LAPORAN AKHIR
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB II -1
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
VISI :
Terciptanya Kota Denpasar Berwawasan Budaya Dengan Keharmonisan Dalam
Keseimbangan Secara Berkelanjutan
MISI :
1. Menumbuh kembangkan jati diri masyarakat Kota Denpasar berdasarkan Kebudayaan
Bali.
2. Pemberdayaan Masyarakat dilandasi dengan Kebudayaan Bali dan Kearifan Lokal.
3. Mewujudkan Pemerintahan yang baik (good governance) Melalui Penegakan Supremasi
Hukum (law enforcement)
4. Membangun Pelayanan Publik untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Wallfare
society)
5. Mempercepat Pertumbuhan dan memperkuat Ketahanan Ekonomi melalui Sistem
Ekonomi Kerakyatan (economic stability)
BAB II -2
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Luas Wilayah
No Kecamatan
(km2)
(1) (2) (3)
Denpasar
1 49.99
Selatan
Denpasar
2 22.31
Timur
3 Denpasar Barat 24.06
4 Denpasar Utara 31.42 Gambar 2.1. Grafik
Sumber : Kota Denpasar dalam Angka,
Pembagian/Luas Wilayah Kota
2014
Denpasar per Kecamatan (km2)
BAB II -3
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -4
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -5
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -6
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -7
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Tabel 2.5. Angka Perbandingan Keadaan Curah Hujan Dengan Angka Normal Setiap
Bulan di Kota Denpasar (mm) 2012
Curah Hujan
No. Bulan Realisasi Normal Perbedaan Persentase
1 Januari 730.5 320 410.5 56.2
2 Februari 168.1 268 -99.9 -59.4
3 Maret 554.8 248 306.8 55.3
4 April 18.5 173 -154.5 -835.1
5 Mei 77 118 -41 -53.2
6 Juni 0.2 24 -23.8 -11900.0
BAB II -8
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -9
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Tukad Buaji dan Tukad Ngenjung adalah sungai-sungai kecil di bagian Selatan Kota
Denpasar dengan panjang sungai masing-masing 4 dan 8 km, yang berfungsi sebagai
drainase lahan irigasi di bagian hulu sekaligus sumber air irigasi di bagian hilir.
Gambaran umum kondisi sungai-sungai di Kota Denpasar dapat dilihat dari Tabel 2.6.
berikut:
Tabel 2.6. Karakteristik Sungai-sungai di Kota Denpasar
Nama Pjg Cathment
No DAS Muara Anak Sungai
Sungai (Km) Area (Km2)
1 Tukad 12,00 Wil Kab. Perbtasan Wil 25,40 Tk. Tebe, Pangkung
Mati Badung Kota Dps dan Kedompang, Tk.
Kab. Badung Lebak Muding,
(Teluk Pangkung Subak
Benoa) Srogsogan, Pangkung
Danu
2 Tukad 17,00 Batas Kab Waduk 22,55 Tk. Jurang, Tk.
Badung Bdg dan Estuary Langon, Tk. Medih,
Kota Dps Tk. Rarangan)
3 Tukad 4,00 Wil Dpsr Teluk Benoa 8,23 Tk. Punggawa, Tk.
Buaji Selatan Guming
4 Tukad 8,00 Wil Dps Teluk Benoa 6,13 Tk. Loloan, Tk. Abian
Ngenjung Selatan Base
5 Tukad 62,50 Wil Kab. Pantai 109,30 Tersebar di wilayah
Ayung Bangli, Padanggalak Kab. Badung,
Gianyar, Gianyar dan Bangli
Badung &
Denpasar
Sumber: Proyek Perbaikan dan Pemeliharaan Sungai Bali
Debit andalan pada tiga sungai utama yaitu Tukad Mati, Tukad Badung dan Tukad Ayung
menurut data pada PKSA Bali menyebutkan sebagai berikut:
BAB II -10
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -11
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Tabel 2.8. Kondisi Muka Air tanah pada Sumur Bor PDAM Denpasar
No Lokasi Sumur Kedalaman (M Dpl)
1 E-1 17,3
2 E-2 10,3
3 E-4 48,7
4 SB-2 47,1
5 SB-3 66,5
6 SB-4 9,5
7 TPW-4 26,0
8 SB-6 10,0
9 SB-Tonja 41,0
10 SB-Ubung 41,0
11 SB-Sedap Malam I 18,5
12 SB-Sedap Malam II 38,4
13 SB-Penatih 44,6
14 SB-Badak Agung 28,5
Sumber PDAM Kota Denpasar, 2006
Mata Air
Keterdapatan mata air di Kota Denpasar ditemukan di daerah aliran sungai pada bagian
hulu dan \ tengah Tukad Badung, bagian hulu Tukad Mati, serta bagian hilir Tukad Ayung
dengan debit yang relative kecil namun mempunyai kontribusi yang nyata terhadap
kontinyuitas aliran sungai yang mewadahi. Kemanfaatan mata air tersebut terutama
BAB II -12
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
adalah untuk fungsi sebagai pebejian, dan pemasok air minum yang langsung
dimanfaatkan oleh lingkungan pemukiman.
