Anda di halaman 1dari 37

Permintaan dan Penawaran

Jasa Transportasi
Permintaan Transportasi

• Permintaan Transportasi
Permintaan transportasi adalah besarnya
jumlah jasa transportasi yang dibutuhkan
untuk mengangkut manusia atau barang dari
dan ke suatu lokasi/wilayah
Permintaan Transportasi
• Dalam menentukan kuantitas kebutuhan jasa transportasi
perlu diperhatikan konsep berikut :
1. Jumlah jasa angkutan yang diminta merupakan kuantitas
yang diinginkan
2. Jumlah yang diinginkan konsumen dipengaruhi oleh daya
beli, jenis jasa angkutan dan selera konsumen
3.Kuantitas yang diminta menunjukkan pembelian yang
diinginkan
4.Kuantitas yang diminta berbeda dengan kuantitas nyata
5.Pembelian yang diinginkan berbeda dengan pembelian riil
atau sebenarnya
Sifat-sifat Permintaan Jasa Angkutan
• Derived demand. Permintaan akan jasa angkutan, baru akan timbut apabila ada hal-hal di
balik permintaan itu, misalnya keinginan untuk rekreasi, keinginan untuk ke sekolah atau
untuk berbelanja, keinginan untuk menengok keluarga yang sakit, dan sebagainya.
• Permintaan akan jasa transpor, pada dasarnya adalah seketika/tidak mudah untuk
digeser atau ditunda dan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi waktu, yang dapat bersifat
harian, mingguan (Sabtu dan Minggu untuk tujuan rekreasi), bulanan atau tahunan
(musim libur anak sekolah, Lebaran, dan Natalan).
• Permintaan akan jasa transpor sangat dipengaruhi oleh elastisitas pendapatan . Dimana
pendapatan dari seseorang naik, maka orang tersebut akan secara sebanding mengurangi
pengeluarannya untuk memperoleh barang-barang kebutuhan sehari-hari dan
menggantikannya dengan barang-barang yang lebih mewah atau sekunder.
• Jasa transpor adalah jasa campuran (product mixed). Permintaan akan jasa transpor
adalah kompleks, karena permintaan tersebut tidak hanya dilandasi oleh keinginan untuk
memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi banyak variabel-variabel
lain yang mempengaruhi keinginan untuk memindahkan barang tersebut, seperti
kecepatan, keamanan, keselamatan, ketepatan, kenyamanan/ keterandalan dan
sebagainya.
permintaan dan pemilihan pemakai jasa angkutan (users) akan
jenis jasa transpor ini sangat ditentukan oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut :
•Sifat-sifat dari muatan (physical characteristics)
•Biaya transpor
•Tarif Transpor
•Pendapatan pemakai jasa angkutan
•Kecepatan angkutan
•Kualitas pelayanan
•Kualitas pelayanan terdiri dari frekuensi, pelayanan baku
(standard of service), kenyamanan, ketepatan (realibility),
keamanan, dan keselamatan
Kualitas pelayanan
•Frekuensi
Makin tinggi frekuensi keberangkatan dan kedatangan dari suatu moda transpor,
pemakai jasa angkutan mempunyai banyak pilihan.
•Pelayanan baku
Pelayanan baku ini antaranya adalah ketetapan jadwal pemberangkatan dan
kedatangan, diberinya snack selama dalam perjalanan, tempat khusus untuk istirahat
dan lain-lain di terminal, dan sebagainya
•Kenyamanan (comfortibility)
Pada umumnya penumpang selalu menghendaki kenyamanan dalam
perjalanannya. Kenyamanan dapat berupa adanya udara yang segar atau sejuk, WC
yang bersih, mudah mendapatkan makanan dan minuman bila diperlukan, dan lain-
lain. Kenyamanan dapat pula dijadikan suatu segmen pasar tersendiri bagi suatu moda
transpor. Kepada mereka yang memberi nilai tinggi untuk kenyamanan, dapat
