Anda di halaman 1dari 10

Sejarah dan Transformasi

sformasi
Kota Denpasar

Fista Afriya Aisiyah


21/482147/TK/53222
Profil Kota Denpasar
Terletak di pulau Bali sekaligus Ibu Kota Provinsi Bali
Ketinggian: 0 -75 mdpl
Luas: 127,78 km²
Terdiri dari 4 Kecamatan:
1. Denpasar Barat
2. Denpasar Timur
3. Denpasar Selatan
4. Denpasar Utara
Denpasar Utara Batas
Wilayah:
1.Utara :
Kabupaten
Badung
2.Timur :
Sumber: https://www.mapanet.eu/en/indonesia/bali/denpasar Kabupaten
Gianyar
3.Selatan :
Raja dan kerajaan kuat yang ada di wilayah Kota
Masa Kerajaan Denpasar datang silih berganti, tetapi tidak
memutus pemimpin politik sebelumnya.
Kekuatan politis setiap kerajaan berbeda dan
bersifat dinamis.
Secara fisik, kota membentuk banyak pusat.
Desa tradisional tidak terhubung secara langsung
dengan pusat pemerintahan kerajaan.

Sumber: https://gedemahaputra.wordpress.com/2018/02/23/dari-galactic-polity-ke-urban-
conurbation-morfologi-kota-denpasar-dari-masa-ke-masa/comment-page-1/
Masa Kolonial
Hierarki baru menggantikan peran raja sebagai pemersatu wilayah sehingga berdampak pada tata pemerintahan
tradisional dan tata ruang wilayah.

Wilayah yang berkembang

1. Pusat kota
Dibangun perkantoran, permukiman, pegawai pemerintah, dan fasilitas ekonomi sehingga muncul pusat
kegiatan baru.
Dampak
pola orientasi penataan ruang yang awalnya berpusat di tengah perempatan utama berubah menjadi
tersebar. Tetapi, pola pedesaan yang berafiliasi masih tetap pada pola tradisionalnya

Sejak awal abad ke 20 pariwisata mulai dikenal sebagai mesin penggerak ekonomi. kawasan tepi
2.
pantai yang secara tradisi dipandang kurang bernilai ekonomi, bertransformasi menjadi kawasan yang
menjanjikan keuntungan tinggi

3. Kawasan Pelabuhan menjadi pusat distribusi barang dan jasa.


Masa Kemerdekaan – Modern: Timbulnya Pola Pita
Dalam masa berikutnya, yakni setelah pemulihan kedaulatan Republik IndonesiaI, Kota Denpasar
menjalankan fungsinya kembali sebagai pusat pemerintahan untuk wilayah Bali.

Adanya pembangunan di segala bidang termasuk


konstruksi, permukiman, museum, sekolah, perkantoran,
pasar, pelabuhan, serta infrastruktur lainnya seperti jalan
raya, jembatan dan lainnya.

Dampak
Terjadi ribbon development pattern yaitu tumbuhnya
aktivits ekonomi di sepanjang jalur utama, tanpa pusat
aktivitas yang jelas.
Sumber: https://gedemahaputra.wordpress.com/2018/02/23/dari-galactic-
polity-ke-urban-conurbation-morfologi-kota-denpasar-dari-masa-ke-
masa/comment-page-1/
Urban Conurbation: Denpasar Masa Kini

Kota Denpasar lebih berkembang dalam sektor


pariwisata dan mempengaruhi kinerja kota termasuk
pengenalan arsitektur post-modern. Dimulai dengan
pembangunan Bali Beach Hotel dan perkembangan
bandara internasional.

Karakteristik arsitektur bangunan tetap melestarikan


budaya khas Bali yaitu Heritage Architecture,
Arsitektur Tradisional Bali, dan Non-arsitektur
tradisional Bali.

Sumber: https://rekreartive.com/desain-bentuk-dan-ciri-khas-arsitektur-bali/
Morfologi Kota Denpasar
Perbandingan Masa Kota Denpasar
Kerajaan Kolonial Republik-Modern Era Kini

Perkotaan Karakter bangunan


Perkembangan berkembang lebih yaitu Heritage
Bercorak kerajaan bangunan dipengaruhi modern, namun Architecture,
Visual
oleh Barat (Eropa) tidak menghilangkan Arsitektur
ciri khas tradisional Tradisional Bali, dan
Bali Non- arsitektur
tradisional Bali.

Timbulnya konflik Perkembangan


Interaksi masyarakat dengan pemerintah masyarakat secara
Masyarakat terus sosial semakin
Sosial terorganisir cukup Hindia Belanda yang
berkembang untuk bervariasi dengan
baik ingin menguasai
meningkatkan banyaknya turis
tanah Bali
perekonomian yang datang ke Bali
Kerajaan Kolonial Republik-Modern Era Kini

Perkembangan
Pusat kegiatan Kota terus
Pusat kegiatan signifikaan pusat
persepsual semakin berkembang berkembang sesuai
tersebar di pedesaan kegiatan di
di perkotaan dimensi waktu
sekitar jalan
besar.

Pengembangan
aktivitas Pertanian fasilitas, sarana, Pemerintahan Pariwisata
dan prasarana

Penggunaan lahan Penggunaan lahan


Lahan semakin
untuk tujuan semakin bervariasi
Banyak lahan berkurang karena
temporal pemerintahan dan dan semakin
terbuka untuk digunakan untuk
komersial semakin sedikitnya lahan
pertanian membangun fasilitas
berkembang kosong
Referensi
http://www.id.baliglory.com/2015/07/kota-denpasar-ibukota-bali.html

https://gedemahaputra.wordpress.com/2018/02/23/dari-galactic-polity-ke-urban-conurbation-
morfologi-kota-denpasar-dari-masa-ke-masa/comment-page-1/

http://perkotaan.bpiw.pu.go.id/v2/kota-besar/1

https://www.researchgate.net/publication/328255575_Sejarah_dan_Perkembangan_Kota_Denpasar_s
ebagai_Kota_Budaya

Anda mungkin juga menyukai