Air Laut
Air laut yang berada di darat atau pantai merupakan zone peralihan wilayah daratan dan
lautan. Zone pantai atau pesisir ini mempunyai arti penting sebagai lokasi, media dan atau
obyek berbagai aktivitas kehidupan seperti usaha perikanan, pertanian, perhubungan
maupun pariwisata. Kota Denpasar memiliki garis pantai di bagian Selatan dan Timur
mulai dari Serangan hingga Padanggalak sepanjang 36,6 km.
BAB II -13
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
berada di hulunya. Kawasan genangan ini di daerah hilir yang masih merupakan sawah,
mengalami kerugianpanen karena padinya terendam air.
(2) Kawasan Rawan Abrasi Pantai
Sebagian besar dari pantai berpasir sepanjang pantai Padanggalak Mertasari rawan
terhadap abrasi. Abrasi pada segmen pantai Padanggalak Matahari Terbit belum
mendapatkan Proyek Pengamanan Pantai. Selebihnya dari Pantai matahari terbit, Sanur,
Semawang, Mertesari, dan Pulau Serangan telah mendapatkan Proyek Pengamanan
Pantai.
Konstruksi pengamanan pantai tidak dapat dipungkiri mengganggu keindahan alami
pantai dan juga menganggu kenyamanan rekreasi pantai.
(3) Kawasan Pesisir Rawan Terintutrusi Air Laut
Kawasan Rawan Pesisir Terintutrusi Air Laut untuk wilayah Kota Denpasar terdapat di
wilayah Kecamatan Denpasar Selatan antara lain ; Suwung, Renon, Panjer, Sesetan
Sidakarya, yang telah menjangkau daratan sejauh 1000 m. Pada kawasan ini telah
tumbuh permukiman yang relatif padat dan untuk kebutuhan supplai air bersih disarankan
untuk tidak menggunakan air bawah tanah.
(4) Kawasan Rawan Gelombang Tsunami
Telah diuraikan pada data analisis bahwa Kawasan Teluk, termasuk Teluk Benoa
merupakan tempat yang paling potensial terjadi tsunami, karena tempat-tempat ini
topografi garis pantai cenderung menyempit sehingga mengakibatkan akumulasi dan
terkonsentrasinya energi gelombang tsunami. Kawasan Teluk Benoa terdiri dari
Kelurahan Serangan, Renon, Sesetan, Sidakarya, Pedungan dan Pemogan
Hasil analisis menunjukkan bahwa memperhatikan faktor topografi lahan dan bentuk
garis pantai maka jangkauan rambatan gelombang bervariasi dengan tinggi genangan air di
darat maksimum 5 m dan lokasi-lokasi dengan resiko tinggi genangannya di Kota Denpasar
dan seluruh desa-desa pantai di Kota Denpasar (Kelurahan Serangan, Pemogan, Pedungan,
Sesetan, Sidakarya, Sanur Kauh, Sanur, Sanur Kaja, Kesiman Petilan dan Kesiman
Kertalangu) ditambah Kelurahan Pemecutan Kelod, Panjer dan Renon merupakan daerah
rawan terkena bencana tsunami, akan tetapi tingkat bahayanya berbeda-beda. Pulau Serangan
sebagian besar beresiko tergenang dengan tinggi bervariasi 1 sampai 5 m. Di Kelurahan
Pemogan, gelombang tsunami merangsek ke daratan masuk hingga sejauh lebih kurang 2 km
dari Jalan By Pass Ngurah Rai, dimana daerah yang mempunyai resiko tergenang air adalah
Gelogor Carik, Kajeng, Rangkansari, Tempelasjuwet, Sakah, Terunabhineka, dan Tangkas.
BAB II -14
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Penjalaran gelombang tsunami di Kelurahan Pedungan juga mencapai jarak 2 km dari Jalan
By Pass Ngurah Rai, lokasi yang berisiko tergenang adalah Pesanggaran, Ambengan, dan
Batankendal.
Di Kelurahan Sesetan, gelombang dapat masuk ke daratan hingga mencapai lebih
kurang 1 km dari Jalan By Pass Ngurah Rai, lokasi yang beresiko tergenang adalah Bugis,
Suwung Batankendal, Pegok dan Graha Kerthi. Di Kelurahan Sidakarya hampir seluruhnya
beresiko tergenang hingga ke Kelurahan Panjer. Wilayah Sanur yang mempunyai resiko
paling luas tergenang adalah Sanur Kauh.
Kelurahan Sanur, Sanur Kaja, Kesiman Petilan dan Kesiman Kertalangu hanya
beresiko tergenang pada daerah pantai sejauh lebih kurang 100 200 m dari garis pantai,
selain karena sebagian besar daratannya bertopografi lebih tinggi dari 5 m, lokasinya juga
bukan merupakan daerah teluk
BAB II -15
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -16
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -17
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -18
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Rencana pola ruang wilayah Kota Denpasar merujuk pada rencana pola ruang yang
ditetapkan dalam RTRWN, RTRWP Bali, serta diserasikan dengan RTRW Kabupaten yang
berbatasan yang terdiri dari Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya.
