Disusun oleh:
Kelompok I
• Kasus
• Tn. S , umur 47 tahun, dirawat di ruang perawatan penyakit dalam di salah satu Rumah Sakit
pemerintah, dengan diagnosa medis penyakit Gagal ginjal kronik. Pasien mendapat terapi antibiotic
cefriaxon 1 gr / 8 jam ( pkl 10.00. pkl 18.00, pkl 02.00 ). Pada suatu hari perawat D yang bertugas
dinas malam mendapat tugas untuk memberikan terapi injeksi kepada Tn B. Dikarenakan lelah dan
mengantuk, perawat D tidak melihat rencana pemberian injeksi dann. S , umur 47 tahun, dirawat di
ruang perawatan penyakit dalam di salah satu Rumah Sakit pemerintah, dengan diagnosa medis
penyakit Gagal ginjal kronik. Pasien mendapat terapi antibiotic cefriaxon 1 gr / 8 jam ( pkl 10.00. pkl
18.00, pkl 02.00 ). Pada suatu hari perawat D yang bertugas dinas malam mendapat tugas untuk
memberikan terapi injeksi kepada Tn B. Dikarenakan lelah dan mengantuk, perawat D tidak melihat
rencana pemberian injeksi dan melakukan pemberikan injeksi Cefriaxon pada Tn.S pada pkl 22.00
wib, Perawat D tidak melakukan komunikasi terapeutik berupa inform consent dengan pasien
terlebih dahulu sebelum melakukan injeksi, ia langsung saja melakukan injeksi. Keluarga
menanyakan tentang pemberian injeksi pada Tn.S yang biasanya dilakukan pada pkl 02.00 , tapi saat
ini diberikan pkl 22.00, saat ditanya perawat D menjawab dengan singkat dan nada yang ketus dan
segera berlalu dari hadapan pasien dan keluarga. Pada saat injeksi pun perawat D tidak
menjelaskan tujuan pemberian obat tersebut, perawat D juga tidak menggunakan sarung tangan
saat melakukan injeksi.
• melakukan pemberikan injeksi Cefriaxon pada Tn.S pada pkl 22.00 wib, Perawat D tidak melakukan
komunikasi terapeutik berupa inform consent dengan pasien terlebih dahulu sebelum melakukan
injeksi, ia langsung saja melakukan injeksi. Keluarga menanyakan tentang pemberian injeksi pada
Tn.S yang biasanya dilakukan pada pkl 02.00 , tapi saat ini diberikan pkl 22.00, saat ditanya perawat
D menjawab dengan singkat dan nada yang ketus dan segera berlalu dari hadapan pasien dan
keluarga. Pada saat injeksi pun perawat D tidak menjelaskan tujuan pemberian obat tersebut,
perawat D juga tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan injeksi.
Analisa Kasus