dibebani biaya transpor yang lebih tinggi daripada penumpang yang kurang
memperhatikan kenyamanan.
• Ketepatan (reability)
Kegagalan perusahaan angkutan untuk menepati waktu penyerahan atau
pengambilan barang, berpengaruh besar terhadap pemilihan atas
perusahaan tersebut. Ketepatan waktu, bagi industri sangat penting untuk
menjamin tibanya bahan mentah, agar pabrik dapat terus berproduksi
dan menghindarkan bahanbahan mentah atau hasil produksi tertumpuk
di gudang.
• Keamanan dan keselamatan
Faktor keamanan dan keselamatan selalu menjadi tumpuan bagi
pemilihan suatu moda transportasi oleh penumpang banyaknya barang-
barang yang rusak dalam pengiriman yang dilakukan oleh suatu moda
transpor, akan berakibat fatal bagi perusahaan tersebut, karena
perusahaan tersebut tidak akan aipiun oleh pemakai jasa transpor.
Demikian juga banyaknya terladi kecelakaan oleh suatu moda transpor,
akan berakibat fatal bagi pemilihan moda transpor tersebut oleh pemakai
jasa transpor.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Permintaan Jasa Angkutan
• Harga jasa angkutan
pengaruh harga jasa angkutan terhadap permintaan jasa angkutan
ditentukan pula oleh hal-hai berikut.
1) Tujuan perjalanan (trip purpose), yaitu apakah leisure travel atau
business travel.
2) Cara pembayaran, yaitu bisa kredit atau tidak, tiket pergi-pulang
dapat potongan harga atau tidak, dan sebagainya.
3) Pertimbangan tenggang waktu apakah waktu yang dipunyai, banyak
atau tidak.
4) Tingkat absolute dari perubahan harga, yaitu 1.0% kenaikan atas tarif
Rp. 5000, akan sangat berlainan dampak permintaannya terhadap
tarif yang Rp. 500.000,
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Permintaan Jasa Angkutan
• Tingkat pendapatan
Apabila tingkat pendapatan pemakai jasa transpor makin meningkat,
maka permintaan jasa transpor makin meningkat pula, karena kebutuhan
melakukan perjalanan makin meningkat.
• Citra atau image terhadap perusahaan atau moda transpor tertentu
Apabila suatu perusahaan angkutan atau moda angkutan tertentu
senantiasa memberikan kualitas pelayanan yang dapat memberi kepuasan
kepada pemakai jasa transpor, maka konsumen tersebut akan menjadi
pelanggan yang setia. Dengan kualitas pelayanan yang prima akan
dapat meningkat citra perusahaan kepada para pelanggannya.
Penawaran Jasa Angkutan
• Jasa transpor adalah hasil dari suatu proses produksi, yang
tidak berbeda dengan hasil produksi suatu pabrik, seperti
pabrik sepatu, pabrik otomotif dan pabrik-pabrik lain-lainnya.
Hanya saja apabila hasil produksi dari pabrik sepatu, pabrik
otomotif, dan lain-lain dapat dilihat dan dipegang, hasil
produksi transpor tidak bisa dilihat atau dipegang (intangible,
oleh karena itu hasil produksi semacam ini dibedakan dengan
menyebutnya "jasa" dan bukan barang.
Sifat-sifat Penawaran Jasa
Transpor
a. Hasil produksi yang ditawarkan tidak dapat disimpan (unstorable) dan
karenanya tidak dapat dijadikan barang komoditas inventaris yang
dapat disimpan di dalam gudang, sehingga jasa yang sudah diprodusir
berupa seat/km atau ton/km akan hilang untuk selama-lamanya
(foreaer lost), apabila tidak terjual pada saat yang tepat. Jadi, apabila
seat/km atau ton/km, tidak terjual pada saat kendaraan mulai bergerak
untuk melakukan proses produksinya, maka ini merupakan kerugian
bagi perusahaan.