Hirarki fungsi ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya di Kota Denpasar terdiri dari :
(1) Kawasan lindung, mencakup :
a. kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya;
b. kawasan perlindungan setempat:
c. kawasan pelestarian alam, cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
d. kawasan rawan bencana; dan
e. ruang terbuka hijau kota;
(2) Kawasan budidaya, mencakup :
a. kawasan peruntukan perumahan dan permukiman;
b. kawasan peruntukan perdagangan dan jasa;
c. kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan;
d. kawasan peruntukkan fasilitas pendidikan;
e. kawasan peruntukkan fasilitas kesehatan;
f. kawasan peruntukkan fasilitas rekreasi, taman dan olah raga;
g. kawasan peruntukkan fasilitas peribadatan;
h. kawasan peruntukan pariwisata;
i. kawasan peruntukkan industri dan pergudangan;
j. kawasan peruntukkan kegiatan pertahanan dan keamanan;
k. kawasan peruntukkan prasarana transportasi
l. kawasan peruntukan prasarana infrastruktur kota;
m. kawasan peruntukan setra dan kuburan;
n. kawasan ruang terbuka non hijau
o. kawasan peruntukan pertanian;
p. kawasan peruntukan perikanan; dan
q. peruntukan kawasan pesisir dan laut
Rencana pengembangan kawasan lindung wilayah kota diarahkan seluas 1.200,1 Ha
atau 8,39% dari luas wilayah Kota. Rencana pengembangan kawasan budidaya diarahkan
seluas 11.577,9 Ha atau 90,61% dari total luas wilayah kota.
Peta rencana pola ruang wilayah kota dapat dilihat pada Gambar 3.5 dan Rincian luas
tiap komponen kawasan lindung dan kawasan budidaya, dapat dilihat pada Tabel 2.9.
BAB II -19
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Tabel 2.9. Rincian Rencana Pola Ruang Kota Denpasar Tahun 2030
BAB II -20
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -21
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Dari data jumlah penduduk diatas maka akan dilakukan proyeksi penduduk untuk 20 tahun ke
depan yaitu tahun 2013 sampai 2034 menggunakan metode geometri. Pemilihan metode
ditentukan berdasarkan hasil uji korelasi. Berikut ini merupakan perhitungan proyeksi jumlah
penduduk Kota Denpasar tahun 2012 sampai 2034 per kecamatan di Kota Denpasar dengan
tahun dasar tahun 2012.
BAB II -22
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Tabel 2.11. Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Denpasar Sampai Tahun 2032
Luas Wilayah Jumlah Penduduk Prosentase Pertambahan Proyeksi Penduduk
No Kecamatan Desa / Kelurahan
(Km2) (Jiwa) Pertambahan (Jiwa) 2013 2018 2024 2029 2034
1 Denpasar Selatan Pemogan 971 49,431 5.93 3,038 52,469 67,658 85,885 101,074 116,263
2 Pedungan 749 33,376 4.00 2,051 35,427 50,616 68,843 84,032 99,221
3 Sesetan 739 53,621 6.43 3,295 56,916 72,105 90,332 105,521 120,710
4 Serangan 481 3,890 0.47 239 4,129 19,318 37,545 52,734 67,923
5 Sidakarya 389 21,740 2.61 1,336 23,076 38,265 56,492 71,681 86,870
6 Panjer 359 39,083 4.69 2,402 41,485 56,674 74,901 90,090 105,279
7 Renon 254 18,870 2.26 1,160 20,030 35,219 53,446 68,635 83,824
8 Sanur Kauh 386 15,593 1.87 958 16,551 31,740 49,967 65,156 80,345
9 Sanur 402 15,849 1.90 974 16,823 32,012 50,239 65,428 80,617
10 Sanur Kaja 269 9,548 1.14 587 10,135 25,324 43,551 58,740 73,929
Total Denpasar Selatan 277,041 428,931 611,200 763,090 914,980
1 Denpasar Timur Dangin Puri Kelod 142 16,429 1.97 1,010 17,439 32,628 50,855 66,044 81,233
2 Sumerta Kelod 271 20,072 2.41 1,234 21,306 36,495 54,721 69,910 85,099
3 Kesiman 266 15,695 1.88 965 16,660 31,849 50,075 65,264 80,453
4 Kesiman Petilan 290 12,091 1.45 743 12,834 28,023 46,250 61,439 76,628
5 Kesiman Kertalangu 405 27,314 3.28 1,679 28,993 44,182 62,408 77,598 92,787
6 Sumerta 52 10,712 1.28 658 11,370 26,559 44,786 59,975 75,164
7 Sumerta Kaja 73 8,740 1.05 537 9,277 24,466 42,693 57,882 73,071
8 Sumerta Kauh 89 8,045 0.96 494 8,539 23,728 41,955 57,144 72,333
9 Dangin Puri 65 7,132 0.86 438 7,570 22,759 40,986 56,175 71,364
10 Penatih 281 11,738 1.41 721 12,459 27,648 45,875 61,064 76,253
11 Penatih Dangin Puri 320 7,233 0.87 445 7,678 22,867 41,093 56,282 71,471
