Anda di halaman 1dari 21

D h a rm a Vid y a A d h ig u n a

Presen tasi
Materi Kuliah D-3 Sttal

TEKNIK PENGUKURAN DAN


I N S T R U M E N TA S I
Oleh
Mei Edi Prayitno

DIPLOMA - III
JURUSN TEKNIK MESIN
S E KO L A H T I N G GI T E KN O L O G I AN G KATAN L A UT
2022
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Outline

 Instrumentasi
 Dasar-dasar Alat Ukur
 Teknik Pengkuran
 Alat Ukur
 Alat Ukur Kapasitas Kerja
 Alat Ukur Kelelahan Otot
 Antropometri

Email; meiediprayitno@gmail.com
2
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Cara Pengukuran

Hasil pengukuran yang paling baik dapat


dicapai dengan memilih alat ukur dan cara
pengukuran yang tepat tergantung dari
kondisi benda ukur dan ketentuan hasil
yang diinginkan

a. Pengukuran Langsung
Adalah pengukuran dengan
menggunakan alat ukur yang mana
hasil pengukuran dapat langsung
dibaca pada skala yang telah
dikalibrasi yang terdapat pada alat Gambar 6 Pengukuran Secara Langsung dengan
ukur tersebut (alat ukur standar). Menggunakan Mikrometer

Email; meiediprayitno@gmail.com
3
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Cara Pengukuran

b. Pengukuran Tak Langsung


Adalah pengukuran yang dilaksanakan
dengan memakai alat ukur-alat ukur dari
jenis pembanding, standar dan
pembantu.
Perbedaan harga yang ditunjukkan oleh
skala alat ukur pembanding sewaktu
mengukur obyek ukur dan ukuran
standar (pada alat ukur standar) dapat
digunakan untuk menentukan dimensi
dari obyek ukur.

Gambar 7 (a) Pengukuran Tak Langsung (dengan Alat Ukur


Standar). (b) Alat Ukur Pembanding. (c) Alat Ukur Bantu.
(d) Selisih L dengan M Diukur dengan Komparator

Email; meiediprayitno@gmail.com
4
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Cara Pengukuran

c. Pengukuran dengan Kaliber Batas


Adalah pengukuran yang tidak
menentukan ukuran suatu dimensi
dengan pasti, melainkan hanya
menunjukkan apakah dimensi tersebut
terletak di dalam atau di luar daerah
toleransi ukuran.
Cara pengukuran seperti ini
dimaksudkan untuk mempercepat
pemeriksaan atas produk yang dibuat
dalarn jumlah besar, dan alat ukur yang
digunakan adalah dari jenis kaliber

Gambar 8 Pengukuran dengan Kaliber Batas (dengan Kaliber


Poros untuk Memeriksa Toleransi Lubang)

Email; meiediprayitno@gmail.com
5
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Cara Pengukuran

d. Pengukuran dengan Cara


Membandingkan dengan Bentuk
Standar
Bentuk suatu produk dapat dibandingkan
dengan suatu bentuk standar pada layar
dari alat ukur proyeksi. Jadi pada
prinsipnya pengukuran seperti ini
tidaklah menentukan dimensi ataupun
toleransi suatu benda ukur secara
langsung

Gambar 9 Perbandingan dengan Bentuk Standar (Memeriksa


Bentuk dengan Profile Proyektor)

Email; meiediprayitno@gmail.com
6
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
Yang membedakan suatu alat ukur engan
alat ukur yang lain adalah konstruksinya,
atau dengan kata lain cara berfungsinya
alat ukur tersebut. Alat ukur memiliki tiga
komponen utama yang membentuk suatu
alat ukur, yaitu:

a. Sensor.
Sensor adalah peraba dari alat ukur,
yaitu yang menghubungkan alat
ukurdengan benda ukur

Gambar 10 Macam-Macam Sensor

Email; meiediprayitno@gmail.com
7
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
1. Pengubah Mekanis
b. Pengubah. Prinsip kerja dari pengubah alat ukur
Pengubah merupakan alat melalui mekanis semata-mata berdasarkan
mana isyarat dari sensor diteruskan, prinsip kinematis yang meneruskan
diubah atau diolah terlebih dahulu serta mengubah gerakan (biasanya
sebelum diteruskan ke bagian lain dari gerakan translasi) menjadi gerakan lain
alat ukur (bagian penunjuk) . (biasanya gerakan rotasi) yang relatif
1. Pengubah Mekanis lebih besar perubahannya.
2. Pengubah Elektris
3. Pengubah Pneumatis
4. Pengubah Optis
a) Lensa Pembesar
b) Mikroskop
c) Proyektor
d) Teleskop
e) Autokolimator Gambar 11 Prinsip Pengubah Kinematis dari Jam Ukur
f) Teleskop Posisi dan Mikrometer

Email; meiediprayitno@gmail.com
8
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
Alat Ukur Mekanis

Email; meiediprayitno@gmail.com
9
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
b. Pengubah.