Contoh: Pada saat pesawat udara tinggal landas atau kereta api/bis
atau kapal berangkat dari A menuju B, maka tempat duduk atau
ruangan yang tidak terjual sudah pasti merupakan kerugian bagi
perusahaan yang bersangkutan, yang tidak mungkin ditutup dalam
periode proses produksi/operasi tersebut.
b. Nilai produknya semakin lama semakin menurun, lebih-lebih pada saat
kendaraan sudah berangkat, nilainya sudah menjadi nol atau negatif
bagi seat atau ruangan yang tidak terjual. Oleh karena itu, semakin
jauh jarak antara penjualan jasa transpor dan keberangkatan kendaraan,
makin baik bagi perusahaan.
c. Jasa angkutan pada umumnya bersifat perorangan (the service is usually
personalized). Dua orang yang bepergian dalam satu kendaraan yang
sama, akan mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap jasa angkutan
yang dibelinya, tergantung dari pengalaman masing-masing selama
dalam perjalanan
d. Tidak adanya kemungkinan penggantian jasa angkutan yang telah
dibeli, apabila ternyata jasa angkutan itu jelek/atau tidak memuaskan.
e. Tingkat kesukaran menentukan kualitas angkutan. Kualitas jasa angkutan,
baru akan diketahui setelah proses produksinya terjadi, dan apabila
ternyata tidak memuaskan, bagi konsumen yang telah membeli jasa
angkutan tersebut, tidak dapat berbuat banyak.
f. Waktu dimulainya dan selesainya proses produksi tidak bisa selalu
tepat waktu, karena produksi jasa angkutan banyak tergantung dari
faktor-faktor di luar kendali perusahaan, seperti adanya traffic jam,
pasang surut, cuaca yang tidak mengizinkan pesawat mengudara, dan
sebagainya.
g. Jasa angkutan pada umumnya ditawarkan dalam satu paket jasa (a
bundle of seroice). Termasuk dalam pakat jasa ini adalah ketepatan
pemberangkatan, kenyamanan, keselamatan, kecepatan, kualitas, dan
sebagainya.
h. Proses produksi dalam menciptakan jasa angkutan tidak pernah terjadi
dalam satu pabrik dengan lokasi tertentu. Proses produksi jasa angktuan
terjadi di luar pabrik, sehingga karenanya sukar untuk mendeteksi dini,
bila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam proses produksi ataupun
kebocoran-kebocoran dalam pendapatan perusahaan
Penawaran dan Kaitannya dengan
Biaya Produksi
Penawaran adalah fungsi positif dari harga, karena apabila harga
naik, jumlah penawaran pun akan naik Biaya untuk
memproduksi suatu barang/ jasa/outpuf ditentukan oleh dua
hal, yaitu sebagai berikut.
a.Hubungan teknis antara jumlah input dan jumlah output fungsi
produksi.
b.Hubungan ekonomi (economic relationships) antara jumlah
input dan harga/biaya input.
Penawaran Jasa Transportasi
• Faktor faktor yang mempengaruhi jumlah jasa angkutan
yang ditawarkan adalah :
1. Harga atau tarif yang berlaku dipasar
2. Harga dan ketersediaan sumber daya
3. Tujuan perusahaan adalah utk laba
4. Strategi pemasaran perusahaan
5. Teknologi yang diterapkan
6. Kebijaksanaan pemerintah untuk memberi kesempatan
untuk beroperasi
Hubungan Penawaran dan Harga
“ jumlah yang akan ditawarkan berhubungan
secara positif, apabila semua faktor yang lain
tetap sama . artinya makin tinggi harga atau
tarif suatu produk, semakin besar jumlah
produk yang ditawarkan dan semakin rendah
harga atau tarif suatu produk, makin rendah
jumlah produk yang ditawarkan”
BIAYA TRANSPORTASI
Pengertian Biaya Transportasi
►Biaya Transportasi adalah biaya yang harus
dikeluarkan untuk melakukan proses
transportasi