Total Denpasar Timur 154,124 321,204 521,699 688,778 855,858
1 Denpasar Barat Padangsambian Kelod 412 25,188 3.02 1,548 26,736 41,925 60,152 75,341 90,530
2 Pemecutan Kelod 450 48,065 5.76 2,954 51,019 66,208 84,435 99,624 114,813
3 Dauh Puri Kauh 190 22,843 2.74 1,404 24,247 39,436 57,663 72,852 88,041
4 Dauh Puri Kelod 188 15,968 1.91 981 16,949 32,138 50,365 65,554 80,743
5 Dauh Puri 60 9,568 1.15 588 10,156 25,345 43,572 58,761 73,950
6 Dauh Puri Kangin 59 3,796 0.46 233 4,029 19,218 37,445 52,634 67,823
7 Pemecutan 186 22,263 2.67 1,368 23,631 38,820 57,047 72,236 87,425
8 Tegal Harum 50 14,040 1.68 863 14,903 30,092 48,319 63,508 78,697
9 Tegal Kertha 35 21,102 2.53 1,297 22,399 37,588 55,815 71,004 86,193
10 Padangsambian 374 37,634 4.51 2,313 39,947 55,136 73,363 88,552 103,741
11 Padangsambian Kaja 409 21,631 2.59 1,329 22,960 38,149 56,376 71,565 86,754
BAB II -23
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -24
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -25
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
memenuhi kebutuhan akan protein hewani, tetapi dengan mewabahnya kasus penyakit flu
burung populasi ternak unggas mengalami penurunan, disamping karena banyak yang mati
juga karena karena adanya kebijakan pemusnahan ternak unggas untuk menghindari
meluasnya penyakit flu burung. Hewan ternak yang juga menjadi komoditas unggulan adalah
babi sadle back sebagai komoditi ekspor dan keunggulan sapi Bali terus dikembangkan
dengan kawin suntik atau inseminasi buatan. Dengan usaha tersebut diatas membuat
meningkatnya populasi ternak meliputi sapi 10.254 ekor tahun 2008 sedangkan untuk tahun
2009 mencapai 10.876, babi 37.665 ekor tahun 2008 sedang tahun 2009 mencapai 38.241
ekor dan ayam buras tahun 2009 mencapai 97.497 ekor, sedangkan ternak lainnya sangat
jarang dan dalam jumlah relatif kecil.
Sub sektor Perikanan masih berpotensi dalam menanggulangi kekurangan protein
hewani penduduk dan wisatawan, dimana perairan yang ada cukup kaya akan jenis-jenis ikan
laut, ikan air tawar dan payau. Untuk meningkatkan produksi ikan diarahkan pada usaha
penangkapan pada perairan berpotensial dan peningkatan prasarana perikanan serta
penyuluhan oleh petugas perikanan. Dari hasil penyuluhan tersebut dapat meningkatkan
produksi perikanan dengan hasil sebagai berikut : produksi perikanan laut mengalami
peningkatan tahun 2008sebanyak 326,73 ton sedangkan untuk tahun 2009 sebanyak 345,15
ton demikian juga untuk perikanan darat mengalami peningkatan dari 85,543 ton untuk tahun
2008 meningkat menjadi 87.241 ton tahun 2009. Untuk perikanan laut telah tersedia
pelabuhan perikanan Benoa yang didukung oleh Armada penangakapan ikan sebanyak 902
buah berupa 94 perahu tanpa motor, 179 perahu tempel dan 629 kapal motor yang
kesemuanya dilengkapi alat penangkap ikan.
B. Sektor Pengairan
Sumber-sumber air yang tersedia di Kota Denpasar berasal dari curah hujan, air
permukaan dan air bawah tanah, yaitu persidian berupa air hujan 265.317 juta m3 / tahun, air
aliran permukaan 153.954 juta m3/tahun dan air bawah tanah 36.574 juta m3/tahun.
Mengenai air bersih hampir seluruh Kota Denpasar kebutuhannya dipenuhi oleh
PDAM yang memanfaatkan debit air di sungai Ayung dan beberapa sumur bor. Produksi air
minum tahun 2008 mencapai 35.397.760 m3 dan jumlah pelanggan air minum tahun 2008
mencapai 64.825 pelanggan, atau sekitar 64 persen
Untuk mengatur sistim pengairan Pemda Kota Denpasar dan PU Peropinsi Bali telah
memperbaiki saluran-saluran maupun sungai-sungai yang ada. Adaupun sungai-sungai yang
telah dinormalisasi sampai tahun 2009 adalah :
a. Perbaikan Tukad Mati sepanjang
5.650 m yang terdapat 4 bendungan.
BAB II -26
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -27
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Pasar Desa. Sampai tahun 2009 telah terbentuk 34 buah LPD dari 35 Desa Pakraman yang
ada. Sedangkan sejumlah bank yang ada baik bank pemerintah maupun swasta berjumlah 191
buah serta pengusaha kecil dan menengah berjumlah 393 unit usaha.
BAB II -28
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
F. Tenaga Kerja
Struktur tenaga kerja di Kota Denpasar pada tahun 2012 masih sama dengan tahun
2011 dimana tenaga kerja masih terkonsentrasi pada tiga sektor, yaitu sektor perdagangan,
hotel, restoran, sektor jasa-jasa, dan sektor industri. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran
tetap mendominasi penyerapan tenaga kerja di Denpasar sebesar 38,98 persen, distribusinya
mengalami kenaikan sebesar 2,68 persen dibanding tahun 2011. Sama halnya dengan sektor
perdagangan, hotel, dan restoran, sektor industri juga mengalami kenaikan.
BAB II -29
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Pada tahun 2012 sektor industri mampu menyerap tenaga kerja sebesar 13,23 persen,
distribusinya mengalami kenaikan sebesar 1,82 persen dibanding tahun 2011. Di sisi lain,
sektor jasa-jasa, distribusi penyerapan tenaga kerjanya bergeser turun sebesar 5,75 persen
menjadi 25,10 persen pada tahun 2012.
1. UMUM
Sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani kebutuhan air minum masyarakat
kota Denpasar sudah sejak tahun 1932, yaitu sistem penyediaan air minum yang
menggunakan air baku dari mata air Riang Gede dengan kapasitas 14 l/dt yang terletak di
Kabupaten Tabanan. Sistem tersebut melayani kebutuhan air minum di kota Denpasar dan
kota Tabanan.
Pada tahun 1971 sistem penyediaan air minum di kota Denpasar dikembangkan dengan
menggunakan air dari 10 sumur bor yang seluruhnya berkapasitas 425 l/dt, melalui program
Colombo Plan. Sistem ini dikelola Perusahaan Air Minum Negara yang berada di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Provinsi Daerah Tingkat I Bali.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 5/Pemda tahun 1975, status perusahaan ini dirubah
menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.
Seiring dengan pembentukan Pemerintah Daerah Kotamadya Dati II Denpasar, didirikan
PDAM Kotamadya Dati II Denpasar yang mengelola sistem penyediaan air minum di kota
Denpasar. Hingga tahun 2012 PDAM kota Denpasar mengelola sistem penyediaan air minum
BAB II -30
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
dengan kapasitas kurang lebih 1.165 l/dt yang berasal dari 3 instalasi pengolahan air lengkap
dan 20 sumur bor, serta air curah sekitar 60 l/dt yang berasal dari PDAM Kabupaten Badung,
PDAM Kabupaten Gianyar dan PAM Tirtaartha Buanamulia.
PDAM Kota Denpasar memanfaatkan sumber air dari air permukaan yaitu Sungai Ayung
dan air baku dari sumur dalam (Sumur bor) sebanyak 16 buah sumur. Untuk sumber air baku
IPA Ayung secara produksi, kapasitas yang terpasang sudah maksimum 500 l/dt, mengingat
air sungai Ayung pada musim kemarau debitnya sangat kecil sehingga air yang mengalir di
badan sungai sangat kecil dan air ini juga sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi mengingat di
hilir IPA Ayung masih ada petani yang memanfaatkan untuk irigasi melalui dam Oongan.
Selain IPA Ayung, PDAM Kota Denpasar juga memanfaatkan sisa air Sungai Ayung di daerah
Waribang dan beberapa sumber air yang mengalir di badan Sungai Ayung di daerah Waribang
untuk sumber air baku dengan mengolahnya melalui IPA Waribang dengan kapasitas 300 l/dt.
Sedangkan untuk sumur dalam jumlahnya sudah sangat banyak hal ini dikawatirkan akan
berdampak serius terhadap lingkungan Kota Denpasar secara khusus dan Bali secara umum
sehingga pembuatan sumur dalam untuk sumber air baku seyogyanya tidak dilakukan lagi dan
dicarikan alternatif lain seperti sumber air baku dari Tukad Penet. Selain dampak lingkungan
juga terkait dengan kondisi geologi wilayah Denpasar yang sebagian besar kondisinya tanah
berlempung sehingga muka air tanah sangat jauh di bawah dan juga debit air yang diperoleh
sangat kecil.