1. Pengubah Mekanis

Gambar 12 Sistem Pengubah Mekanis dari


Gambar 13 Konstruksi dari Pengubah Alat Ukur
Eden-Rolt "Milionth" Comparator
Pembanding Johansson Mikrokator

Email; meiediprayitno@gmail.com
10
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur Pengubah Mekanis Optis
Pengubah mekanis optis akan
b. Pengubah. menyebabkan perubahan kemiringannya
suatu kaca yang berfungsi sebagai
1. Pengubah Mekanis
pemantul berkas cahaya dari pengubah
optis. perbandingan jari-jari skala dengan
jarak antara engsel dan ujung dari kaca
pemantul adalah 50:1, maka pembesaran
total dari alat ukur adalah:
Pembesaran mekanis : 1 x20 x1 = 20 sat
Pembesaran optis : 50 x2 = 100 sat
Pembesaran total : 20 x 100 = 2000 sat
Faktor pembesaran sebesar 2 dari sistem
optis ini adalah berasaldari pengaruh
perubahan kemiringan kaca pemantul.
Gambar 14 Skematis Prinsip Pengubah dari
Sigma Comparator

Email; meiediprayitno@gmail.com
11
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
2. Pengubah Elektris
b. Pengubah.
Pengubah Mekanis Optis Pengubah yang memakai prinsip kerja
elektris berfungsi untuk mengubah
isyarat perubahan sebesar non elektris
(misalnya perubahan panjang), baik
yang berasal langsung dari sensor
ataupun yang telah melalui pengubah
primer (biasanya pengubah mekanis),
menjadi isyarat perubahan besaran
elektrisl.

Dua contoh yang akan kita bahas


adalah pengubah dengan prinsip
Gambar 15 Prinsip Kerja dari Alat Ukur kapasitor dan transformator.
Mekanis Optis

Email; meiediprayitno@gmail.com
12
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
b. Pengubah.
2. Pengubah Elektris

Email; meiediprayitno@gmail.com
13
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
Apabila letak inti bergeser dari posisi
b. Pengubah.
semula (posisi nol) maka tegangan
2. Pengubah Elektris imbas pada salah satu kumparan
sekunder akan menurun, sedang
tegangan imbas pada kumparan
sekunder yang lain akan naik sebanding
dengan perubahan jarak pergeseran inti,
yaitu seperti rumus berikut (hanya
berlaku pada daerah linier):

Gambar 16 Pengubah Kapasitif dengan


Skema Penguat Operasional

Email; meiediprayitno@gmail.com
14
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
b. Pengubah.
2. Pengubah Elektris

Apabila kedua kumparan sekunder


ini dihubungkan secara seri, maka
tegangan keluar akan sama dengan:

V0= V1-V2=CV mula.Al

Dimana C adalah konstan


Gambar 17 Linear Variable Differential Transformer, LVDT

Email; meiediprayitno@gmail.com
15
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
b. Pengubah.
Pengubah Elektris Optis

Photosel merupakan komponen yang


banyak digunakan pada alat ukur
dengan optis-elektris. Apabila
intensitas cahaya yang diterima oleh Satu photosel akan kembali menerima
photosel berubah, maka arus listrik intensitas cahaya yang kuat untuk suatu
pada sirkuit elektronis, di mana gerakan pelat sejauh satu skala (jarak
photosel ini termasuk sebagai salah antara dua garis), oleh karena itu dengan
satu komponennya, juga akan kombinasi empat buah photosel maka alat
berubah: ukur mampu membedakan perubahan jarak
sebesar seperempat skala
Gambar 18 Pita-pita Moire dengan Susunan Photosel Yang
Mampu Membedakan Perubahan Jarak

Email; meiediprayitno@gmail.com
16
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
Alat ukur pneumatis ini secara
b. Pengubah. keseluruhannya dianggap sebagai suatu
sistem aliran udara yang terdiri dari
3. Pengubah Penumatis
bagianbagian sebagai berikut:
a) Sumber udara tekan.
AIat ukur dengan pengubah
b) Sensor yang berfungsi juga sebagai
pneumatis bekerja atas dasar suatu
pengubah.
gejala bahwa kondisi suatu aliran
c) Alat pengukur perubahan kondisi aliran
udara yang tertentu (tetap) akan
udara.
berubah apabila ada perubahan
Berdasarkan cara pengukuran perubahan
pada celah antara permukaan benda
kondisi aliran udara maka kita temukan
ukur dengan permukaan sensor alat
dua
ukur (di mana udara ini mengalir
jenis alat ukur pneumatis, yaitu:
melaluinya)
a) Sistem Tekanan Balik (Back Pressure
System).
b) Sistem Kecepatan Aliran (Flow-Velocity
System).
Email; meiediprayitno@gmail.com
17
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
b. Pengubah.
3. Pengubah Penumatis
a) Sistem Tekanan Balik (Back
Pressure System).
Prinsip kerja dari alat ukur pneumatis
dengan sistem tekanan balik dapat
kita terangkan dengan menggunakan
skema seperti Gambar 19. Udara
dengan tekanan Ps, mengalir melalui
lubang pengontrol (yang dapat diatur
diameter efektifnya) menuju ke ruang
perantara Gambar 19 Alat Ukur Pneumatis dengan Sistem
Tekanan Balik

Email; meiediprayitno@gmail.com
18
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
b. Pengubah.
3. Pengubah Penumatis
b) Sistem Kecepatan Aliran

Berbeda dengan sistem tekanan


balik yang berdasarkan atas
perubahan tekanan, maka alat ukur
pneumatis dengan sistem kecepatan
aliran bekerja atas dasar perubahan
kecepatan aliran udara.

Gambar 20 Alat Ukur Pneumatis dengan Sistem


Kecepatan Aliran

Email; meiediprayitno@gmail.com
19
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL Teknik Pengukuran
 Konstruksi Umum dari Alat Ukur
b. Pengubah.
3. Pengubah Penumatis

Gambar 21 Macam-Macam Sensor Alat


Ukur Pneumatis

Email; meiediprayitno@gmail.com
20
Diplomas III
Jurusan Teknik Mesin
STTAL

Terima Kasih atas perhatiannya. . . . . .

21

Anda mungkin juga menyukai