►Biaya tersebut berupa :


Biaya Penyediaan Prasarana
Biaya Penyediaan Sarana
Biaya oprasional Transpor
Pihak yang menanggung biaya :
• Pengguna (Penumpang/penyewa), yang antara
lain menangung ongkos/ biaya tiket / biaya sewa dan
biaya waktu.
• Pemilik sistem (Operator), yang menanggung
biaya operasional dan pemeliharaan.
• Pemerintah, yang menanggung biaya infrastruktur
dan subsidi.
• Daerah, yang menanggung biaya tidak lansung
berupa Land Use dan biaya sosial.
• Non Pemakai, yang menanggung biaya perubahan
nilai tanah, produktifitas dan biaya sosial lainnya.
► Biaya Langsung
Adalah jumlah biaya yang diperhitungkan dalam
proses produksi yang harus dibayarkan lansung
► Gaji Awak
► BBM
► Biaya Di terminal
► Biaya Tak langsung
Adalah biaya lain dalam menunjang proses produksi
► Biaya pemeliharaan
► Biaya umum/kantor
► Biaya bunga/nilai uang
► Pajak
Biaya Operasional Kendaraan (BOK)

►Biaya Operasi Kendaraan (BOK) merupakan


penjumlahan dari biaya gerak (running cost)
dan biaya tetap (standing cost)

Biaya Gerak :
- Konsumsi bahan bakar
- Konsumsi olie mesin
- Pemakaian ban
- Biaya perawatan, onderdil kend dan pekerjaannya
- Biaya awak (untuk kendaraan umum)
- Depresiasi kendaraan
Biaya Tetap

- Biaya akibat bunga


- Biaya asuransi
- Overhead cost

Harga atau Tarif Transportasi dipengaruhi oleh


Permintaan dan Penawaran
TERIMA KASIH
Biaya Transport
P = A + Bd

Dimana :
P = Biaya atau harga yang harus dikeluarkan
untuk angkutan
A = Biaya yang tidak tergantung kepada jarak
B = Biaya tambahan persatuan jarak
d = Jarak Transportasi
Biaya Transportasi
No Group Jenis Biaya
1 User -Biaya Langsung
-Waktu terpakai
-Ketidaknyamanan
-Kecelakaan
-Kehilangan atau kerusakan

2 Operator -Biaya langsung yang berkaitan dengan operasional,


investasi, pemeliharaan, dsb

3 Non User -Perubahan harga tanah, hasil produk perubahan


lingkungan (bising, polusi, dsb)

4 Pemerintah -Subsidi dan Capital Grand


-Kehilangan Pajak

5 Region Perubahan rate dari pertumbuhan


Elastisitas Permintaan dan
Pendapatan
• Hubungan antara perubahan pendapatan dan perubahan
permintaan
jasa angkutan, dapat dihitung melalui elastisitas pendapatan
dengan
rumus :

• Apabila pendapatan naik dengan 3%, menyebabkan terjadi


kenaikan permintaan dengan 6%, maka elastisitas pendapatan
adalah sama dengan + 2. Ini berarti bahwa setiap kenaikan
pendapatan dengan 1% akan menyebabkan kenaikan
permintaan jasa angkutan dengan 2%.
• Tingkat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga, atau yang
disebut elastisitas permintaan, dapat dihitung melalui :