2. Aspek Teknis
2.1. SPAM PDAM Kota Denpasar
2.1.1. Unit Air Baku
Sumber air baku yang digunakan PDAM Kota Denpasar memanfaatkan air permukaan
dan air tanah yang terletak pada lokasi yang berbeda. Air permukaan yang dimanfatkan
sebagai sumber air baku adalah sungai ayung di produksi pada IPA Ayung dan IPA
Waribang. Sedangkan sumur bor yang memanfaatkan air tanah dalam sebanyak 21 unit
sumur bor yang tersebar diseluruh kecamatan di Kota Denpasar. Berikut tabel uraian unit
air baku sistem penyediaan air minum Kota Denpasar :
BAB II -31
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -32
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -33
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Mulai Kapasitas
No Nama Alamat Mulai Dibangun Selesai
Operasi Desain (lt/dt) Terpasang (lt/dt) Produksi (lt/dt)
B AIR PERMUKAAN
IPA AYUNG BELUSUNG Jl. Antasura 1994 1995 1995 300 500 518.09
IPA PAKET BELUSUNG Jl. Antasura 2002 2003 2003 50 45 45.31
IPA WARIBANG Jl. Waribang 2003 2004 2004 150 175 190.83
Jumlah Air Permukaan 720 754.23
Jumlah Sumur Bor + Air Permukaan 1234 1220.63
Sumber : PDAM Kota Denpasar, 2013
BAB II -34
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -35
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Tabel 2.15. Instalasi Pengolahan Air, tahun 2011 PDAM Kota Denpasar
a. Reservoir
Sistem penyediaan air minum yang dikelola PDAM kota Denpasar ini dilengkapi dengan
4 reservoir ditribusi, 2 diantaranya sudah tidak digunakan lagi. Daerah pelayanan tiap
reservoir dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 16. Data Reservoir PDAM Kota Denpasar tahun 2013
No Nama/Lokasi Volum Elevasi Tahun Wilayah yang dilayani
e
(m3)
1. Reservoir I 10.000 +81,27 1975 Denpasar Utara
Belusung
Denpasar Barat
Denpasar Timur : Kelurahan/Desa :
Dangin Kelod, Sumerta Kelod,
Sumerta, Sumerta Kauh, Dangin
Puri, Penatih dan Penatih Dangin
Puri
Denpasar Selatan : Kelurahan/Desa
Pamogan, Pedungan
2. Reservoir I 2.700 +24,55 2002 Denpasar Timur : Kelurahan/Desa
Waribang Kesiman, Kesiman Petilan, Kesiman
Kertalangu
Denpasar Selatan : Kelurahan/Desa
Sesetan, Serangan, Sidakarya, Panjer,
Renon, Sanur Kauh, Sanur, Sanur
Kaja
3. Reservoir 400 +75,00 1995 Tidak difungsikan
Pohmanis *)
4. Reservoir 3.400 +55,94 1971 Tidak difungsikan
Tonja *)
Sumber : PDAM Kota Denpasar, 2013
*)
Reservoir Pohmanis pernah digunakan untuk menampung air curah yang berasal dari
sumur bor PDAM Gianyar dengan debit sekitar 5 l/dt, sebelum air tersebut
didistribusikan ke konsumen secara gravitasi. Namun setelah pembelian air dari PDAM
Gianyar langsung didistribusikan ke konsumen menggunakan pompa, reservoir
BAB II -36
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Pohmanis juga tidak dimanfaatkan lagi. Sedangkan reservoir Tonja tidak dapat
digunakan lagi karena air langsung didistribusikan ke konsumen dan tidak ada air yang
masuk ke dalam reservoir Tonja.
Bila dibandingkan dengan seluruh kapasitas produksi yang ada di PDAM kota Denpasar
pada tahun 2013, kapasitas reservoir yang tersedia (12.700 m3) adalah 12,04% dari total
kapasitas produksi (1220.63 l/dt = 105.462 m3/hari) atau 19,4% dari kapasitas produksi
non sumur bor (754 l/dt = 62.640 m3/hari).
BAB II -37
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -38
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Distribusi sekunder
8 Steel GI 2.381 0,21
PVC 19.918 1,73
6 ACP,GI,PVC 109.974 9,55
4 ACP,GI,PVC 190.587 16,55
3 ACP,GI,PVC 180.425 15,67
2 GI,PVC 295.136 25,63
11/2 GI,PVC 266.999 23,18
1 GI,PVC 86.212 7,49
Panjang total
pipa distribusi sekunder 1.151.632 100,00
BAB II -39
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Air dari IPA Ayung Belusung dan IPA Paket Belusung dialirkan secara gravitasi ke
Reservoir I Belusung. Kemudian dari reservoir ini dialirkan ke kinsmen sebagai
berikut :
Dialirkan secara gravitasi ke jaringan pipa distribusi melalui pipa distribusi 24.
Dialirkan ke jalur barat dengan menggunakan 4 pompa booster (semua beroperasi
secara terus menerus bersamaan) yang masing-masing berkapasitas 25 l/dt dan
head 40 meter, melalui pipa 10.
Dialirkan ke jalur selatan dengan menggunakan 3 unit pompa booster (semua
beroperasi terus menerus secara bersamaan) yang masing-masing berkapasitas 15
l/dt dan head 40 meter, melalui pipa 8.
Dialirkan melalui 5 unit pompa submersible (1 unit sebagai pompa cadangan dan
yang lainnya dioperasikan sesuai dengan kebutuhan) yang masing-masing
berkapasitas 60 l/dt dan head 40 meter yang dialirkan melalui pipa 16. Pompa
ini dipasnag diatas atap reservoir R1. Tujuan semula dari pemasangan pompa ini
adalah untuk meningkatkan aliran air ke in-line booster pump lembusura.
Air dari IPA Waribang dialirkan secara gravitasi ke reservoir Waribang dan kemudian
air dari reservoir ini dipompakan ke jaringan pipa distribusi melalui pipa 16.
Untuk meningkatkan tekanan air pada jaringan pipa distribusi yang melayani daerah
Barat, dipasang 2 unit in-line booster pum Lembusura yang masing-masing
berkapasitas 90 l/dt dan tekanan 80 meter.
