause
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Mengenai Kejadian tentang Insomnia pada Wanita Menopause di Desa Banualuhu Kecamatan
Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2020

No Kejadian Frekuensi Persen (%)

Sumber : Data primer diolah, 2020

Dari tabel
1 5.2 Dapat dilihat bahwa Ya
mayoritas responden mengalami kejadian insomnia
14 dengan jumlah 14 orang (70.0%) dan
70.0minoritas respoden
tidak mengalami dengan jumlah 6 orang (30.0%).

2 Tidak 6 30.0

Jumlah 20 100.0
5.3.Pembahasan Hasil Penelitian
5.3.1.Tingkat Pengetahuan Insomnia pada Wanita menopause
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki
pengetahuan cukup dengan jumlah 13 orang (65.0%) dan minoritas memiliki pengetahuan
kurang dengan jumlah 2 orang (10.0%).
 Hasil penelitian oleh Nurhidiyati ,2016 yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Lansia tentang
Insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi 03 Margaguna Jakarta Selatan ”.Hasil penelitian
yang diperoleh dimana mayoritas respoden mengalami yang memiliki tingkat pengetahuan yang
baik sebanyak 37 orang (52,1%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 34 orang (47,9%).
Natoatmodjo (2010) merupakan hasil tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya
matadan telinga terhadap suatu objek tertentu.Pengetahuan merupakan dominan yang sangat
penting untuk terbentuknya perilaku seseorang.Tingkat pengetahuan yang di ukur dalam
penelitian kali ini adalah pengetahuan tentang insomnia.
Menurut asumsi peneliti, bahwa tingkat pengetahuan responden di Desa Banualuhu Kec.
Pagaran tentang insomnia memiliki pengetahuan yang kurang baik sedangkan hasil penelitian
oleh Nurhidiyati yang diperoleh dimana mayoritas respoden mengalami yang memiliki tingkat
pengetahuan yang baik.Penyebab tingkat pengetahuan yang rendah di Desa Banualuhu karna
kurangnya penyuluhuan yang dilakukan tenaga medis tentang pengetahuan insomnia.
5.3.2.Kejadian Insomnia pada Wanita Menopause
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kejadian yang mengalami insomnia dapat dilihat
bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup dengan jumlah 14 orang (70.0%) dan
minoritas memiliki pengetahuan kurang dengan jumlah 6 orang (30.0%).
Hasil penelitian oleh Desi Natalia dkk, 2015 yang berjudul “Gambaran Kejadian Insomnia pada
Wanita Menopause Berdasarkan Komponen Insomnia Rating Scale”.Hasil penelitian yang
diperoleh dimana mayoritas respoden mengalami insomia dengan jumlah 15 orang (60.0%) dan
minoritas responden tidak mengalami insomnia dengan jumlah 9 orang (40,0%).
Menurut Mulyani (2013) masalah insomnia atau susah tidur akan dialami
oleh beberapa wanita menopause.Gangguan susah tidur atau insomnia
yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kualitas tidur yang tidak
nyenyak dan mudah untuk terbangun, sering terbangun dari tidur dimalam
hari, dan perasaan diwaktu bangun tidak begitu segar.
Menurut asumsi peneliti, bahwa kejadian insomnia pada wanita yang
menopause lebih banyak yang mengalami insomnia .Insomnia merupakan
gejala yang umum terjadi pada wanita menopause.
Selama menopause,insomnia cenderung terkait dengan masalah perubahan
kadar hormon yang di sertai dengan depresi dan keringat di malam hari.
5.3.3 Alasan Pergantian Tempat Penelitian
Sebelumnya penelitian ini dilakukan di Klinik Harapan Bunda 2 yang
berlokasi di Jl. Brig Jend.Zein,Titi Kuning,Kec.Medan Johor,Kota Medan
Johor,Kota Medan,Sumtra Utara 20147 Medan Tahun 2020.Berhubung
karena adanya pandemi covid-19 maka peneliti mengganti tempat
penilitian di Desa Banualuhu Kec.Pagaran.
 Penelitian ini tidak dilakukan survey pendahuluan dikarenakan
peneliti mencegah terjadinya penyebaran covid-19.
BAB 6
PENUTUP
6.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap wanita menopause tentang pengetahuan dan
kejadian insomnia di Desa Banualuhu Tahun Kec.Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara 2020 dan
pengolahan data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a.Berdasarkan hasil penelitian, bahwa tingkat pengetahuan dan kejadian insomnia pada wanita
menopause dapat di lihat dari mayoritas respoden memiliki pengetahuan yang cukup dengan jumlah
13 orang (65.0%) dan minoritas memiliki pengetahuan yang kurang dengan jumlah 2 orang (10.0%),
sedangkan untuk kejadian insomnia dapat di lihat dari mayoritas respoden yang mengalami insomnia
dengan jumlah 14 orang (70.0%)dan minoritas yang mengalami insomnia sebanyak 6 orang (30.0%).
6.2Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa tingkat pengetahuan tentang insomnia pada
menopause di Desa Banualuhu Kec.Pagaran yaitu berpengetahuan cukup dan angka kejadian
insomnia di desa tersebut lebih banyak yang mengalami insomnia.
6.3Saran
a.Bagi Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan khususnya Di Desa Banualuhu Kec.Pagaran untuk tetap dapat
memberikan pendidikan berupa penyeluhuan tentang pengetahuan insomnia pada wanita
menopause.
b.Bagi Responden
Penelitian ini dapat dijadikan masukkan untuk responden untuk tetap meningkatkan
pengetahuannya tentang insomnia pada wanita menopause.
c.Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian terkait yang
mempengaruhi pengetahuan responden dan mengembangkan penelitian untuk mendapatkan
data yang lebih mendalam mengenai informasi-informasi insomnia pada wanita menopause.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai