Anda di halaman 1dari 12

Pengambilan Keputusan

Suatu proses yang dilakukan


secara sadar untuk menentukan
atau membuat pilihan-pilihan
diantara beberapa alternatif
dengan maksud untuk mencapai
tujuan bersama yang telah
ditetapkan.
Pengambilan keputusan terjadi sebagai respon
terhadap adanya masalah ataupun peluang

Masalah (problem) adalah kesenjangan (gap)


antara apa yang terjadi saat ini dengan apa
yang sesungguhnya diharapkan

Peluang (opportunity) adalah kesenjangan


antara apa yang diharapkan saat ini dengan
situasi yang lebih baik yang tidak direncanakan
ataupun diharapkan sebelumnya.
Identifikasi Permasalahan dan Peluang

Ada 2 faktor yang berpengaruh :


• Persepsi yang kurang sempurna
• Kemampuan diagnostik
Pemilihan Solusi Permasalahan:

Masalah tujuan
Seringkali tujuan kurang jelas atau bertentangan
satu sama lain

Masalah dalam pemrosesan informasi


Kecenderungan memfilter dan menyeksi
informasi (selective attention)

Masalah dengan Maksimalisasi


Cenderung memilih solusi yang cukup
memuaskan ketimbang solusi yang terbaik
Bagaimana memilih solusi
secara lebih efektif ?
o Mengidentifikasi dan membobot faktor2
yang digunakan untuk mengevaluasi
alternatif
o Menggunakan bantuan decision support
system (DSS)
o Menggunakan intuisi sebagai refleksi dari
tacit knowledge mereka
Mengevaluasi Hasil Keputusan

Postdecisional justification:
untuk mempertahankan citra pengambil
keputusan dengan meniupkan informasi
positifnya saja ketimbang kemungkinan
negatifnya

Escalation of commitment: kecenderungan


meningkatkan pengalokasian sumber2 untuk
menutupi kesalahan (menyelamatkan muka)
Faktor penyebab Escalation of
Commitment:
o Self justification (pembenaran diri)
o Gambler’s fallacy (spekulasi yang keliru)
o Perceptual blinders (ketidak tajaman
persepsi)
o closing costs
(tingginya biaya pengakhiran )
Permasalahan dalam
pengambilan keputusan
kelompok
 Time Constraints & production blocking
 Evaluation apprehension
 Conformity to peer pressure
 Groupthink
 Group polarization
Bagaimana mengurangi
permasalahan tersebut?

 Tidak ada yang mendominasi proses


 Menjaga ukuran tim yang optimal
 Merumuskan norma tim secara eksplisit
 Membangun struktur tim yang efektif
Kondisi untuk Kreativitas

Lingkungan kerja yang kreatif :


Otonom, bebas menetapkan tujuan, feed
back, self-leadership, supportive
leadership, cross-pollination
Pelatihan kreativitas :
Membuka wawasan baru, mendorong
anggota untuk lebih memahami masalah
dgn cara yang berbeda.
Struktur Kelompok untuk Kreativitas dan
Pengambilan Keputusan
 Constructive controversy
Situasi dimana anggota tim meperdebatkan opini mereka yang
berbeda satu sama lain tentang suatu permasalahan dengan cara
yang dapat meminimalisasi konflik sosioemosional.

 Brainstorming
Proses pengambilan keputuan secara terstruktur dimana anggota
kelompok berinteraksi secara langsung untuk menghasilkan
alternatif solusi sebanyak mungkin.

 Electronic Brainstorming
Proses pengambilan keputusan terstruktur dimana beberapa orang
secara individual menyampaikan ide-ide melalui program computer
dan disampaiakan kepada anggota lainnya tanpa nama.
Delphi Technique
Proses pengambilan keputusan secara terstruktur untuk
mengumpulkan pandangan
dari para ahli secara kolektif tentang permasalahan tertentu
untuk memutuskan, memprediksi dan mengidentifikasi
pandangan yang bertentangan.

Nominal Group Technique


Proses pengambilan keputusan terstruktur dimana
anggota kelompok secara independen menulis
idenya masing-masing, menjelaskan kepada seluruh
anggota dan secara independen pula merangking
dan atau melakukan voting atas ide-ide yang ada tersebut.

Anda mungkin juga menyukai