• Koefisien elastisitas (harga) permintaan seialu negatif, karena antara harga


dan permintaan selalu berjalan berlawanan arah. Apabila harga naik,
permintaan akan turun, dan sebaliknya. Jadi apabila tarif naik dengan 3%
akan menyebabkan permintaan turun dengan 6%,maka elastisitas
permintaan
sama dengan (-6%) : (3%) = - 2. Ini berarti, apabila harga atau tarif naik
dengan 7%, maka permintaan akan turun dengan 2%.
Ciri-ciri arus perjalanan orang atau penumpang terutama di daerah
perkotaan adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan maksud dan tujuan perjalanan dibedakan atas worktrip,
shopping trip, social and recreation trip, business trip and school trip.
Perjalanan tersebut dapat dikelompokkan atas home based trip dan non
home based trip.
b. Berdasarkan distribusi temporal, yaitu perjalanan antara daerah
pemukiman ke tempat kerja.
c. Menyangkut distribusi spasial (ruang/tempat) dari sudut geografis, di
mana ada perjalanan ke CBD Gentral Business District), ada di dalam
CBD, ada yang melewati CBD, dan bahkan ada yang menghindari CBD.
d. Berkaitan dengan distribusi wahana atau moda transpor, yaitu perjalanan
dengan mobil pribadi, bus, kereta api, dan sebagainya.
Tingkat elastisitas permintaan jasa transpor,
dipengaruhi oleh hal-hal
berikut.
• a. Persaingan jasa-jasa substitusi.
b. Jarak tempuh, (khususnya dalam kaitannya dengan tarif): penerbangan
jarak jauh (long haul flight) cenderung lebih elastis dibanding dengan
short haul flight, contoh penerbangan jarak jauh, misalnya Jakarta -
Biak/Irian Jaya tarif misalnya adalah Rp. 770000,- akan sangat responsif
bila tarifnya turun dengan misalnya 10%, menjadi Rp 693.000. Namun,
sangat berbeda apabila penerbangannya jarak pendek, misalnya Jakarta
- Bandung, dengan tarif misalnya Rp 57.000 diturunkan 70% menjadi
Rp 51.300. Penumpang dengan penerbangan ;'arak pendek tidak akan
berduyun-duyun untuk segera menikmati penurunan tarif penerbangan
tersebut.
c. Business uersus pleasure: penumpang yang akan melakukan suatu
penerbangan dengan tujuan bisnis, kurang tanggap terhadap perubahan
harga,lain halnya dengan penumpang yang berpergian untuk rekreasi
(pleasure).
d. Waktu: penumpang yang mempunyai banyak waktu tanggap terhadap
perubahan tarif, sebaliknya penumpang yang hanya mempunyai waktu
yang terbatas, akan menjadi tidak tanggap terhadap perubahan tarif.
Peranan Transportasi
• Bidang Perekonomian
“Peran utama transportasi adalah menunjang
mobilitas baik barang atau manusia yang
merupakan bagian dari kehidupan
penduduk”(Young Jae-Lee, 1998)
• Masalah ekonomi :
- Produksi Biaya
- Distribusi Jasa Angkutan Harga
- Konsumsi
Jarak Tempuh
Hubungan Biaya, Harga dan Jarak Tempuh
Biaya

H
Sistem Lama

E
Harga di A ditambah diaya
transport sesuai jarak tujuan

J
Sistem Baru
Harga
maksimum
yang dapat
D dibayar
konsumen di
Ambang Biaya Transport B
C