Pompa
Pompa yang ada pada system penyediaan air minum PDAM kota Denpasar adalah
seperti terlihat pada tabel 8 berikut ini :
Tabel 2.20. Data Pompa Intake, Distribusi dan Booster
PDAM kota Denpasar
No. Lokasi Fungsi Pompa Jumlah Spesifikasi Keterangan
Unit
1 Belusung Pompa intake cadangan 1+1 Q = 310 l/dt Satu unit
(submersible) H = 18 m sebagai
cadangan
Pompa air baku, 4 Q = 165 l/dt, H=
mengalirkan air dari bak 1 40 m
prasedimentasi ke IPA Q = 125 l/dt, H =
Ayung 3 40 m
Pompa Booster, 4 Q = 23 l/dt, H = 4 pompa
meningkatkan debi dan 40 m beroperasi terus
tekanan air kea rah barat, menerus
melaui pipa 10 Pompa
dipasang tahun
2010
Pompa Booster, 3 Q = 15 l/dt, H = 3 pompa
meningkatkan debi dan 40 m beroperasi terus
tekanan air kea rah barat, menerus
melaui pipa 8 Pompa
dipasang tahun
BAB II -40
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -41
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
PDAM di Kecamatan Denpasar Timur telah mencapai 47% dengan total sambungan
11.666 SR. berikut ini adalah tabel cakupan pelayanan PDAM di Kecamatan Denpasar
Timur pada masing masing desa
BAB II -42
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Jumlah
Total
Jumlah Sambungan Penduduk %
No Kelurahan/Desa Sumber Air Debit
Penduduk Kran Terlayani Pelayanan
(m3) SR
Umum
2 Kel. Pedungan 31.959 1.537 2 7.885 25
BAB II -43
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Jumlah
Total
N Jumlah Sambungan Penduduk %
Kelurahan/Desa Sumber Air Debit
o Penduduk Kran Terlayani Pelayanan
(m3) SR
Umum
Ds. Padang
11 20.923 2.190 - 10.950 52
Sambian Kelod
Jumlah 234.182 17.156 16 87.380 44
Sumber : PDAM Kota Denpasar, 2013
BAB II -44
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -45
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
1 PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Penjualan Air 66,117,885,875 66,117,885,875 68,354,872,992 76,856,657,945 85,870,334,600
Pendapatan Non Air 4,576,173,813 5,338,187,799 10,239,910,343 14,259,411,87 16,403,572,141
Pendapatan Lain-lain - - - - 908,876,969
Jumlah Pendapatan 70,694,059,688 71,456,073,674 78,594,783,335 91,116,069,816 103,182,783,709
2 Beban / Biaya Langsung
Sumber 16,379,420,852 20,850,824,437 23,451,569,044 27,761,168,672 -
Pengolahan 3,536,992,398 3,963,486,235 3,739,518,095 5,486,395,621 -
Transmisi/Distibusi 6,434,417,455 8,160,795,281 8,132,629,498 18,007,447,537 -
Biaya Depresiasi 5,588,269,083 6,906,156,565 7,318,948,829 8,118,460,168 -
Beban Usaha - - - - 86,045,749,173
Jumlah Biaya Langsung 31,939,099,788 39,881,262,518 42,642,665,466 51,255,011,832 86,045,749,173
3 Laba (Rugi) Kotor Usaha 31,939,099,788 39,881,262,518 42,642,665,467 39,861,057,984 -
Biaya Umum dan
4 22,978,874,033 26,506,884,527 28,938,199,717 29,178,123,291 -
Administrasi
5 Laba (Rugi) Usaha 8,960,225,755 13,374,377,991 13,704,465,750 10,682,934,692 -
Pendapatan (Biaya) Lain -
6 -
lain
Pendapatan Lain - lain 694,808,649 842,885,231 894,235,742 689,843,736 -
Biaya Lain - lain 8,490,111 496,729,509 34,689,774 18,106,038 -
Jumlah 686,318,538 346,155,722 859,545,968 671,737,699 -
Laba Sebelum Taksiran
7 8,268,154,951 5,414,082,351 7,873,464,118 11,354,672,391 17,137,034,537
Pajak Penghasilan
8 Pndapatan Pajak Tangguhan - 72,977,341 - - -
9 Laba (Rugi) 8,268,154,951 5,341,105,010 7,873,464,118 11,354,672,391 17,137,034,537
Sumber : Laporan Bulanan PDAM Kota Denpasar
Tabel 2.27. Neraca Keuangan Tahun 2009 2013 (Rp. Juta/Tahun) PDAM Kota Denpasar
No URAIAN TAHUN
BAB II -46
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
2009 (audited) 2010 (audited) 2011 (audited) 2012 (audited) 2013 (audited)
A AKTIVA
1 Ativa Lancar 15,114,202,415 7,173,301,594 13,639,413,851 20,567,560,669 43,997,586,662
2 Aktiva Tetap 50,689,187,107 62,708,356,747 60,165,076,297 61,107,353,310 69,924,204,332
3 Ativa Lain - lain 10,543,667,908 6,317,182,648 7,364,983,607 4,357,122,150 2,545,289,071
Jumlah Aktiva 76,347,057,430 76,198,840,989 81,169,473,755 86,032,036,129 116,467,080,066
B PASSIVA
1 Kewajiban Jangka Pendak 46,852,439,051 13,845,860,805 9,254,627,423 8,903,464,476 11,033,655,864
Kewajiban Jangka Panjang dan
2
Lain - lain
- Pinjaman Jangka Panjang 943,843,891 22,480,597,858 18,610,525,596 14,740,453,334 10,870,381,073
- Kewajiban Lain - lain 68,999,775,754 71,173,064,572 76,109,144,225 66,801,796,183 66,816,639,823
3 Modal
- Modal 10,679,721,936 17,953,016,725 20,545,009,706 11,354,672,391 17,137,034,537
- Cadangan 51,128,723,204 49,259,698,970 43,349,833,226 55,277,801,280 55,277,453,213
Jumlah Pasiva 72,573,434,585 76,347,057,428 76,198,840,989 86,032,036,129 116,467,080,066
Sumber : Laporan Bulanan PDAM Kota Denpasar
Tarif
Tarif air minum yang berlaku saat ini adalah tarif yang dikeluarkan pada tanggal 1 Oktober
2011 dan berlaku mulia rekening bulan November 2011. Pada daftar tariff air minum terlihat
ada perbedaan tarif untuk daerah yang ada dalam dan di luar kawasan siap minum.
BAB II -47
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
Tabel 2.28. Tarif Air Minum per November 2012 PDAM Kota Denpasar
BAB II -48
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -49
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
WALIKOTA
WALIKOTA
DENPASAR
DENPASAR
DEWAN
DEWAN
PENGAWAS
PENGAWAS
DIREKTUR
DIREKTUR
UTAMA
UTAMA
STAF
STAF AHLI
AHLI BID.
BID. DIREKTUR
DIREKTUR ADM STAF
ADM DIREKTUR
DIREKTUR STAF AHLI
AHLI
ADM
ADM &
& KEU
KEU &
& KEUANGAN
KEUANGAN BID.TEKNIK
TEKNIK
TEKNIK BID.TEKNIK
KA.
KA. LITBANG
LITBANG KABAG
KABAG KABAG
KABAG HUB
HUB KABAG
KABAG KABAG
KABAG KABAG
KABAG TRANS
TRANS KABAG
KABAG PERENC
PERENC SPI
SPI
KEUANGAN
KEUANGAN LANGGANAN
LANGGANAN UMUM
UMUM PRODUKSI
PRODUKSI && DISTRIBUSI
DISTRIBUSI TEKNIK
TEKNIK
KASUBBAG
KASUBBAG KASUBBAG
KASUBBAG
KASUBBAG
KASUBBAG KASUBBAG
KASUBBAG KASUBBAG
KASUBBAG KA.
KA. BID
BID ADM
ADM
PERAWATAN
PERAWATAN PENGEB.JAR.
PENGEB.JAR.
KA.
KA. BID
BID ADM
ADM &
& KASUBBAG
KASUBBAG PEMBACA
PEMBACA ADM
ADM &
& PERENCANAAN
PERENCANAAN &KEUANGAN
&KEUANGAN
MESIN&INSTL
MESIN&INSTL PIPA
PIPA TRANS.
TRANS. &
&
KEUANGAN
KEUANGAN PERENC.
PERENC. KEU
KEU METER
METER PERUNDANGAN-
PERUNDANGAN- TEKNIK
TEKNIK
DIST
DIST
UNDANGAN
UNDANGAN
KA. KASUBBAG
KASUBBAG KASUBBAG KA.
KA. BID
BID TEKNIK
KA. BID.
BID. KASUBBAG
KASUBBAG KASUBBAG
KASUBBAG KASUBBAG
KASUBBAG
KASUBBAG TEKNIK
TEKNIK AKUNTANSI PELAYANAN KADUBBAG UNIT
UNIT IPA
IPA BLS
BLS EVALUASI
EVALUASI &
&
TEKNIK AKUNTANSI PELAYANAN KADUBBAG DISTR
LANGGANAN GUDANG DISTR &
& PENGAWASAN
PENGAWASAN
LANGGANAN GUDANG PERAWATAN
PERAWATAN
Gambar 2.11. Diagram Struktur Organisasi PDAM Kota Denpasar
PERPIPAAN
PERPIPAAN
TEKNIK
TEKNIK
KA.
KA. BID.
BID. KASUBBAG
KASUBBAG KAS
KAS KASUBBAG KASUBBAG KASUBBAG
KASUBBAG
KASUBBAG KASUBBAG
PDE
PDE &
& PENAGIHAN
PENAGIHAN HUBUNGAN KEPEGAWAIAN UNIT
UNIT IPA
IPA
HUBUNGAN KEPEGAWAIAN
MASYARAKAT WARIBANG
WARIBANG
MASYARAKAT KASUBBAG
KASUBBAG
METER
METER &
&
KASUBBAG
KASUBBAG PEMUTUSAN
PEMUTUSAN
KASUBBAG
KASUBBAG PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
RUMAH
RUMAH TANGGA
TANGGA SUMUR
SUMUR BOR
BOR
&PERSEKOLAHA
&PERSEKOLAHA
N
N
KASUBBAG
KASUBBAG
LABORATORIUM
LABORATORIUM
BAB II -50
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DATA BASE SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DENPASAR
LAPORAN AKHIR
BAB II -51