Anda di halaman 1dari 34

PERSALINAN MACET

DEFINISI PERSALINAN NORMAL

 Persalinan adalah proses pergerakan keluar


janin,plasenta dan membran dari dalam rahim
melalui jalan lahir (bobak,2004)
 Persalinan Normal adalah pengeluaran hasil
konsepsi yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
( 38-40 minggi)lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam,tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.
KAPAN PERSALINAN DIKATAKAN MACET

 Kontraksi rahim adekuat tanpa diikuti oleh penurunan bagian


terendah janin oleh sesuatu yang tidak dapat dipredeksi
 Fase laten > 8 jam
 Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tetapi bayi
belum lahir
 Dilatasi serviks di kanan garis waspada pada persalinan fase
aktif
ETIOLOGI PERSALINAN
MACET:
 JANIN :
 Presentasi Abnormal
Dahi,Muka,Distosia bahu,aftercoming head pada presentasi
sungsang
 Hidrocephal, locked twins

 MATERNAL :
 Panggul sempit/CPD, tumor jaringan lunak di pelvis
 Inersia uteri/HIS

POWER – PASSENGER – PASSAGE


Risiko yang dapat terjadi :
 JANIN
 Asfiksia intrapartum
 Cerebral palsy, sepsis,
 kematian janin(Asfiksia Neonatorum)
 Edema kulit kepala( caput
suksedaneum)
 IBU
 Sepsis,ruptura uteri, perdarahan, fistel
vesikovaginal / rekto vaginal, kematian
HIS YANG ADEKUAT ???

HIS3 X DALAM 10 MENIT


LAMA KONTRAKSI > 40 DETIK

Inersiauteri (primer dan sekunder)


Hypertonic uterine contraction
Incoordinate uterine contraction
Diagnosis :

Serviks tidak membuka(kurang dari 3 cm)


Tidak didapatkan kontraksi uterus

BELUM IN PARTU / FALSE LABOR


 Pembukaan serviks tidak melewati 4 cm
sesudah 8 jam in partu  fase laten memanjang
(Prolonged latent phase)
 Pembukaan serviks melewati garis waspada :
 Kontraksi uterus tidak adekuat
 Disproporsi sefalopelvik
 Obstruksi
 Malpresentasi
Pencegahan

 Diagnosis yang akurat


 Penanganan prolonged latent phase
 Asuhan persalinan yang baik (sayang ibu)
 Memantau kemajuan persalinan dengan partograf
Penanganan Umum

 Nilai KU ibu ( Tanda vital dan tingkat hidrasi)


 Tentukan apakah pasien berada dalam proses
persalinan
 DJJ segera sesudah his gawat janin ???
 Dukungan emosi (bebas bergerak, cairan
oral/parenteral)
 Nyeri hebat ??  analgesia
 Nilai frekuensi dan lamanya kontraksi
 Pemeriksaan vaginal tiap 4 jam (partograf)
Penanganan Spesifik

 Prolonged Latent Phase


 Bila belum inpartu dapat rawat
jalan
 Lakukan penilaian panggul
dengan baik
 Bila gawat janin lakukan seksio
sesaria
 Lakukan pemeriksaan ulang tiap
4 jam
Bila pembukaan serviks sudah
melewati garis waspada:
 Puskesmas / RS tanpa fasilitas operasi
 Rujuk ke RS yang mempunyai fasilitas operasi kecuali jika
pembukaan serviks sudah lengkap
 Di RS dengan fasilitas operasi
 Bila ketuban masih utuh lakukan Amniotomi dan observasi
kemajuan persalinan secara rutin
Bila pembukaan serviks sudah
melewati garis tindakan :
 Berikan infus intravena
 Bila tidak ada kontraindikasi lakukan augmentasi persalinan dengan
oxytocin, periksa DJJ tiap 30 menit
 Bila gawat janin lakukan seksio sesaria
 Bila dengan augmentasi kemajuan pembukaan serviks < 1cm/jam 
seksio sesaria
 Bila pembukaan lengkap dan kepala sudah turun di station 0 atau
Hodge 3 + dan tidak ada kontraindikasi lain  lakukan ekstraksi
vakum atau ekstraksi forcep
 Bila janin sudah mati  embriotomi (bila tidak ada kontraindikasi)
Distosia bahu ??
Definisi
• Tertahannya bahu depan diatas simfisis
• Ketidakmampuan melahirkan bahu pada
persalinan normal

Insidens
• 1 - 2 per 1000 kelahiran
• 16 per 1000 kelahiran bayi > 4000 g
Komplikasi Distosia bahu
• Bayi
- kematian
- Asfiksia dan komplikasinya
- Fraktur - klavikula, humerus
- Kelumpuhan pleksus brachialis

• Ibu
- Perdarahan postpartum
- Ruptur uteri
Faktor risiko

• Kehamilan lewat waktu


• Obesitas pada ibu
• Bayi makrosomia
• Riwayat distosia bahu sebelumnya
• Kelahiran lewat operasi
• Persalinan lama
• Diabetes yang tidak terkontrol
Diagnosis
• Kepala bayi melekat pada perineum,
(‘turtle’ sign)
• Kala II persalinan yang memanjang
• Gagal untuk lahir walau dengan usaha
maksimal dan gerakan yang benar
Penanganan
 Minta pertolongan orang lain
 Manuver Mc.Robert

Hindari 4 “P” :
• Panic
• Pulling (menarik kepala)
• Pushing (menekan fundus)
• Pivoting (memutar kepala secara
tajam, dengan koksigis sebagai
tumpuan)
Manuver Mc.Robert
Tinggikan tungkai dan bokong ibu
• Manuver McRobert
• Fleksikan paha ke arah abdomen
• Membutuhkan asisten
• 70% kasus dapat diselesaikan
oleh manuver ini
Episiotomi
• Dapat membantu manuver Wood atau
memberi ruang untuk mengeluarkan
pergelangan tangan belakang,
• Memutar lutut dan dada : memudahkan
menggapai bahu belakang
Tindakan terakhir :
• Fraktur klavikula
• cephalic replacement (manuver
Zavenelli)
• simfisiotomi
Setelah selesai tindakan :
• Antisipasi HPP
• eksplorasi laserasi dan trauma
• Pemeriksaan fisik bayi untuk melihat
adanya perlukaan.
• Menjelaskan proses persalinan dan manuver
yang dilakukan.
• Catat tindakan yang dilakukan
Kesimpulan

Dengan asuhan persalinan yang


baik dan diagnosis yang akurat
dapat menurunkan kejadian
partus macet

Anda mungkin juga menyukai