Harga Komoditi di Tempat Asal

A B Jarak
• Beberapa faktor yang mempengaruhi fungsi penawaran transportasi
seperti pada Gambar 3.2, yaitu sebagai berikut.
a. Teknologi yang dipakai mempengaruhi kemampuan atau kinerja sistem
transpor tertentu, yaitu dalam hal biaya operasi, kapasitas, dan kecepatan.
b. Perilaku dan tujuan operator (perusahaan angkutan) menentukan
strategi eksploitasi yang berhubungan dengan kinerja ciri-ciri penawaran
dari sistem berjadwal. Misalnya transpor udara dan bus dipengaruhi
oleh strategi perluasan kapasitas sistem dalam menghadapi permintaan
yang meningkat (operating strategies). Juga ruang lingkup dan cara
recloery dari operating costs yang diterapkan operator (pricing policies),
Hal ini adalah mekanisme harga yang menjabarkan fungsi biaya
operasi ke dalam fungsi biaya pemakai (transformltranslate the operating
cost function into user cost t'unction).
c. Perilaku operator/supplier di atas, yaitu operating strategies dan pricing
policies, dipengaruhi oleh lingkungan kelembagaan, seperti pengaturan
yang membatasi kebijakan harga, kapasitas dan tipe peralatan, dan lainlainnya. Hal yang sama terjadi akibat
pengaruh struktur pasat karena
masalah penentuan harga dalam pasar yang monopolistik akan berbeda
dari pasar oligopolistik.
d. Perilaku pemakai )asa, seperti ukuran/volume, pembungkusan,
persediaan, . dan keteraturan pengiriman barang oleh shippers
mempengaruhi aspek biaya dalam fungsi sttpply transport. Aspek
BAB III PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN PERAMALAN IRANSPORTASI
volume dan biaya transpor juga dipengaruhi oleh perilaku penumpang/
pengendara dalam hal pemilihan moda, rute dan kecepatan atau
berpergian secara rombongan.
Faktor yang mempengaruhi
kuantitas Jasa Angkutan
• Tarif Jasa Angkutan
Pada saat penawaran tetap, jika harga atau tarif jasa
angkutan naik, maka jumlah permintaan akan
menurun dan sebaliknya
• Daya Beli Masyarakat
Daya beli masyarakat dipengaruhi oleh :
- Tingkat penghasilan masyarakat, permintaan
jasa transportasi tergantung pada penghasilan dan
tarif jasa angkutan
Faktor yang mempengaruhi
kuantitas Jasa Angkutan
• Selera atau aktivitas masyarakat/konsumen
Bila konsumen banyak menggunakan angkutan atau
kendaraan pribadi, maka permintaan terhadap jasa
angkutan umum akan menurun
• Besarnya Populasi
Intensitas aktivitas penduduk dan jenis kebutuhan
akan mempunyai pengaruh positif terhadap
permintaan jasa angkutan
Faktor yang mempengaruhi
kuantitas Jasa Angkutan
• Prediksi masa yang akan datang
Permintaan untuk jasa angkutan dimasa
datang dipengaruhi oleh Prediksi yang
didasarkan pada pengalaman atau siklus yang
berulang :
“Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam keadaan ceteris paribus
dimana faktor lain tidak berpengaruh, hubungan antara kuantitas
permintaan dan besar harga atau tarif adalah negatif. artinya pada saat
harga atau tarif naik, kuantitas permintaan akan jasa angkutan akan turun,
sebaliknya bila harga atau tarif turun maka kuantitas permintaan jasa
angkutan akan naik”
Satuan Ukuran Permintaan jasa Tianspor
(Demand Measurement Units)
Pada hakikatnya permintaan jasa transpor adalah untuk memindahkan suatu barang
atau penumpang tertentu dari satu tempat ke lain tempat melalui suatu jarak tertentu.
Oleh karena itu, permintaan jasa transpor diukur dalam berat muatan atau jumlah
penumpang yang dipindahkan melalui jarak tertentu.
Untuk barang, satuan permintaan jasa transpor adalah ton-mil atau ton-km dan untuk
penumpang, penumpang-mil atau penumpang-km. oleh karena itu, fungsi dari satuan
permintaan jasa angkutan adalah fungsi dari besaran muatan dan fungsi dari besaran
jarak.
Dengan demikian, maka ton-mil atau ton-km bukanlah suatu ukuran
yang selalu sama. Permintaan sebesar 200 ton-mil untuk angkutan barang,
dapat berarti permintaan untuk mengangkut barang sebesar 200 ton
melalui jarak 1 mil, dan dapat pula berarti permintaan untuk memindahkan
100 .ton muatan pada jarak 2 mil atau 20 ton melalui jarak 10 mil dan
seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai